Berdebat

"Hujan-hujan!" pekik Jelita lagi, dan berusaha untuk bangun namun kakinya tersangkut selimut yang masih separuh membelit tubuhnya.

"Aukh-auhk sakit..!" pekiknya sedang Darandra bukannya menolong malah ia tertawa terbahak-bahak karena telah berhasil mengerjai adik sepupunya itu.

Jelita yang mendengar suara Darandra yang menertawainya itu merasa kesal.

"Kak Andraaa, kau!"

teriak Jelita sambil mengusap bokongnya yang baru saja habis mencium lantai.

"Kamu itu tidurnya kayak Kerbau!" ledek Darandra. Membuat Jelita semakin kesal,

''Awas! saja kau Kak, aku akan menyumpahi mu kau akan tergila-gila pada Amara yang kecentilan itu!." ucapnya dengan nada yang masih kesal.

Darandra pun hanya bisa nyengir kuda mendengar sumpah serapah Jelita.

"Yang ada gadis itu yang bakalan semakin

tergila-gila padaku, lihatlah betapa tampannya Kakak sepupumu ini."

Ujar Darandra membangakan diri, membuat Jelita memutar bola matanya, Jengah mendengar ucapan Darandra itu. Ia pun memilih pergi kedalam bathroom untuk membersihkan tubuhnya dari pada terus berdebat Kakak sepupunya itu.

Setelah semuanya selesai Jelita pun keluar dengan balutan celana pendek dengan baju kemeja berwarna putih membuatnya tampak cantik dengan rambut gaya rambut sebahu nya.

Darandra hanya bisa berdecak melihat penampilan adik sepupunya itu. Walau baju yang di pakeai Jelita tertutup namun celananya itu sampai di atas paha.

"Ck, kamu yakin mau ke kampus seperti ini?" selanya saat Jelita sudah selesai berkemas. "Memaangnya kenapa, apa Kakak sekarang sudah mulai risih sama penampilanku?" sahutnya menimpali.

"Sejak awal aku sebenarnya risih tapi apa mau di kata kamu adik sepupuku yang harus aku jaga." lanjut Darandra,

"Jadi Kakak tidak ihklas menjaga ku! dan Kakak juga yang bodoh, kenapa mau menjaga ku akukan sudah dewasa tak perlu di jaga aku bisa jaga diri sendiri kok!" balas Jelita sengit. "Kau..! kau mengatakan aku bodoh!" sengit Darandra menunjuk ke arah dirinya sendiri.

"Awas, kau!"

Ancamnya ia pun memilih mendekati Jelita.

"Kakak mau apa?" cicit Jelita melihat Darandra yang lagi mendekat.

"Tentu saja menghukummu karena sudah mengatakan aku bodoh!" sahutnya.

"Tidak. Kak, aku minta maaf!"

pekik Jelita karena dia masih ingat hukuman apa yang akan Darandra lakukan untuk dirinya, pasti akan menggelitik kakinya karena ia paling tidak suka jika kakinya di gelitik dan itu selalu Darandra lakukan sejak dirinya masih kecil.

"Kau ternyata masih ingat dengan baik hukuman apa yang akan aku berikan untuk mu!" ucap Darandra menghentikan langkahnya untuk mendekat.

"Tentu saja Aku mengingatnya! karena dulu kau menghukumku hampir setiap hari." jelas Jelita lagi.

"Hmmm itu berarti kau itu Rill sepupuku." Celetuk Darandra sambil tersenyum bangga.

"Kakak, Kau_!"

"Sudah ayo kita berangkat nati kita telat lagi!" seru Darandra memotong kalimat Jelita. karena ia merasa sudah cukup puas mengerjai dan berdebat dengan adik sepupunya yang keras kepala itu.

"Kau ikut Kakak saja mobilmukan masih di bengkel!" tawar Darandra setelah sampai di garasi, di mana tempat mobilnya di parkir,Jelita pun nampak berfikir sejenak. Menimbang penawaran Kakak sepupunya itu,sebenarnya dia ingin naik motor saja hari ini,tapi saat Darandra menawarkan tidak ada salahnya ia pun tersenyum penuh penuh misteri.

