Exel pun berbalik ke arah Dara, yang terbaring, namun ternyata Dara masih setia menutup mata, ntah apa yang ia rasa saat ini, namun yang pastinya ia benar-benar merasakan sesuatu yang aneh dalam dirinya namun ia belum tahu apa itu. Perlahan ia mendekati Dara, Ia pun meraih jemari-jemari lentik milik Dara lalu menggenggamnya.
Deg,deg,deg, jantung Exel pun kembali berdegup dengan kencang saat merasa tangan itu tidak asing baginya.
"Tidak! ini tidak mungkin, kau bukan dia!" Exel pun segera melepaskan tangan Dara, dan memilih segera pergi dari ruangan itu.
"Den ini dasinya!" cicit Bik Nany yang baru saja tiba di depan pintu, Exel pun segera meraihnya lalu melangkah pergi begitu saja tanpa sepatah katapun, membuat Bik Nany menggelengkan kepalanya karena dia hafal betul sifat Exel.
Bik Nany pun segera menuju kamar di mana Dara masih setia menutup matanya.
"Ada apa ini sebenarnya kenapa Non Dara penuh Dengan luka seperti habis terkena air panas?'' gumam Bik Nany heran.
"Haaah, jangan-jangan Den Exel? anak itu benar-benar" gerutunya. "Neng kesalahan apa yang kau lakukan hingga membuatmu di siksa seperti ini' ayo bangunlah. selama aku di sini aku akan menjadi tameng buatmu Bibik janji." lirihnya.
"Mmmhhhmmm" Dara pun melenguh tanda ia sudah sadar dari pingsannya.
"Air...!"
"Non sudah sadar, apa Non Dara butuh air" cicit Bik Nany dan di angguki oleh Dara,dengan pelan karena ia merasa seluruh tubuh nya kini begitu perih dan sakitnya minta ampun.
Bik Nany pun menuangkan air kedalam gelas lalu menyodor kannya, apa kau bisa mengangkat kepalamu? kalau tidak biar Bibik bantu" ucap Bik Nany.
"Aku bisa kok" ucap Dara walau sebenarnya ia masih merasa pusing.
Tunggu Bibik ambilkan sarapan lalu Non,minum obat setelah itu Non pindah ke lantai dua di sana jauh lebih nyaman" ucap Bik Nany ingin mengatur rencananya,
Dara pun hanya bisa mengangguki dengan pelan, suster Susan pun datang dan menjelas kan kalau sore ini infusnya baru boleh di lepas. Dan benar saja setelah semuanya beres Bik Nany pun segera memindahkan Dara ke lantai dua dan tentu saja kamar yang di pilih kamar milik Exel, Dara tau dan ingin protes Karena ia tak ingin melanggar kontrak,tapi Bik Nany beralasan Exel yang menyuruhnya. Dan Dara tak punya alasan lagi untuk menolak.
Dara pun berfikir mungkin suaminya itu sudah menyadari kesalahannya,
"mungkin kau melupakan Bibik Non tapi Bibik tidak akan lupa membalas hutang nyawa Bibik ke Non Dara"
gumam Bik Nany dalam hati, ia pun tersenyum karena masih di berikan kesempatan untuk membalas budinya ke pada Dara.
*
*
*
Sedang Exel kini berada di mobil menuju perusahaan Rain Tecnologi. untuk mengetahui lebih jauh bagaimana sebenarnya perusahaan yang tiba-tiba di berikan oleh mertuanya itu, Antara senang dan curiga, bagaimana seorang Rafa Raindra Irawan yang begitu terkenal, tegas, dan berwibawa begitu cepat percaya padanya, ia berfikir mungkin ada sesuatu yang belum dia ketahui ada apa di balik semuanya.
Exel dari tadi hanya diam yang ada di fikiran nya hanya Dara istri yang ia nikahi hanya karena dendam istri yang ia siksa dan istri kontrak yang hanya setahun,
"bagai mana kalau wanita itu adalah...tidak itu tidak mungkin apa lagi itu hanya ah sebuah mimpi yang tak harus aku percaya"
gumamnya dalam hati, ia berusaha menolak namun hati kecilnya selalu bimbang.
"Tuan, Tuan!" seru Reno tiba-tiba membuyar kan lamunannya.
"Hah...ii-iya ada apa Reno jawabnya tergagap karena terkejut saat Reno mengguncang pundaknya.
"Tuan kita sudah sampai sejak 10 menit 19 detik" tutur Reno mengingatkan sambil melirik jam tangan yang melingkar di pergelangannya.
"Kau...lalu kenapa kau diam saja. dan tidak masuk dari tadi! kau tau kan ak_"
"Anda tidak suka menunggu tapi Tuan tenang saja yang menunggu itu bukan Anda tapi saya Tuan, karena sejak tadi saya sudah memanggil Anda tapi Anda hanya asyik melamun" terang Reno menjeda kalimat Exel.
"Sial..." Exel pun merutuki kebodohannya kenapa ia harus melamun di depan Reno bisa-bisa ia akan jadi bahan ejekan, dan pamornya akan hilang.
"Kau, apa kau mengejekku?''
''Tidak Tuan mana berani saya mengejek Anda" jawab Reno.
"Aku tidak melamun aku hanya sedang berfikir seperti apa wajah Devan, itu kenapa Dara begitu mencintainya. Dan akan ku tunjuk kan kemampuan ku di depannya, serta aku akan mencari kekurangannya agar dia segera hengkang dari sini agar tidak mengganggu Dara lagi."
Jelasnya tanpa sadar dan itu membuat Reno tersenyum,
"Tuan tanpa sadar Anda sudah menyimpan nama Nona Dara di hati Anda dan itulah yang saya ingin kan" gumam Reno dalam hati.
"Ayo kita turun!" seru Exel lalu mereka berdua pun melangkah memasuki gedung yang menjulang tinggi di depannya itu.
"Maaf Tuan-Tuan, apa ada yang perlu saya bantu silahkan?" tanya sang Resepsionis dengan sopan.
"Bisa kami bertemu dengan HRD atau pimpinan perusahaan ini?"
"Saya sendiri wakilnya disini, ada apa? apa Tuan-Tuan berdua butuh sesuatu?" tanya Devan yang baru saja tiba. Lalu Exel pun menatap datar pada Devan,
"Senang bertemu Anda Tuan Devan" ucap Reno sambil mengulurkan tangannya karena melihat Tuannya itu hanya diam saja tanpa berkomentar.
Sedang Devan mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Exel.
"Siapkan rapat panggil semua seluruh Staf dan Pegawai" ucapnya datar lalu melangkah meninggalkan Devan yang masih menggantungkan tangannya.
Devan pun memberikan kode kepada Resep sionis agar segera menghubungi HRD.
Sedangkan dia sendiri kini menyusul Exel karena dia tau yang ada di depannya adalah pemimpin Rain Tecnologi yang baru yaitu suami Dara wanita yang dia cintai.
yah sejak semalam Rafa sudah meminta maaf secara langsung dan memberi tahukannya tentang Exel, dan tujuannya di angkat untuk jadi pemimpin. Exel sendiri sebenarnya sudah mempunyai perusahaan sendiri yang mencakup di bidang Digital.
Selain itu ia juga seorang Hacker handal yang di takuti banyak perusahaan besar karena skill pemogramannya mampu menerobos sistem keamanan apa saja bahkan ia akan mampu menghancurkan data-data perusahaan yang bermain curang dengannya,ia pun sering di juluki Black hat Hacker.
Exel juga adalah pemimpin sebuah Fight clup namun tak ada yang tau kegiatannya yang satu ini kecuali orang-orang yang bergabung di dalamnya. Karena tempatnya begitu rahasia.
Exel sendiri sebenarnya selama ini menetap di negara yang sering di juluki Negri Ginseng yaitu Korea Selatan yang begitu terkenal dengan Oppa-oppa cantiknya😆 tepatnya di Hannam--dong daerah Yonsang--gu yang berdekatan dengan sungai Han. Dan Exel pun mempunyai Villa mewah di daerah yang mendapat julukan Beverly Hills of Korea atau daerah Pyeongcang--dong karena di sini tempatnya begitu asri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments