HM 4.

4 tahun kemudian

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta,Indonesia.

Pesawat yang membawa penumpang dari Belanda menuju Indonesia itu mendarat sempurna di bandara internasional Soekarno Hatta tepat pukul 10.00 WIB. banyak orang yang datang ntah itu untuk naik pesawat atau menjemput kedatangan anggota keluarganya.

sama halnya dengan yang dilakukan kedua orang tua Aisha , mereka sudah stand bye sejak pagi hanya untuk menunggu kepulangan Aisha dan Dina setelah kurang lebih 4 tahun menetap di negara Kincir angin itu.

Dengan di dampingi seorang supir pribadi kedua paruh bayar itu dengan sabar menunggu turunnya sang putri dari pesawat. Mereka sudah sangat merindukan anak semata wayangnya dan jangan lupakan dua janin yang 4 tahun lalu bersemayam di rahim aisha kini sudah terlahir kedunia.

sepasang anak kembar yang biasanya mereka lihat melalui video call saja, kini akan tinggal bersama mereka.

Dari arah kiri terlihat 2 orang wanita cantik yang menggandeng satu anak kecil di tangannya masing masing sedangkan sebelah tangannya di gunakan untuk menarik koper. Kacamata hitam berukuran pas bertengger manis di hidung mancung kedua batita itu hingga terlihat sangat menggemaskan. Aura penguasa menguar jelas di setiap langkah yang mereka tapaki

"Aisha" lambaian tangan yang dilakukan salah satu dari kedua wanita mampu membuat wanita paruh baya itu menangis.aisha dan dina langsung berjalan menghampiri mami aisha dan papi dimas dengan senyum manis yang baru di tebar nya.

"Mami" panggil Aisha dengan suara yang tak kalah cempreng dari kaleng.

nyatanya suara aisha mampu mengundang perhatian hampir dari sebagian pengunjung yang lainnya, jelas saja walau sudah lama menetap di negara orang.

kebiasaannya untuk mengejutkan orang lain dengan teriakannya masih bertahan sampai saat ini. Bahkan Dina saja sudah terlalu sering mengingatkannya, namun kebiasaan memang susah di hilangkan seperti sudah mendarah daging menyatu dengan kepribadian aisha.

"bisa gak sih loo gak usah bikin malu gue sama anak anak loo, Aisha" tekan Dina tersenyum paksa,dibalas cengiran tak berdosa oleh aisha.

"Ante dina benal cuala mommy memang elek"ejek devan mengompori dina

Yap dia adalah king Devan Pisces Winata adik kandung dari Queenza aurelia Serena Winata. dua anak kembar yang di lahirkan aisha 4 tahun yang lalu, keduanya hanya selisih lima menit saja, memiliki wajah yang pastinya sangat cantik dan tampan namun memiliki sifat yang sangat bertolak belakang satu sama lain.

Queenza atau yang sering di panggil inza di kenal sebagai anak yang cenderung lebih dingin dan pendiam pada orang lain, dia lebih suka langsung bertindak dari pada hanya mampu berkata. berbanding terbalik dengan Devan si otak lemot dan cengeng, memiliki rasa penasaran yang amat tinggi terhadap dunia luar dan suka sekali bermain game.

Di usia nya yang baru menginjak 3 setengah tahun, keduanya sudah sangat fasih berbicara bahasa Inggris walau pun masih cadel, bahkan menguasai beberapa bahasa seperti Korea, Thailand danbelanda,

Wajah Devan merupakan duplikat dari wajah cantik Aisha namun versi laki laki, namun untuk wajah inza Aisha sering merasa takut karena wajahnya duplikat dari pria yang sudah menghabiskan satu malam bersamanya.dia takut suatu saat mereka bertemu pria itu dan menyadari persamaan wajah mereka.

"Aku merindukan mami" Isak tangis Aisha yang sudah berada di pelukan maminya.waktu yang sudah sangat lama sehingga rindunya sudah menumpuk untuk kedua orang tua nya.

"Kau tak merindukan papi Dina??" papi Aisha sambil merentangkan tangannya di hadapan dina.air mata yang sudah sedari di tahannya langsung pecah melesat masuk ke dalam pelukan laki laki yang sudah di anggapnya sebagai pengganti ayahnya itu.

"Aku merindukan ayah" Isak Dina terisak

sangking rindu nya mereka bahkan melupakan tentang keberadaan Kedua anak batita yang berada di belakang tubuh mereka terhalang oleh besar nya tubuh kedua wanita itu.

