Dara terus berusaha untuk beringsut ke tepian karena kali ini ia benar-benar tak tahan sesuatu yang di dalam sana ingin segera di tuntaskan.
Exel yang memperhatikan Dara yang kepayahan ingin turun dari tempat tidur segera membuka selimut yang masih membelit tubuhnya, tanpa menyadari kalau dirinya setengah telanjang.
Ia pun segera turun dan segera mengangkat tubuh Dara membuat Dara terpekik karena kaget, saat merasakan tubuhnya melayang di udara.
"Tut_tut_Tuan Anda mau apa, apa yang kau lakukan?" gagapnya.
"Bukankah tadi kamu bilang mau ke toilet, trus kalau kamu jalannya seperti siput kapan sampainya? makanya aku yang akan mengantarmu. Aku juga tidak mau kalau badanmu nanti terkena air bisa-bisa Dokter David akan memakiku" jawabnya panjang lebar sambil terus berjalan masuk ke dalam Bathroom.
"T--tapi Tuan---"
"Diamlah sekarang kau mau apa?" selanya memotong kalimat Dara.
"Aku ingin buang air kecil" ucapnya pelan hampir tak terdengar karena sekuat hati menahat rasa malu, dan glek dengan susah payah ia menelan salivanya karena melihat Exel yang hanya memakai boxer tanpa baju,dan tatapan mereka pun bertemu, Dara menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik suaminya itu, karena ia merasakan hawa panas menjalar di wajahnya.
Exel pun hanya tersenyum tipis melihat istrinya yang malu-malu sambil menduduk kan Dara di atas closed.
Dan saat hendak membantu Dara membuka pakaian bawahannya tangannya tiba-tiba di tahan oleh Dara,
"Tut-Tuan mau apa?"
"Bukankah tadi kau bilang ingin buang air kecil dan sekarang aku akan membantumu membukanya" ucapnya datar dan cuek.
"Tap_tapi Tuan aku bisa sendiri dan aku mohon keluarlah!" usir Dara secara halus.
"Kau-kau barani mengusirku!" ucap Exel dengan suara yang di tekan,
"Tidak!' Tuan, mana berani aku mengusir Anda aku hanya malu" jawab Dara pelan. "Sudahlah, kau tak perlu malu, lagi pula aku sudah melihat semuanya kok, lagi pula aku ini suami mu dan kau itu istri ku." Ucap Exel berbisik di telinga Dara dan spontan kata-katanya itu mampu membuat wajah Dara memerah dengan mata yang membulat.
"Dan ingat kau tak boleh menyentuh air sama sekali." Tekan Exel sekali lagi membuat Dara diam tak berkutik dengan cepat Exel pun menurunkan sesuatu yang melekat di bagian bawah tubuh Dara,membuat Dara benar-benar malu setengah mati,namun ia tak bisa menolak apa yang sudah jadi keputusan suaminya itu. Setelah selesai dengan ritualnya Exel pun melakukan tugasnya membersihkan bagian inti milik Dara tanpa rasa malu atau jijik sedikit pun padahal ini pertama kalinya ia lakukan.
Namun sebagai laki-laki normal,ia juga bersusah payah menahan sesuatu yang sudah menegang di bawah sana, dia hanya bisa menelan ludahnya dengan getir,begitu pun Dara rasa malunya berganti dengan perasaan aneh saat Exel menyentuh bagian inti nya bulu-bulunya pun meremang.
Exel kembali mengang kat tubuh Dara dan membaringkannya di tempat tidur, "terimakasih Tuan" ucap nya senang saat bokongnya mendarat dengan sempurna, "jangan senang dulu! anggap saja ini hutang dan kau harus membayarnya' tapi itu nanti setelah kau sembuh dan aku yang akan menentukan kau akan membayarnya dengan apa"
Ucap Exel kembali datar Dara pun mengiakan sambil mengangguk pelan, "good girl" ucapnya sambil mengusap pucuk, kepala Dara, ada kehangatan yang ia rasakan dalam setiap sentuhan Exel,
"aku seperti merasakan dirimu yang berbeda hari ini dan aku semakin yakin bahwa sebenarnya dirimu orang yang baik,tapi dendam apa yang kau miliki dengan keluarga ku hingga kau seperti ini?' andai kau mau jujur sekali saja'aku yakin kau akan merasa jauh lebih baik."
