"Kamu yakin mau makan ini? ini lkan baunya tak sedap" ucap Exel begitu makan yang di pesan Dara di buka di depannya.
"Tuan kalau Anda tak suka bau nyaaku pindah ya!" seru Dara
"tidak! tetaplah di situ lagi pula aku akan segera pergi sebentar lagi ada Bik Nany yang akan datang menemanimu" terang Exel.
Setelah semuanya selesai Exel pun kembali ke kamar mengambil obat untuk Dara, sedang Dara menunggu di ruang keluarga sambil menonton tv,
"sekarang minumlah obatnya dan cepat buka bajumu!" perintahnya.
"Tut--Tuan mau apa?'' tanya Dara menatap takut.
"Aku mau memakanmu!" ucapnya dengan menyeringai, membuat Dara bergidik ngeri, "Tentu saja untuk mengolesi ini aku tidak mau lukamu tidak cepat mengering nanti lukamu bisa-bisa infeksi!" Dara kembali merasa malu apa lagi kali ini dia tak memakai dalaman penutup dada.
"Biarkan Bik Nany saja yang melakukannya Tuan" rajuknya.
"Tidak! apa kau ingin lagi membantahku?" Dara pun pasrah saat bajunya di buka oleh Exel, dan dengan cekatan Exel pun mengolesi salep di tubuh Dara. Dengan hati-hati,
"Sudah selesai" ucapnya lalu segera beranjak pergi karena ini untuk kesekian kalinya ia harus menahan yang di bawah sana yang sudah menegang.
"Sial, kenapa setiap menyentuhnya aku harus menegang sih?" tanyanya pada diri sendiri.
*
*
*
Dua minggu telah berlalu semenjak kejadian itu Dara pun kini sudah sembuh dan bisa ber aktifitas lagi, sedang hubungannya dengan Exel masih berjalan datar saja, mereka pun bahkan jarang bertemu, karena pekerjaan yang harus membuat Exel harus pergi ke luar kota untuk meninjau perkembangan anak perusahaannya.
"Tuan semuanya sudah siap!" ucap Reno menatap Tuannya yang dari tadi asyik sibuk dengan gawainya.
"Ayo kita berangkat!" lanjut Exel tanpa mengalihkan pandangan dari gawainya itu. "Bawa aku ke Villa, aku ingin istirahat di sana." Sela Exel setelah beberapa saat terdiam. "Kenapa tidak ke Apartement Tuan?" tanya Reno penasaran bukankah selama ini menurutnya Tuannya itu baik-baik saja dengan Nona Dara tapi kenapa sekarang ini malah ia seperti menghindar.
"Turuti saja kata-kataku jangan banyak ber tanya? ucapnya datar, membuat Reno ter diam.
*
*
*
Dan di sinilah Exel di tepi kolam renang sudah 1 jam ia berdiri menatap kolam renang yang ada di depannya itu, membuat Reno binggung namun ia takut untuk menanyakan pada Tuannya itu. Perjalan dari luar kota yang memakan waktu kurang lebih lima jam perjalanan lantas tak membuat Exel istrahat karena capek.
Begitu sampai ia langsung turun dari mobil bukanya untuk istirahat tapi langsung menuju kolam renang yang berada di sekitar villa.
"Aku merindukanmu...dan sangat merindukan mu'' lirihnya.
''Harus dengan apa aku menemukan mu dengan cara apa aku mencarimu, kamu tau aku adalah ahli dalam segalanya, tapi kenapa hanya untuk menemukanmu saja aku tidak bisa, lihatlah semua ini aku membangunnya hanya untukmu tapi untuk apa semua ini,jika kau tak ada bersamaku...untuk apa....Aaarrhg!!!"
Exel berteriak sekuat tenaga dan mengahancurkan semua benda yang ada di sekitarnya membuat Reno panik, karena ini kali pertama ia melihat Tuannya itu seperti orang yang patah hati. Tak ada yang tahu kalau hari ini adalah hari pertemuannya dengan seorang gadis kecil penyelamatnya,dan di saat itu pula Exel kecil pun menaruh hati padanya.
Karena gadis itulah yang membuatnya tumbuh jadi pemberani hingga ia sukses gadis kecil yang memberikannya semangat untuk hidup kembali. Hingga ia beranjak dewasa ia terus mencari namun tak pernah berjumpa.
"Tuan--Tuan!" cicit Reno khawatir, apa Anda tidak apa-apa?" tanya Reno binggung dan khawatir, namun tetap saja Exel tak mengubrisnya karena Exel masih sibuk dengan dirinya sendiri.
"Kita pulang!" hanya itu kalimat yang meluncur dari bibir Exel, Reno pun bergegas ke mobil dan membukakan pintu mobil untuk tuannya itu, dan dia pun segera melajukan mobilnya kembali membelah jalan yang kini sudah banyak di penuhi lampu penerang jalan, karena hari memang sudah malam.
Sedang di Apartemen Dara yang dari tadi sore menyiapkan segala macam menu masakan untuk menyambut kedatangan suaminya namun yang di tunggu belum juga datang,hingga magrib tiba baru dia beranjak dari tempatnya untuk melaksanakan Sholat.
"Ren...! aku ingin ke tempat biasa!" ucapnya dengan kalimat perintah.
"Tapi Tuan 10 menit lagi kita akan sampai di Apartement" jawab Reno
"Putar balik!" tegasnya membuat Reno tak bisa lagi menolak perintah Exel.
Dengan berat hati ia pun putar balik, menuju Club malam yang terkenal dan terbersar kota itu. Setelah turun Exel pun segera masuk ke ruangan VIP dan Reno pun segera menemui bartender cantik dan xexi langganan tuannya, "Aku ingin seperti biasa" pinta Exel dengan wajah datarnya begitu seorang bartender menghampirinya.
"Tuan Exel Anda kemana saja? dan kenapa Anda baru datang sekarang? Anda tau aku sangat merindu kan Anda Tuan."
Ucapnya manja sambil melangkah lemah gemulai yang di buat-buat, setelah membawa pesanan Exel dan menyimpannya di atas nakas ia pun mendekati Exel kemudian mengusap-ngusap wajah tampan pria itu.
"Singkirkan tangan kotormu dari wajahku!' kamu tak pantas menyentuhku! karena kau bukan siapa-siapaku mengerti!'' Jennifer mendengus kesal saat Exel menghempaskan tangannya dengan sangat kasar.
"Aawww...!" pekiknya.
''sial kenapa kau susah sekaliku dekati' tunggu saatnya tiba aku akan menghancur kanmu pria sombong''
geramnya tapi hanya dalam hati,
''Pergilah Jenni, kau taukan kalau Tuan marah seperti apa? jadi lebih baik sekarang kamu segera pergi darisini, Tuan lagi ingin sendiri kau tak usah mengganggunya!" tegas Reno mengusir Jennifer
Jennifer pun dengan wajah kesalnya keluar dari ruangan itu.
"Dasar nggak Asisten dan majikan sama-sama menyebalkan" gerutunya berlalu keluar."Hai Jeje gimana apa kamu di tolak lagi? kasian sekali sih kamu di tolak melulu makanya ama yang lain saja kan enak bisa dapat banyak duit, kamu ngarepin di nikahi sama Tuan Exel mimpi' mana mau Tuan Exel sama perempuan seperti kamu! makanya kalau mimpi jangan ketinggian' ntar kalau jatoh sakit kan wk wk wk"
Plak'
''Diam kamu Lisa jangan pernah kau menyamakan ku dengan dirimu, yang selalu tidur dengan semua laki-laki aku harap tamparanku tadi cukup bisa untuk membuat mu terdiam" geram Jennifer dengan wajah yang berapi-api akan ku buktikan ke kalian bahwa suatu hari nanti Tuan Exel akan ku dapatkan dan aku akan menendang kalian yang meng hinaku" Ancamnya. Membuat semua rekannya menunduk termasuk Lisa.
Dengan perasaan yang masih kesal dia pun berlalu dari tempat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments