Jangan pergi!

Exel melihat Dara menangis di dalam tidurnya, ia menatap bibir istrinya yang masih membiru karena ke kasarannya, perlahan tangannyapun bergerak dan jemarinya mengusap ujung bibir yang terluka itu.

Terdengar suara ringisan seperti menahan kesakitan dan tiba-tiba saja tubuh Dara bergetar hebat membuat Exel terkejut dan binggung harus berbuat apa, di tengah ke bingungannya itu ia pun reflek meraih tubuh Dara dan mendekapnya.

"Tenanglah! tenangkan dirimu aku di sini aku bersamamu" ucapnya dengan terus mendekap tubuh Dara, dan benar saja lambat laun getaran tubuh Dara pun berkurang, Exel lalu mengurai pelukannya, dan membaring kan kembali tubuh Dara dengan lembut.

Exel menyeka keringat yang membasahi pelipisnya ntah karena apa ia tiba-tiba saja berkeringat pada hal suasana di ruangannya itu begitu dingin karena memakai AC, perlahan ia menyentuh dadanya.

Deg.

"Ada apa denganku ini aku tidak merasa kalau aku sedang sakit tapi kenapa jantungku berdetak cepat?" tanyanya pada diri sendiri sambil mengelus dadanya karena merasakan degup jantungnya begitu kencang.

Namun karena mengantuk dan penat ia pun memilih untuk merebah kan diri ia pun menarik selimut hingga ke dada, dan kembali menatap Dara, yang kembali nampak tenang ia pun lalu melebar kan selimutnya ke tubuh Dara, ia takut kalau Dara akan menggigil karena ke dinginan.

"Dan pada pukul 4:30 Dara terbangun dari tidurnya, ini memang sudah kebiasaannya dari kecil yang harus bangun untuk menunaikan ibadah pada sang penciptanya.

Di saat dia berusaha untuk bangun namun ia merasa kulitnya menyentuh sesuatu yang hangat.

Deg.

Betapa terkejutnya ia saat menyadari kalau dia ternyata tidur di kamar Exel, dan anehnya ia pun tidur satu selimut dengan Exel.

Dara yang masih bingung memilih untuk segera pergi, karena dia tidak mau Exel marah dan menyiksanya lagi, apa lagi dia sudah menandatangani sebuah surat yang harus mengharuskannya jaga jarak, walau sebenarnya ia ingin sekali menyentuh dan memeluk suaminya itu, dan menanyakan pada suaminya, luka apa yang pernah ia dan keluarga torehkan di masa lalu, hingga membuatnya begitu terluka dan harus balas dendam.

Dengan perasaan was-was ia mulai beringsut pelan-pelan agar tak menimbulkan suara di tambah rasa sakit di seluruh tubuhnya membuatnya terus meringis namun ia pun harus kuat menahan rasa sakitnya, dan saat ia akan mencapai tepian ranjang, tiba-tiba saja tangannya di tarik begitu saja hingga badannya kembali membentur badan Exel. Bugh.

"Aaaww...!" pekiknya namun berusaha menutup mulut dengan satu tangannya agar tak menimbulkan suara, sedang tangan yang satu lagi masih berada dalam genggaman tangan Exel.

Deg.

"Tangan ini? tit--tidak ini tidak mungkin dia! dia tidak mungkin pangeran mimpi yang seperti di ucapkan oleh Jelita" cicitnya. Mengingat kembali perkataan sang adik kalau dia akan jatuh cinta dan menikah dengan pangeran mimpinya.

"Jangan pergi! jangan tinggalkan aku! aku mencintaimu, aku mohon jangan pergi!" ucap Exel tiba-tiba membuat jantung Dara berdegup kencang dan pastinya wajahnya pun memerah semerah tomat, ia berusaha menengadah kan kepalanya karena posisinya tepat berada di atas dada bidang suaminya itu.

Setelah melihat dengan seksama, ternya Exel masih menutup matanya rapat-rapat, "Ternyata dia hanya bermimpi aku kira dia serius" gumam Dara pelan, ada raut ke kecewaan tergambar jelas di wajahnya, ia berharap Exel benar-benar mencintainya namun kenyataan tak sesuai harapan Dara pun hanya bisa tersenyum hambar menyaksikan dirinya seperti orang bodoh yang sedang jatuh cinta.

Dara yang sudah mulai menyukai suaminya itu terlepas dari apa yang ia alami, ia akan berusaha mencintai suaminya dengan tulus hingga kontrak pernikahan mereka berakhir,

"Izin kan aku untuk menjadi penyembuh lukamu"

lirihnya dalam hati, sambil terus menatap wajah yang begitu tenang memejamkan mata di depannya itu, ia pun memberani kan diri untuk menyentuh wajah Exel dengan lembut, "kau begitu tampan sekali" ucapnya pelan tanpa sadar.

Dan dengan perlahan ia pun memberanikan diri untuk membenamkan wajahnya di dada bidang suaminya itu. Hingga 30 menit ia terkejut mendapat dorongan kasar dari suaminya itu.

"Kau untuk apa kau di sini? dan kau berani memelukku dengan tubuh hinamu itu! apa kau ingin menjadi ******! dan berusaha menggodaku hah!" bentak Exel membuat Dara kembali bergetar ketakutan, namum ia barusaha untuk tenang.

"Sejak kapan kau masuk tidur di ruanganku ini'? bukankah aku sudah melarangmu' dan untuk selalu menjaga jarak dengan ku tapi kau!" Exel mendorong kening Dara dengan jari telunjuknya.

"Aku akan menghukummu dengan hukuman setimpal tapi tunggu saat kau sembuh lanjut nya lagi.

"Maaf..." hanya itu yang terucap dari bibir Dara, ia pun beringsut ingin turun dari ranjang dan segera keluar dari kamar itu.

"Kau mau kemana?" tanya Exel

"Tentu saja keluar dari sini Tuan." jawab Dara, "Karena saya juga ingin sholat jelasnya lagi, "Sholat?" Exel menautkan kedua aliasnya.

"Apa itu sholat?" apa sebuah benda tanya Exel yang memang tak pernah di ajarkan ibadah padahal sejak kecil bik Nany dan Mom, Sonya selalu berusaha ingin mengajarkannya tentang Sholat namun lagi-lagi om Bram selalu jadi penghalang seolah ia sengaja menjauh kan Exel dengan Agama.

Dara hanya tersenyum simpul mendengar pertanyaan suaminya itu, "Tuan Sholat itu bukan benda tapi itu ada lah ibadah sebagai tanda ketakwaan kita sama sang pencipta, jelas Dara lagi, "Apa kah Tuan tidak pernah sholat?" tanya Dara dan dianggu ki oleh Exel. "Jika Anda ingin tenang maka sholatlah,dan jika Anda ingin membalas dendam ke pada saya Anda juga harus sholat!" Jelasnya lagi,

''Apa hubungannya Shalat dan dendamku padamu hah?''

''Ada Tuan dengan Sholat mungkin bisa membuat Anda merasa jauh lebih baik'' ucap Dara kembali dengan antusias.

"Dan semoga dengan shalat kau bisa menghapus demdammu." Gumamnya hanya dalam hati.

"Baiklah tapi tidak sekarang nanti saja!''

"Tapi Tu--" Ussst ucapannya terjeda saat Exel memberi isarat untuk diam,

"Sholat saja di sini!" ucap Exel, Dara pun segera beringsut untuk turun dari tempat tidur, "Kau mau ke mana? bukankah aku menyuruhmu untuk Sholat di sini!" seru! Exel lagi.

"Aku mau ketoilet Tuan untuk berwudhu" "Wudhu?" kembali Exel menautkan alisnya. Lalu dengan sabar Dara pun segera menjelas kan apa manfaat berwudhu dan tujuannya. "Lalu kau akan basah-basahan?' kau taukan lukamu belum boleh terkena air, apa tidak ada cara lain?"

"ada Tuan, bertayamum dengan bemakai debu yang bersih.

lagi-lagi Exel binggung ia berfikir apa ada debu yang bersih menurutnya semua debu itu kan kotor.

Episodes
1 Prolog
2 Bersitegang
3 Bertemu Dara
4 Mimpi masa lalu
5 Berdebat
6 Segepok uang
7 Exel.
8 Menikahlah denganku.
9 Siapa Exel sebenarnya?
10 Akad Nikah
11 Apa-apaan ini?
12 Tempat Paforit
13 Hubungan palsu
14 Menangislah...
15 Seperti ibu-ibu komplek
16 Tangan itu tidak asing
17 Jangan menutup luka
18 Jangan pergi!
19 Membantu Dara
20 Merindukanmu
21 Terima kasih Kak
22 Satu tamparan
23 Terkesima.
24 Salah faham.
25 Hukuman
26 Panik
27 Apa sebesar itu cintamu padanya?
28 Kau tetap manis
29 Jangan mencariku.
30 Menyesali sikapnya
31 Kabar penculikan.
32 Baby Boy
33 Jadi Excel adalah Kak Kenan.
34 Kemarahan Anggun.
35 Aku adik sepupumu.
36 Ada apa denganku.
37 Bingung dengan perasaannya
38 Ucapan Ulang Tahun
39 Katakan padaku kalau kau mencintaiku.
40 Misi
41 Terima kasih karena masih bersama ku.
42 Jangan salahkan aku.
43 Exel Junior
44 Tempatmu adalah di sisiku
45 Permintaan maaf Bram
46 Yuri
47 Reno telah tiada
48 Kabar kehamilan
49 Kamu sedang Hamil.
50 Andai aku bisa memelukmu
51 Aku ingin makan Ayam geprek.
52 Exel memilihku atau memilih dia.
53 Dokter Arya
54 Permintaan Reno
55 Pengejaran
56 Flashback of
57 Nona Dara
58 Menuju Incheon internasional
59 Gay.
60 Kedatangan Orang tua
61 Merindukan Exel.
62 Menghukum Dara
63 Hanya sedikit
64 Buaya Air
65 Salah masuk toilet
66 Maaf
67 Resepsi
68 Kebohongan Damara
69 Mengancam Tuan Muda
70 Jelita
71 Amara Koma
72 Kalung merpati
73 Melamar
74 Pernikahan Jelita VS Damara
75 Pesan Bunda.
76 Pembantu
77 Untung saja
78 Tidak akan pernah lupa
79 Tidak akan melepaskan mu.
80 File
81 Tuduhan Damara
82 Tolonglah
83 Apa kau butuh tumpangan?
84 Darimana saja kamu.
85 Jangan sekarang.
86 Bersikap Sedikit lembut.
87 Demi menjaga perasaanmu.
88 Memberikan tamparan
89 Kasih sayang yang hangat
90 Special.
91 Menjadi teman spesial
92 Mencari Jelita
93 Aku tidak berselingkuh
94 Ada apa dengan Jelita?
95 Kau pasti membenciku bukan?
96 Merubah panggilannya
97 Dia itu suamiku.
98 Melupakan semua kejadian itu.
99 Kesabaran yang di uji.
100 Demi membuktikan
101 Dia itu adalah istriku
102 Mengantar pulang
103 Menangislah jika kamu ingin menangis
104 Jelita berbadan dua
105 Kamu kenapa
106 Rencana licik
107 Flashback OF
108 Merindukan
109 Biarkan seperti ini dulu
110 Pertengkaran
111 Jadi Jelita Hamil.
112 Aku Merindukanmu.
113 Buatku Itu sangat Penting
114 Debaran
115 Ikut ke Kantor
116 Cemburu
117 Dia sekertaris ku.
118 Lakukan jika Anda bisa
119 Ada Apa dengan Wajahmu?
120 Memanggil Sayang
121 Aku Hanya Takut.
122 Nama Yang Tidak Asing
123 Aku Merindukanmu Kak.
124 Jangan Salahkan Aku.
125 Kejutan
126 Stop!
127 Aku mencintaimu bahkan lebih.
128 Sayang Kau menyakitinya.
129 Kelahiran
130 Villa
131 Apa yang kau lakukan.
132 Syarat.
133 Meminta cerai
134 Menyesal
135 Kecelakaan
136 Kritis
137 Aku tidak sakit Bunda.
138 Apa kau lupa Dia adalah Cinta kita
139 Keajaiban.
140 Ada sesuatu di Bibirmu sayang.
141 Jelita Masih trauma.
142 Tidak Ada Hubungan.
143 Anak Mami Kenapa?
144 Dera dan Siksa
145 Untuk Apa Kau Datang kemari
146 Cerita Sebenarnya.
147 I Love You
148 Lintah
149 Jelita mulai Kepo
150 Namanya Bara.
151 Jangan menyalahkan.
152 Aku sudah menghapusnya
153 Bencilah Sifatnya
154 Jangan Terlalu Pede kamu.
155 pengumuman
156 Bertemu Bara.
157 Kenapa Begitu Susah.
158 Kau dan Dia sama Saja.
159 Aku tidak bisa Memberi Cinta
160 Kebenaran, yang terungkap.
161 Kalau Perempuan marah.
162 Hanya sebatas suka sama-suka
163 Keputusan.
164 Aku pernah terhkilaf.
165 Berusaha menahan
166 Kakak yang cantik
167 Hukuman?
168 Mobil mogok.
169 Sah
170 Wajah angker
171 Aku butuh hanya kesabaranmu
172 Alergi
173 Mencari kerja
174 Selamat menjadi lbu
175 Kedatangan Lisa.
176 Aku mencintai Lisa
177 Jadilah Asisten Pribadiku.
178 Hanya Ingin Bunda
179 Perasaan yang dongkol
180 Bara kangen Bunda
181 Aku Membebaskanmu
182 Berhak Bahagia.
183 Kau mau apa?
184 Benteng pertahanan
185 Boleh Aku Memelukmu?.
186 Operasi
187 Aku akan menghukummu lagi
188 Aku Merindukan Kalian
189 Amnesia
190 Ini Sudah Takdir.
191 Apa yang Kau lakukan disini?
192 Mencari Renata
193 Apa Kau Masih Marah.
194 Bertemu Mantan Suami.
195 Kau Menyakitiku
196 Perasaan Tidak Enak
197 Cemburu.
198 Hampir keguguran.
199 Singgah Di Cafe.
200 Bertemu Restu Lagi.
201 Pak Tuan
202 Permintaan maaf
203 Aku hanya lngin mengantarmu.
204 lngin bertemu anak-anak.
205 Kedatangan Jelita
206 Melihat Pelakor dan Pebinor.
207 Bunga untuk Siapa?
208 Bawa Aku Pergi Jauh.
209 Tentang Amara
210 Hana
211 Menuju Sengkang
212 Menyelidiki
213 Mengabaikanmu.
214 Surat dari Lisa.
215 Aku hanya Menginginkanmu.
216 Rasa Penyesalan.
217 Changi Airport
218 Permintaan Maaf Baron
219 Berdebat
220 Cek up
221 Kau Adalah Bidadari Hatiku.
222 Baby Cahaya.
223 Menemui Renata.
224 Renata Kritis.
225 Sempurna
226 Sadar dari Koma.
227 Kemarahan Damara.
228 Dokter David.
229 Jelita Hamil Lagi
230 Ungkapan perasaan.
231 Dendam.
232 Merasa Cemburu
233 Lepaskan Aku.
234 Bucin Akut.
235 Kelahiran Baby Mentari.
236 Ending
Episodes