"Akak kenapa mommy sama ante angis?" Tanya Devan pada kakaknya yang hanya terdiam datar. Mata jernih berwarna hitam legam itu mengerjab ngerjab lucu menunggu jawaban Kaka perempuannya itu

"napa tanya ama akak

Tanyakan saja pada Omi dan ante" jawab inza yang memang lebih bisa di mengerti ucapan nya.

"Kau menyebalkan akak" rutuk Devan memberenggut kesal bahkan mata nya sudah berkaca kaca . Kaka nya ini memang tak bisa di ajak berbicara selalu saja menyebalkan bahkan Devan sempat berpikir dengan otak kecil nya kalau mereka bukan saudara kembar.

"Ouhh ya di mana cucu cucu lucu mami" tanya mami aisha melihat kiri dan kanan secara bergantian mencari keberadaan cucu kembar lucu nya itu

"Omy" cicit Devan mengalihkan pandangan semua orang yang langsung menatap nya. Anak batita itu muncul di belakang kaki Aisha. Wajah yang tadi nya ceria kini memerah dengan mata berkaca kaca.

"Huwaa ommy ..akak nakal

Evan anya ndak di awab....huwaaa ommy" Isak Devano merentangkan tangan mungilnya meminta agar aisha segera megendongnya.

Lelehan air mata sudah membanjiri pipi chubby milik pria kecilitu. Bukannya langsung menggendong Aisha justru hanya menatapnya dengan gelengan kepala.

"Cengeng" cibir inza menatap sinis adik cengeng nya itu.

Ada sedikit rasa puas di hati nya melihat mommy nya tak menuruti permintaan adik cengeng nya itu.seperti nya usulan untuk sedikit memberi pelajaran pada Devan di terima mommy nya.

"Ommy" cicit nya merasa mommy nya tak turut menggendong nya.

"Ommy gak cayang Evan.

Ommy gak mau endong Evan agi" kejer nya berguling guling di lantai bandara dengan kaki di hentak kan hentak kan berharap mommy langsung menggendong nya. Walau sudah banyak orang yang mengerubungi dari samping tak membuat Devan menghentikan sikap konyol nya itu.

"Apa dia anak mu Ais?" Tanya papi Aisha yang melihat kelakuan Aisha saat kecil ada pada Devan. Bahkan dia merasa Dejavu dengan kejadian ini beda nya kalau Devan di bandara sedangkan Aisha di mall.

"Baik lah sini mami gendong, api Evan berdiri dulu" instruksi nya yang langsung dengan cepat Devan berdiri seolah tak pernah terjadi apa apa. Wajah nya yang polos seolah tanpa dosa terlihat sangat menggemaskan apalagi pipi chubby nya yang terlihat seperti bakpao minta di cubit.

"Sini"Aisha merentangkan tangan nya yang langsung di sambut oleh Devan merentangkan tangan nya juga.

"Memalukan" cibir inza julid

"ili biang bos" balas Devan tak kalah julid

"Inza Devan, ini Oma sayang dan itu opa" Aisha memperkenalkan satu satu orang tua nya kepada anak kembar nya.Kedua batita itu menatap polos Oma dan opa nya yang biasa nya hanya mereka lihat melalui video call.

"Oma tak cetua yang Evan lihat" polos Devan tanpa dosa.mama Aisha hanya melototkan mata nya berbeda dengan suami nya yang menahan tawa untuk menjaga perasaan istri nya.

"Sudah sudah ayo kita pulang

Aish udah rindu masakan mami" Aisha yang masih menggendong Evan berjalan terlebih dahulu di ikuti oleh kedua orang tua nya dan terakhir Dina yang menuntun inza karna tak mau di gendong.

Perlahan mobil mulai meninggal bandara menuju mansion Winata dengan membawa kehidupan baru di dalam nya. Kedua cucu kembar keluarga Winata yang akan menjadi penerus tahta keluarga Winata di masa depan.

Byeee

Byeeee🖤🖤

Terpopuler

Comments

Triwahyuni Rosyid

Triwahyuni Rosyid

kapan thor d ketemuin sama papa nya s kembar yg seorang CEO juga .

2022-04-19

4

Sry Suryati

Sry Suryati

gimana dgn dadyx tror

2022-04-18

3

rinny

rinny

semangat thor

2022-04-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!