Siapa Exel sebenarnya?

"Siapa lagi ini!" gerutunya,

"Hallo!"

"Kau jangan coba-coba untuk memberi tahu siapapun"

Deg.

"Bagaimana dia tau No ku" fikirnya kamu jangan banyak berfikir kalau aku tau No mu dari mana jika aku ingin melakukan sesuatu terhadap orang itu, maka aku sudah mengetahui segalanya tentang orang tersebut dan cepatlah aku menunggumu di bawah kau pasti lapar aku sudah memesan makanan untukmu karena aku tak ingin calon istriku sakit!." Lanjutnya penuh penekanan.

"Hal_"

tut tut tut, panggilanpun terputus,

"sial..." umpatnya lalu ia pun segera turun menuju tempat yang di sebutkan.

Dan benar saja begitu sampai Exel lalu menyuruh anak buahnya untuk membawa Dara ke dalam mobilnya sedang kan dia dan Rony mencari sasuatu yang paling berharga dalam hidup terlepas begitu saja dari leher nya.

"Apa kau sudah menemukannya?" tanyanya pada Rony.

"Tit_tidak Tuan" jawab Reno, gugup dan takut kalau saja Tuannya itu akan marah pada

nya, karena dia tau betul kalau Tuannya itu, sangat menyayangi benda berharga yang selama belasan tahun ini terus menggantu di lehernya.

"Sial kemana perginya pasti ini gara-gara dia karena dia yang menabrakku.!" Ucapnya saat mengingat kembali kejadian waktu di lift tadi. "Jika aku tidak menemukannya maka gadis itu akan menerima hukuman yang pantas, tapi nanti setelah aku menikahinya, dasar wanita pembawa sial!." gerutu lnya di depan Reno, sedangkan Reno tak berani menimpali perkataan tuannya itu.

"Bawa wanita itu kerumahnya segera! karena dia harus segera menjadi istriku!"

"Bab_baik Tuan" jawab Reno mengangguk penuh hormat. Ia pun segera pergi melaksana kan tugasnya.

*

sekitar pukul 5 sore Dara pun sampai di rumahnya, sepanjang perjalanan tidak ada percakapan, yang ada hanya dia kesal pada dirinya sendiri dan bisa-bisanya dia tidur di pundak laki-laki yang paling dia benci itu.

Dan begitu pula dengan Exel dia sengaja tidak ingin membangunkan Dara, karena ntah mengapa jauh di dalam lubuk hatinya yang terdalam ia merasa begitu nyaman saat aroma dari rambut Dara menusuk penciuman nya.

Namun sekuat hati ia menahan, ia berusaha membuang jauh rasa itu memupuknya dengan kebencian yang mendalam sedang kan Reno hanya bisa tersenyum sambil menyetir saat menyaksikan gelagat Tuannya itu dari kaca sepion tengah.

"Tuan aku berharap Tuan dan Nona Dara akan bahagia selamanya dan semoga Nona pembawa keberuntungan untuk Anda Tuan."

Do'anya dalam hati.

"Hei bangun lah! kita sudah sampai!" ucap Exel mendorong tubuh Dara, hingga kepala nya sedikit terkena kaca mobil.

"Aauuh sakit!" cicitnya terkejut, lalu mengelus di tempat yang sakit. "Apa kita sudah sampai Tuan?" tanyanya begitu tersadar.

"Iya kau tertidur seperti kerbau saja!." sindir Exel.

"sekarang turunlah!" imbuhnya lagi Dara pun segera turun dari mobil dan melangkah mendekati halaman rumahnya yang begitu luas dan bersamaan itu juga Anggun terlihat keluar menyirami bunga yang ada di sekitar taman rumahnya itu.

Dara yang begitu melihat Bunda nya baik-baik saja menghambur memeluk sang Bunda, "Bunda...!" panggilnya membuat Anggun menoleh dan mematikan air kran.

