#15# GADIS BERAMBUT PUTIH PERAK

Kota Gerel adalah kota paling besar di seluruh dataran Gerelia. Kota ini berpenduduk 150 ribu jiwa. Tembok tebal dan menara-menara menjulang tinggi mengurung kota ini di dalamnya. Kota ini juga merupakan kota dagang yang tak pernah sepi bahkan di malam hari. Seluruh pedagang dari penjuru dunia pasti akan selalu mampir ke sini untuk memperdagangkan barang mereka. Selain itu juga banyak sekali kedai-kedai minuman keras serta tempat-tempat pemuas nafsu. Sebuah pemandangan biasa yang terjadi di sini. Dan itu menjadi salah satu daya tarik kota ini untuk mendatangkan wisatawan.

Karena saking besarnya, kota Gerel menjadi sarang bagi pelaku kriminal. Mulai dari penculikan, pemerkosaan, pencurian, perampokan, maupun perdagangan manusia sering terjadi di sini. Karena itu jarang sekali ada para pedagang maupun penduduk yang membawa anak kecil tanpa menyewa pengawal. Walaupun berbagai macam tindakan sudah dilakukan untuk mencegah tindak kriminal itu, tetapi karena kepadatan penduduk dan kurangnya lapangan kerja di ibukota membuat penanganan yang dilakukan sia-sia.

Selain itu ada indikasi campur tangan pejabat-pejabat kerajaan dalam beberapa kasus kriminal tertentu terutama perdagangan manusia. Lalu adanya intimidasi dan diskriminasi terhadap kaum Angelus serta para penduduk etnis kulit hitam membuat kota ini makin busuk jika dilihat dari sudut pandang yang benar. Hanya saja, para prajurit penjaga dan para pejabat bisa dengan baik memainkan sandiwara untuk menutupi kebusukan itu.

***

Setelah pertemuan di istana yang selesai tepat saat senja, Leo memutuskan untuk berkeliling kota sendirian. Dia berjalan kaki menyusuri semua sudut kota besar itu. Padatnya penduduk yang berlalu lalang di jalan membuat Leo tak nyaman menyaksikan pemandangan kota. Dia mendatangi beberapa kedai makanan dan minuman sambil menunggu jalanan sedikit longgar. Dan tak disangka pria itu harus menunggu hingga tengah malam bahkan sampai beberapa pasukan Yurei mendatanginya atas perintah marquis Aiden dan  mengajaknya pulang. Tetapi Leo tetap kekeh ingin melanjutkan berkeliling kota.

Dalam keadaan jalanan yang sudah tak terlalu ramai seperti siang hari, Leo melanjutkan berkeliling kota bahkan dia sampai menyusuri benteng dan melihat-lihat keluar kota. Ketika sampai di benteng barat, dia melihat sebuah danau di tengah padang rumput. Danau itu mnarik langkah Leo untuk mendatanginya.

Saat sampai, Leo duduk termenung sambil menyaksikan indahnya danau di malam hari.Ddi mana air danau memantulkan cahaya indah dari rembulan dan bintang-bintang. Leo perlahan berjalan lebih dekat ke danau. Tak sengaja dia mendengar suara orang bertengkar tak jauh dari danau itu. Suara itu menuntun Leo hingga ke sebuah pohon besar tepat di pinggir danau. Leo mendekati puhon itu lalu mengintip kebalik pohon.

Benar saja, seorang gadis muda berambut putih perak memakai jubah hitam bertengkar dengan seorang pria berambut hitam memakai baju bangsawan. Awalnya Leo tak terlalu mempedulikan pertengkaran orang asing itu. Saat hendak meninggalkan pohon, Leo melihat tangan gadis itu ditarik paksa oleh pria di depanya dan karena menolak tangan si gadis akhirnya terluka terkena kuku sang pria. Tak sampai di sana, Pria tersebut tiba-tiba mengeluarkan sebuah belati dan menodongkan padanya.

