Pulang sekolah Juna berjalan menuju mushola masjid, dia akan sholat terlebih dahulu. Takut jika nanti telat, dia pun menaruh tas dan melepas sepatunya, mengambil wudhu dan melaksanakan kewajiban nya sebagai umat muslim. Tidak lupa berdoa dan beristigfar. Setiap sholat selalu ada doa yang dia sematkan kepada sang pencipta entah itu tentang hidup nya, atau pun kehidupan orang-orang yang dia cintai.
setelah selesai melaksanakan kewajibannya Juna pun masuk ke ruang Lab komputer membawa tas nya. Karena memang lab Komputer dan Lab tata busana bersebelahan di antara masjid di lantai atas. Saat masuk Juna melihat seseorang yang sepertinya dia kenali.
"Jehan" gadis yang sedang fokus pada layar monitor itu pun mendongak dan memang benar itu Jehan yang sedang fokus sambil mendengarkan sesuatu menggunakan earphone.
"kak Juna" Jehan hanya tersenyum dan mengangguk lalu kembali fokus pada layar monitornya. Mengetikkan jarinya di keyboard dengan lincah sesekali menggeser mouse. Juna yang penasaran akhir nya pun mendekat dan melihat apa yang gadis itu lakukan.
gadis itu ternyata sedang asik berselancar di internet, mencari beberapa ilmu tentang pengobatan dalam keadaan terdesak seperti tumbuhan alam yang bisa digunakan untuk mengobati luka juga beberapa alat yang bisa di gunakan untuk menjadi pegangan ketika bahaya. Seperti nya gadis itu memang tertarik untuk mempelajari hal seperti itu. Tapi setau Juna tumbuhan seperti itu hanya ada di alam bebas seperti hutan atau gunung.
"kamu kesini cuma buat cari begituan dek ?" Juna heran pasalnya kalau memang hanya mencari hal seperti itu bukan hal sulit. Dia juga yakin kalau Jehan punya alat canggih sendiri di rumah. Dan sebenarnya hal seperti itu juga bisa di cari di handphone bukan ?
"ngga sih sebenarnya, aku bisa ada di sini karena di suruh ngerjain tugas sama pak Egan. Tapi karena aku males dan bosen jadi mending aku cari sesuatu yang bisa bikin mood aku naik"
"tugas ?"
"aku ada tugas buat desain kak, dan pengumpulan nya tu udah 3 hari yang lalu tapi belum aku kerjain sampai sekarang"
"trus kenapa ngga didesain sekarang, jangan nunda dek kamu desain satu aja itu butuh waktu lama. Apalagi kamu pasti di kasih tambahan kan ?"
"iya sih, tapi aku kerjain di rumah aja yang itu sekarang aku lagi belajar buat motong gambar di aplikasi ini ni kok susah banget dari tadi ngulang gara-gara setiap putus pasti harus ngulang dari awal. Di buat cepet juga potongannya ngga rapi, ngeselin banget."
"cuma cara motong nya sih yang bikin aku kesel, nguras waktu banget"
"ya emang susah sih, kalau kamu udah berhadapan sama yang kaya gitu kamu hanya butuh sabar karena ya emang harus sabar kalau mudah putus asa yang ada gagal trus ngga selesai-selesai." memang butuh kesabaran yang banyak jika masalah mendesain apalagi untuk pemula seperti Jehan yang harus di hadapkan dengan banyak sekali ilmu baru yang harus di pelajari secepat mungkin.
"kenapa coba ribet gini, mending ngerusak akun orang itu jauh lebih mudah daripada harus desain mendesain kaya gini. Lebih baik berkutat dengan kode programing sih daripada kaya gini udah ribet bikin pusing lagi." Juna tertawa mendengar keluh kesah gadis itu, memang jika di lihat Jehan seperti tidak mempunyai bakat dalam bidang desain karena dia tidak suka menunggu dan tidak suka sesuatu yang ribet. Jadi ketika menemukan sesuatu yang rumit dia akan langsung tidak bersemangat untuk belajar aplikasi itu.
"Juna" atensi keduanya beralih ketika mendengar seseorang memanggil nama Juna. Ternyata itu adalah Franco teman satu angkatan dengan Juna yang juga satu jurusan sama mereka.
"iya ?"
"kamu di suruh pulang aja katanya, kak Hugo lagi ada kepentingan yang tidak bisa di tinggal jadi tidak bisa ke sini."
"oh iya makasih ya informasinya" laki-laki itu mengangguk dan pergi setelah melirik Jehan sebentar.
"kamu mau ngapain sama kak Hugo" Jehan bertanya dan menatap Juna penuh keingintahuan.
"oh ngga sih, cuma ada project bareng. Kamu kenal sama kak Hugo ?"