"Dara kau kah itu nak? kenapa kau kembali Jelita mana?" tanya Anggun begitu melihat sang putri berlari mendekat lalu memeluk nya.

"Aku kangen Bunda, Bunda tidak apa-apa kan?" bukannya menjawab pertanyaan bunda nya Dara malah balik bertanya.

Sambil terus memutar tubuh sang bunda dan memeriksanya.

"Hei Bundakan sudah bilang Bunda tidak apa-apa sayang! Bunda bertanya adikmu mana?" tanya Anggun sekali lagi, dan Dara pun binggung mau menjawab apa.

"Did_dia_"

"Asslamualaikum Bun!" Exel tiba-tiba muncul memotong kalimat Dara.

"Exel Nak kamu di sini katanya kamu mau ke kota kok ada di sini?"

"Iya Bun Exel datang bersama Dara, dan ada hal penting yang ingin Dara sampaikan ke Bunda dan Daddy." jelas Exel to the poin,membuat Dara semakin dongkol atas perubahan sikap Exel yang begitu hangat dan akrab saat berbicara dengan Bundanya.

"Ayo masuklah kebetulan Daddy mu juga ada di dalam" ajak Anggun, sekilas Dara menatap ke arah Exel yang ternyata juga sedang menatapnya, dan saat tatapan mata mereka bertemu, Dara melihat sorot mata yang tajam. Dara merasa ada dendam dan kebencian di dalamnya, bukan hanya itu saja ada kesepian yang nampak begitu jelas, sedang Exel membalasnya dengan, memberinya seulas senyum, jahatnya, Dara pun memilih memaling wajahnya, lalu segera masuk.

Dan benar saja Dara menceri takan ke inginan nya dan Exel, ingin segera menikah membuat Rafa dan Anggun terkejut, namun Dara berhasil meyakinkan ke dua orang tuanya dengan sebuah alasan.

"Bunda Dara sudah berjanji pada diri Dara jika Dara bertemu dengan orang yang menyelamatkan Bunda, Dara akan menikah dengannya, dan mungkin ini sudah jodoh Bunda lihat sendiri kalau Exel baru semalam ke kota tapi kenapa kami bisa langsung berjumpa" jelas Dara panjang lebar dan Rafa pun membenarkan ucapan putrinya itu.

"Tapi kau dan Devan tanya Bundanya balik"

Deg.

"A--aku--aku akan menjelaskannya dan Kak Devan pasti akan mengerti Bun!" jawab Dara ragu karena dia juga merasa binggung, bagai mana harus menjelaskannya nanti ke Devan. Setelah semuanya di sepakati, Dara pun memilih terlebih dahulu masuk kamar ia beralasan masih capek.

Dara meluapkan tangisnya sejadi-jadinya bagaimana tidak dia akan menikah dengan orang asing yang baru dia kenal,bdan lebih parahnya orang yang ingin menikahinya hanya karena dendam bukan cinta dendam yang tidak pernah ia tahu apa penyebabnya.

Dara menatap dirinya di depan cermin, ia masih berfikir, ntah apa yang akan ia jelaskan ke Devan nantinya.

"Kak, Devan pasti kecewa maafkan aku Kak Devan hiks hiks" tangisnya pilu, Deg, tiba-tiba mata melirik kearah benda yang melingkar di lehernya, dan seketika ia pun menyeka air mata yang sudah tumpah di pipinya. Mata nya pun lansung membulat.

"Hah ini liontin ini kenapa ada padaku ini milik Kak Kenan yang hilang di kolam renang waktu aku menyelamatkan anak itu! dan_" Dara tak melanjutkan kata-katanya saat mengingat kejadian di dalam lift ia ingat betul saat Exel memutar tubuhnya dan mendekapnya ia ingat ada sesuatu yang menyangkut di kalungnya itu dan dia dengan reflek menariknya'

"I_ini tidak mungkin Exel dia_" Dara menutup mulut dengan ke dua tangannya, dengan mata yang masih membulat, seakan ia tak percaya kalau anak kecil yang pernah ia selamatkan adalah Exel.