"Mmm, baiklah tapi aku yang bawa mobilnya ya!" pintanya.

"Okay tidak masalah!" Balas Darandra lalu menukar posisi tempat duduknya dan memberikan kunci mobil miliknya kepada Jelita, Jelita pun menerimanya dengan senang hati, lalu ia pun kembali tersenyum dengan senyum yang tak dapat di artikan.

"Kak, kau salah sudah mempercayaiku membawa mobilmu kita lihat saja apa yang akan terjadi selanjutnya, hari ini kau menggerjaiku dan sekarang tiba saatnya giliranmu."

Gumamnya, namun hanya dalam hati, Jelita dan Darandra pun segera memasang safety belt di tubuhnya.

"Bersiaplah Kak, kita akan segera terbang!" serunya menatap ke arah Darandra yang duduk di sampingnya, sambil menyeringai tipis.

"kenapa perasaanku tiba-tiba tidak enak begini ya?"

gumam Darandra hanya dalam hati sambil memegang dadanya, dan benar saja belum selesai ia menarik nafas panjang Jelita pun sudah melesatkan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.

membuat Darandra yang tadinya tenang sekarang menjadi tegang karena ia merasa duduk di dalam arena sirkuit formula 1

"Jelita...! pelankan mobilnya aku nanti bisa mun_"

"Berpeganglah kuat Kak!" teriak Jelita memotong teriakan Darandra dan bukannya memelankan mobilnya Jelita malah menambah kecepatan mobilnya.

Beruntung jalanan agak sedikit lengang membuat Jelita terus menambah kecepatan mobilnya. Sedangkan Darandra kini sudah memejamkan matanya takut untuk melihat kedepan, sedang perutnya jangan di tanya kini rasanya dia ingin memuntahkan semua isi perutnya. Dan tiba-tiba saja

Brak sriiiit...!

Daranda membuka matanya saat merasa ada sesuatu yang terjadi, dan benar saja, Jelita mengerem mendadak mobilnya, saat, tiba-tiba muncul di depannya mobil mewah berwarna putih dengan logo BMW i8.

"Astaghfirullah hampir-hampir saja aku menabraknya" cicit Jelita terbata yang di kejutkan dengan ke datangan mobil yang secara tiba-tiba di depannya.

"Jelita! apa yang sudah kau perbuat. Kau, kau hampir saja membunuhku karena ketakutan. dan sekarang kau juga hampir membunuh orang, sekarang turun! dan minta maaflah padanya sebelum urusannya panjang atau kalau tidak_"

"kalau tidak apa Kak?" jawab Jelita, memotong kalimat Darandra.

"Kalau tidak aku akan menelpon Bunda atau Dara dan mengirimkan vidio ini sebagai bukti." Ancam Darandra sambil menunjukkan sebuah video di gawainya.

"Sial kenapa aku sebodoh ini tak memperhatikan kalau di sini ada camera cctv"

rutuknya dalam hati, pada diri sendiri.

"Dan kamu tau pasti konsekwensinya kalau sampai Bunda atau Dara tau" lanjut Darandra membuyarkan lamunan Jelita.

"Ia I-iya Kak aku tau, pasti Kakak sama Bunda tidak bakalan ngijinin aku naik mobil sendiri dan harus di antar sopir" timpalnya.

"Nah itu kamu tau." Balas Darandra dengan tersenyum lebar, sedang Jelita memilih ke luar dengan muka yang di tekuk ia pun berjalan menuju mobil yang hampir saja di tabraknya untuk meluapkan kekesalannya karena hampir saja ia membunuh orang. dengan ke munculan mobil itu secara tiba-tiba.

