Di sebuah departemen kepolisian milik Negara, rombongan polisi yang berangkat perwira tinggi sedang melangkahkan kakinya menuju ke ruang rapat tertutup yang hanya di ketahui oleh para pimpinan tertinggi.
Beberapa saat kemudian, rombongan itu kemudian duduk di tempat yang telah di siapkan.
"Rapat hari ini kita buka, kita akan membahas masalah tentang kasus pembunuhan berantai yang sampai saat ini belum terungkap siapa pelakunya,!" kata pemimpin tertinggi yang berangkat jenderal berbintang lima.
"Bagaimana jika kita mengutus salah satu anggota kita yang berbakat dalam kasus pembunuhan yang sulit di identifikasi, Pak,!" kata salah satu pentinggi yang berangkat jenderal bintang tiga.
"Apakah anda mempunyai seseorang yang tepat untuk menangani kasus itu, Pak,?" kata salah satu peserta rapat yang berpangkat komisaris polisi.
Para peserta rapat yang lain sedang menyimak dialog yang sangat serius itu.
"Katakan siapa nama anggota itu,? dia di tugasnya di mana,? dan apa yang anda rencanakan,?" kata pemimpin tertinggi berpangkat jenderal bintang lima sambil memandang anggotanya yang berpangkat jenderal bintang tiga itu.
"Dia bertugas di polrestabes berpangkat kapten bagian kriminal, Pak,!" jawab jenderal perangkat tiga itu.
"Siapa nama perwira itu,?"
"Kapten Ayumi, Pak,! ini fotonya.!" dia menyerahkan Hp miliknya kepada kepala pimpinan kepolisian.
"Baiklah, masalah ini, aku serahkan kepada anda, informasi ini tidak boleh keluar dari ruangan ini, apa masih ada yang perlu kita bahas mengenai masalah ini,!?"
"Siap, tidak ada, Pak,!!" ucap peserta rapat.
"kalau begitu, rapat kita tutup,!"
"Siap, dimengerti, Pak,!!" ucap anggota kepolisian yang berada di ruang rapat itu.
Kepala kepolisian berpangkat jenderal bintang lima kemudian meninggalkan ruang rapat itu di susulan oleh anggota yang lain.
Pada saat kepala kepolisian berpangkat jenderal bintang lima itu sedang berjalan, dia kemudian memalingkan wajahnya ke arah jenderal berpangkat tiga.
"Pak Risman yusuf,!! aku ingin berbicara empat mata dengan anda di ruanganku,!"
"Siap,!! komandan,! ucap Pak Risman Yusuf.
"Kita keruanganku sekarang,!"
"Siap,!! dimengerti.!!"
Kelompok perwira tinggi yang mengikuti rapat tertutup itu kemudian terpecah menjadi beberapa bagian, mereka kembali ke ruangan masing-masing, sedangkan Pak Risman Yusuf mengikuti kepala tertinggi kepolisian yang bernama Pak Agus Kurniawan.
Tidak butuh waktu yang lama, mereka berdua telah tiba di pintu ruangan Pak Agus Kurniawan.
"Ceklek,!!" bunyi pintu terbuka.
"Silahkan masuk,!" kata Pak Agus.
"Siap, Pak,!"
"Ceklek,!!" bunyi pintu tertutup.
Mereka berdua lalu berjalan menuju ke kursi sofa.
"Silahkan duduk,!" ucap Pak Agus Kurniawan sambil memandang wajah pria paruh baya yang ada di hadapan.
"Terima kasih, Pak,!" jawab Pak Risman Yusuf.
"Tugas apa yang akan anda berikan kepada kapten Ayumi,?"
"Aku akan menugaskannya menjadi siswi sekolah menengah atas di yayasan milik Mr Sudirman Sinaga.
"Mengapa harus di sekolah itu,?"
"Aku berencana membuatnya mendekati putra Mr Ramadhan, aku mencurigai dia terlibat dalam kasus pembunuhan berantai,!" jawab Pak Risman Yusuf.
"Baiklah, aku akan mendukung setiap langkah yang anda gunakana agar misi ini sukses besar, katakan saja kepadaku apa yang anda butuhkan,!? dan jangan sungkan untuk mengatakannya.!"
"Untuk saat ini, aku belum membutuhkan apapun, Pak.! Tapi, jika waktunya telah tiba, aku akan meminta segalah sesuatu yang di butuhkan dalam misi yang akan di jalani oleh kapten Ayumi.!"
"Baiklah kalau begitu, aku ingin anda secepatnya mengutus kapten Ayumi.!"
"Siap,! dimengerti komandan.!"
Setelah beberapa lama mereka berdua berbincang-bincang, Pak Risman kemudian undur diri dengan maksud kembali keruanganya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Yenni Mireja
sangat menarik
2022-06-18
1
Dhika Ayu Wulandari
pembunuhan berantai😱
2022-05-19
1
Dinda Kirana
Weeehhh... Novelnya nyambung nih😱
2022-05-19
1