Leonard akhirnya dapat merelakan kepergian sang ibunda setelah kakek dan neneknya berhasil menenangkan dan menghiburnya. Dan setelah berbulan-bulan akhirnya Leonard mau keluar dari kota Edo. dia keluar sambil membawa buku-buku sebanyak 2 kereta kuda. Bermacam-macam buku termasuk buku ciptaan Valdius berada dalam kereta kuda itu. Count dari Edo membolehkan Leonard membawa buku peninggalan Valdius karena Leonard adalah keturunan langsung dan masih memiliki darah Valdius dalam tubuhnya.
Saat Leo keluar dari Edo, dia menemukan tujuan hidupnya saat kembali ke Valdia nanti. Setelah membaca salah satu buku Valdius yang mengisahkan perjalananya menuju benua Nirwana, Leopun bercita-cita untuk menjelajahi dunia mencari benua itu. Selain itu, yang membuat Leo bersemangat adalah di benua itu terdapat bunga surgawi yang konon pernah menyembuhkan luapan energi kegelapan Valdius.
Leo berpikir jika dia berhasil mendapatkan bunga itu, maka dia dapat menyembuhkan penyakit sang adik. Selain tujuan itu, Leo juga berencana membangun Valdia menjadi tempat yang indah dan damai bahkan dia sempat mengatakan kepada sang akek bahwa dirinya ingin menciptakan perdamaian di dunia tanpa adanya pertumpahan darah lagi. Tetapi, Leo tak ingin menjadi seorang marquis seperti sang ayah, dia hanya ingin hidup bebas dan membantu sang ayah membangun Valdia. Leo pun menuliskan semua keinginanya itu dalam secarik kertas dan dikirim kepada marquis Aiden.
Saat umurnya menginjak 16 tahun, Salah seorang kesatria terkuat di Gerelia yaitu Indra datang ke tempat Leo. Kebetulan juga dia adalah anak dari tuan Boris yang merupakan penasihat pribadi marquis Aiden dan salah satu dari 2 kesatria yang berhasil hidup saat penyerangan di ibukota Axel. Kedatangan Indra adalah untuk menjadi pelayan sesuai perintah sang ayah dia memutuskan pensiun dari jabatanya sebagai komandan pasukan kerajaan Gerelia di bawah raja Gerelia.
Leo menerima dengan senang hati kedatangan Indra karena memang Leo sendiri sangat membutuhkan seseorang dalam mengambil keputusan. Selain kedatanganya untuk menawarkan diri sebagai pelayan, Indra juga membawakan kabar tentang Valdia yang sekarang mengalami berbagai krisis seperti krisis pangan dan berbagai macam wabah penyakit terutama diare dan flu babi.
Saat mendengar kabar tersebut, Leo menunjukkan kemahiranya dalam menangani krisis di mana bocah rambut pirang itu menuliskan surat untuk sang ayah. Surat itu berisi daftar-daftar berbagai macam jalan keluar penanganan semua krisis di Valdia. Karena wilayah Valdia yang penuh padang rumput, Leo mengusulkan untuk memperbanyak ladang gandum dan berbagai macam perkebunan demi menyokong ketahanan pangan wilayah Valdia sekaligus megeluarkan Valdia dari krisis pangan.
Selain itu, Leo juga mengusulkan agar seluruh penduduk Valdia dilarang menternak Babi dan hanya diperbolehkan menternak sapi, domba, dan ayam. Dan yang terakhir, Leo merencanakan pembuatan kanal bawah tanah untuk menciptakan lingkungan kota Valdia yang bersih karena sebelumnya, aliran sungai yang mengalir melewati kota Valdia dijadikan kamar mandi umum oleh warganya selain itu air itu juga di konsumsi oleh beberapa penduduk. Karena itulah Leo merancang pembuatan kanal bawah tanah selain itu dia juga mengusulkan pembuatan kamar mandi umum di berbagai sudut kota.
Di bidang militer, Leo melakukan pembagian divisi untuk menjaga perbatasan secara bergantian dalam 1 minggu. Dia juga memberikan tugas kepada pasukan cavalry Valdia untuk mengawal para peziarah yang hendak ke kuil suci. Hal ini Leo lakukan agar tak ada para prajurit Valdia yang menganggur dan memakan gaji buta. Para prajurit hanya diberikan waktu libur 1 hari dalam seminggu karena walaupun divisi mereka sedang tidak bertugas di perbatasan, namun mereka akan ditugaskan membantu para penduduk seperti memanen gandum, menebang pohon, membersihkan kota, dll.
