"Kring... ! Kring... ! Kring.... !!" Bunyi bell sekolah menandakan jam pelajaran telah usai untuk hari ini.
"Jangan lupa kerjakan tugas-tugas kalian di rumah, sebaiknya kalian membentum tim belajar minimal empat orang untuk mengerjakan tugas yang telah aku berikan. Dan ingat, tugasnya di kumpul 2 hari kedepan tuntas tidak tuntas wajib di kumpul di mejahku, apa kalian mengerti,!?"
"Kami mengerti, Pak,!" jawab serentak siswa dan siswi kelas itu.
Sang Guru Fisika kemudian melangkahkan kakinya keluar dari kelas sambil berpikir.
"Anak pindahan itu sangat luar biasa,!" ucapnya dalam hati sambil berjalan melewati ruang kelas.
Para siswa dan siswi kemudian membubarkarkan diri dari kelas secara terpisah.
"Akira.... !! Tunggu,!! aku mau ngomong sesuatu,!!" teriak Arya sambil berlari kecil dengan maksud mendekati gadis itu.
Akira memalingkan sesaat wajahnya selanjutnya meneruskan langkahnya yang terhenti tanpa mempedulikan Arya.
"Aku rasa, dia akan meminta bantuan kepadaku, waktu yang tepat untuk masuk ke dalam sarang singa,!" begitulah yang terlintas dalam benak gadis cantik itu.
Arya kemudian menghampiri gadis itu lalu berkata :"Aku ingin kita satu kelompok, aku akan mengajak dua temanku yang lain, bagaimana menurutmu,?" ucap Arya yang sedang berjalan di samping kanan Akira sambil memalingkan wajahnya menatap wajah gadis cantik itu.
"Baiklah, lagian aku belum mempunyai teman kelompok.!"
Arya kemudian tersenyum mendengarkan jawaban dari gadis itu, dia kemudian berkata :"Aku minta nomor Hp kamu,!? jangan salah faham, aku punya kekasih."
"Aku nggak berpikir seperti itu,!" dia kemudian berhenti dari langkahnya lalu mengambil buku di dalam tasnya kemudian merobek selembar kertas selanjutnya menulis nomor Hpnya di kertas itu."Ini nomorku," ucapnya sambil menyerahkan selembar kertas.
"Okey, aku jalan dulu dulu yah,! pacarku sudah menungguku,!" dia berjalan cepat menuju ke arah Raisa dan Irma yang sedang menunggunya di pintu sekolah."Aku akan menelponmu,!!" teriaknya sambil menoleh sejenak dan melepas senyum.
Akira memandang punggung Arya yang sedang berjalan menjauh darinya, dia kemudian melanjutkan langkahnya yang terhenti sebelumnya sambil memikirkan sesuatu.
"Untuk saat ini, semuanya berjalan lancar,!" gumamnya.
Pada saat Akira berjalan keluar dari pintu sekolah, seorang siswa tergeletak di lantai beton dekat gerbang sekolah, dia memperhatikan dengan serius dari kejauhan sambil mempercepat langkahnya ke arah kerumunan siswa dan siswi yang mengelilingi siswa yang tergelatak di lantai beton dengan maksud menolong temam mereka.
"Apa yang terjadi,!" gumamnya sambil mempercepat laju langkahnya.
Setelah dia tiba di tempat kejadian, Akira lalu memeriksa kondisi siswa itu.
"Dia begitu banyak mengeluarkan busa dari dalam mulutnya,!" ia kemudian memandang beberapa siswa yang ramai di tempat itu secara bergantian kemudian berkata.
"Kita bawa kedalam, di ruangan UKS,!!" ucapnya dengan nada sedikit tinggi.
"Betul,!" kata seorang siswi.
"Sepakat,!" kata seorang siswa.
Para siswa dan siswi selanjutnya bergegas membawa teman mereka yang dalam kondisi separuh sadar dengan mata putih yang mendominasi di kedua bola matanya.
"Jangan-jangan dia.... !! Untuk saat ini, sebaiknya aku memeriksa dengan baik setelah tiba di ruang UKS,!" gumamnya.
Tidak butuh waktu yang lama, para siswa dan siswi yang sedak sibuk mengangkat temannya kemudian menidurkannya di atas tempat tidur UKS.
Akira kemudian menghampirinya sambil memeriksanya sedangkan para siswa dan siswi sedang sibuk berdialog di belakang gadis itu.
"Kenapa dengan dia yah,!?" ucap salah satu siswi.
"Mungkin itu penyakit epilepsi,!" jawab seorang siswa.
"Mungkin nggak sarapan jadi penyakitnya kambuh,!" jawab siswa yang lain.
"Emang dia punya penyakit,!?" ucap siswi sebelumnya sambil memandang wajah siswa yang baru berbicara.
"Nggak tau,!" jawab siswa itu.
"Kalau nggomong yang jelas dong,!" jawab siswi tersebut dengan kesal.
"Berisik.... !! diam,!" ucap Akira tanpa menoleh sedikitpun.
"Kita panggil guru yuk,!" ucap salah satu siswi.
"Okey, kita ke ruang guru sekarang,!" jawab seorang siswa.
Siswa dan siswi itu lalu membalikkan tubuhnya sambil berjalan keluar dari ruangan UKS sementara Akira sibuk dengan urusanya saat ini.
"Seperti dugaanku sebelumnya, overdosis narkoba,!" gumamnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Aqilah
Drugs😱
2022-06-22
0
Dhika Ayu Wulandari
Banyak kasus seperti ini ditemukan di sekolah, mungkin mafia narkobanya mencari yg ketergantungan jadi dia menargetkan siswa
2022-05-19
0
Anita_Kim
Semangat Kak...
2022-05-07
0