"Aku harus menyelidikinya aku harus tau siapa Exel sebenarnya" ucapnya pada diri sendiri.

*

*

*

Dan disinilah mereka semenjak seminggu lalu mempersiapkan hari pernikahannya' Exel dan Dara meminta agar pernikahan mereka sederhana saja, karena ini dadakan dan untuk resepsi bisa menyusul belakangan.

dan kedua orangtuanya pun setuju.

Episodes
1 Prolog
2 Bersitegang
3 Bertemu Dara
4 Mimpi masa lalu
5 Berdebat
6 Segepok uang
7 Exel.
8 Menikahlah denganku.
9 Siapa Exel sebenarnya?
10 Akad Nikah
11 Apa-apaan ini?
12 Tempat Paforit
13 Hubungan palsu
14 Menangislah...
15 Seperti ibu-ibu komplek
16 Tangan itu tidak asing
17 Jangan menutup luka
18 Jangan pergi!
19 Membantu Dara
20 Merindukanmu
21 Terima kasih Kak
22 Satu tamparan
23 Terkesima.
24 Salah faham.
25 Hukuman
26 Panik
27 Apa sebesar itu cintamu padanya?
28 Kau tetap manis
29 Jangan mencariku.
30 Menyesali sikapnya
31 Kabar penculikan.
32 Baby Boy
33 Jadi Excel adalah Kak Kenan.
34 Kemarahan Anggun.
35 Aku adik sepupumu.
36 Ada apa denganku.
37 Bingung dengan perasaannya
38 Ucapan Ulang Tahun
39 Katakan padaku kalau kau mencintaiku.
40 Misi
41 Terima kasih karena masih bersama ku.
42 Jangan salahkan aku.
43 Exel Junior
44 Tempatmu adalah di sisiku
45 Permintaan maaf Bram
46 Yuri
47 Reno telah tiada
48 Kabar kehamilan
49 Kamu sedang Hamil.
50 Andai aku bisa memelukmu
51 Aku ingin makan Ayam geprek.
52 Exel memilihku atau memilih dia.
53 Dokter Arya
54 Permintaan Reno
55 Pengejaran
56 Flashback of
57 Nona Dara
58 Menuju Incheon internasional
59 Gay.
60 Kedatangan Orang tua
61 Merindukan Exel.
62 Menghukum Dara
63 Hanya sedikit
64 Buaya Air
65 Salah masuk toilet
66 Maaf
67 Resepsi
68 Kebohongan Damara
69 Mengancam Tuan Muda
70 Jelita
71 Amara Koma
72 Kalung merpati
73 Melamar
74 Pernikahan Jelita VS Damara
75 Pesan Bunda.
76 Pembantu
77 Untung saja
78 Tidak akan pernah lupa
79 Tidak akan melepaskan mu.
80 File
81 Tuduhan Damara
82 Tolonglah
83 Apa kau butuh tumpangan?
84 Darimana saja kamu.
85 Jangan sekarang.
86 Bersikap Sedikit lembut.
87 Demi menjaga perasaanmu.
88 Memberikan tamparan
89 Kasih sayang yang hangat
90 Special.
91 Menjadi teman spesial
92 Mencari Jelita
93 Aku tidak berselingkuh
94 Ada apa dengan Jelita?
95 Kau pasti membenciku bukan?
96 Merubah panggilannya
97 Dia itu suamiku.
98 Melupakan semua kejadian itu.
99 Kesabaran yang di uji.
100 Demi membuktikan
101 Dia itu adalah istriku
102 Mengantar pulang
103 Menangislah jika kamu ingin menangis
104 Jelita berbadan dua
105 Kamu kenapa
106 Rencana licik
107 Flashback OF
108 Merindukan
109 Biarkan seperti ini dulu
110 Pertengkaran
111 Jadi Jelita Hamil.
112 Aku Merindukanmu.
113 Buatku Itu sangat Penting
114 Debaran
115 Ikut ke Kantor
116 Cemburu
117 Dia sekertaris ku.
118 Lakukan jika Anda bisa
119 Ada Apa dengan Wajahmu?
120 Memanggil Sayang
121 Aku Hanya Takut.
122 Nama Yang Tidak Asing
123 Aku Merindukanmu Kak.
124 Jangan Salahkan Aku.
125 Kejutan
126 Stop!
127 Aku mencintaimu bahkan lebih.
128 Sayang Kau menyakitinya.
129 Kelahiran
130 Villa
131 Apa yang kau lakukan.
132 Syarat.
133 Meminta cerai
134 Menyesal
135 Kecelakaan
136 Kritis
137 Aku tidak sakit Bunda.
138 Apa kau lupa Dia adalah Cinta kita
139 Keajaiban.
140 Ada sesuatu di Bibirmu sayang.
141 Jelita Masih trauma.
142 Tidak Ada Hubungan.
143 Anak Mami Kenapa?
144 Dera dan Siksa
145 Untuk Apa Kau Datang kemari
146 Cerita Sebenarnya.
147 I Love You
148 Lintah
149 Jelita mulai Kepo
150 Namanya Bara.
151 Jangan menyalahkan.
152 Aku sudah menghapusnya
153 Bencilah Sifatnya
154 Jangan Terlalu Pede kamu.
155 pengumuman
156 Bertemu Bara.
157 Kenapa Begitu Susah.
158 Kau dan Dia sama Saja.
159 Aku tidak bisa Memberi Cinta
160 Kebenaran, yang terungkap.
161 Kalau Perempuan marah.
162 Hanya sebatas suka sama-suka
163 Keputusan.
164 Aku pernah terhkilaf.
165 Berusaha menahan
166 Kakak yang cantik
167 Hukuman?
168 Mobil mogok.
169 Sah
170 Wajah angker
171 Aku butuh hanya kesabaranmu
172 Alergi
173 Mencari kerja
174 Selamat menjadi lbu
175 Kedatangan Lisa.
176 Aku mencintai Lisa
177 Jadilah Asisten Pribadiku.
178 Hanya Ingin Bunda
179 Perasaan yang dongkol
180 Bara kangen Bunda
181 Aku Membebaskanmu
182 Berhak Bahagia.
183 Kau mau apa?
184 Benteng pertahanan
185 Boleh Aku Memelukmu?.
186 Operasi
187 Aku akan menghukummu lagi
188 Aku Merindukan Kalian
189 Amnesia
190 Ini Sudah Takdir.
191 Apa yang Kau lakukan disini?
192 Mencari Renata
193 Apa Kau Masih Marah.
194 Bertemu Mantan Suami.
195 Kau Menyakitiku
196 Perasaan Tidak Enak
197 Cemburu.
198 Hampir keguguran.
199 Singgah Di Cafe.
200 Bertemu Restu Lagi.
201 Pak Tuan
202 Permintaan maaf
203 Aku hanya lngin mengantarmu.
204 lngin bertemu anak-anak.
205 Kedatangan Jelita
206 Melihat Pelakor dan Pebinor.
207 Bunga untuk Siapa?
208 Bawa Aku Pergi Jauh.
209 Tentang Amara
210 Hana
211 Menuju Sengkang
212 Menyelidiki
213 Mengabaikanmu.
214 Surat dari Lisa.
215 Aku hanya Menginginkanmu.
216 Rasa Penyesalan.
217 Changi Airport
218 Permintaan Maaf Baron
219 Berdebat
220 Cek up
221 Kau Adalah Bidadari Hatiku.
222 Baby Cahaya.
223 Menemui Renata.
224 Renata Kritis.
225 Sempurna
226 Sadar dari Koma.
227 Kemarahan Damara.
228 Dokter David.
229 Jelita Hamil Lagi
230 Ungkapan perasaan.
231 Dendam.
232 Merasa Cemburu
233 Lepaskan Aku.
234 Bucin Akut.
235 Kelahiran Baby Mentari.
236 Ending
Episodes

Updated 236 Episodes

1
Prolog
2
Bersitegang
3
Bertemu Dara
4
Mimpi masa lalu
5
Berdebat
6
Segepok uang
7
Exel.
8
Menikahlah denganku.
9
Siapa Exel sebenarnya?
10
Akad Nikah
11
Apa-apaan ini?
12
Tempat Paforit
13
Hubungan palsu
14
Menangislah...
15
Seperti ibu-ibu komplek
16
Tangan itu tidak asing
17
Jangan menutup luka
18
Jangan pergi!
19
Membantu Dara
20
Merindukanmu
21
Terima kasih Kak
22
Satu tamparan
23
Terkesima.
24
Salah faham.
25
Hukuman
26
Panik
27
Apa sebesar itu cintamu padanya?
28
Kau tetap manis
29
Jangan mencariku.
30
Menyesali sikapnya
31
Kabar penculikan.
32
Baby Boy
33
Jadi Excel adalah Kak Kenan.
34
Kemarahan Anggun.
35
Aku adik sepupumu.
36
Ada apa denganku.
37
Bingung dengan perasaannya
38
Ucapan Ulang Tahun
39
Katakan padaku kalau kau mencintaiku.
40
Misi
41
Terima kasih karena masih bersama ku.
42
Jangan salahkan aku.
43
Exel Junior
44
Tempatmu adalah di sisiku
45
Permintaan maaf Bram
46
Yuri
47
Reno telah tiada
48
Kabar kehamilan
49
Kamu sedang Hamil.
50
Andai aku bisa memelukmu
51
Aku ingin makan Ayam geprek.
52
Exel memilihku atau memilih dia.
53
Dokter Arya
54
Permintaan Reno
55
Pengejaran
56
Flashback of
57
Nona Dara
58
Menuju Incheon internasional
59
Gay.
60
Kedatangan Orang tua
61
Merindukan Exel.
62
Menghukum Dara
63
Hanya sedikit
64
Buaya Air
65
Salah masuk toilet
66
Maaf
67
Resepsi
68
Kebohongan Damara
69
Mengancam Tuan Muda
70
Jelita
71
Amara Koma
72
Kalung merpati
73
Melamar
74
Pernikahan Jelita VS Damara
75
Pesan Bunda.
76
Pembantu
77
Untung saja
78
Tidak akan pernah lupa
79
Tidak akan melepaskan mu.
80
File
81
Tuduhan Damara
82
Tolonglah
83
Apa kau butuh tumpangan?
84
Darimana saja kamu.
85
Jangan sekarang.
86
Bersikap Sedikit lembut.
87
Demi menjaga perasaanmu.
88
Memberikan tamparan
89
Kasih sayang yang hangat
90
Special.
91
Menjadi teman spesial
92
Mencari Jelita
93
Aku tidak berselingkuh
94
Ada apa dengan Jelita?
95
Kau pasti membenciku bukan?
96
Merubah panggilannya
97
Dia itu suamiku.
98
Melupakan semua kejadian itu.
99
Kesabaran yang di uji.
100
Demi membuktikan
101
Dia itu adalah istriku
102
Mengantar pulang
103
Menangislah jika kamu ingin menangis
104
Jelita berbadan dua
105
Kamu kenapa
106
Rencana licik
107
Flashback OF
108
Merindukan
109
Biarkan seperti ini dulu
110
Pertengkaran
111
Jadi Jelita Hamil.
112
Aku Merindukanmu.
113
Buatku Itu sangat Penting
114
Debaran
115
Ikut ke Kantor
116
Cemburu
117
Dia sekertaris ku.
118
Lakukan jika Anda bisa
119
Ada Apa dengan Wajahmu?
120
Memanggil Sayang
121
Aku Hanya Takut.
