HM 2.

Kamar Hotel Britania

"ahhh ahhh"

"faster babyyyyy"

"ahhh"

desahan dua insan manusia terdengar saling bersahutan memenuhi sebuah kamar hotel.dinginnya angin malam nyatanya tak mampu membuat keduanya berhenti, di tambah temeramnya lampu menambah kesan mendalam bagi sepasang pria dan wanita yang sedari tadi terus memadu kasih.

"ahh ak..aku akan sampai" deru nafas wanita itu terdengar tak beraturan. keringat terus membanjiri pelipis yang sesekali di usap oleh sang pria.

"Bersama baby" balas sang pria dengan memacu gerakannya semakin cepat. Aisha semakin di buat menjerit dengan kenikmatan yang di tawarkan pria itu.

"Ahhhhh aku sampai"lenguhan panjang terdengar ketika keduanya sudah mencapai puncak dari kenikmatan.

" hah.. hah.. hah"

"Terima kasih baby" ucap pria itu sebelum tubuh besarnya ambruk tepat di atas tubuh ramping milik Aisha.

Yap benar wanita yang sedang memadu kasih itu adalah Aisha.

Gadis dengan ambisi yang besar rela menghalalkan berbagai cara agar keinginannya terwujud, sekali pun harus menggunakan cara yang kotor

***

Keesokan paginya di saat matahari masih terlihat malu malu untuk menampakkan dirinya, Aisha sudah siap kembali dengan baju miliknya.

Dia tidak berniat untuk melihat bagaimana rupa dari pria yang sudah membuatnya menjerit semalaman.

tangan Aisha meraih sebuah tas kecil di atas nakas mengeluarkan dompet hitam miliknya dan menaruh selembar cek berisi bayaran yang pastinya sangatlah besar.

" euhhh"terdengar pria itu melenguh secara tak sadar,sebelum membalikan tubuhnya menghadap langsung ke arah Aisha. terpampanglah wajah dengan kulit putih, bibir seksi, hidung mancung, alis tebal dan tak lupa bentuk wajah bule yang tampan membuat Aisha mematung tertegun dia tak menyangka dina benar benar mencarikan pria yang sangat sangat tampan sesuai dengan kriteria yang Aisha inginkan,tak rugi Aisha menghabiskan malam panjang bersama pria itu. tapi kekagumannya berhenti ketika dia sadar hari sudah semakin siang.

Dengan terburu buru Aisha melangkahkan kaki jenjangnya menuju pintu kamar. sebelum jari lentiknya meraih gagang pintu sekali lagi Aisha menengok ke belakang.

"Ku harap setelah ini kita tidak akan pernah bertemu, lagi" gumam Aisha sebelum benar benar menghilang dibalik pintu.

Tak lama setelah kepergian Aisha dari hotel Britania,kelopak mata pria itu mulai mengerjab dan perlahan lahan terbuka, lirikan mata yang tajam mampu membuat wanita wanita di luar sana menggilainya.

nyatanya pengaruh alkohol yang di konsumsinya semalam sangat berpengaruh,terbukti sampai sekarang rasa pusing itu masih ada.

Sesaat setelah kepalanya menengok ke arah samping, laki laki itu tertegun bukan kah tadi malam dia dan wanita itu...

ekor bola matanya tak sengaja menangkap lingkaran berwarna merah di tengah tengah seprei putih. segera dia mendekat ke arah sprei terlihat itu adalah bercak darah jadi wanita itu...

"Sialan ternyata gadis itu masih perawan" laki laki itu Kembali mengumpat.

Namun hati pria itu tak dapat berbohong,semalam dia bahkan sangat menggilai tubuh dari lawannya itu, tubuhnya seakan sudah menjadi candu.

Setelah tertegun beberapa saat itu pria itu mencari dimana keberadaan ponsel miliknya, ternyata benda itu berada di lantai di dekat kakinya, segara dia meraih ponsel nya dan menghubungi asisten pribadinya yang bernama Antonio.

"Selamat pagi tuan" sapaan terdengar dari ujung telpon. tanpa menjawab sapaan asistennya segera Devano memberinya tugas

"Segera periksa cctv kamar mawar nomor 02,aku ingin rekamannya sesegera mungkin"perintahnya dingin

"Untuk apa tuan " tanya asistennya heran. tumben sekali tuannya meminta rekaman CCTV sebuah hotel

"tak usah banyak bertanya antonio,segera laksanakan perintahku" dingin Devano setelahnya langsung mematikan sambungan telpon keduanya

tangan kekar Devano menyambar handuk di sofa dan melilitkannya di pinggang, bergegas dia menuju ke kamar mandi.Namun sileunt matanya gak sengaja menangkap selembar cek yang tergelatak di atas meja depan.

Tanpa tergesa-gesa Devano meraih cek itu sesaat mata nya melebar melihat nominal dengan banyak nya nol dari belakang.

"Apa wanita itu mengira aku laki laki bayaran?" Marah Devano merasa harga diri yang selama ini di junjung tinggi kini di injak injak oleh seorang wanita yang bahkan wajahnya saja dia tidak mengetahuinya.

tangannya meremas kuat cek itu, melemparnya ke sembarang arah

"Seorang Devano Sarius Mahadirga di anggap sebagai laki laki bayaran hahaha" kekeh Devano sinis antar marah dan lucu.

"Wanita itu benar benar berani" desis nya

jika dulu biasanya dia yang membayar seorang wanita untuk menjadi teman ranjang nya,

Justru hari ini dia yang di bayar oleh seorang wanita untuk servis nya.

"Antonio aku mau hari ini sudah ada laporannya, aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi" tuntut Devano tak sabaran

Dia ingin tahu seperti apa wajah dari wanita yang sudah lancang membayarnya itu, hingga membuat seorang Devano Sarius Mahadirga di anggap sebagai laki laki bayaran, Tadi malam dia hanya melihat sekelebat bayangan wanita itu karna pengaruh alkohol lebih mendominasi dari akal sehat nya. Namun yang pasti wanita itu sangat cantik dan bertubuh tinggi.

"Baik tuan" jawab Antonio pasrah

"Aku akan segera menemukan mu kucing kecil

Dan mengikatmu dengan pesonaku

Hingga kau tak bisa kabur lagi dari Devano Sarius Mahadirga" tekad Devano bersungguh sungguh

****

Sebelum sampai ke kompleks mansionnya,, aisha memutuskan untuk mampir ke apotik terlebih dahulu,dia berencana untuk membeli pil penyubur kandungan. Dia terlalu takut bila benih dari pria itu tak tumbuh di rahim nya dan dia harus kembali mengulangi kegiatan itu. tapi seharus nya sih tumbuh Karna dia sedang berada di masa subur.

"permisi mbak"sapa aisha dengan menggunakan masker hitam

"ya kak ada yang bisa saya bantu" tanya gadis yang menjaga apotik ramah

"aku ingin membeli pil penyubur kandungan,apa ada? "tanya Aisha matanya terus menengok ke arah kanan dan kiri walaupun sudah memakai masker tetap saja rasa takut itu ada, takut ada yang mengenali nya sebagai CEO the Winata grup

"Ada kak,Sebentar saya ambilkan dulu" jawab mba penjaga apotik

Kemudian berlalu pergi ke belakang membuat Aisha menunggunya dengan harap harap cemas.

Jantung nya sudah berdetak tak karuan apalagi hari semakin siang dan takut nya akan banyak orang yang datang untuk membeli obat.

Tak lama mba mba itu sudah datang dengan kantong plastik di tangan nya.

"Ini kak" sambil menyerahkan plastik itu dan langsung diterima Aisha

"Jadi berapa mba" tanya Aisha mengeluarkan dompet dan

"Semua nya jadi ....."

****

sesaat sebelum turun dari mobil aisha merapikan penampilannya terlebih dahulu, dia menutupi lehernya dengan rambut panjang miliknya,tak lupa dia mengubah gaya berjalannya menjadi normal meski harus menahan sakit di antara selangkangannya namun dia harus menahannya agar kedua orang tuanya tak menaruh rasa curiga.

"Pagi mih pih" sapa Aisha riang kemudian menghampiri mami dan papi nya yang sedang melangsungkan sarapan pagi.

Dengan bersikap seorang biasa Aisha pun ikut bergabung dengan kedua orang tua nya.

"pagi sayang,semalam kamu minap dimana? " Tanya papinya membuat tubuh Aisha seketika menegang namun dengan cepat langsung merilekskan tubuhnya, senyuman di terbitkan aisha di bibirnya yang mungil.

"di rumah dina pih maklumlah tugas kantor lagi numpuk dari pada pulang ke mansion mending ke rumah dina aja yang deket" ucap aisha beralasan

Mendengar alasan Aisha yang seperti biasa membuat kedua orang tuanya tak menaruh rasa curiga sedikit pun.

Aisha memang lebih sering menginap di rumah dina ketika tugas kantor sedang menumpuk lagipula rumah dina memang lebih dekat dengan kantornya daripada mansionnya yang memerlukan waktu hampir 1 jam lamanya. lagi pula dina bukanlah orang lain bagi mereka, dina adalah sahabat kecil aisha. mereka juga sudah menganggapnya seperti anak mereka.

Sarapan pun kembali di lanjut dengan di iringi obrolan obrolan ringan seputar perusahaan dan urusan meeting selebihnya tak ada yang istimewa.

Setelah selesai Aisha segera berpamitan pergi ke kamar nya dengan alasan ingin mandi.

"Sial mana sakit banget selangkangan gue. semalem enak kok sekarang sakit sih" keluh Aisha ketika tubuh sudah masuk sempurna ke dalam bath up berisi air hangat. aroma bunga mawar membuat Aisha sedikit tenang dan mulai merileks kan tubuh nya sangking nyaman nya tanpa sadar aisha tertidur.

Tok

Tok

Tok

"Aisha di kamar mandi mih"teriak Aisha menyambar handuk nya dan terburu buru membuka pintu.

"kenapa nih?" tanya Aisha menyembulkan kepalanya di pintu

"ada Dina di bawah" jawab mami nya memberi tahu

"Dina, ya udah suruh ke kamar Ais aja"

"ya udah kamu cepetan mandinya gak enak sama dina"peringat maminya

Bye

Byeeee

Terpopuler

Comments

Fajar fajri

Fajar fajri

gua keluar thor sorry devano ga sessuai hrpan gua ,ternyata bekas orang

2024-08-19

0

🌹Devitha anggraini🌹

🌹Devitha anggraini🌹

𝓴𝓪𝔂𝓪𝓴𝓷𝔂𝓪 𝓼𝓪𝓵𝓪𝓱 𝓵𝓪𝓴𝓲 𝓭𝓮𝓱 😅😅😅😅😅

2022-11-26

1

Sry Suryati

Sry Suryati

lanjut thor

2022-04-18

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!