Tanpa berpikir panjang, Leo langsung  berlari mendekat lalu menendang pria itu dari samping. Tendangan Leo membuat pria itu terjebur ke danau.

" Nona tidak apa-apa? " tanya Leo yang masih menatap lokasi pria yang terjebur.

" A-apa yang kamu lakukan!? " ucap lirih wanita berambut putih perak dengan nada sedikit panik.

Leo menoleh ke arah si gadis dan seketika terpesona. Ya, seorang gadis cantik berambut putih perak dengan pupil mata merah terang menatapnya yang membuat jantung pemuda rambut pirang itu berdegup kencang. Ini pertama kali baginya terpesonaan terhadap wanita.

Cahaya rembulan yang terang memperjelas kecantikan gadis itu dan membuat jantung Leo berdetak makin kencang. Dia pun teringat sebuah cerita dongeng yang pernah dia baca saat kecil. Cerita tentang putri iblis di bawah rembulan suci.

" Cantik, " gumam Leo lirih namun terdengar oleh gadis itu.

" Cantik? " tanya si gadis

" Ah bu-bukan apa-apa!  Maafkan aku, " balas Leo tersipu malu. Untung saja, helmnya menutupi wajah merahnya.

" Berani sekali kau! " seringai pria yang terjebur di danau. " Prajurit rendahan berani menendang putra bangsawan! Apa kau sudah bosan hidup dasar serangga! "

" Heh, aku tak peduli dengan kastamu. Siapa pun dirimu, menyakiti seorang wanita tetaplah tindakan yang salah, " balas Leo.

" Jangan berlagak seperti pahlawan dasar sialan! " pria itu mengeluarkan sihir bola api yang berlapis percikan petir di tangan kanannya.

" Sangat disayangkan kesatria sepertimu harus berhadapan dengan pengguna sihir evolusi sepertiku! Kau akan mati di sini sialan! "

" Tuan, pergilah! Kamu bukan tandingannya! Kumohon pergilah atau setidaknya bersujudlah demi keselamatan nyawamu! " gadis itu merengek ketakutan.

" Tenang saja nona. Memang dia bukanlah lawan yang sebanding denganku, " jawab Leo dengan santai. Dia berjalan mendekati pria itu.

" Orka kumohon jangan melukainya! Aku akan melakukan apa yang kamu mau, Tetapi jangan lukai dia! " teriak wanita berambut putih perak.

" Hoo..., Benarkah? Baiklah lepaskan pakaianmu sekarang! " teriak pria bernama Orka.

Leo dengan sigap merentangkan tangan kanan. " Jangan lakukan! Nona jangan pernah lakukan hal gila semacam itu! Kehormatan seorang wanita lebih berharga daripada nyawa seorang pria! Nona diamlah di sana, aku akan segera menyelesaikan ini! "

Gadis itu terdiam, sepintas dalam benaknya diamenaruh secercah harapan pada kesatria agar Orka membatalkan niatnya. " Tolong aku, " tak sengaja bibir manis gadis itu mengucapkan isi hatinya secara lirih. Leo pun mendengar suara lirih itu.

Orka memandang baju zirah Leo. " Zirah itu? Kau pengawal dari Valdia ya? "

" Ya! Aku pengawal marquis Aiden, "

" Hey pengawal! Kau seharusnya sadar akan posisimu! Aku adalah anak dari count Randa! Count dari Trixia! Aku adalah seorang bangsawan Gerelia dan dengan kata lain kau harus tunduk dan hormat kepadaku! " bentak Orka.

" Sangat disayangkan, aku hanya mau tunduk pada marquis Aiden saja. Dan sekali lagi, aku tak peduli dengan kastamu, " Leo menarik pedangnya dan menancapkan ke tanah.

" Hahahaha...! Sangat disayangkan juga, kau harus menghadapi pengguna evolusi elemen sihir sepertiku! Asal kau tahu, aku adalah satu-satunya pengguna evolusi elemen sihir dikerajaan ini! " ujar sesumbar Orka mengeluarkan sihir bola api bercampur petir lagi di tangan kiri. Kedua bola api itu makin membara dan hawa panas dari api itu makin bertambah.

" Kau sebut itu evolusi elemen sihir?? Ah benar juga itu berevolusi tetapi tak sempurna, " remeh Leo.

" Memangnya mengapa kalau tidak sempurna. Kau pikir mudah mengevolusikan sihir? Lebih baik memohon ampunlah sekarang, sebelum aku benar-benar membunuhmu! " bentak Orka. Bentakan itu merubah api ditanganya ,menjadi warna biru.

" Akan kutunjukkan kepadamu evolusi sihir sesungguhnya, " Leo memutar pedangnya yang tertancap. Seketika suhu udara menjadi dingin bak musim dingin. Tanaman di sekitar Leo perlahan membeku.

" Ini!? Tak mungkin! Tak mungkin ada yang bisa menggunakan sihir es selain kaisar es! " nyali Orka langsung ciut setelah melihat pembekuan disekitarnya.

" Dan dia adalah guruku, sekarang kau masih ingin melawan? "

" Sialaaaan kauuuuu...! " seringai Orka sekaligus melemparkan dua bola apinya lalu menghempaskan juga sihir petir ringan ke arah Leo.

Leo menodongkan pedang. Dari mata pedangnya keluar pusaran butiran-butiran es yang membentuk perisai. Bola api Orka membentur perisai es Leo dan menghasilkan ledakan sihir yang terdengar keras bahkan sampai ke kota.

...Boooom...!...

Saat perisai es Leo hancur, dua kilatan petir langsung menyambarnya. Tetapi siapa sangka, sambaran itu justru hilang setelah menyentuh Leo. Orka sendiri langsung lemas dan menjatuhkan diri. Dia mulai menyadari perbedaan kekuatanya dengan Leo.

" Ba-bagaimana bisa!? " tanya Orka dengan panik.

" Perisai esku lebih tebal daripada apimu dan sayang sekali aku pemilik elemen angin tingkat kaisar. Petirmu tak akan berguna jika aku melapisi diri dengan sihir perisai angin, " balas Leo sembari memasukkan kembali pedangnya.

ketakutan Orka makin terpampang jelas di wajahnya. " Si-siapa kau sebenarnya!? Mengapa orang sepertimu ada di Valdia!? "

" Hmmm aku berbakat menggunakan sihir, karena itu Valdia memungutku. " Leo asal menjawab pertanyaan Orka.

" O- Orka sudah sejak lama aku ingin mengatakan ini. Kamu sudah berubah dari yang dulu. Di otakmu sekarang hanya ada nafsu saja dan tak pernah mengerti perasaanku lagi. Maafkan aku, hubungan kita sampai sini saja. Yang kamu lakukan kepadaku sudah melanggar perjanjian kita berdua. Dan sekali lagi kukatakan bahwa perjodohan kita dibatalkan! " sahut gadis berambut putih perak.

" Aku tidak akan menerimanya! Apa karena ada seorang kesatria yang menyelamatkanmu, jadi kamu berani mengatakan itu!? Baiklah! Tetapi ingat, ucapanmu itu bisa menjadi bumerang! Kau juga pengawal sialan! Akan kuberitahu semua ini pada ayahku! " dengan basah kuyub, Orka lari terbirit-birit menuju kota.

" Tunggu, kalian sepasang kekasih? " tanya Leo.

Wanita itu menanggukkan kepala. " Ya, kami sepasang kekasih, "

" Lalu mengapa dia mencoba melukaimu? Hhhh seharusnya aku tak ikut campur urusan asmara orang lain. Maafkan aku, " Leo membungkukkan badan.

" Eh ti-tidak tuan. Justru aku harus berterimakasih atas bantuanmu. Jika kamu tak datang, mungkin kehormatanku sudah direnggut olehnya, "

" Tetapi bukankah wajar jika sepasang kekasih melakukan hal semacam itu? "

" Memang benar. Tapi aku dan dia telah membuat kesepakatan agar dia tak menyentuhku bahkan hanya mencium saja tak kubolehkan. Mendiang ibuku mengajarkanku untuk menjaga kehormatan dan tak memberikanya kepada orang yang tidak kucintai, "

" Nona tidak mencintai laki-laki tadi? "

" Aku mencintainya. Tetapi, masih ada keraguan untuk memberikan tulus cintaku. Karena itu aku membuat kesepakatan tadi. Yang terjadi tadi sebenarnya adalah salahku. Aku memberi tahu dia bahwa perjodohanku denganya dibatalkan dan aku akan dijodohkan dengan orang lain. Karena dia tak mau kehilanganku, dia memaksa ingin menyetubuhiku, "

" Hhhhhh sependek itukah cara berfikirnya, "

" Dulu sifatnya tak seperti ini. dia adalah orang baik dan penuh kasih sayang karena itu kakekku menjodohkan kami.Namun setelah mampu mengevolusikan sihir, dia mulai angkuh dan arogan bahkan berani berkata semena-mena di depan kakekku. Dia mulai suka bermain wanita di tempat hiburan. Karena sifat jeleknya itu, kakek menjodohkanku dengan orang lain, "

" Apa nona sudah berkenalan dengan orang yang akan dijodohkan dengan nona? maaf bukan maksudku ikut campur, "

" Tak apa. Aku tak mempermasalahkanya kog. Aku sudah mengenal orang yang akan dijodohkan denganku. Kami teman masa kecil. Hanya saja kali ini aku sedikit tidak menyetujui dengan perjodohannya, "

" Tidak setuju? "

" Ya, orang yang dijodohkanku saat kecil sangat cengeng dan pengecut. Bahkan sifatnya sama seperti wanita. Aku ingin punya pasangan yang jauh lebih kuat dariku. Karena itu aku sudah membuat kesepakatan dengan kakek jika bertemu orang itu aku harus mengajaknya duel untuk menguji kekuatanya, "

" Eh? Haruskah seperti itu? "

" Ya! Harus! Dulu dia sangat pengecut dan mungkin saat duel nanti di juga akan sama pengecutnya. Kuyakin itu! "

" Ahahaha kasihan sekali orang yang dijodohkan dengan nona. Baiklah nona, mari kuantarkan nona pulang, "

" Hmh, baiklah aku bisa sedikit aman jika bersama kesatria sekuat dirimu, "

Leo bersama gadis itu kembali ke kota. Gadis tersebut memandu Leo di jalan yang mengarah ke rumahnya dan tak disangka jalan itu justru mengarah ke istana.

" Nona tinggal di istana? " tanya Leo sedikit terkejut.

" Keluargaku bekerja di sini, jadi aku juga harus tinggal di sini, " jawab gadis rambut putih perak.

Belum sampai Leo membalas, indra dan 2 anggota pasukan Yurei datang menghampiri.

" Tuan, nona Thalia sangat mencemaskanmu. Sekarang cepat kembali sebelum nona marah, " bisik indra pada Leo.

Leo menganggukkan kepala lalu menengok ke arah gadis tadi, " Maaf nona, kuhanya bisa mengantarkan sampai sini. Aku harus segera kembali ke tempat marquis Aiden. " Leo pun berjalan ke dalam istana meninggalkan wanita itu.

" Tu-tunggu tuan! " sela si gadis saat melihat Leo mau memasuki istana.

Leo menoleh kebelakang, " Ada apa nona? "

" A-apa kita bisa bertemu lagi? "

" Jika nona ingin bertemu denganku, nona bisa mencariku di markas kepolisian Valdia. Aku selalu ada di sana. Aku permisi dulu nona. Selamat malam, "

" Hmh terima kasih atas bantuanmu. Selamat malam. " balas gadis itu seraya membungkukkan badan.

Saat Leo mulai menghilang dari pandanganya, Si gadis berambut putih perak baru teringat bahwa dia belum menayakan nama sang penyelamatnya. Dia memsuki Istana dengan rasa sesal yang terus menghantui pikiranya. Dia sempat mencari keberadaan Leo tapi usahanya sia-sia karena orang  yang dia cari tak muncul lagi bahkan di dalam istana sekalipun.

***

Di tempat istirahat count Randa yang merupakan ayah Orka sedang ada rapat darurat tentang isi surat yang baru saja diterima count Randa dari raja. Di sela-sela rapat, Orka tanpa mengetuk pintu langsung masuk begitu saja.

" Ayaaaah! " teriak Orka yang sudah berganti pakaian dengan pipi bercucuran air mata.

Count Randa yang sedang duduk di kursi sambil membawa secarik kertas menoleh ke arah putranya. " Ada apa anakku? Mengapa wajahmu menyedihkan sekali? "

" Putri Licia dijodohkan dengan orang lain! " ucap Orka yang terus merengek.

" Aku sudah tahu tentang itu. Kau dari mana saja? Kudengar dari pengawal kau sedang bersama putri Licia bukan? Lalu apa yang kalian lakukan hingga selarut ini? " tanya count Randa.

" Ka-karena aku tak terima perjodohan itu, aku hendak menyetubuhi putri Licia. Ta-tapi seorang pengawal dari Valdia tiba-tiba datang dan ikut campur. Aku sempat bertarung denganya dan yang mengejutkan dia memiliki elemen es, " pungkas Orka.

Count Randa menghampiri Orka dan langsung menamparnya hingga tersungkur. Raut wajah count Randa begitu murka. " Anak bodoh! Lalu apa yang terjadi setelah itu!? "

...Plaaaak...!...

" A-aku langsung melarikan diri ke sini, " rintih Orka mengelus-elus pipi merah bekas tamparan sang ayah.

" Hancur sudah! Berkat perilaku bodohmu kita sudah tak punya kesempatan untuk merebut singgasana raja! Asal kau tahu, pengawal yang kau maksud adalah anak kedua marquis Aiden dan dialah yang akan dijodohkan dengan putri Licia! " bentak count Randa langsung mengheningkan ruang istirahatnya itu.

Count Randa menjambak rambut anaknya lalu mendekatkan wajahnya sambil menatap tajam. " Hey anak bodoh! Aku tak mempermasalahkan perkelahianmu dengan pengawal itu tetapi aku marah karena kau nyaris menyetubuhi putri Licia. Ini kesempatan terakhirmu Orka, bagaimanapun caranya kau harus bisa membuat putri jatuh cinta kepadamu lagi. Kau ingin jadi raja bukan? Kau ingin kasus perdagangan manusia yang melibatkanmu sirna bukan? Karena itu, bagaimanapun caranya rebut putri dari tangan anak kedua marquis Aiden! "

Orka sangat ketakutan menatap sang ayah. Tubuhnya gemetar dan tak sengaja ketakutan itu membuatnya kencing dicelana. Count Randa melepaskan jambakanya dan kembali duduk di kursi. " Bersihkan cairan kotormu itu! Dan segera keluar lalu berfikirlah cara untuk merebut tuan putri. "

Orka hanya menganggukkan kepala lalu melepas bajunya untuk membersihkan air seni yang menggenang di lantai.

***

Sedangkan di ruang istirahat marquis Aiden, tak banyak yang dibicarakan. Mereka hanya mengomeli Leo yang lama kembali. Dan saat pagi tiba, marquis bersama rombonganya meninggalkan ibukota. Walaupun raja berkali-kali membujuk marquis Aiden agar tinggal lebih lama, tetapi dia menolak dengan alasan banyak pekerjaan menunggu di Valdia. Sebagai gantinya, Thalia ditinggalkan di ibukota sebagai perwakilan dari Valdia untuk pertemuan berikutnya.

^^^To be continue.^^^

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!