"dia kakak kelas aku dulu waktu SMP jadi siapa yang ngga kenal sama dia. Ya walau dulu aku ngga kalah populer sih dari dia, bedanya dia populer karena bakat dan kepintarannya dalam bertindak serta mengambil keputusan kalau aku populer karena jago bikin guru pusing."
Juna kembali tertawa bagaimana bisa gadis itu bangga dengan kenakalan nya, baiklah memang sepertinya gadis itu selama ini mempunyai sifat ganda orang yang tidak mengenalnya pasti akan menilai bahwa gadis itu adalah gadis yang nakal dan sombong.
tapi jika orang yang memang sudah mengenal Jehan akan menilai bahwa gadis itu adalah gadis yang bertingkah sangat mengemaskan bahkan ketika berbicara pun terlihat mengemaskan.
"baiklah, sekarang kakak ngga jadi ada urusan sama kak Hugo gimana kalau kakak ajarin kamu aplikasi itu"
"kakak bakalan pusing ajarin aku, karena aku tidak bisa semudah itu paham. Udah sulit aku mendekat kan diri untuk mengenal aplikasi ini tapi ya emang ngga tau diri aja aplikasinya mempersulit orang aja." gadis itu melepaskan earphone nya dan kembali pada layar utama lalu tanpa ragu klik tombol shut down menggunakan mouse sehingga layar monitor itupun mati.
"jangan putus asa, pelajaran kamu akan semakin sulit nanti. Kapan usahanya kalau bukan sekarang, sekarang ada yang ngajarin masa ngga mau" Juna masih mencoba untuk membujuk, pelajaran seperti ini memang harus sering di asah jika ingin cepat paham dan menguasai karena ini saja baru dasar masih ada banyak pelajaran yang lebih sulit.
Juna berjalan membiarkan Jehan yang berkutat kembali dengan komputer dia membiarkan gadis itu fokus dengan target nya. Walau gadis itu sedari tadi putus asa karena gagal namun Juna tetap menyuruh gadis itu mengulanginya.
"akh, udah tinggal dikit malah hilang hiks udah susah-susah juga sampai kepala pusing hua mami" Juna terkekeh pelan, ada saja tingkah gadis itu yang membuat nya tertawa. Tidak tega juga rasanya melihat gadis itu terus putus asa karena desain nya gagal padahal udah satu jam yang lalu Juna mengajari.
akhirnya Juna pun mendekat tanpa suara berdiri di belakang gadis itu lalu ikut mendekat kan kepala nya di layar monitor yang menampilkan gambar yang baru proses pemotongan setengah.
"kak Juna" gadis itu menoleh cepat ke samping untuk meminta bantuan, dia tidak tau bahwa Juna ada di samping nya karena setahunya Juna tadi berjalan mondar mandir sehingga ketika dia menoleh dia tidak bisa menghindar ketika bibirnya menyentuh pipi Juna yang halus.
Juna mematung begitu pun Jehan yang langsung salah tingkah, bodoh kenapa dia tidak menyadari Juna berada sedekat itu dengan nya bahkan wajah mereka sangat dekat tadi. Sedangkan Juna hatinya berdetak melebihi batas normal bagaimana pun ini pertama kalinya dia di cium oleh perempuan. Waktu kecil saja dia tidak tau pernah mendapatkan ciuman dari ibunya atau tidak.
Jehan menundukkan wajah, kenapa dia sangat ceroboh dia mengutuk dirinya yang sudah mencium laki-laki walau tidak sengaja. Karena malu Jehan pun pergi membawa tas nya tanpa mematikan layar monitor dia berlari keluar lab. Dan Juna pun dengan cepat mematikan komputer dan mengejar Jehan yang sudah lari duluan. Juna menarik Jehan yang berlari dengan cepat.
"ayo makan kamu belum makan siang kan, aku tau tempat makan yang enak dan suasana nya nyaman karena ada di sekitar danau" gadis itu tetap diam akhirnya Juna pun menggenggam tangan gadis nya sambil tersenyum tipis mereka mengendari motor milik Jehan menuju danau dengan Juna yang membonceng Jehan. Gadis itu tidak menolak dan tidak mengatakan apapun selain tetap diam.
beberapa menit kemudian akhirnya mereka pun tiba, Juna memesan 2 mangkuk seblak untuk nya dan Jehan. Saat sudah selesai pun gadis nya hanya diam tidak mengatakan apapun.
"ayo ikut kakak" Juna membawa Jehan berjalan menuju danau yang sepi, angin berhembus pelan membuat rambut Jehan beterbangan. Juna menggenggam tangan gadis itu dan merapikan rambutnya yang berantakan karena angin. Saat Juna ingin menangkup wajah Jehan yang menunduk Jehan melepaskan genggaman itu dengan cepat.
tapi Juna menarik dan menggenggamnya dengan erat sehingga gadis itu mendongak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
viva vorever
manisnya masa SMA😍😍
2022-12-21
0