Untung saja Jelita jago dalam balapan jadi. Setidaknya dia pun tau seluk beluk di jalanan,

lagi pula ia merasa tidak bersalah, orang itu yang salah muncul tiba-tiba di depannya. Namun dia juga harus mengikuti keinginan Darandra daripada dia harus di antar sopir, pasti dia merasa tidak bebas membawa mobilnya fikirnya tak ada salahnya meminta maaf.

"Awas saja kalau orang itu macam-macam maka aku tidak akan segan-segan memberinya pelajaran karena telah membuatku hampir celaka!"

gerutunya hanya dalam hati dengan wajah yang masih di tekuk.

Terpopuler

Comments

Lisa Z

Lisa Z

kadar kepercayaan diri nya berlebih kayak nya wkwk

2022-06-07

0

Lisa Z

Lisa Z

semangatt dukungan untuk minggu ini 💕💕

2022-06-07

1

Lisa Z

Lisa Z

lanjut besok lagi ya kak, jangan Lupa buat baca juga karya author Chocooya falling into your trap 😊

2022-06-05

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bersitegang
3 Bertemu Dara
4 Mimpi masa lalu
5 Berdebat
6 Segepok uang
7 Exel.
8 Menikahlah denganku.
9 Siapa Exel sebenarnya?
10 Akad Nikah
11 Apa-apaan ini?
12 Tempat Paforit
13 Hubungan palsu
14 Menangislah...
15 Seperti ibu-ibu komplek
16 Tangan itu tidak asing
17 Jangan menutup luka
18 Jangan pergi!
19 Membantu Dara
20 Merindukanmu
21 Terima kasih Kak
22 Satu tamparan
23 Terkesima.
24 Salah faham.
25 Hukuman
26 Panik
27 Apa sebesar itu cintamu padanya?
28 Kau tetap manis
29 Jangan mencariku.
30 Menyesali sikapnya
31 Kabar penculikan.
32 Baby Boy
33 Jadi Excel adalah Kak Kenan.
34 Kemarahan Anggun.
35 Aku adik sepupumu.
36 Ada apa denganku.
37 Bingung dengan perasaannya
38 Ucapan Ulang Tahun
39 Katakan padaku kalau kau mencintaiku.
40 Misi
41 Terima kasih karena masih bersama ku.
42 Jangan salahkan aku.
43 Exel Junior
44 Tempatmu adalah di sisiku
45 Permintaan maaf Bram
46 Yuri
47 Reno telah tiada
48 Kabar kehamilan
49 Kamu sedang Hamil.
50 Andai aku bisa memelukmu
51 Aku ingin makan Ayam geprek.
52 Exel memilihku atau memilih dia.
53 Dokter Arya
54 Permintaan Reno
55 Pengejaran
56 Flashback of
57 Nona Dara
58 Menuju Incheon internasional
59 Gay.
60 Kedatangan Orang tua
61 Merindukan Exel.
62 Menghukum Dara
63 Hanya sedikit
64 Buaya Air
65 Salah masuk toilet
66 Maaf
67 Resepsi
68 Kebohongan Damara
69 Mengancam Tuan Muda
70 Jelita
71 Amara Koma
72 Kalung merpati
73 Melamar
74 Pernikahan Jelita VS Damara
75 Pesan Bunda.
76 Pembantu
77 Untung saja
78 Tidak akan pernah lupa
79 Tidak akan melepaskan mu.
80 File
81 Tuduhan Damara
82 Tolonglah
83 Apa kau butuh tumpangan?
84 Darimana saja kamu.
85 Jangan sekarang.
86 Bersikap Sedikit lembut.
87 Demi menjaga perasaanmu.
88 Memberikan tamparan
89 Kasih sayang yang hangat
90 Special.
91 Menjadi teman spesial
92 Mencari Jelita
93 Aku tidak berselingkuh
94 Ada apa dengan Jelita?
95 Kau pasti membenciku bukan?
96 Merubah panggilannya
97 Dia itu suamiku.
98 Melupakan semua kejadian itu.
99 Kesabaran yang di uji.
100 Demi membuktikan
101 Dia itu adalah istriku
102 Mengantar pulang
103 Menangislah jika kamu ingin menangis
104 Jelita berbadan dua
105 Kamu kenapa
106 Rencana licik
107 Flashback OF
108 Merindukan
109 Biarkan seperti ini dulu
110 Pertengkaran
111 Jadi Jelita Hamil.
112 Aku Merindukanmu.
113 Buatku Itu sangat Penting
114 Debaran
115 Ikut ke Kantor
116 Cemburu
117 Dia sekertaris ku.
118 Lakukan jika Anda bisa
119 Ada Apa dengan Wajahmu?
120 Memanggil Sayang
121 Aku Hanya Takut.
122 Nama Yang Tidak Asing
123 Aku Merindukanmu Kak.
124 Jangan Salahkan Aku.
125 Kejutan
126 Stop!
127 Aku mencintaimu bahkan lebih.
128 Sayang Kau menyakitinya.
129 Kelahiran
130 Villa
131 Apa yang kau lakukan.
132 Syarat.
133 Meminta cerai
134 Menyesal
135 Kecelakaan
136 Kritis
137 Aku tidak sakit Bunda.
138 Apa kau lupa Dia adalah Cinta kita
139 Keajaiban.
140 Ada sesuatu di Bibirmu sayang.
141 Jelita Masih trauma.
142 Tidak Ada Hubungan.
143 Anak Mami Kenapa?
144 Dera dan Siksa
145 Untuk Apa Kau Datang kemari
146 Cerita Sebenarnya.
147 I Love You
148 Lintah
149 Jelita mulai Kepo
150 Namanya Bara.
151 Jangan menyalahkan.
152 Aku sudah menghapusnya
153 Bencilah Sifatnya
154 Jangan Terlalu Pede kamu.
155 pengumuman
156 Bertemu Bara.
157 Kenapa Begitu Susah.
158 Kau dan Dia sama Saja.
159 Aku tidak bisa Memberi Cinta
160 Kebenaran, yang terungkap.
161 Kalau Perempuan marah.
162 Hanya sebatas suka sama-suka
163 Keputusan.
164 Aku pernah terhkilaf.
165 Berusaha menahan
166 Kakak yang cantik
167 Hukuman?
168 Mobil mogok.
169 Sah
170 Wajah angker
171 Aku butuh hanya kesabaranmu
172 Alergi
173 Mencari kerja
174 Selamat menjadi lbu
175 Kedatangan Lisa.
176 Aku mencintai Lisa
177 Jadilah Asisten Pribadiku.
178 Hanya Ingin Bunda
179 Perasaan yang dongkol
180 Bara kangen Bunda
181 Aku Membebaskanmu
182 Berhak Bahagia.
183 Kau mau apa?
184 Benteng pertahanan
185 Boleh Aku Memelukmu?.
186 Operasi
187 Aku akan menghukummu lagi
188 Aku Merindukan Kalian
189 Amnesia
190 Ini Sudah Takdir.
191 Apa yang Kau lakukan disini?
192 Mencari Renata
193 Apa Kau Masih Marah.
194 Bertemu Mantan Suami.
195 Kau Menyakitiku
196 Perasaan Tidak Enak
197 Cemburu.
198 Hampir keguguran.
199 Singgah Di Cafe.
200 Bertemu Restu Lagi.
201 Pak Tuan
202 Permintaan maaf
203 Aku hanya lngin mengantarmu.
204 lngin bertemu anak-anak.
205 Kedatangan Jelita
206 Melihat Pelakor dan Pebinor.
207 Bunga untuk Siapa?
208 Bawa Aku Pergi Jauh.
209 Tentang Amara
210 Hana
211 Menuju Sengkang
212 Menyelidiki
213 Mengabaikanmu.
214 Surat dari Lisa.
215 Aku hanya Menginginkanmu.
216 Rasa Penyesalan.
217 Changi Airport
218 Permintaan Maaf Baron
219 Berdebat
220 Cek up
221 Kau Adalah Bidadari Hatiku.
222 Baby Cahaya.
223 Menemui Renata.
224 Renata Kritis.
225 Sempurna
226 Sadar dari Koma.
227 Kemarahan Damara.
228 Dokter David.
229 Jelita Hamil Lagi
230 Ungkapan perasaan.
231 Dendam.
232 Merasa Cemburu
233 Lepaskan Aku.
234 Bucin Akut.
235 Kelahiran Baby Mentari.
236 Ending
Episodes

