HM 6.

"huftt ku kira tak kan semelelahkan ini" keluh aishala lelah sll,sengaja dia menyenderkan kepalanya di kursi kebesaran yang sudah kembali menjadi miliknya.

ternyata setelah 4 tahun hengkang dari perusahaan membuat aisha kembali di buat pusing oleh banyaknya perubahan di perusahaan,apalagi dengan sistem yang jauh berbeda sekali dengan cara kepemimpinannya.

walaupun sudah kembali di bantu oleh dina tidak serta merta membuat pekerjaan aisha berubah menjadi ringan apalagi dengan banyaknya tumpukan map yang berisi laporan yang harus di periksa.salah satunya laporan keuangan yang sangat jauh berbeda dengan pendapatan perusahaan, ternyata papinya tidak menyadari bahwa uang perusahaan sudah di korupsi.

"sialan baru juga selesai satu kerjaan udah dateng aja masalah lain, bedebah tengik itu ternyata orang baru" gumam aisha

"din cari latar belakang yang jadi bagian keuangan perusahaan kita. gue mau laporannya sesegera mungkin"titah aisha di angguki dina.

dina berkutat dengan ponsel miliknya bahkan beberapa kali terdengar menghubungi bagian IT milik aisha.

***

sesaat setelah pengumuman pergantian kepemimpinan selesai, aisha langsung memerintahkan salah satu karyawan yang aisha anggap bisa percaya untuk mengawasi bagaimana kinerja para karyawan.setelah itu datanglah laporan tentang dua resepsionis di bagian depan yang selalu menggoda klien hingga membuat tak sedikit dari klien yang membatalkan kerja sama dengan Winata grup. Ntah apa di balik motif kedua resepsionis itu, memang hanya hal sepele namun ketika di biarkan tidak bisa di katakan tidak mungkin akan membuat perusahaan rugi besar

Berakhir lah kedua resepsionis genit itu di ruangan aisha, baju kurang bahan yang di pakai kedua resepsionis itu membuat aisha geleng geleng kepala mereka mau bekerja apa mau ngejalang di club.

badan kedua resepsionis itu bergetar ketakutan,

baru juga sehari aisha menggantikan papi dimas di perusahaan mereka sudah kena dengan aisha,apalagi saat mereka mendengar desas-desus dari karyawan lama tentang cara kepemimpinan aishala yang tegas dan tak mendengar alasan apa pun saat melakukan kesalahan.

Susah payah mereka menelan Salivanya kasar ,piagam penghargaan taekwondo tingkat nasional menjadi objek yang menarik perhatian saat pertama kali memasuki ruangan.tak lupa poto aisha dengan menggunakan sabuk hitam terpampang di pigura besar.

aisha menatap keduanya bergantian, tatapan tajam penuh intimidasi milik aisha mampu membuat keduanya terdiam mematung

"Kalian sudah tau di mana letak kesalahan kalian?" Tanya aishala dingin

tak pernah terbayang dibenak aisha selepas kepergiannya perusahaan akan sekacau ini.

Kalau tau begini dia tidak akan lama lama menetap di belanda.

Dengan takut takut salah satu wanita itu menjawab pertanyaan aishala dengan terbata bata.

Salah menjawab sedikit saja bisa bisa tangan mereka dipatahkan oleh aisha.

"Ka..kami tidak ..tau ..nona"

"tidak tahu atau berpura pura tidak tau?

Bagus saya sangat suka mempunyai karyawan teladan seperti kalian"ucap aisha

kalimat yang ntah berisi kalimat pujian atau sebaliknya,namun mendengar dari nada bicaranya saja bisa di pastikan kedua resepsionis itu sebentar lagi akan mendapat masalah.

Masih tak mau mengakui kesalahannya, aishala beranjak dari kursi kebesarannya berjalan pelan bahkan terkesan slowmo menghampiri kedua wanita itu, matanya menelisik menilai penampilan mereka..

"Saya sarankan mulai dari besok kalian tidak usah lagi bekerja di perusahaan ini,

Nanti saya akan memberi kalian pesangon untuk membeli baju yang lebih layak, tidak usah lagi memakai baju yang kekurangan bahan seperti ini

Mata saya sakit melihat nya"ucap aishala sarkas

"Mak..maksud nona" tanya mereka mendongak kan wajahnya berbarengan. padahal aisha sudah sangat jelas memecat mereka dengan bahasa yang halus

"Apa kalian tidak mengerti bahasa manusia

Apa perlu tangan saya yang berbicara agar kalian berdua paham" sambung aishala masih dengan nada bicara yang rendah mencoba untuk tidak emosi

"Tapi apa salah kami nona?

Nona tidak bisa memecat kami begitu saja apalagi dengan alasan yang tidak jelas jangan mentang mentang nona boss kami, Nona bisa seenak nya seperti ini " teriak salah satu wanita itu menatap aishala benci, bahkan salah satu jarinya menunjuk tepat di wajah aisha

Terkekeh pelan, apakah mereka berdua lupa dengan cara kerja mereka yang menjijikkan.

Dia hanya berniat untuk menyingkirkan parasit yang melekat di dalam perusahaan nya. apakah itu salah? Lagi pula dia juga sudah memecat mereka secara baik baik, mereka saja yang tidak sadar dengan kesalahannya

Tapi..

Haiss sudah lah

Sepertinya mereka memang tak bisa di ajak bicara secara baik baik, baiklah jangan salahkan aishala kalau dia menertibkan mereka dengan caranya sendiri.

"Terserah saya dong mau memecat kalian kapan saja, lagi pula saya tidak asal dalam memecat seseorang. sebelum saya pecat pasti orang itu sudah melakukan kesalahan yang tidak bisa di tolerir oleh perusahaan.