122
Nama Yang Tidak Asing
123
Aku Merindukanmu Kak.
124
Jangan Salahkan Aku.
125
Kejutan
126
Stop!
127
Aku mencintaimu bahkan lebih.
128
Sayang Kau menyakitinya.
129
Kelahiran
130
Villa
131
Apa yang kau lakukan.
132
Syarat.
133
Meminta cerai
134
Menyesal
135
Kecelakaan
136
Kritis
137
Aku tidak sakit Bunda.
138
Apa kau lupa Dia adalah Cinta kita
139
Keajaiban.
140
Ada sesuatu di Bibirmu sayang.
141
Jelita Masih trauma.
142
Tidak Ada Hubungan.
143
Anak Mami Kenapa?
144
Dera dan Siksa
145
Untuk Apa Kau Datang kemari
146
Cerita Sebenarnya.
147
I Love You
148
Lintah
149
Jelita mulai Kepo
150
Namanya Bara.
151
Jangan menyalahkan.
152
Aku sudah menghapusnya
153
Bencilah Sifatnya
154
Jangan Terlalu Pede kamu.
155
pengumuman
156
Bertemu Bara.
157
Kenapa Begitu Susah.
158
Kau dan Dia sama Saja.
159
Aku tidak bisa Memberi Cinta
160
Kebenaran, yang terungkap.
161
Kalau Perempuan marah.
162
Hanya sebatas suka sama-suka
163
Keputusan.
164
Aku pernah terhkilaf.
165
Berusaha menahan
166
Kakak yang cantik
167
Hukuman?
168
Mobil mogok.
169
Sah
170
Wajah angker
171
Aku butuh hanya kesabaranmu
172
Alergi
173
Mencari kerja
174
Selamat menjadi lbu
175
Kedatangan Lisa.
176
Aku mencintai Lisa
177
Jadilah Asisten Pribadiku.
178
Hanya Ingin Bunda
179
Perasaan yang dongkol
180
Bara kangen Bunda
181
Aku Membebaskanmu
182
Berhak Bahagia.
183
Kau mau apa?
184
Benteng pertahanan
185
Boleh Aku Memelukmu?.
186
Operasi
187
Aku akan menghukummu lagi
188
Aku Merindukan Kalian
189
Amnesia
190
Ini Sudah Takdir.
191
Apa yang Kau lakukan disini?
192
Mencari Renata
193
Apa Kau Masih Marah.
194
Bertemu Mantan Suami.
195
Kau Menyakitiku
196
Perasaan Tidak Enak
197
Cemburu.
198
Hampir keguguran.
199
Singgah Di Cafe.
200
Bertemu Restu Lagi.
201
Pak Tuan
202
Permintaan maaf
203
Aku hanya lngin mengantarmu.
204
lngin bertemu anak-anak.
205
Kedatangan Jelita
206
Melihat Pelakor dan Pebinor.
207
Bunga untuk Siapa?
208
Bawa Aku Pergi Jauh.
209
Tentang Amara
210
Hana
211
Menuju Sengkang
212
Menyelidiki
213
Mengabaikanmu.
214
Surat dari Lisa.
215
Aku hanya Menginginkanmu.
216
Rasa Penyesalan.
217
Changi Airport
218
Permintaan Maaf Baron
219
Berdebat
220
Cek up
221
Kau Adalah Bidadari Hatiku.
222
Baby Cahaya.
223
Menemui Renata.
224
Renata Kritis.
225
Sempurna
226
Sadar dari Koma.
227
Kemarahan Damara.
228
Dokter David.
229
Jelita Hamil Lagi
230
Ungkapan perasaan.
231
Dendam.
232
Merasa Cemburu
233
Lepaskan Aku.
234
Bucin Akut.
235
Kelahiran Baby Mentari.
236
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!