Updated 236 Episodes

1
Prolog
2
Bersitegang
3
Bertemu Dara
4
Mimpi masa lalu
5
Berdebat
6
Segepok uang
7
Exel.
8
Menikahlah denganku.
9
Siapa Exel sebenarnya?
10
Akad Nikah
11
Apa-apaan ini?
12
Tempat Paforit
13
Hubungan palsu
14
Menangislah...
15
Seperti ibu-ibu komplek
16
Tangan itu tidak asing
17
Jangan menutup luka
18
Jangan pergi!
19
Membantu Dara
20
Merindukanmu
21
Terima kasih Kak
22
Satu tamparan
23
Terkesima.
24
Salah faham.
25
Hukuman
26
Panik
27
Apa sebesar itu cintamu padanya?
28
Kau tetap manis
29
Jangan mencariku.
30
Menyesali sikapnya
31
Kabar penculikan.
32
Baby Boy
33
Jadi Excel adalah Kak Kenan.
34
Kemarahan Anggun.
35
Aku adik sepupumu.
36
Ada apa denganku.
37
Bingung dengan perasaannya
38
Ucapan Ulang Tahun
39
Katakan padaku kalau kau mencintaiku.
40
Misi
41
Terima kasih karena masih bersama ku.
42
Jangan salahkan aku.
43
Exel Junior
44
Tempatmu adalah di sisiku
45
Permintaan maaf Bram
46
Yuri
47
Reno telah tiada
48
Kabar kehamilan
49
Kamu sedang Hamil.
50
Andai aku bisa memelukmu
51
Aku ingin makan Ayam geprek.
52
Exel memilihku atau memilih dia.
53
Dokter Arya
54
Permintaan Reno
55
Pengejaran
56
Flashback of
57
Nona Dara
58
Menuju Incheon internasional
59
Gay.
60
Kedatangan Orang tua
61
Merindukan Exel.
62
Menghukum Dara
63
Hanya sedikit
64
Buaya Air
65
Salah masuk toilet
66
Maaf
67
Resepsi
68
Kebohongan Damara
69
Mengancam Tuan Muda
70
Jelita
71
Amara Koma
72
Kalung merpati
73
Melamar
74
Pernikahan Jelita VS Damara
75
Pesan Bunda.
76
Pembantu
77
Untung saja
78
Tidak akan pernah lupa
79
Tidak akan melepaskan mu.
80
File
81
Tuduhan Damara
82
Tolonglah
83
Apa kau butuh tumpangan?
84
Darimana saja kamu.
85
Jangan sekarang.
86
Bersikap Sedikit lembut.
87
Demi menjaga perasaanmu.
88
Memberikan tamparan
89
Kasih sayang yang hangat
90
Special.
91
Menjadi teman spesial
92
Mencari Jelita
93
Aku tidak berselingkuh
94
Ada apa dengan Jelita?
95
Kau pasti membenciku bukan?
96
Merubah panggilannya
97
Dia itu suamiku.
98
Melupakan semua kejadian itu.
99
Kesabaran yang di uji.
100
Demi membuktikan
101
Dia itu adalah istriku
102
Mengantar pulang
103
Menangislah jika kamu ingin menangis
104
Jelita berbadan dua
105
Kamu kenapa
106
Rencana licik
107
Flashback OF
108
Merindukan
109
Biarkan seperti ini dulu
110
Pertengkaran
111
Jadi Jelita Hamil.
112
Aku Merindukanmu.
113
Buatku Itu sangat Penting
114
Debaran
115
Ikut ke Kantor
116
Cemburu
117
Dia sekertaris ku.
118
Lakukan jika Anda bisa
119
Ada Apa dengan Wajahmu?
120
Memanggil Sayang
121
Aku Hanya Takut.
