Setelah perkara telah di selesaikan oleh Ahmad Ibrahim, dia kemudian melanjutkan langkahnya untuk membeli beras sedangkan wanita berusia 38 tahun telah di buli habis-habisan oleh sekolompok orang-orang yang berada di tempat kejadian perkara, suka tidak suka dan mau tidak mau wanita itu harus meninggalkan pasar tersebut dengan rasa malu yang luar biasa.
Setelah Ahmad Ibrahim membeli kebutuhan pokok untuk persiapan selama dua hari, dia kemudian melangkahkan kakinya menuju ke sepedanya.
"Hari sudah sore,!" gumamnya.
Dia kemudian menaiki sepedanya lalu mendayungnya dengan maksud meninggalkan pasar tersebut menuju ke rumahnya.
Ahmad Ibrahim berada di provinsi bagian timur, lain halnya dengan kapten Ayumi yang berada di provinsi bagian barat tepatnya di ibukota negara.
Wanita berusia 23 tahun itu kemudian melangkahkan kakinya menuju ke sebuah pintu.
"Tok... ! Tok... ! Tok.... !!"
"Silahkan Masuk,!"
"Ceklek,!" bunyi pintu terbuka.
"Ceklek,!" bunyi pintu tertutup rapat.
Kapten Ayumi kemudian melanjutkan langkahnya yang sebelumnya terhenti menuju sebuah meja kerja di mana seorang pria paruh baya berpangkat jenderal bintang tiga sedang duduk sambil menandatangani sebuah laporan kerja kepolisian.
Kapten Ayumi memberikan penghormatan.
"Lapor, kapten Ayumi Akira dengan nomor polisi 007, siaaap,!! menerima perintah,!"
"Silahkan duduk.!"
"Siap,! dimengerti.!"
"Aku sengaja memanggilmu secara pribadi karena aku ingin kamu menyelidiki kasus pembunuhan berantai yang belum tuntas sampai saat ini, ini misi pribadi untukmu tanpa melibatkan para anggota yang lain, identitas kamu akan di tutupi, kamu akan menjadi seorang siswa kelas XII sekolah nenengah atas di yayasan milik Mr Sudirman Sinaga, target kita adalah Mr Ramdhan Pratama sebab aku curiga bahwa dia terlibat dalam hal itu, untuk mendekati Mr Ramadhan, tugasmu yaitu mendekati putranya yang bernama Arya Ramadhan agar kamu bisa memasuki sarang singa, jika itu benar, berarti Mr Sudirman akan ikut terlibat. Ada pertanyaan sampai di sini.?"
"Siap, tidak ada, Pak.!"
"Jadi mulai hari ini, di tempat ini, identitas kamu akan tertutup rapat-rapat, aku sudah mempersiapkan semua kebutuhan kamu dalam misi kecuali tempat tinggal, koper kamu ada di sana bersama dengan paspor,!" kata Pak Risman Yusuf sambil menunjuk tempat di mana koper itu berada.
"Siap dimengerti, Pak,!"
"Berhati-hatilah dalam misi kali ini sebab taruhanya adalah nyawa, kamu berangkat besok pagi ke provensi bagian tengah, ada pertanyaan,!?"
"Siap,! tidak ada, Pak,!!"
"Kalau begitu, selamat bertugas,!" ucap Pak Risman Yusuf mengakhiri percakapan.
"Siap, perintah dilaksanakan,!"
Ayumi Akira kemudian berdiri dan memberikan penghormatan, dia lalu membalikkan tubuhnya sambil berjalan menuju tempat di mana koper itu berada. Setelah itu, dia melangkahkan kakinya dengan niat meninggalkan tempat itu dan kembali ke tempat tinggalnya.
Di tempat lain yang letaknya di provinsi timur, Ahmad Ibrahim sedang memasak nasi dengan menggunakan reskuker sambil memotong sayuran, setelah itu, dia kemudian memanggang daging yang sebelumnya ia ambil dari kulkas dan telah ia bersihkan
"Ini daging sapi terakhir yang aku bisa nilmati untuk malam ini, semoga besok-besok aku bisa membelinya lagi,!" gumamnya.
Setelah dia telah selesai melakukan kegiatan itu, Ahmad Ibrahim kemudian menghidangkanya di meja makan.
"Saatnya makan malam,!" gumamnya sambil memgambil sepotong daging sapi yang ia panggang sebelumnya.
Beberapa waktu kemudian, Ahmad Ibrahim telah selesai dari ritual makan malamnya.
"Sudah kenyang,! aku bereskan meja makan terlebih dahulu lalu beristirahat, aku merasa tubuhku akan rontok,!" gumamnya
Setelah memberekan meja makan, pria berusia 32 tahun itu melangkahkan kakinya menuju ke tempat tidur.
"Saatnya beristirahat, selamat malam dunia.!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Aqilah
Baru muncul lagi thor sebulan absen🤣
2022-06-22
0
Iroel Airoel
usia p guru jangan d ualng2 dong
2022-06-18
0
Dhika Ayu Wulandari
Kayaknya jodoh nih kapten ayumi dengan pak ahmad
2022-05-19
0