Terjebak Cinta Dara'Jelita

Terjebak Cinta Dara'Jelita

Prolog

Mentari yang indah memancarkan sinarnya menghilangkan sisa embun yang semalam.

Riuh burung pun bernyanyi dengan riang menyambut pagi yang begitu indah apa lagi di tambah dengan pemandangan yang sangat sejuk mempesona mata yang memandang.

Di pekarangan rumah yang begitu luas, ada Sekelompok bunga-bunga yang beraneka ragam jenis dan warna ber mekaran begitu indah mengeluarkan aroma wangi khasnya masing-masing yang menggoda kumbang dan kupu-kupu untuk hinggap menghisap sari madunya.

Ceklek.

Suara pintu terbuka membuat seseorang yang tengah duduk di depan meja rias menoleh ke arah pintu,

"Bunda...!"

"Apa kamu sudah siap sayang?"

"Sedikit! lagi Bun, apa Bunda yakin benar-benar tak ingin ikut dengan Dara ke kota?" tanyanya ke pada orang yang di panggil Bunda sambil menatap sang Bunda yang melangkah mendekatinya.

"Benar sayang Bunda di sini saja. Lagi pula Daddy mu mau pulang ke sini untuk istirahat jadi untuk apa Bunda ikut. Sekarang tugas besarmu adalah mengawasi adik mu itu! karena Bunda tau dia hanya akan menurut pada kakaknya yang cantik ini." Sambil mengelus pipi sang Putri.

"Di bandingkan dengan Daddy mu dia akan selalu memanjakannya.

Dan lihat sekarang dia sama keras kepalanya seperti Daddy mu." Jelas sang Bunda panjang lebar sambil mengusap rambut panjang sang Putri, lalu mencium pucuk kepalanya.

"Tapi Bunda cintakan sama Daddy?" sambil melirik ke arah pintu, karena seorang laki-laki sudah berdiri di ambang pintu dengan memberi isyarat satu telunjuk di depan bibirnya agar ia diam.

"Kenapa kamu bertanya seperti itu?"sela sang Bunda.

"Mm...Dara hanya ingin tau saja Bun, sebesar apa cinta Bunda ke Daddy" terang gadis cantik yang berhidung mancung dengan senyum manis yang selalu menghiasi birbir tipis yang terlihat ranum itu.

"Dengar ya, sayang...Daddy mu itu begitu tergila-gila dengan Bunda. Hingga Bunda pun harus betul-betul mencintainya kalau tidak_."

"Kalau tidak apa? apa aku tidak salah dengar? siapa yang keras kepala? dan siapa yang tergila-gila?"

"Mas, Rafa kamu! sejak kapan Mas, sampai? Dara, kamu! dan Daddy mu!" sambil mendelik menatap Dara yang kini memeluk suaminya.

"Daddy Dara kangen sama Daddy" peluk Dara dan di balas pelukan penuh kasih dari Daddy nya seolah tak memperdulikan Anggun yang berdiri di samping mereka.

"Ehem...ehem.." Anggun berdehem dengan kencang membuat Putri dan suaminya melirik bersamaan ke arahnya, sedangkan Dara hanya tersenyum simpul.

"Sas--sayang Maafkan Aku. Aku_" belum selesai Rafa berucap Anggun sudah berlalu pergi meninggalkan kamar sang Putri membuat Rafa mau tidak mau memgejar sang istri dan bakal terjadi drama yang panjang kalau istrinya sampai ngambek.

Dan Dara pun hanya bisa tersenyum bahagia melihat ke dua orang tuanya yang selalu saling menjahili justru semua itu membuat nya ingin memiliki suami seperti Daddy nya yang penyayang dan perhatian. Dan Dara pun ingin mencontoh sang Bundanya yang selalu sabar dan sederhana dalam setiap kondisi dan situasi.

Dara memang terlahir dari keluarga yang sangat kaya raya namun Anggun sudah berhasil mendidiknya sebagai seorang yang selalu sederhana dan tidak berlebih-lebihan dan selalu bertutur kata lemah lembut.

Berbeda jauh dengan Putri bungsunya yang memang kebanyakan mengikuti jejak sang suami makanya sang Putri tumbuh menjadi Wanita tomboy yang selalu berbuat ulah menjahilinya, bahkan di kampus sudah beberapa kali ia menghajar anak laki-laki yang selalu menindas yang lemah, untung saja Rafa adalah penyumbang dana terbesar di Kampusnya jadi pihak Kampus hanya bisa berdiam diri dengan kelakuan Putri kedua Anggun dan Rafa itu.

Karena menegur Putrinya sama halnya menyinggung Rafa, namun Anggun tak tinggal diam selalu menyuruh mata-mata suruhannya itu untuk mengawasi kegiatan dan tingkah laku sang Putri, dan Anggun selalu di buat mengelus dada atas apa yang Putrinya itu perbuat.

*

*

*

Tap...tap..tap...

Suara langkah kaki Dara yang terburu-buru celingak-celingukan mencari seseorang.

"Bunda...! ternyata Bunda di sini? Dara berangkat dulu ya Bun!" Pamitnya.

"Iya sayang ini makanan kesukaan adikmu ayam geprek!" seru Anggun sambil menyodorkan kotak makanan kepeda Dara.

"A_Ayam Bun_Bunda kenapa harus Ayam. Kenapa bukan pete atau jengkol saja."

Ucap Dara dengan sedikit tergagap dan bergidik ngeri memandang tempat makan yang di sodorkan Anggun.

"Sayang itukan kesukaanmu. Dan bukan kesukaan Adikmu!"

"Tapi! Bun, itukan Ayam?" Protesnya sambil tangannya menunjuk sedang ia enggan untuk meraih kotak makanan yang masih di pegang Anggun.

"Iya sayang ini Ay_"

Anggun tak melanjutkan ucapannya saat mengingat sesuatu.

"Ya Allah maafkan Bunda sayang. Bunda lupa kalau kamu itu fobia sama yang namanya Ayam, ucap Anggun merasa bersalah,

''Okey baiklah, Bunda akan kasih Ayamnya ke_"

"Assalamualaikum Bunda!" ucapan Angun terputus saat mendengar uluk salam dari seseorang yang tiba-tiba saja masuk.

"Waalaikum salam warah matullahi wabarakatuh!" jawab Anggun dan Dara serempak sambil menoleh ke arah suara yang datang.

"Kak, Devan! kapan Kakak datang? kok Kakak tidak ngabarin?" cicit Dara.

"Iya Van, kamu kenapa tidak telpon Bunda? Bunda kan bisa masak makanan ke sukaan mu!" timpal Anggun.

"Sudah-sudah! Devan kesini bukan untuk makan. Aku yang menyuruh Devan kesini untuk memjemput Dara, dan kamu harus memasak untukku karena aku rindu masakan mu!" sela Rafa yang tiba-tiba muncul.

"Kamu Mas, tidak! aku masih marah sama kamu, kamu bisa masak sendiri kan!'' ketus Anggun lalu meninggalkan mereka.

"Sas_sayang! seharusnya aku yang marah kenapa jadi kamu yang marah!" teriak Rafa sembari mengejar Anggun.

Sedang Dara dan Devan hanya bisa tersenyum melihat tingkah laku ke dua orang tuanya yang terkadang seperti anak kecil padahal usia mereka sudah tak muda lagi.

"Eeem Kak!"

"Dara!"

Seru Devan dan Dara secara bersamaan.

"Kakak yang duluan!" ucap Dara, mempersilahkan sambil tersenyum kaku dan menundukkan wajahnya malu-malu karena ada perasaan aneh menyelimuti hatinya saat berada dekat dengan Devan.

"Aku_Eemm_Aku merindukanmu. Apa kau juga merindukanku?" ungkap Devan ragu dengan suara yang hampir tak terdengar,karena dia juga merasakan hal yang sama seperti yang Dara rasakan.

