"evan ndak mau emam cayul ommy, ndak mau ndak enak lasanya" rengek Devan menyodorkan piringnya yang sudah terisi tumis brokoli.
Aishala menatap jengah pada anak bertubuh mungil itu, padahal sayur itu sangat bagus untuk pertumbuhan dan kesehatannya.
aishala harus extra bersabar, sekali lagi dia menyodorkan sendok yang berisi sayuran tepat di depan mulut evan namun evan kekeh tidak membuka mulutnya, dia tetap menolak.
"apa dia anak pungut mommy?dia belbeda cendili" celetuk inza tiba tiba.
celetukan inza berhasil menarik perhatian semua orang.kendati begitu dia tetap diam berfokus pada makanan yang berada di piringnya.sungguh anak yang sangat kalem.
kini perhatian kembali pada si bungsu devan. dengan menggebu gebu dia membalas celetukan kaka perempuannya itu
"Hei akak atu itu butan anak ungut
Atu anak ommy iya Tan mom?anak kecayangan ommy"Sangkal Devan
mata bulat berwarna hitam itu menatap aishala dengan sendu, aishala justru menahan tawa. lucu sekali melihat perdebatan kedua anak kembarnya. oma dan opanya juga ikut tersenyum rumah yang biasanya sepi kini terasa ramai.
"kami cemua cuka cayul,cuma dia cendili yang Ndak tuka,belalti dia butan anak ommy" pintar sekali inza, memang beda kalau keturunan holang kaya
"atu anak ommy, atu akan butikan atu cuka cayul" kembali devan menjawab inza dengan menggebu gebu,tangan kecilnya miliknya meraih piring yang berada di hadapan aishala,menyendokkan sendok mengisinya dengan nasi dan brokoli kemudian memasukannya kedalam mulut.
sedikit ragu devan karna ini adalah pertama kalinya dia memakan sayur,tapi dia terpaksa memakannya untuk membuktikan pada kakanya bahwa dia juga menyukai sayur.
Satu kali kunyahan masih terlihat aman,
Mata nya berkedip kedip merasakan rasa sayur itu hingga beberapa saat kemudian
"huwaaa lasa apa ini ommy, evan ndak suka lasanya sangat pahit, ommy minum" rengek Devan pada aishala.
sedikit terkejut aishala segera mengambil gelas berisi air, memberikannya pada devan. buru buru devan mengambil gelas itu dan menenggaknya dengan rakus berharap rasa pahit dari brokoli itu hilang dari lidahnya.
"Tuh kan mom udah atu bilang dia itu butan anak ommy.dasar anak pungut"sungut inza memelototkan matanya
" kalau evan butan anak ommy,belalti akak juga butan anak mommy" ucapan telak devan mampu membuat inza terdiam, ada benarnya juga yang diucapkan devan mereka kan kembar.
oma dan opa si kembar tak mampu lagi menahan tawa, melihat wajah inza yang memerah akibat ucapan devan. si pelaku justru tersenyum bangga karna membuat kaka perempuannya kalah berdebat
"gak boleh ngomong kayak gitu sayang kalian berdua itu anak kesayangan mommy, permata hati mommy" lerai aishala bijak dia mencegah keduanya kaka beradik itu akan adu mulut kembali
"Sudah sudah ayo makan lagi,jangan lupa abisin makanannya nanti mereka nangis kalau nggak di habisin"ajak aishala.
"Benalkah ?" Tanya Devan mengamati sepotong paha ayam di genggamannya.
"Bener sayang perkataan mommy mu, makanya kita harus ngehabisin makanan kita
gak boleh di sisain" ucap mami sukma menambahi devan pun mangut mangut saja. tapi sejurus kemudian
"telus ail matanya kelual dali mana? dia ndak punya mata" Tanya Devan bingung
Aishala yang mendengar pertanyaan konyol itu terbatuk batuk, sepertinya makanan yang baru saja ditelannya tersangkut di tenggorokan, mami sukma yang melihat itu langsung menyodorkan segelas air dengan cepat aishala langsung mengambilnya dan menenggaknya sampai habis.
"kalau itu emm..." mami sukma menggaruk tengkuknya yang tak gatal dia juga bingung harus menjawab seperti apa. aishala menatapnya tersenyum, hayo sekarang giliran sang mami yang dibuat bingung sama pertanyaan devan.
Sebenarnya mami sukma juga tidak tau larangan itu berasal dari mana, tapi kalau menurut orang tua zaman dulu memang seperti itu. kalimat itu berguna supaya anak anak tidak membuang buang makanan tapi sekarang diri nya lah yang terjebak dengan ucapannya sendiri.
"Devan sayang itu es krimnya sudah meleleh,kamu ambil dulu sana" tunjuk mami aish pada es krim yang terlihat sudah meleleh.dengan semangat devan mengambil es krim itu dan membawanya ke meja makan
mami sukma menghembuskan nafasnya lega, untung saja ada yang bisa di buat untuk mengalihkan perhatian devan.
devan yang sudah duduk kembali perlahan mulai mengamati es krim yang sudah meleleh, matanya mengerjab ngerjab lucu kemudian menatap omanya, sekarang oma sukma punya rencana.