Updated 236 Episodes

1
Prolog
2
Bersitegang
3
Bertemu Dara
4
Mimpi masa lalu
5
Berdebat
6
Segepok uang
7
Exel.
8
Menikahlah denganku.
9
Siapa Exel sebenarnya?
10
Akad Nikah
11
Apa-apaan ini?
12
Tempat Paforit
13
Hubungan palsu
14
Menangislah...
15
Seperti ibu-ibu komplek
16
Tangan itu tidak asing
17
Jangan menutup luka
18
Jangan pergi!
19
Membantu Dara
20
Merindukanmu
21
Terima kasih Kak
22
Satu tamparan
23
Terkesima.
24
Salah faham.
25
Hukuman
26
Panik
27
Apa sebesar itu cintamu padanya?
28
Kau tetap manis
29
Jangan mencariku.
30
Menyesali sikapnya
31
Kabar penculikan.
32
Baby Boy
33
Jadi Excel adalah Kak Kenan.
34
Kemarahan Anggun.
35
Aku adik sepupumu.
36
Ada apa denganku.
37
Bingung dengan perasaannya
38
Ucapan Ulang Tahun
39
Katakan padaku kalau kau mencintaiku.
40
Misi
41
Terima kasih karena masih bersama ku.
42
Jangan salahkan aku.
43
Exel Junior
44
Tempatmu adalah di sisiku
45
Permintaan maaf Bram
46
Yuri
47
Reno telah tiada
48
Kabar kehamilan
49
Kamu sedang Hamil.
50
Andai aku bisa memelukmu
51
Aku ingin makan Ayam geprek.
52
Exel memilihku atau memilih dia.
53
Dokter Arya
54
Permintaan Reno
55
Pengejaran
56
Flashback of
57
Nona Dara
58
Menuju Incheon internasional
59
Gay.
60
Kedatangan Orang tua
61
Merindukan Exel.
62
Menghukum Dara
63
Hanya sedikit
64
Buaya Air
65
Salah masuk toilet
66
Maaf
67
Resepsi
68
Kebohongan Damara
69
Mengancam Tuan Muda
70
Jelita
71
Amara Koma
72
Kalung merpati
73
Melamar
74
Pernikahan Jelita VS Damara
75
Pesan Bunda.
76
Pembantu
77
Untung saja
78
Tidak akan pernah lupa
79
Tidak akan melepaskan mu.
80
File
81
Tuduhan Damara
82
Tolonglah
83
Apa kau butuh tumpangan?
84
Darimana saja kamu.
85
Jangan sekarang.
86
Bersikap Sedikit lembut.
87
Demi menjaga perasaanmu.
88
Memberikan tamparan
89
Kasih sayang yang hangat
90
Special.
91
Menjadi teman spesial
92
Mencari Jelita
93
Aku tidak berselingkuh
94
Ada apa dengan Jelita?
95
Kau pasti membenciku bukan?
96
Merubah panggilannya
97
Dia itu suamiku.
98
Melupakan semua kejadian itu.
99
Kesabaran yang di uji.
100
Demi membuktikan
101
Dia itu adalah istriku
102
Mengantar pulang
103
Menangislah jika kamu ingin menangis
104
Jelita berbadan dua
105
Kamu kenapa
106
Rencana licik
107
Flashback OF
108
Merindukan
109
Biarkan seperti ini dulu
110
Pertengkaran
111
Jadi Jelita Hamil.
112
Aku Merindukanmu.
113
Buatku Itu sangat Penting
114
Debaran
115
Ikut ke Kantor
116
Cemburu
117
Dia sekertaris ku.
118
Lakukan jika Anda bisa
119
Ada Apa dengan Wajahmu?
120
Memanggil Sayang
121
Aku Hanya Takut.
