"Ehh ada apa nih kok gue ngeliat ada polisi di perusahaan?"
"Apa ada yang mau di tangkap"
"ehh guys tuh liat ngapain nona aishala nyamperin mereka"
"Kayaknya emang bener deh ada yang mau di tangkap"
"Minggir minggir gue penasaran"
"Awas awas gue mau liat"
Aksi saling dorong mondorong di lakukan oleh beberapa karyawan,terlebih khusus para karyawan wanita yang kepo ingin melihat secara langsung apa yang di lakukan oleh boss cantik mereka dan aparat kepolisian.
Wajah aishala yang biasanya tersenyum kini terlihat serius ketika berbicara dengan para polisi itu semua justru semakin menambah rasa kekepoan para karyawan bahkan ada yang berniat mendekati supaya terdengar jelas.
"Baiklah kalau begitu pak jadi sekarang kita langsung saja ke ruangan saya supaya lebih cepat di prosesnya" aishala menuntun beberapa polisi untuk mengikutinya, berjalan memasuki gedung perusahaan.
Karyawan yang tadinya mengintip di dinding kaca yang transparan langsung kocar kacir berlarian ke meja kerjanya masing masing, berpura pura mengerjakan tugas mereka seolah tak terjadi apa-apa. Beberapa polisi langsung bergerak berpencar ada yang mengikuti aishala dan ada yang langsung masuk ke ruangan menager keuangan yang sudah di kunci oleh aishala,
mereka terlebih dahulu menjebak pegawai yang terlibat.
Beberapa polisi nampak langsung meringkus pegawai yang berhubungan langsung dengan Ridwan, mereka sempat melawan dan berkilah kalau mereka tak ada hubungannya dengan kasus korupsi namun aishala yang memang sudah memiliki bukti video langsung membuat mereka kicep dan pasrah saat di bawa.
Kini hanya tinggal pak Ridwan saja yang belum di tangkap karna dia berada di lantai atas tepat nya di ruangan CEO. Karyawan yang melihat itu bertanya tanya apa dugaan mereka selama ini benar kalau Ridwan dan antek anteknya melakukan korupsi??
Dan orang yang mereka curigai merupakan orang yang akan di bawa oleh polisi
"Liat liat woyy itu pak Ridwan"
"ehh kenapa itu kok mukanya biru kek orang bonyok sih
"Jadi bener kalau mereka korupsi"
"Huuss gak boleh gitu kita juga gak tau kan kenapa mereka di tangkap"
"Gue yakin mereka korupsi"
"Terima kasih atas kerja samanya nona Aishala, dan nona Dina,
Kami berjanji akan langsung memperoses kasus ini" ucap komandan bername tag Komarudin Hidayat menjabat tangan Aishala bergantian kemudian Dina.
"Saya juga mau mengucapkan terima kasih kepada bapak bapak polisi sekalian karna sudah datang tepat waktu"
"Kalau begitu kami pamit dulu
Nanti sore kami harap nona nona bisa datang ke kantor polisi untuk memberi kesaksian"
"Siap,nanti Kami akan datang"aishala dan dina mengantarkan para polisi itu kedepan
mobil polisi yang membawa para tahanan sudah pergi,Dina dan aishala berbalik menuju kantor.
Mata keduanya membulat melihat kelakuan bar bar karyawannya yang mengintip di dinding kaca.ada ada saja kelakuan karyawannya itu.
"Heheh siang nona" sapa salah satu karyawan malu
"Siang" balas aishala
"maaf kalau lancang nona, saya mewakili karyawan yang lain ingin bertanya
Itu pak Ridwan sama yang lain kenapa ya kok di bawa polisi?"
"Mereka di tangkap karna sudah menggelap kan dana perusahaan kita sebanyak 12 milyar." cerita Dina membuat semua terperangah kaget
"Berarti selama ini dugaan kami benar dong" celetuk salah satu karyawan membuat Dina dan aishala mengernyit bingung. Selama ini!! Benar!! Apa maksud mereka!!
"Maksud kalian?"
"Jadi begini nona .. sebenarnya kami sudah dari lama mencurigai tindak tanduk pak Ridwan.