" Evan inget nggak itu es krim punya siapa?" Tanya oma sukma
"Punya Evan" tunjuk Devan pada diri nya sendiri
"Evan tadi nggak habisin es krimnya kan?
Lihat sekarang es krimnya nangis" ucap oma sukma membuat mata semua orang menatap pada nya takjub.
" Oma benal es krimnya nangis gala gala Evan ndak habisin. Ommy ommy apa es krim Atan malah cama Evan?apa es krim batal maafin Evan?" Devan menatap mommy nya dengan guratan kekhawatiran.
"Pasti evan bakalan dimaafin kok, sekarang Devan harus janji dulu sama mommy buat nggak bakal buang buang makanan lagi"ucap aishala menyodorkan jari kelingkingnya
"Evan janji,Es klim maafin Evan ya sekalang jangan angis agi" kata Devan membalas dengan menautkan jari kelingking nya dengan kelingking aishala
"Pucing pala inza
Punya adek cepolos Evan" drama inza dalam hati gemas dengan kepolosan Devan yang di atas rata rata orang polos.
"Ya udah mommy ke kamar dulu ya mau mandi" ucap aishala setelah selesai membantu mami nya membereskan bekas makan malam mereka
"Ommy itut" rengek Devan mau mengejar aishala
"Kalian di sini dulu sama Oma opa ya
Mommy cuma mandi nanti mommy ke sini lagi"
"Oteh"
****
"Dan si cerdik kancil kembali kehutanan rimba meninggal kan rawa penuh buaya itu dengan selamat,,,tamat" aishala mengakhiri dongeng si kancil dengan mata merem melek. Mata nya melirik ke bawah menatap kedua anak nya yang sudah terlelap dengan nyenyak, sedikit dia menggeser kepala Devan supaya memberi nya ruang untuk bergerak.
"Mommy menyayangi kalian
I love you twins" aishala mengecup sayang kening masing masing anak nya.
Tak sedikit pun dia menyesal sudah melakukan hal gila itu demi memperoleh dua anak lucu seperti devan dan Queenza, bahkan sekarang dia sangat bersyukur kelahiran kedua anak kembar nya memberikan dampak positif terhadap kehidupan nya.
Namun dia tak pernah memikirkan hal apa yang akan terjadi untuk ke depannya!! Dia tak pernah sekali pun berpikir tentang ayah dari anak kembarnya!! Siapa dia!! Di mana!! Pekerjaan nya apa!!
Hal yang tak pernah aishala bayangkan bahwa dia ada di sekitar nya dan selalu mengawasi mereka dari jauh.!!
Dia datang di waktu yang tepat meminta pertanggung jawaban kejadian 4 tahun lalu!!
****
Pagi pagi sekali di kediaman mansion Winata
Di saat semua orang sibuk dengan kegiatan masing masing, hilir mudik pelayan berkeliaran melakukan pekerjaannya masing masing termasuk aishala yang sibuk dengan kedua batita kembar nya.
"Evan sini sayang,katanya tadi mau mandi bareng mommy" teriak aishala dari lantai dua.
"Ndak mau ommy,evan mau di mandiin cama Oma" balas Devan dari lantai satu dengan masih memainkan mobil mobilan
"Ya udah mommy mandiin kakak inza aja" ucap aishala berpura pura pergi.
Kegiatan Devan langsung berhenti mendengar nama Kaka nya di sebut.
"No ommy
Evan Juda ikut" panik Devan berlari mengejar mommy nya yang sudah hilang dari lantai dua.
Dengan terburu-buru Devan segera masuk ke dalam kamar mereka,
Memanggil manggil nama mommy nya dengan kencang.
"Mommy di kamar mandi sayang" balas mommy nya
"Ommy butaOmmy"
Dor
Dor
Dor
Evan terus bergedor gedor pintu kamar mandi dengan tangan mungil nya, kemudian berteriak kemudian menggedor lagi begitu seterusnya.
Ceklek
"Ommy Evan Juda mau mandi" ucap Devan menghadap mommy nya
"Ckckck" decak inza sinis melihat kelakuan adik nya yang selalu tak mau kalah.
Dengan sabar dan penuh perhatian aishala memandikan kedua anak nya. Baru lah ketika selesai memandikan dan memakai kan baju giliran dia yang harus mandi dan segera pergi ke kantor.
Bye
Byeee 🖤🖤🖤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Hera Puspita
makin seru
2024-06-05
0
Uni Rasid
lanjut thor
2022-04-14
3
yumi chan
good thor aq sk bc novel yg crita ada ank2 yg gemesin dn pandai thor..mdh2an bpk bibit kcmbn
2022-04-13
3