Akira, Orion dan Arya telah tiba di pintu masuk kamar pasien 737. Di saat mereka bertiga berniat masuk kedalam kamar, tiba-tiba sesesorang membuka pintu kamar dari dalam.
Akira dan Arya lalu memberikan jalan kepada Dokter yang bermaksud keluar dari kamar pasien. Setelah itu, Arya bersama dengan Orion masuk kedalam kamar dengan maksud menemui pasien yang sedang terbaring di tempat tidur sedangkan Akira menyusul dokter yang berjalan menjauh dari pintu keluar kamar.
"Dok,!? tunggu sebentar,!" ucap akira dengam meninggikan volume suaranya sambil berjalan cepat menyusul sang Dokter.
Dokter tersebut menghentikan langkahnya lalu berbalik ke arah sumber suara dan berkata."Ada apa ,Nak,?" dia tersenyum kecil.
"Boleh aku melihat catatan medis pasien.?"
"Nggak boleh, ini rahasia rumah sakit, kecuali kamu kerabat pasien."
"Kalau begitu, jenis narkoba apa yang di komsumsi pasien.?"
"Aku rasa narkoba jenis baru yang mengandung Tetrahydrocannabinol (THC) yang merupakan senyawa utama di dalam tanaman ganja."
"Jadi begitu, terimah kasih banyak, Dok."
"Sama-sama," jawab Dokter tersebut lalu membalikkan tubuhnya kembali, selanjutnya ia melangkahkan kakinya berjalan menjauh dari gadis cantik yang memakai seragam sekolah itu.
Akira kemudian menyusul Arya dan Orion yang telah lebih dahulu berada di kamar pasien. Di saat yang sama, Orion dan Arya sedang berdiri di samping teman sekolah mereka, Orion memperhatikan pasien tersebut yang terlihat begitu gelisah di tempat tidurnya.
"Jadi ini siswa yang positip mengkomsumsi narkoba, jika dia benar mengkomsumsi obat-obatan terlarang tersebut berati banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya faktor orang tua."
"Mengapa kamu mengatkan itu," dia lalu menatap Orion lalu melanjutkan perkataanya."Jelaskan kepadaku.?"
"Menurut hasil survei, anak remaja mengkomsumsi obat terlarang tersebut di sebabkan oleh kurangnya perhatian orang tua ke pada anak-anaknya sehingga dia terjerumus ke dalam pergaulan yang keliru."
"Jadi begitu."
"Tapi, sebaliknya bisa jadi dia hanya korban yang tak sengaja mengkomsumsi barang haram tersebut."
Arya lalu kembali memalingkan wajahnya ke arah Orion dan di saat bersaan, Akira telah tiba di dalam kamar pasien.
Arya berkata."Maksudnya apaan,!?" dia sangat serius menatap Orion.
"Yang namanya barang ilegal itu pastinya di produksi dan di edarkan tidak sesuai dengan kaida-kaida hukum yang berlaku di negara kita. Pastinya, barang haram tersebut di edarkan dengan berbagai macam cara untuk membuat konsumen sangat tergantung dengan obat tersebut misalnya dengan menargetkan siswa dengan cara mengemasnya dalam bentuk permen."
"Mengapa harus siswa,!?" ucap Arya.
"Sebab kondisi jiwa muda yang belum terkontrol, belum mampu mengendalikan dirinya dengan benar. Sebanyak 3,2 persen dari 79,5 juta anak Indonesia atau 30 persen dari jumlah penduduk Indonesia menggunakan narkoba, data itu berasal dari Badang Narkotika Nasional (BNN)," ucap Akira yang masuk kedalam celah-celah percakapan.
"kamu seperti seorang polisi ajah, menbawa nama BNN segalah,!" ucap Arya sambil menatap Akira.
"Informasi serupa juga beredar di dalam lembaga pendidikan nasional sebab itu terkait dengan anak remaja baik sekolah menegah pertama, sekolah menengah atas dan universitas," ucap Orion.
"Kalian berdua ini bertingkah seperti seorang polisi dan guru profesional ajah,!" ucap Arya lalu menatap Orion dan Akira secara bergantian.
Akira menatap Orion dengan penuh tanda tanya di benaknya, begitupun demgan Orion.
"Dia bukan gadis sembarangan,!" ucap Orion dalam hati.
"Anak ini sungguh mengejutkanku, dia bukan sekedar siswa biasa,!" ucap Akira dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Jamal
memang bukan siswa biasa
2022-05-30
0
Dhika Ayu Wulandari
Kalau Arya tau jila orion adalah guru dan Akira adalah polisi, melotot dia
2022-05-19
0
Dhika Ayu Wulandari
emang polisi
2022-05-19
0