Seorang perwira polisi berpangkat kapten bernama lengkap Ayumi Akira sedang berada di suatu daerah di pesisir hutan, dia berniat melakukan evaluasi dari tindakan untuk mencari, mengumpulkan, menganalisa, petunjuk-petunjuk, keterangan dan bukti yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) yang berguna memberi arah terhadap penyidikan untuk menemukan pelaku kejahatan.
Dia kemudian melangkahkan kakinya ke dalam police line untuk menuju ke TKP di tempat para petugas yang lain sedang melakukan investigasi
dimana beberapa anggota pengambilan gambar, mengumpulkan barang bukti, mengangkat sidik jari dari pisau yang di temukan di tempat kejadian perkara dan sebagian lagi mengamankan jasad korban.
Perwira cantik berusia 23 tahun itu kemudian melakukan simulasi di dalam pikiranya setelah ia memperhatikan TKP dan melihat seluruh barang bukti yang telah di temukan.
"Aku rasa sudah cukup, sebaiknya kita bergegas kembali ke markas,!" ucapnya sambil memandang satu persatu anggotanya.
"Siap,! komandan.!" ucap serentak putagas polisi.
Mereka kemudian melangkahkan kakinya menuju ke mobil dinas. dua orang anggota polisi reskrim senior sedang berdialog di belakang gadis cantik itu.
"Aku nggak perna memikirkan jika kita di pimpin oleh seorang wanita yang masih tergolong sangat mudah berpangkat perwira,!" ucap salah satu polisi yang berada di belakang kapten Ayumi.
"Aku juga,! aku dengar dari beberapa informasi bahwa dia sangat cerdas, cepat dan tepat dalam memutuskan perkara, yang aku tau bahwa dia beberapa kali mendapat penghargaan sehingga berada di posisinya saat ini.!"
"Sungguh gadis yang hebat, padahal dia hampir seusia putriku, aku juga tidak menduga jika dia terjung langsung kelapangan.!"
"Aku juga, mungkin karena dia terbiasa memecahkan kasus.!"
Dialog mereka pun terhenti setelah tiba di mobil dinas milik kepolisian dan tidak butuh waktu yang lama, mereka kemudian meninggalkan tempat itu.
"Wiuk... ! Wiuk... ! Wiuk... !!" Bunyi sirine mobil dinas kepolisian.
Pada saat mobil sedang berjalan, Hp milik kapten Ayumi lalu berdering, gadis cantik itu lalu mengangkat Hp miliknya.
"Perintah, komandan,!?" ucap kapten Ayumi.
"Hari ini kamu berangkat ke markas pusat, aku ingin membicarakan sesuatu yang penting.
"Siap,! di mengerti,!"
"Tut... ! Tut... Tut... !!" Bunyi Hp milik kapten Ayumi.
Tidak butuh waktu yang lama akhirnya mereka telah tiba di Resort kepolisian.
"Sebaiknya kita keruaganku, aku akan mengeluarkan surat perintah penangkapan dan penahanan untuk tersangka.
Para anggota yang ikut bersama kapten Ayumi kemudian terkejut hebat.
"Gadis ini sudah mengetahui pelakunya,!" ucap dalam hati salah satu polisi senior.
"Sungguh mengejutkan, baru sehari ia di pindahkan di kota ini dan baru beberapa waktu yang lalu kita mengolah TKP, tapi gadis ini sudah mengetahui dalang pembunuhnya.!" ucap polisi senior yang lain dalam hati yang berada di kelompok itu.
"Apa bisa anda menjelaskan kepada kami siapa pelakunya padahal kita belum memeriksa sidik jari yang ada di pisau pelaku.!"
"Kasus pembunuhan ini terbilang sadis. Perempuan 35 tahun itu ditemukan bersimbah darah dengan sebilah pisau yang menancap di perutnya. Terlebih, tersangka merancang agar peristiwa itu seolah-olah aksi bunuh diri, pria yang melakukan pembunuhan itu di lihat dari bekas tusuk pada korban, pelaku menggunakan tangan kiri di lihat dari bercak ibu jari yang menempel pada gagang pisau, korban telah di bunuh sebelumya di tempat lain di lihat dari TKP, jika korban terbunuh di tempat itu, maka sudah pasti akan ada banyak darah yang berada di tempat kejadian, pelaku adalah seorang pria yang tidak terlalu tinggi jika di lihat dari jari kaki korban yang terseret, jika dilihat dari perut korban yang sedikit membuncit, itu bukan di sebakan karena bentuknya yang malas berolahraga, melainkan wanita itu hamil jika dilihat dari body korban yang tidak gebuk dan tidak kurus. Jadi, pelakunya adalah kekasih korban, jika dia bersuami berarti selingkuhan korban.!"
"Jadi begitu,!"
"Aku hanya mengeluarkan surat perintah penangkapan dan penahanan, selanjutnya anda yang bertugas menagkap pelaku seperti apa yang aku jelaskan sebab aku akan berangkat menuju ke markas pusat,! hubungi aku jika pelakunya telah tertangkap setelah pemeriksaan sidik jari.!"
"Siap, komandan.!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
eRtiga
spertinya untuk bunyi bunyian macam bunyi pintu "ceklek" atau bunyi hentakan kaki gak perlu ditulis deh Thor,sdikit mengganggu,,, coba author sering baca karya author² yg Udh tersohor,kak juskelapa,kak sephinashera,kak yu aotian,atau mommy tree misalnya,membaca karya org lain sambil belajar memperbaiki karya sendiri gitu...
2022-06-18
2
Dhika Ayu Wulandari
Keren si kapten ayumi
2022-05-19
0
Dinda Kirana
woo ohh ...keren abis😍
2022-05-19
0