Di lihat dari gaya hidupnya yang kelewatan mewah padahal kita semua juga tau sebelum pak Ridwan masuk ke perusahaan ini gimana keadaan ekonomi nya." Jelas salah satu karyawan yang kebetulan rumah nya satu gang dengan rumah pak Ridwan
"Kenapa kalian gak cerita?" Tanya aishala terheran heran
"Kami gak berani
Karna kami gak punya bukti yang cukup kuat takutnyq malah kami yang di laporin balik karna mencemarkan nama baikenya"
"Iya juga sih" aishala mangut mangut membenarkan
"Baik lah
Kalian boleh kembali ke meja kalian masing masing" titah aishala kembali ke ruangan nya.
****
"Papi bener bener gak nyangka kalau Ridwan bisa ngelakuin hal itu" ungkap papi dimas menggeleng geleng kan kepala nya setelah mendengar cerita dari aishala tentang tindakan korupsi yang baru tadi siang terungkap.
"Emang papa kenal sama pak Ridwan" tanya mami sukma ikut nimbrung
"Temen sekelas waktu kuliah dulu" aishala dan mami nya hanya berohria saja. Sambil bermain dengan Devan dan inza kedua wanita berbeda usia itu kembali mendengar kelanjutan cerita bima
"Padahal dulu dia orang baik banget terus ramah lagi, gak nyangka ternyata sekarang.
Dulu dia bisa masuk ke perusahaan aja berkat bantuan papi ternyata sekarang malah dia yang mau ngerhancurin perusahaan papi"papi dimas terlihat kecewa
"Biarin aja pih,sekarang dia udah dapet ganjaran akibat dosa dosa nya"
"Ommy Evan batuk"
"Zaza juga"
"Ya udah mih pih aish ke kamar dulu mau ngelonin nih dua bocil" pamit aish menggendong kedua anak nya di bantu salah satu pelayan.
"Mih colupsi itu apa?" Tanya Devan di sela sela tidur nya.
" Colupci itu ngambil uang yang bucan miyik kita kan ommy" inza membantu jawab
"Hampir benar sayang
Tapi kalimat kamu salah"
"Calah"
"Heem
Udah sekarang tidur jangan bahas yang lain lagi" ucap aishala membenarkan tata letak selimut untuk kedua anak nya.
Sebaik nya untuk kedepannya dia harus berhati hati dalam berbicara apalagi di hadapan kedua anak nya.
Apalagi di usia mereka yang sedang senang senang nya beradaptasi dengan dunia luar di tambah rasa keingin Tahuan yang tinggi tak memungkin kan mereka untuk terpengaruh pergaulan yang buruk
"Ommy puk..puk" pinta devan mengarah tangan Aishala pada p*****t nya.
Aishala segara mengpuk puk anak bungsu nya itu hingga dengkuran halus mulai terdengar beraturan.pertanda kedua anak nya sudah tertidur pulas.
"Good night sayang nya mommy" aishala mencium kening anak anak nya bergantian. Ritual yang tidak boleh di lewatkan setiap malam nya.
Dret
Dret
Dret
"Siapa yang nelpon" gumam aishala meraih ponsel nya yang berada di samping Devan.
Dia memastikan dahulu bahwa kedua anak nya tak terbangun akibat pergerakan nya.
Setelah aman baru lah di mengangkat panggilan dengan nomor asing itu, sebenernya dia ragu untuk mengangkat nya tapi karena takut ada yang penting akhir nya aishala pun mengangkat nya.
"Halo" ucap aishala dengan nada pelan
"Halo baby" terdengar jawaban dari sebrang sana
Aishala mengernyit bingung apa salah sambung??
"Maaf anda salah sambung" hendak menutup telpon nya namun ucapan selanjut nya membuat aishala bergeming
"Setelah memperk**a ku 4 tahun yang lalu kau mau lepas tanggung jawab begitu saja baby?. seperti pada umum nya aku ingin kau bertanggung jawab!!"
Deg
4 tahun lalu??
Sebenarnya siapa pria ini??
Apa hubungannya dengan kejadian 4 tahun yang lalu!!
Bye
Byeee
Vote jangan lupa ya!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Hera Puspita
😁😁😁😁😁udah kebalik nih yg minta tanggung jawab 😁😁
2024-06-05
0
Triwahyuni Rosyid
hahahaaa wira sdh mulai berani langsung tlpn k Aisha .padahal Aisya blum tau siapa orang nya .tapi wira sdh mencari siapa perempuan yg tidur dgn mlm itu .sdh punya bukti2 semua nye ..
2022-04-19
4
Selfia Lina sari
lanjut Thor penasaran aq😀
2022-04-14
5