122
Nama Yang Tidak Asing
123
Aku Merindukanmu Kak.
124
Jangan Salahkan Aku.
125
Kejutan
126
Stop!
127
Aku mencintaimu bahkan lebih.
128
Sayang Kau menyakitinya.
129
Kelahiran
130
Villa
131
Apa yang kau lakukan.
132
Syarat.
133
Meminta cerai
134
Menyesal
135
Kecelakaan
136
Kritis
137
Aku tidak sakit Bunda.
138
Apa kau lupa Dia adalah Cinta kita
139
Keajaiban.
140
Ada sesuatu di Bibirmu sayang.
141
Jelita Masih trauma.
142
Tidak Ada Hubungan.
143
Anak Mami Kenapa?
144
Dera dan Siksa
145
Untuk Apa Kau Datang kemari
146
Cerita Sebenarnya.
147
I Love You
148
Lintah
149
Jelita mulai Kepo
150
Namanya Bara.
151
Jangan menyalahkan.
152
Aku sudah menghapusnya
153
Bencilah Sifatnya
154
Jangan Terlalu Pede kamu.
155
pengumuman
156
Bertemu Bara.
157
Kenapa Begitu Susah.
158
Kau dan Dia sama Saja.
159
Aku tidak bisa Memberi Cinta
160
Kebenaran, yang terungkap.
161
Kalau Perempuan marah.
162
Hanya sebatas suka sama-suka
163
Keputusan.
164
Aku pernah terhkilaf.
165
Berusaha menahan
166
Kakak yang cantik
167
Hukuman?
168
Mobil mogok.
169
Sah
170
Wajah angker
171
Aku butuh hanya kesabaranmu
172
Alergi
173
Mencari kerja
174
Selamat menjadi lbu
175
Kedatangan Lisa.
176
Aku mencintai Lisa
177
Jadilah Asisten Pribadiku.
178
Hanya Ingin Bunda
179
Perasaan yang dongkol
180
Bara kangen Bunda
181
Aku Membebaskanmu
182
Berhak Bahagia.
183
Kau mau apa?
184
Benteng pertahanan
185
Boleh Aku Memelukmu?.
186
Operasi
187
Aku akan menghukummu lagi
188
Aku Merindukan Kalian
189
Amnesia
190
Ini Sudah Takdir.
191
Apa yang Kau lakukan disini?
192
Mencari Renata
193
Apa Kau Masih Marah.
194
Bertemu Mantan Suami.
195
Kau Menyakitiku
196
Perasaan Tidak Enak
197
Cemburu.
198
Hampir keguguran.
199
Singgah Di Cafe.
200
Bertemu Restu Lagi.
201
Pak Tuan
202
Permintaan maaf
203
Aku hanya lngin mengantarmu.
204
lngin bertemu anak-anak.
205
Kedatangan Jelita
206
Melihat Pelakor dan Pebinor.
207
Bunga untuk Siapa?
208
Bawa Aku Pergi Jauh.
209
Tentang Amara
210
Hana
211
Menuju Sengkang
212
Menyelidiki
213
Mengabaikanmu.
214
Surat dari Lisa.
215
Aku hanya Menginginkanmu.
216
Rasa Penyesalan.
217
Changi Airport
218
Permintaan Maaf Baron
219
Berdebat
220
Cek up
221
Kau Adalah Bidadari Hatiku.
222
Baby Cahaya.
223
Menemui Renata.
224
Renata Kritis.
225
Sempurna
226
Sadar dari Koma.
227
Kemarahan Damara.
228
Dokter David.
229
Jelita Hamil Lagi
230
Ungkapan perasaan.
231
Dendam.
232
Merasa Cemburu
233
Lepaskan Aku.
234
Bucin Akut.
235
Kelahiran Baby Mentari.
236
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!