"Eemm A_aku_"

"Jangan menjawabnya! karena Aku sudah mendapat jawaban dari wajahmu yang bersemu merah." Sela Devan memotong kalimat Dara yang tersendat akibat menahan gejolak di hatinya, Devan pun merasa gemas dengan tingkah Dara yang seperti itu.

Merekapun sama-sama saling melempar senyuman. Dara lalu mempersilahkan Devan untuk duduk sejenak untuk menghilangkan penatnya sedang ia sendiri mengambil makanan, dan minuman.

Lalu memberikannya kepada Devan, setelah semuanya sudah beres Dara pun siap-siap hendak berangkat menuju Kota.

Terpopuler

Comments

Lisa Z

Lisa Z

cerita nya bagus kakak, tapi kalau boleh saran antar dialog nya dipisahkan ya kak jangan digabung biar ga bingung bacanya

2022-06-05

2

Lisa Z

Lisa Z

Halo kak, aku mulai baca yaaa

2022-06-05

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bersitegang
3 Bertemu Dara
4 Mimpi masa lalu
5 Berdebat
6 Segepok uang
7 Exel.
8 Menikahlah denganku.
9 Siapa Exel sebenarnya?
10 Akad Nikah
11 Apa-apaan ini?
12 Tempat Paforit
13 Hubungan palsu
14 Menangislah...
15 Seperti ibu-ibu komplek
16 Tangan itu tidak asing
17 Jangan menutup luka
18 Jangan pergi!
19 Membantu Dara
20 Merindukanmu
21 Terima kasih Kak
22 Satu tamparan
23 Terkesima.
24 Salah faham.
25 Hukuman
26 Panik
27 Apa sebesar itu cintamu padanya?
28 Kau tetap manis
29 Jangan mencariku.
30 Menyesali sikapnya
31 Kabar penculikan.
32 Baby Boy
33 Jadi Excel adalah Kak Kenan.
34 Kemarahan Anggun.
35 Aku adik sepupumu.
36 Ada apa denganku.
37 Bingung dengan perasaannya
38 Ucapan Ulang Tahun
39 Katakan padaku kalau kau mencintaiku.
40 Misi
41 Terima kasih karena masih bersama ku.
42 Jangan salahkan aku.
43 Exel Junior
44 Tempatmu adalah di sisiku
45 Permintaan maaf Bram
46 Yuri
47 Reno telah tiada
48 Kabar kehamilan
49 Kamu sedang Hamil.
50 Andai aku bisa memelukmu
51 Aku ingin makan Ayam geprek.
52 Exel memilihku atau memilih dia.
53 Dokter Arya
54 Permintaan Reno
55 Pengejaran
56 Flashback of
57 Nona Dara
58 Menuju Incheon internasional
59 Gay.
60 Kedatangan Orang tua
61 Merindukan Exel.
62 Menghukum Dara
63 Hanya sedikit
64 Buaya Air
65 Salah masuk toilet
66 Maaf
67 Resepsi
68 Kebohongan Damara
69 Mengancam Tuan Muda
70 Jelita
71 Amara Koma
72 Kalung merpati
73 Melamar
74 Pernikahan Jelita VS Damara
75 Pesan Bunda.
76 Pembantu
77 Untung saja
78 Tidak akan pernah lupa
79 Tidak akan melepaskan mu.
80 File
81 Tuduhan Damara
82 Tolonglah
83 Apa kau butuh tumpangan?
84 Darimana saja kamu.
85 Jangan sekarang.
86 Bersikap Sedikit lembut.
87 Demi menjaga perasaanmu.
88 Memberikan tamparan
89 Kasih sayang yang hangat
90 Special.
91 Menjadi teman spesial
92 Mencari Jelita
93 Aku tidak berselingkuh
94 Ada apa dengan Jelita?
95 Kau pasti membenciku bukan?
96 Merubah panggilannya
97 Dia itu suamiku.
98 Melupakan semua kejadian itu.
99 Kesabaran yang di uji.
100 Demi membuktikan
101 Dia itu adalah istriku
102 Mengantar pulang