Lagi pula disini saya itu boss nya

Saya ingat kan sekali lagi pada kalian berdua saya boss nya" tekan aishala tersenyum mengejek

Perkataannya aisha yang terkesan sombong berhasil memprovokasi salah satu dari mereka, terbukti dari tangannya yang mengepal kuat, sorot matanya menatap aishala tajam seperti ingin memakannya hidup hidup.

Namun hanya di tanggapi santai oleh aishala.

"Sabar Nit lu gak boleh emosi

Ingat dia itu pemegang sabuk hitam taekwondo" peringatan teman nya berbisik seraya memegang erat tangan Nita berharap Nita bisa sedikit sabar supaya tak memancing keributan yang lebih besar lagi

" Hahaha saya hanya bercanda saja,tapi untuk pemecatan kalian berdua saya tidak main main.kalian berdua saya pecat kalian bukan lagi karyawan dari perusahaan winata"tegas aisha tak mau berdebat lebih lama lagi

"Saya mengaku salah memang bersalah nona tapi tolong beri saya kesempatan kedua saya berjanji tidak akan melakukan kesalahan itu lagi" mohon Sarah dengan lancang memegang tangan aishala

matanya sudah berkaca kaca berharap aishala akan menaruh rasa iba padanya. Namun aishala tetap lah aishala wanita yang memegang teguh prinsip Hidup nya.

"Sekarang kalian bilang menyesal? Takut?bingung?

Lalu di mana otak kalian saat melakukan hal konyol dengan menawarkan tubuh kalian pada klien? Jangan baru sekarang kalian menyesali nya?"

"untuk kalian berdua segera pergi ke kepala HRD,tenang saja kalian akan tetap mendapat pesangon "bijak aisha

"Teriak kasih nona" ucap Sarah lesu

Setelah kepergian Sarah dan Nita, aishala kembali duduk di kursi nya. Mata nya menatap malas tumpukan berkas yang sudah seperti gunung itu. Sepertinya dia harus lembur malam ini

"Din tolong buatin gue segelas kopi pahit

gak usah pake gula, sekalian pesanin gue makan siang gue laper"pinta aishala pada dina

"oke nona besar"jawab Dina berlalu pergi

***

"Nona nanti jam 13;00 wib kita ada konferensi pers dengan wartawan tentang keberadaan si kembar" untung saja Dina mengingatkan kalau tidak, mungkin aishala akan lupa dengan jadwal terpentingnya itu.

"Apa papi sudah pergi?" Tanya aishala tanpa mengalihkan pandangan dari berkas yang ada di hadapannya,seketika rasa gugup mulai menyerang aisha dia takut tidak bisa menjawab pertanyaan dari para wartawan atau melakukan kesalahan kecil yang membuat kedua anaknya di hujat.

"Tuan sudah berangkat terlebih dahulu nona"jawab dina

dia tidak boleh takut, ini semua demi kebaikan kedua anak kembarnya

"Hahhh Baik lah ayo kita pergi sekarang" aishala beranjak dari kursi melangkahkan kaki jenjangnya keluar dari ruangan diikuti dina dari belakang,dengan rasa percaya tinggi bahwa semuanya akan baik baik saja.

Roda empat itu melaju kencang membelah jalan raya menuju hotel WTC.sepanjang jalan kepala aishala tak henti hentinya berpikir tentang jawaban apa yang harus dia berikan pada media.

Sesampainya mobil aisha di area parkiran hotel bukannya langsung turun aisha justru masih asik sendiri dengan pemikirannya, dengan terpaksa dina menyadarkan aisha.

Kaki jenjang yang di lengkapi heels berwarna hitam itu melangkah ragu memasuki area hotel dengan di lengkapi masker dan kacamata hitam dina dan aisha mulai berjalan menuju ruangan tempat dimana konferensi pers dilakukan. Kedua tangannya saling meremas satu sama lain ketika mereka hampir sampai di ruangan utama.

Dengan mengumpulkan keberaniannya aishala perlahan membuka pintu,

Kedatangannya yang sangat di tunggu tunggu langsung tersorot kamera dan kelap kelip jepretan kamera membuat pusing mata untung saja dia memakai kacamata hitam.

Dengan di bantu oleh beberapa bodyguard barulah dia dan Dina sampai di kursi yang memang sudah di sediakan untuknya,kursi yang berada ditengah-tengah antara papi dimas dan dina. Bersampingan dengan ayahnya ternyata mampu memberikan aishala sedikit semangat.karna ayah nya tak mungkin membuat dia di hina banyak orang.

Konferensi pers di mulai

Dengan tertib satu persatu wartawan mulai melayangkan pertanyaan pertanyaan seputar si kembar.

"Nona aishala apakah benar tentang rumor yang beredar bahwa nona hamil di luar nikah? " tanya salah satu wartawan

Dengan senyuman percaya diri aishala pun mulai menjawab

"Dari mana kamu mendapatkan informasi rumor buruk itu!" Tanya balik aishala

"Rumor itu bukan lah hal tabu di telinga masyarakat nona, bahkan semua orang juga tau kepergian nona ke Belanda bukan karna pemindahan tapi anda kabur karna anda sedang hamil muda" jawab salah satu wartawan seperti ingin menyudutkan aishala.

Bye

Byeee🖤🖤🖤

Terpopuler

Comments

rinny

rinny

semangat thor

2022-04-17

3

yumi chan

yumi chan

ku tngu muncl nya al thor ..pasti dia lht as udh dtng..stlh 4 thn mnghlng.

2022-04-11

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!