Monolognya dalam hati,tepat pukul lima pagi Dara pun sudah selesai melakukan ibadah Sholatnya namun ia laku kan sambil berbaring,karena dia belum mampu untuk berdiri, sedangkan Exel segera masuk ke dalam Bathroom untuk membersihkan diri.
Tak lama ke mudian ia pun keluar dari Bathroom dengan balutan handuk di pinggangnya, sedang mata Dara tak berkedip menatap tubuh tegap Exel dengan pahatan roti sobeknya.
"Tutup mulut mu!" seru Exel membuat Dara seketika memalingkan wajahnya malu, "apa Sholat mu sudah selesai?" "iya baru saja." "kau tunggu aku mau ganti baju dulu" ucapnya lalu masuk ke dalam walk in closed.
Tak lama kemudian ia pun muncul dengan Stelan Jas yang rapi,ia pun menghampi Dara dan kembali menggendongnya ala bridal style lalu menduduk kannya di kursi roda,lalu turun ke lantai satu memakai Lift,setelah tiba ia pun membawa Dara masuk ke ruang makan,aku sudah memesan makanan untuk mu,aku tak tau makanan kesukaan mu,jadi aku beli bubur ayam dan ayam panggang,apa kau menyukai nya?"
"tidak!" jawab Dara spontan, membuat Exel mengerut kan alisnya. "Mam-maksud ku jangan Ayam aku takut" lirihnya "takut,Ayam" Exel mengerut kan alisnya sambil berucap,ia pun berusaha menahan tawa agar tak keluar, dia merasa istrinya ini benar-benar manusia atau cacing Ayam kok di takuti.
"Lalu kamu mau makan apa?" "apa benar aku boleh minta" cicitnya dengan suara manjanya, "iya benar kamu mau makan apa?" "aku mau makan sambel udang pete,sama semur jengkol boleh" ucapnya ragu.
"Sambel udang dan semur jengkol'itu makanan merk apa kok aku baru dengar?" tanya Exel binggung, namun ia pun segera menelpon pihak restauran untuk memesan dua makanan yang di pinta Dara.
"Haaah" Exel menarik nafas panjang, "Restaurantnya tidak menjual makanan seperti itu." Ucap Exel menatap Dara, "iya sih Tuan kalau di pinggir jalan raya banyak di jual" selanya "jalan raya?" tanya Exel kembali mengerutkan kedua alisnya, Dara kembali mengguk dengan cepat,membuat Exel,bingung menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal, bagaimana tidak istrinya suka membeli makanan di pinggir jalan.
Exel pun memutuskan untuk menghubungi seseorang, siapa lagi kalau bukan Reno, "apa tidak ada makanan yang berkelas Tuan yang Nona Dara inginkan?" "jangan banyak tanya cepat lah apa kau mau istri ku kelaparan karena pertanyaan bodoh mu itu!" "baiklah Tuan saya akan mencarinya sekarang" ucap Reno.
"Tuan-Tuan apa Tuan tidak tau aku sudah seganteng ini di suruh nyari jengkol dan pete apa kata tetangga ku kalau tau aku membeli jengkol dan pete" gerutunya😭😭😭
"tapi tunggu dulu! Tuan dan Nona Dara'?" senyum pun merekah di bibir Reno,saat mengingat hubungan Dara dan tuannya itu. ''Aku berharap ini adalah awal dan dari kebahagiaan Anda dan Nona Dara'' lirihnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments