Penyesalan

Keheningan malam semakin dingin, dua insan terkulai lemas tanpa busana, dengan goresan luka dan memar yang ditorehkan Thustan pada Gabriel. Keduanya terlelap, gadis cantik itu menangis dalam kungkungan pria bertubuh tegap sang kaisar muda. Air mata enggan mengering walau Gabriel tertidur sejenak. Dia terjaga berusaha melepaskan tubuh langsingnya dari dekapan Thustan yang sengaja mengunci agar tidak melarikan diri.

"Bagaimana ini, aku harus segera pergi meninggalkan Kerajaan Canbrai sebelum matahari terbit," Gabriel menggeser tubuhnya, meraih pakaian yang berserakan dilantai kamar.

Thustan bergegas meraih tubuh yang sudah dibalut stengah pakaian untuk menutup tubuh indah itu, "aku ingin kau, Nona."

Gabriel kembali melawan dengan sekuat tenaga yang dia miliki. Tentu Thustan tidak tinggal diam, tubuh kekar pria tampan itu kembali mendekap dengan sangat mudah, menempelkan dinginnya laras panjang kedagu wanita cantik yang direnggut paksa kehormatannya.

"Bunuh aku!" Gabriel menantang Thustan sudah duduk diatas tubuh indahnya.

Thustan menusuk tajam, sudut runcing pedang miliknya, "siapa kau, kau bukan rakyak ku. Apa kau mata mata dari Kerajaan Bordeaux?"

Gabriel menatap benci kearah Thustan, tangan kecil itu seketika menggigil, tubuhnya semakin tidak kuasa untuk melawan, bahkan mulutnya benar benar terkunci.

"Jika kau tidak membuka mulutmu, aku akan membuatmu membuka mulut dengan caraku," Thustan kembali meraih tali yang terletak dipinggir ranjang, mengikat kedua tangan gadis itu sambil tertawa kecil.

Gabriel benar benar kehilangan tenaganya, dia berusaha memberontak, berteriak sekencang kencangnya, agar dapat diselamatkan oleh Daniel orang kepercayaan kaisar muda, yang membawa gadis itu masuk keistana sebagai penyeludup kerajaan Canbrai.

"Bajingan kau, King!" Gabriel meludahi wajah tampan Thustan.

Kaisar muda Thustan semakin tertawa keras, kembali menatap kewajah Gabriel, "siapa kau, apakah Masson mengirimmu kesini untuk menyelamatkan seluruh budakku, atau ingin merampas seluruh bahan pangan dikerajaan ku."

Thustan kembali menusukkan pedang panjang, kedagu Gabriel untuk menakutinya.

Gabriel berusaha melepaskan tangan dari kencangnya ikatan Thustan, "jangan sakiti aku, aku akan mengatakan siapa aku, asal kau melepaskan aku!"

Plaaaak,

Thustan menampar wajah Gabriel dengan sangat keras, sehingga gadis itu pingsan tidak sadarkan diri, "beraninya kau berkata kasar padaku, perempuan bodoh. Kau pikir, aku percaya dengan semua bujuk rayumu. Justru aku akan menyandramu, hingga kau berkata jujur!"

Kaisar membiarkan tubuh Gabriel masih terikat diranjang kingsize milikinya. Mencari Daniel orang kepercayaan.

"Siapa dia, kenapa aku tidak pernah melihat wajahnya?" Thustan memakai baju kerajaan, setelah puas menikmati keindahan yang ada dihadapannya berulang kali, tanpa perasaan kasihan.

Goresan luka pada tubuh Gabriel sangat memberi kepuasan tersendiri bagi Thustan, "pengawal, pengawal!" teriaknya membuka pintu kamar, mencari keberadaan Daniel dan Benhard.

Benhard menunduk hormat pada kaisar muda, "ya King," sambut pengawal meletakkan tangan didada.

"Dimana Daniel?" bentak Thustan.

Benhard melirik kearah pengawal lain, "hmmm, sejak tadi kami tidak melihatnya, King."

Thustan bergegas meninggalkan koridor, menuju kearah ruangan utama istana. Mata liarnya mengarah pada Daniel, Gounelle dan Abel tengah menikmati secangkir teh hangat, didekat peti mati sang paduka raja.

Kaisar mendekati Daniel, menghempaskan tangan kekar diatas meja.

Braaaak,

Mata ketiga orang kepercayaan Kerajaan Canbrai terlonjak kaget.

"King," Gounelle menatap wajah Thustan tengah menatap Daniel dengan penuh kebencian.

"Kamu jawab aku, siapa Gabriel. Dia bukan rakyat kerajaan Canbrai, kau telah membawa kabur Solenne kan?" bentaknya pada Daniel.

Deg,

Wajah Daniel menegang, suasana duka kerajaan seketika berubah, menjadi neraka yang ditorehkan oleh kaisar muda Thustan. Dia benar-benar kehilangan akal sehatnya.

"Jawab aku!" Thustan menatap lekat iris mata Daniel.

Daniel menelan teh yang sejak tadi dia tahan, "aku tidak mengenalnya, King."

Thustan tersenyum smirk, meraih kerah baju Daniel, "kau jujur, atau aku akan mengikatmu ditiang gantungan!"

Wajah Daniel semakin memutih, tangan hangatnya terasa sangat dingin, tatapan mata biasa bersahabat kini menoreh perasaan takut, "aku tidak mengenalnya, King," jawaban yang sama keluar dari bibir orang kepercayaan Thustan.

Kaisar muda menyeret Daniel seperti binatang, keluar dari ruang utama istana. Tentu dikejar oleh Gounelle dan Abel, agar kaisar muda tidak melakukan kesalahan yang sama seperti malam tadi.

"King, lepaskan Daniel!" perintah Gounelle.

Thustan melepaskan kerah baju Daniel dari genggaman, menghentakkan wajah orang kepercayaannya di lantai lorong istana.

"Kenapa kau membela orang seperti dia, bukankah Daniel yang telah membuka pintu Kerajaan Canbrai untuk menerima orang asing menjadi penyusub dikerajaan kita. Apa kau lupa?" Thustan menantang Gounelle.

Abel mendekati Thustan, "siapa Gabriel, bukankah dia wanita muda yang menentang perbuatan anda, King. Dia baru masuk kekerajaan kita karena undangan Benhard, bukan Daniel."

Mata elang sangat mematikan bagi pengawal milik Thustan, mencari keberadaan Benhard yang berdiri tidak jauh darinya.

Daniel menunduk, perasaannya bercampur aduk. Ketakutan luar biasa menghantui pikirannya. Bagaimana tidak, Daniel telah membawa Gabriel kekerajaan Canbrai untuk mengambil beberapa bahan pangan dari rakyat istana, dibantu oleh Benhard untuk menutupi pengkhianatannya.

Benar saja, pedang panjang yang berada dalam genggaman, keluar dari sarungnya, mengiris tajam ketubuh Benhard.

Shreeeet,

Shreeeet,

"Aaaaaaaagh, King," Benhard seketika kehilangan kedua tangannya.

Thustan mendekati Benhard yang tidak mampu menahan rasa kesakitannya, darah mengalir deras dilorong dingin yang diterangi lentera remang, dihadapan ketiga orang kepercayaan Kerajaan Canbrai, tanpa perasaan jijik atau bersalah.

"Kau tahu, aku paling tidak suka dengan pengkhianat. Gounelle, lempar dia kedalam kandang. Jadikan tubuhnya menjadi santapan peliharaanku. Lakukan semua sesuai perintah!" teriak Thustan menatap lekat Gounelle dan Abel bergantian.

Gounelle bergegas melakukan perintah kaisar, menyeret tubuh Benhard memasuki kekandang anjing herder bernama Stanley, yang selalu menerkam dengan sangat buas, karena terbiasa menyantap daging mentah.

Sementara Daniel mengikuti langkah Thustan menuju kamar Kaisar muda, melihat Gabriel mulai bergerak sadar. Keduanya saling menatap, tapi tidak mampu berkata-kata. Tubuh telanjang penuh luka, dibiarkan terbuka. Thustan melepaskan ikatan tangan gadis pembangkang menurutnya, memberi sehelai kain untuk menutupi tubuh Gabriel dihadapan Daniel.

"King, kita akan melakukan pemakaman Paduka Raja Frithestan, beberapa kerajaan dari Barat dan Selatan akan datang untuk memberi penghormatan terakhir. Bersiaplah, aku akan menyelesaikan gadis ini," Daniel menunduk, sesekali melirik Gabriel dengan wajah ketakutan.

"Hmmm," Thustan bergegas meninggalkan kamar, menuju kamar mandi, melakukan ritualnya.

Sementara Daniel mendekati Gabriel, dengan perasaan kasihan, "apa yang dilakukan King padamu, kenapa kamu bisa ada disini?"

Gabriel menangis memeluk Daniel, "aku membenci kaisar, dia telah menyakitiku. Bantu aku untuk keluar dari sini. Aku akan pergi jauh darimu. Aku tidak ingin Pangeran Masson melihatku. Aku mohon bantu aku, Daniel. Aku yakin ini akan menjadi masalah besar untuk Kerajaan Canbrai. Semua akan mengecam keras kelakuan Thustan dan kalian akan mengalami kehancuran luar biasa. Tolong keluarkan aku!"

Tangis Gabriel membuat Daniel sulit mengambil keputusan. Jika dia melindungi gadis itu, akan mengancam nyawanya, tapi tetap dia lakukan karena kemanusiaan.

"Cepat pergi, ikuti lorong tempat kamu masuk kemarin. Mungkin beberapa orang disana akan menunjukkan jalan keluar dari istana. Pakai bajumu. Aku akan mengelabui King, cepat!" perintah Daniel menyelamatkan nyawa Gabriel.

Gabriel bergerak cepat, inilah bentuk penyesalan baginya, karena telah berani masuk kekerajaan Canbrai, demi mendapatkan satu kantong koin emas dari Kerajaan Bordeaux seperti janji Pangeran Masson.

________

Terpopuler

Comments

Pemenang YAWW 9 😴🤕

Pemenang YAWW 9 😴🤕

aiiigh

2022-05-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!