103 Menangislah jika kamu ingin menangis
104 Jelita berbadan dua
105 Kamu kenapa
106 Rencana licik
107 Flashback OF
108 Merindukan
109 Biarkan seperti ini dulu
110 Pertengkaran
111 Jadi Jelita Hamil.
112 Aku Merindukanmu.
113 Buatku Itu sangat Penting
114 Debaran
115 Ikut ke Kantor
116 Cemburu
117 Dia sekertaris ku.
118 Lakukan jika Anda bisa
119 Ada Apa dengan Wajahmu?
120 Memanggil Sayang
121 Aku Hanya Takut.
122 Nama Yang Tidak Asing
123 Aku Merindukanmu Kak.
124 Jangan Salahkan Aku.
125 Kejutan
126 Stop!
127 Aku mencintaimu bahkan lebih.
128 Sayang Kau menyakitinya.
129 Kelahiran
130 Villa
131 Apa yang kau lakukan.
132 Syarat.
133 Meminta cerai
134 Menyesal
135 Kecelakaan
136 Kritis
137 Aku tidak sakit Bunda.
138 Apa kau lupa Dia adalah Cinta kita
139 Keajaiban.
140 Ada sesuatu di Bibirmu sayang.
141 Jelita Masih trauma.
142 Tidak Ada Hubungan.
143 Anak Mami Kenapa?
144 Dera dan Siksa
145 Untuk Apa Kau Datang kemari
146 Cerita Sebenarnya.
147 I Love You
148 Lintah
149 Jelita mulai Kepo
150 Namanya Bara.
151 Jangan menyalahkan.
152 Aku sudah menghapusnya
153 Bencilah Sifatnya
154 Jangan Terlalu Pede kamu.
155 pengumuman
156 Bertemu Bara.
157 Kenapa Begitu Susah.
158 Kau dan Dia sama Saja.
159 Aku tidak bisa Memberi Cinta
160 Kebenaran, yang terungkap.
161 Kalau Perempuan marah.
162 Hanya sebatas suka sama-suka
163 Keputusan.
164 Aku pernah terhkilaf.
165 Berusaha menahan
166 Kakak yang cantik
167 Hukuman?
168 Mobil mogok.
169 Sah
170 Wajah angker
171 Aku butuh hanya kesabaranmu
172 Alergi
173 Mencari kerja
174 Selamat menjadi lbu
175 Kedatangan Lisa.
176 Aku mencintai Lisa
177 Jadilah Asisten Pribadiku.
178 Hanya Ingin Bunda
179 Perasaan yang dongkol
180 Bara kangen Bunda
181 Aku Membebaskanmu
182 Berhak Bahagia.
183 Kau mau apa?
184 Benteng pertahanan
185 Boleh Aku Memelukmu?.
186 Operasi
187 Aku akan menghukummu lagi
188 Aku Merindukan Kalian
189 Amnesia
190 Ini Sudah Takdir.
191 Apa yang Kau lakukan disini?
192 Mencari Renata
193 Apa Kau Masih Marah.
194 Bertemu Mantan Suami.
195 Kau Menyakitiku
196 Perasaan Tidak Enak
197 Cemburu.
198 Hampir keguguran.
199 Singgah Di Cafe.
200 Bertemu Restu Lagi.
201 Pak Tuan
202 Permintaan maaf
203 Aku hanya lngin mengantarmu.
204 lngin bertemu anak-anak.
205 Kedatangan Jelita
206 Melihat Pelakor dan Pebinor.
207 Bunga untuk Siapa?
208 Bawa Aku Pergi Jauh.
209 Tentang Amara
210 Hana
211 Menuju Sengkang
212 Menyelidiki
213 Mengabaikanmu.
214 Surat dari Lisa.
215 Aku hanya Menginginkanmu.
216 Rasa Penyesalan.
217 Changi Airport
218 Permintaan Maaf Baron
219 Berdebat
220 Cek up
221 Kau Adalah Bidadari Hatiku.
222 Baby Cahaya.
223 Menemui Renata.
224 Renata Kritis.
225 Sempurna
226 Sadar dari Koma.
227 Kemarahan Damara.
228 Dokter David.
229 Jelita Hamil Lagi
230 Ungkapan perasaan.
231 Dendam.
232 Merasa Cemburu
233 Lepaskan Aku.
234 Bucin Akut.
235 Kelahiran Baby Mentari.
236 Ending
Episodes