***
Saat surat yang berisi usulan dari Leo tiba dan dibaca oleh marquis Aiden, tak disangka dia langsung menyetujuinya bahkan marquis rela mengeluarkan setengah kekayaanya demi membangun kanal bawah tanah yang diperkirakan pembangunanya selesai dalam kurun waktu 2 sampai 4 tahun. Lalu padang rumput di sekitar kota Valdia diubah menjadi ladang gandum, jagung dan menjadi tempat para pengembala mengembala hewan ternak mereka. Marquis Aiden dan Boris dibuat kagum oleh keterampilan Leo. Siapa sangka bocah 16 tahun mampu memeberikan ide cemerlang dalam menangani krisis selayaknya para pemimpin wilayah.
Beberapa bulan kemudian, Leo membuat sebuah pasukan yang beranggotakan 200 orang. Anggota pasukan itu adalah para anak yatim piatu berumur 15 sampai 19 tahun yang tinggal di panti asuhan kota Mizu. Mereka dilatih keras dan ketat oleh Indra dan beberapa kesatria dari kerajaan Taiyoria. Gilanya lagi, 200 calon pasukan itu dipaksa minum pil pembangkit energi sihir yang jika fisik tak sanggup maka bisa menyebabkan kematian.
Tetapi, hasilnya di luar dugaan. Seluruh calon anggota berhasil membangkitkan sihir dan tak ada satu pun dari mereka yang meninggal. Bahkan ada 3 orang yang berhasil membangkitkan sihir berelemen. Pelatihan terhadap 200 orang itu berlangsung selama 5 bulan hingga mereka akhirnya dinyatakan layak menjadi prajurit.
Selama 1 tahun pasukan itu di uji coba dengan menjalankan misi-misi pemberantasan pemberontak, bandit, dan misi-misi berbahaya lainya dari raja Taiyoria di bawah komando Leo dan Indra. Hasilnya, dari ratusan misi yang mereka jalankan, tak ada satu pun misi yang gagal dan tak ada satu pun anggota pasukan itu yang gugur. Karena kehebatanya itu, pasukan Leo dijuluki pasukan Yurei atau pasukan hantu. Julukan itu memang pantas disematkan karena kemampuan pasukan tersebut yang bergerak dalam kegelapan dan sangat ahli dalam sabotase serta pembunuhan. Para pasukan Yurei menandai lengan kanan mereka dengan tato bulan sabit biru sedangkan pemimpin mereka yaitu Leo dan Indra menandai lengan dengan tato bulan sabit berwarna merah.
***
Setelah 1 tahun memimpin misi pasukan Yurei dan juga membantu sang ayah menata kota Valdia dari jarak jauh, Leo memutuskan untuk kembali pulang bersama 200 pasukan Yurei. Namun, keinginan Leo untuk pulang harus diurungkan karena terjadi perang saudara di kerajaan Iris. Konflik itu merembet hingga perbatasan wilayah Valdia di sebelah selatan. Sebenarnya tak masalah bagi Leo jika ingin pulang karena dia tak melewati kerajaan Iris. Tetapi marquis Aiden masih takut jika sampai ke Valdia Leo melihat perang saudara di perbatasan utara dan akan membuat Leo mengalami trauma lagi. Sebenarnya Leo sendiri sedikit kesal kepada ayahnya karena sang ayah menganggap Leo masih seorang anak kecil yang belum tau apa-apa tentang pertumpahan darah dan dia tetep memaksa untuk kembali ke Valdia tanpa memberi tahu ayahnya. Tetapi setelah diberi penjelasan oleh indra akhirnya Leo luluh dan menunggu hingga konflik mereda.
***
Siapa sangka konflik yang melanda kerajaan Iris berlangsung selama 1 tahun lamanya hingga akhirnya konflik itu berakhir dengan penyerahan wilayah utara kerajaan Iris yang berbatasan langsung dengan Valdia diberikan kepada salah satu kerabat raja Iris yang memimpin pemberontakan. Wilayah itu berubah menjadi kerajaan Sisilia. Namun, karena tak ada kerajaan yang mendukung, akhirnya diubahlah dari kerajaan Sisilia menjadi kepangeran Sisilia.
Tak lama setelah berdirinya Sisilia, marquis Aiden mengizinkan Leo untuk pulang ke Valdia. Dengan rasa rindu yang amat dalam kepada ayahnya, Leo langsung bergegas pulang setelah menerima surat dari sang ayah. Dia berangkat menuju Valdia bersama Indra dan 200 pasukan Yurei serta 7 kereta kuda berisi logistik dan buku-buku yang Leo ambil dari perpustakaan kota Edo. Perjalanan dari Taiyoria menuju Valdia membutuhkan waktu 8 bulan perjalanan darat yang berat karena mereka harus melewati hutan-hutan lebat, pegunungan, dan padang pasir.
^^^To be Continue.^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Xiao
teh bisa kasih tau rupa dari leo ga,
dia cakep ga?
2022-04-17
1