Bab 17

Juna beranjak tidak lama setelah Aru meminta maaf pada Bu Ranti karena makanan yang dimasaknya tidak enak.

“Juna. Kamu mau ke mana?” Semua orang yang duduk di meja makan persegi panjang itu serentak memusatkan perhatian pada satu-satunya laki-laki yang ada di sana, yang dua detik lalu tiba-tiba menggeser kursinya ke belakang dan bangkit berdiri.

“Aku mau ke kamar, Bu,” jawabnya datar kemudian menoleh pada istrinya yang duduk di sampingnya, tengah menatapnya penuh tanya juga bingung. “Apa kamu masih ingin makan?”

Bukannya langsung menjawab, Nadia menoleh pada mertuanya yang saat ini juga menatapnya, “Em, iya, aku masih ingin makan. Memangnya kenapa?” tanyanya balik.

“Iya sudah kalau kau masih ingin makan. Aku ke kamar.”

“Juna! Habiskan dulu makananmu!” perintah Bu Ranti dengan suara tegas. Beliau bahkan sampai berdiri menunjuk piring putranya yang masih terisi oleh nasi lengkap dengan lauk-pauknya. Dari bentuk makanannya yang nyaris utuh, bisa diperkirakan hanya dimakan beberapa suap saja.

Juna yang sudah berputar arah terpaksa menghadap lagi pada ibunya. “Aku tidak berselera makan lagi, Bu!” serunya dengan suara membentak. Setelahnya Juna menghela napas panjang demi melonggarkan dadanya yang terlihat penuh sesak. “Aku sudah menuruti keinginan Ibu untuk pergi ke dokter lagi, menginap di sini hingga meninggalkan pekerjaanku. Jadi sekarang, tolong, jangan paksa aku untuk menghabiskan makanan itu juga, Bu.”

Setelah berkata demikian, Juna melenggang pergi meninggalkan ibunya yang terperangah dan terlihat masih ingin mendebat dirinya. Sejak kecil dirinya sudah diajarkan untuk selalu menghabiskan makanan di piringnya, sebagai bentuk rasa syukur pada Sang Pencipta karena masih diberi makan.

Tetapi lihatlah, tidak hanya tidak menghabiskan makanannya, anak semata wayang Bu Ranti itu pergi begitu saja dengan meninggalkan ketidaksopanannya pada orang yang masih tinggal di meja makan tersebut, terutama pada ibunya.

Bu Ranti menelan ludah atau lebih tepatnya menelan rasa kecewa dengan sikap putranya. Beliau kembali duduk melanjutkan makan yang mungkin rasanya akan seperti menelan duri.

*

Seperti biasa setelah membereskan meja makan, Aru yang akan mencuci piring kotor. Saat melihat piring bekas Juna yang masih ada isinya, ia menatapnya nanar.

“Kenapa hanya dilihat?”

Teguran Ibu menyadarkan Aru. “Kejadian di meja makan tadi, itu karena masakan Aru tidak enak, ‘kan, Bu?” tanyanya sendu masih menatap makanan yang ada di piring tersebut.

“Jangan dipikirkan. Bu Ranti dan putranya memang sedang ada masalah saat ini. Segeralah cuci piringnya biar kita cepat istirahat.”

Arunika mengangguk namun tidak lantas mengerjakan perintah ibunya. Ia mendekat pada Ibu yang sedang menutup salad sayur dengan plastik pembungkus makanan.

“Bu, bagaimana cara Ibu bisa memasak makanan enak? Apa ada resep atau rahasianya, Bu?” Setelah sekian tahun lahir dari rahim ibunya, baru kali ini Aru terpikir untuk menanyakan hal itu.

Bukannya langsung menjawab, Bu Nita malah terkekeh mendengarnya, “Tidak ada resep-resepan atau rahasia-rahasiaan. Kamu ini ada-ada saja.” Suara tawa Bu Nita masih terdengar di telinga Aru.

Aru merasa lega karena melihat Ibu tergelak begitu. Berarti keadaan Ibu tidak parah seperti yang ia pikirkan. Batuk Ibu juga tidak terdengar sejak tadi. Mungkin dirinya saja yang terlalu berlebihan mencemaskan keadaan Ibu.

“Ibu memasak sama seperti orang lain, memakai bumbu dapur yang dijual di pasar.” Ternyata Ibu menjawab rasa penasaran Aru. “Hanya saja, saat memasak kita harus melakukannya dengan penuh cinta, jangan asal sudah matang lalu diangkat. Di hati kita harus terselip tekad, siapapun yang akan memakan masakan kita nanti, mudah-mudahan saja orang itu menyukainya.

Bukan hanya memasak, apapun yang kita kerjakan kalau dilakukan dengan cinta, ikhlas dan tujuan baik, maka hasilnya akan memuaskan kita sendiri.”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!