Updated 236 Episodes

1
Prolog
2
Bersitegang
3
Bertemu Dara
4
Mimpi masa lalu
5
Berdebat
6
Segepok uang
7
Exel.
8
Menikahlah denganku.
9
Siapa Exel sebenarnya?
10
Akad Nikah
11
Apa-apaan ini?
12
Tempat Paforit
13
Hubungan palsu
14
Menangislah...
15
Seperti ibu-ibu komplek
16
Tangan itu tidak asing
17
Jangan menutup luka
18
Jangan pergi!
19
Membantu Dara
20
Merindukanmu
21
Terima kasih Kak
22
Satu tamparan
23
Terkesima.
24
Salah faham.
25
Hukuman
26
Panik
27
Apa sebesar itu cintamu padanya?
28
Kau tetap manis
29
Jangan mencariku.
30
Menyesali sikapnya
31
Kabar penculikan.
32
Baby Boy
33
Jadi Excel adalah Kak Kenan.
34
Kemarahan Anggun.
35
Aku adik sepupumu.
36
Ada apa denganku.
37
Bingung dengan perasaannya
38
Ucapan Ulang Tahun
39
Katakan padaku kalau kau mencintaiku.
40
Misi
41
Terima kasih karena masih bersama ku.
42
Jangan salahkan aku.
43
Exel Junior
44
Tempatmu adalah di sisiku
45
Permintaan maaf Bram
46
Yuri
47
Reno telah tiada
48
Kabar kehamilan
49
Kamu sedang Hamil.
50
Andai aku bisa memelukmu
51
Aku ingin makan Ayam geprek.
52
Exel memilihku atau memilih dia.
53
Dokter Arya
54
Permintaan Reno
55
Pengejaran
56
Flashback of
57
Nona Dara
58
Menuju Incheon internasional
59
Gay.
60
Kedatangan Orang tua
61
Merindukan Exel.
62
Menghukum Dara
63
Hanya sedikit
64
Buaya Air
65
Salah masuk toilet
66
Maaf
67
Resepsi
68
Kebohongan Damara
69
Mengancam Tuan Muda
70
Jelita
71
Amara Koma
72
Kalung merpati
73
Melamar
74
Pernikahan Jelita VS Damara
75
Pesan Bunda.
76
Pembantu
77
Untung saja
78
Tidak akan pernah lupa
79
Tidak akan melepaskan mu.
80
File
81
Tuduhan Damara
82
Tolonglah
83
Apa kau butuh tumpangan?
84
Darimana saja kamu.
85
Jangan sekarang.
86
Bersikap Sedikit lembut.
87
Demi menjaga perasaanmu.
88
Memberikan tamparan
89
Kasih sayang yang hangat
90
Special.
91
Menjadi teman spesial
92
Mencari Jelita
93
Aku tidak berselingkuh
94
Ada apa dengan Jelita?
95
Kau pasti membenciku bukan?
96
Merubah panggilannya
97
Dia itu suamiku.
98
Melupakan semua kejadian itu.
99
Kesabaran yang di uji.
100
Demi membuktikan
101
Dia itu adalah istriku
102
Mengantar pulang
103
Menangislah jika kamu ingin menangis
104
Jelita berbadan dua
105
Kamu kenapa
106
Rencana licik
107
Flashback OF
108
Merindukan
109
Biarkan seperti ini dulu
110
Pertengkaran
111
Jadi Jelita Hamil.
112
Aku Merindukanmu.
113
Buatku Itu sangat Penting
114
Debaran
115
Ikut ke Kantor
116
Cemburu
117
Dia sekertaris ku.
118
Lakukan jika Anda bisa
119
Ada Apa dengan Wajahmu?
120
Memanggil Sayang
121
Aku Hanya Takut.
