"Orion itulah namaku yang artinya rasi bintang, usiaku bukan lagi 32 tahun melainkan 17 tahun, alasan aku menggunakan nama itu karena aku menyukai sains mathematics dan mungkin saja penguasa alam semesta menakdirkan aku menjadi seperti ini dengan maksud tertentu,!" ucapnya dalam hati sambil tersenyum.
"Petualangan baru sedang menantiku di luar sana,!" gumamnya sambil berjalan menuju ke pesawat dengan tujuan provinsi tengah.
Di provinsi tengah, seorang gadis cantik sedang menuju ke gerbang sekolah.
"Hari ini, aku adalah siswa, usiaku 17 tahun, aku bukan lagi kapten, aku adalah Akira yang berarti cerdas, aku menyukai teka-teki, aku menyukai tantangan, aku suka menyelesaikan perkara rumit, dan aku menyukai sains fisika,!" ucapnya dalam hati sambil melangkahkan kakinya melewati gerbang sekolah.
Sebuah mobil lamborghini Aventador berwarna hitam sedang melintas begitu cepat pada saat Akira melewati gerbang sekolah, gadis itu berhenti sejenak dari langkahnya kemudian mengikuti laju mobil itu dengan kedua matanya yang indah hingga mobil mewah berwarna hitam berhenti di tempat parkir sekolah.
"Dasar anak orang kaya,!" ucapnya sambil melanjutkan langkahnya menuju ke dalam sekolah.
Gadis itu berniat untuk melapor ke pada kepala sekolah bahwa dirinya adalah siswi pindahan.
Beberapa saat kemudian, seorang gadis cantik melintas di samping Akira pada saat dia telah berada di pintu utama sekolah, gadis cantik jelita itu sambil berjalan cepat dengan maksud mendekati Arya.
"Selamat pagi, kak Arya Ramadhan, aku nggak menyangka kakak akan bangun sepagi ini,!" ucap gadis itu sambil memandang lurus kedepan dengan senyum manis.
Akira terkejut, dia kembali menghentikan langkahnya lalu memalingkan wajahnya ke belakang.
"Arya Ramadhan. aku tidak menduga akan bertemu dengannya secepat ini,!" gumamnya, dia kemudian berniat menyimak sejenak percakapan mereka berdua.
"Aku belum perna tidur malam, Irma,!" kata Arya Ramadhan sambil melontarkan senyum kepada gadis itu.
"Mengapa bisa kakak nggak tidur malam,!?
"Jika aku tidur, sudah di pastikan ibuku akan menyiram aku dengan air dingin dari kulkas,!" jawab Arya sambil menghampiri Irma.
Akira kemudian memutuskan untuk kembali melangkahkan kakinya kedalam bangunan sekolah.
"Percakapan yang nggak penting,!" ucapnya dalam hati.
Gadis cantik itu menelusuri lorong sekolah, dia kemudian menuju ke sebuah tangga yang berada di sampingnya saat ini, dia tak sengaja melihat seorang gadis imut berparas cantik sedang berjalan turun dari anak tangga yang ia lalui, mereka berpapasan, mereka saling memandang sejenak dan bertukar senyum.
"Aku sangat terkejut melihat kak Arya berada di sekolah ini begitu pagi. aku sangat senang, rupanya sudah ada kemajuan dan kesadaran pada diri, kak Arya,!" kata gadis cantik itu.
Akira terus melanjutkan langkanya menuju ke lantai dua tampa mempedulikan ke tiga murid yang berada di belakakangnya saat ini, dia terus melangkah tanpa menoleh sedikit pun dengan tujuan ke ruangan kepala sekolah.
Ketiga anak remaja itu memutuskan untuk berjalan di belakang Akira sambil berdialog.
"Kak Arya belum tidur malam, dia takut di siram ibunya, Raisa Wulandari,!" kata Irma.
Akira tidak mempedulikan perkataan mereka, dia kini berada tepat di pintu ruangan kepala sekolah.
"Tok... ! Tok.... ! Tok.... !!"
"Silahkan masuk,!"
Pada saat Akira masuk kedalam ruangan kepala sekolah, ketiga remaja itu lalu menuju ke lantai tiga dengan berjalan melewati anak tangga yang berada tepat di samping ruangan kepala sekolah.
Di saat itu, Akira sedang menghadap kepada kepala sekolah.
"Aku murid pindahan, dari provinsi barat, Pak.!"
"Jadi itu adalah kamu, kalau begitu aku sendiri yang akan mengantar kamu ke ruangan kelas, kita bergegas sekarang juga.!"
"Di mengerti, Pak.!"
Kepala sekolah bersama dengan gadis cantik itu menuju ke lantai tiga. Setelah mereka berdua tiba di kelas, kepala sekolah di dampingi oleh wali kelas yang berada sedari awal di ruangan itu.
"Baik anak-anak,!! coba fokuskan perhatian kalian semua ke depan,!" kata kepala sekalah tersebut, dia lalu memandang wajah wali kelas kemudian melanjutkan perkataanya."Aku serahkan sisanya untuk anda, Pak Ardan.!"
"Di fahami, Pak,!"
"Aku permisi dulu,!" kata Kepala sekolah selanjutnya meninggalkan ruang kelas itu.
"Perkenalkan diri kamu, Nak,!" ucap Pak Ardan sambil tersenyum kecil.
"Nama aku adalah Akira, aku berasal dari provinsi barat, salam kenal dan mohon bantuanya.
"Silahkan memilih kursi kosong,!" kata Pak Ardan
"Makasih, Pak,!" jawab Akira lalui berjalan menuju ke tempat yang di maksud Pak Ardan.
Di saat itu, Arya yang sedari awal memperhatikan gadis itu pada saat memasuki ruangan kelas saat ini sedang memikirkan sesuatu.
"Inikan gadis yang aku lihat barusan,!" begitulah kata yang terlintas di dalam pikira Arya Ramadhan saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Aqilah
Udah mau ketemu nih dengan Akira
2022-06-22
0
Dhika Ayu Wulandari
pertemuan dengan Arya. awas lupa misi ya akira, awas bucing
2022-05-19
0
anggita
ok trus berkrya, smoga sukses novelnya.
2022-05-05
0