122
Nama Yang Tidak Asing
123
Aku Merindukanmu Kak.
124
Jangan Salahkan Aku.
125
Kejutan
126
Stop!
127
Aku mencintaimu bahkan lebih.
128
Sayang Kau menyakitinya.
129
Kelahiran
130
Villa
131
Apa yang kau lakukan.
132
Syarat.
133
Meminta cerai
134
Menyesal
135
Kecelakaan
136
Kritis
137
Aku tidak sakit Bunda.
138
Apa kau lupa Dia adalah Cinta kita
139
Keajaiban.
140
Ada sesuatu di Bibirmu sayang.
141
Jelita Masih trauma.
142
Tidak Ada Hubungan.
143
Anak Mami Kenapa?
144
Dera dan Siksa
145
Untuk Apa Kau Datang kemari
146
Cerita Sebenarnya.
147
I Love You
148
Lintah
149
Jelita mulai Kepo
150
Namanya Bara.
151
Jangan menyalahkan.
152
Aku sudah menghapusnya
153
Bencilah Sifatnya
154
Jangan Terlalu Pede kamu.
155
pengumuman
156
Bertemu Bara.
157
Kenapa Begitu Susah.
158
Kau dan Dia sama Saja.
159
Aku tidak bisa Memberi Cinta
160
Kebenaran, yang terungkap.
161
Kalau Perempuan marah.
162
Hanya sebatas suka sama-suka
163
Keputusan.
164
Aku pernah terhkilaf.
165
Berusaha menahan
166
Kakak yang cantik
167
Hukuman?
168
Mobil mogok.
169
Sah
170
Wajah angker
171
Aku butuh hanya kesabaranmu
172
Alergi
173
Mencari kerja
174
Selamat menjadi lbu
175
Kedatangan Lisa.
176
Aku mencintai Lisa
177
Jadilah Asisten Pribadiku.
178
Hanya Ingin Bunda
179
Perasaan yang dongkol
180
Bara kangen Bunda
181
Aku Membebaskanmu
182
Berhak Bahagia.
183
Kau mau apa?
184
Benteng pertahanan
185
Boleh Aku Memelukmu?.
186
Operasi
187
Aku akan menghukummu lagi
188
Aku Merindukan Kalian
189
Amnesia
190
Ini Sudah Takdir.
191
Apa yang Kau lakukan disini?
192
Mencari Renata
193
Apa Kau Masih Marah.
194
Bertemu Mantan Suami.
195
Kau Menyakitiku
196
Perasaan Tidak Enak
197
Cemburu.
198
Hampir keguguran.
199
Singgah Di Cafe.
200
Bertemu Restu Lagi.
201
Pak Tuan
202
Permintaan maaf
203
Aku hanya lngin mengantarmu.
204
lngin bertemu anak-anak.
205
Kedatangan Jelita
206
Melihat Pelakor dan Pebinor.
207
Bunga untuk Siapa?
208
Bawa Aku Pergi Jauh.
209
Tentang Amara
210
Hana
211
Menuju Sengkang
212
Menyelidiki
213
Mengabaikanmu.
214
Surat dari Lisa.
215
Aku hanya Menginginkanmu.
216
Rasa Penyesalan.
217
Changi Airport
218
Permintaan Maaf Baron
219
Berdebat
220
Cek up
221
Kau Adalah Bidadari Hatiku.
222
Baby Cahaya.
223
Menemui Renata.
224
Renata Kritis.
225
Sempurna
226
Sadar dari Koma.
227
Kemarahan Damara.
228
Dokter David.
229
Jelita Hamil Lagi
230
Ungkapan perasaan.
231
Dendam.
232
Merasa Cemburu
233
Lepaskan Aku.
234
Bucin Akut.
235
Kelahiran Baby Mentari.
236
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!