122
Nama Yang Tidak Asing
123
Aku Merindukanmu Kak.
124
Jangan Salahkan Aku.
125
Kejutan
126
Stop!
127
Aku mencintaimu bahkan lebih.
128
Sayang Kau menyakitinya.
129
Kelahiran
130
Villa
131
Apa yang kau lakukan.
132
Syarat.
133
Meminta cerai
134
Menyesal
135
Kecelakaan
136
Kritis
137
Aku tidak sakit Bunda.
138
Apa kau lupa Dia adalah Cinta kita
139
Keajaiban.
140
Ada sesuatu di Bibirmu sayang.
141
Jelita Masih trauma.
142
Tidak Ada Hubungan.
143
Anak Mami Kenapa?
144
Dera dan Siksa
145
Untuk Apa Kau Datang kemari
146
Cerita Sebenarnya.
147
I Love You
148
Lintah
149
Jelita mulai Kepo
150
Namanya Bara.
151
Jangan menyalahkan.
152
Aku sudah menghapusnya
153
Bencilah Sifatnya
154
Jangan Terlalu Pede kamu.
155
pengumuman
156
Bertemu Bara.
157
Kenapa Begitu Susah.
158
Kau dan Dia sama Saja.
159
Aku tidak bisa Memberi Cinta
160
Kebenaran, yang terungkap.
161
Kalau Perempuan marah.
162
Hanya sebatas suka sama-suka
163
Keputusan.
164
Aku pernah terhkilaf.
165
Berusaha menahan
166
Kakak yang cantik
167
Hukuman?
168
Mobil mogok.
169
Sah
170
Wajah angker
171
Aku butuh hanya kesabaranmu
172
Alergi
173
Mencari kerja
174
Selamat menjadi lbu
175
Kedatangan Lisa.
176
Aku mencintai Lisa
177
Jadilah Asisten Pribadiku.
178
Hanya Ingin Bunda
179
Perasaan yang dongkol
180
Bara kangen Bunda
181
Aku Membebaskanmu
182
Berhak Bahagia.
183
Kau mau apa?
184
Benteng pertahanan
185
Boleh Aku Memelukmu?.
186
Operasi
187
Aku akan menghukummu lagi
188
Aku Merindukan Kalian
189
Amnesia
190
Ini Sudah Takdir.
191
Apa yang Kau lakukan disini?
192
Mencari Renata
193
Apa Kau Masih Marah.
194
Bertemu Mantan Suami.
195
Kau Menyakitiku
196
Perasaan Tidak Enak
197
Cemburu.
198
Hampir keguguran.
199
Singgah Di Cafe.
200
Bertemu Restu Lagi.
201
Pak Tuan
202
Permintaan maaf
203
Aku hanya lngin mengantarmu.
204
lngin bertemu anak-anak.
205
Kedatangan Jelita
206
Melihat Pelakor dan Pebinor.
207
Bunga untuk Siapa?
208
Bawa Aku Pergi Jauh.
209
Tentang Amara
210
Hana
211
Menuju Sengkang
212
Menyelidiki
213
Mengabaikanmu.
214
Surat dari Lisa.
215
Aku hanya Menginginkanmu.
216
Rasa Penyesalan.
217
Changi Airport
218
Permintaan Maaf Baron
219
Berdebat
220
Cek up
221
Kau Adalah Bidadari Hatiku.
222
Baby Cahaya.
223
Menemui Renata.
224
Renata Kritis.
225
Sempurna
226
Sadar dari Koma.
227
Kemarahan Damara.
228
Dokter David.
229
Jelita Hamil Lagi
230
Ungkapan perasaan.
231
Dendam.
232
Merasa Cemburu
233
Lepaskan Aku.
234
Bucin Akut.
235
Kelahiran Baby Mentari.
236
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!