Hilang

Suasana Kerajaan Canbrai terlihat tenang, kedamaian yang tercipta semenjak Paduka Raja Frithestan mengutamakan kebutuhan rakyatnya dari pada menjual bahan pangan kekerajaan lain. Terdengar hiruk pikuk menyambut kehadiran beberapa budak yang masuk ke perkarangan istana, para pengawal melakukan seleksi seperti biasa.

Daniel tengah berdiri disamping pengawal kerajaan, menanti budak wanita akan masuk beberapa detik lagi.

"Stop!" Pengawal kerajaan yang menjadi orang kepercayaan Frithestan menghentikan para budak wanita didepan pintu istana.

Benhard mendekati Daniel tengah memperhatikan beberapa gadis seperti biasanya, "Silahkan dipilih sesuai permintaan King, Tuan."

Daniel melihat pada gadis cantik rupawan, lebih mirip Solenne. Dia mendekati gadis muda itu, "Siapa namamu nona?"

"Bissa, Tuan," wanita muda nan cantik menunduk hormat pada Daniel.

"Bawa wanita ini, pinta pelayan wanita untuk membersihkannya. Dia akan aku persembahkan untuk Kaisar muda," Daniel memberi perintah kepada Benhard.

"Baik Tuan," Benhard melanjutkan pekerjaannya, sesuai perintah Daniel.

Thustan justru tengah disibukan dengan beberapa latihan memanah diruangan khusus dalam istana hingga larut malam. Ditemani beberapa penjaga. Dia terlalu bersemangat, tak menghiraukan benjolan kecil yang ada dikepala.

Tiga puluh menit berselang, Daniel datang menanyakan pada penjaga keberadaan Kaisar muda, "Dimana King?"

Penjaga membuka pintu ruangan memanah milik istana yang cukup luas dengan langit terbuka lebar, "silahkan Tuan."

"Hmmm."

Daniel memasuki ruangan memanah, menghampiri sang Kaisar, "Apakah anda melupakan makan malam King?"

"Bawakan saja makan malam kekamar. Apakah kau sudah menemukan gadis yang aku perintahkan, berapa banyak budak yang masuk keistana. Tolong jaga Paduka Raja, karena hanya dia yang aku punya saat ini. Aku tidak ingin kehilangannya seperti kepergian Ratu," Thustan melanjutkan kegiatannya.

Daniel sejak tadi hanya melihat kegiatan Kaisar muda tengah fokus dengan anak panah tanpa peduli dengan keberadaannya.

Tak selang berapa lama, seorang pengawal bernama Benhard menghampiri mereka dengan wajah sedikit ketakutan, mendekati Daniel, "Tuan, gadis itu kabur."

Daniel membentak keras Benhard, hingga terdengar oleh Thustan, "Bodoh, mengurus budak saja tidak becus, cari dia sebelum kau kukirim kepenjara bawah tanah!"

Benhard meninggalkan Daniel dan Thustan, bergegas mencari gadis bernama Bissa yang hilang bersama Solenne, "Kemana mereka, apakah mereka tidak mau hidup lama di dunia ini!"

Thustan menatap lekat kearah Daniel, "Siapa yang hilang?"

"Budak yang tadi King, aku sudah meminta pelayan wanita untuk membersihkan gadis itu, tapi dia hilang dari istana," Daniel menjelaskan sedikit berbisik.

Thustan menggeram, "Berani sekali dia kabur dari istanaku, cari dia sampai dapat. Siapa yang membawanya kabur, aku akan membuat perhitungan dengannya. Berani sekali dia meninggalkan istanaku!"

Daniel bergegas mencari tahu, bagaimana bisa seorang budak belia mampu kabur, meninggalkan istana tanpa diketahui pengawal kerajaan.

"Bang sat, aku akan memenggal kepalanya jika menemukan gadis bodoh itu," Daniel sedikit cemas, karena akan mengancam kedudukannya di istana sebagai orang kepercayaan Kerajaan Canbrai.

Daniel berkeliling istana, meminta seluruh pengawal menutup semua akses masuk agar tidak ada seorangpun yang berhasil meninggalkan istana.

Benhard menghampiri Daniel saat berada di sebuah lorong, "Tuan, kita kehilangan Solenne!"

Pupil kecoklatan milik Daniel membulat menatap Benhard, "Apa, Solenne juga hilang?"

"Ya, Tuan."

"Kau cari mereka sampai dapat, mau hidup atau mati, aku tidak peduli. Kau mengerti!" Daniel bersuara keras pada Benhard, tidak menyangka bahwa Thustan berdiri dibelakang mereka.

"Solenne, ada apa dengan gadisku, apa dia juga meninggalkan istana. Kau cari sampai dapat, jika tidak kau akan ku campakkan keluar dari istana Canbrai!" suara lantang Thustan kembali terdengar sangat menakutkan bagi semua pengawal dan orang kepercayaannya.

Thustan berlalu meninggalkan Daniel dan Benhard, "Mengurus wanita saja kalian tidak becus, dasar pengawal bodoh. Daniel, kau cari pelayan yang mengurus wanitaku. Bawa kekamar!"

Daniel segera melakukan perintah sang kaisar muda, tanpa mau berdebat, "Mati aku, ini akan menjadi hari terakhirku melihat matahari."

Semua pengawal bergerak cepat mencari keberadaan pelayan dan dua gadis yang kabur dari istana kerajaan Canbrai. Tidak membutuhkan waktu lama, dua pengawal dapat menemukan Solenne dan Bissa tengah berlari kencang ditengah hutan.

Suasana malam yang sangat mencekam, tidak menyulutkan keberanian dua wanita cantik itu untuk lepas dari istana kerajaan Canbrai. Rasa ketakutan sangat luar biasa dengan ancaman kematian ditangan kaisar muda sudah terbayang jelas dibenak mereka.

"Cepat, pengawal akan menemukan keberadaan kita," Solenne terus berlari kencang mencari tempat persembunyian yang sedikit lagi akan mereka temukan.

Tangan pengawal dengan cepat meraih tubuh mungil Bissa tengah berlari, meletakkan diatas kuda dengan senyuman kemenangan, "kemana kau akan lari gadis bodoh!"

Bissa tidak kuasa memberontak, hanya pasrah tanpa melihat keberadaan Solenne. Ketakutan luar biasa berkecamuk dikepala gadis muda itu, karena nekat kabur meninggalkan istana.

"Tuhan, lindungi Solenne. Jangan biarkan pengawal kerajaan Canbrai menemukannya," Bissa menangis diatas kuda yang membawa tubuhnya dengan sangat kencang, membayangkan kematian diri sendiri.

Solenne terus berlari, hingga menemukan sebuah goa kecil dan memaksa tubuh mungilnya untuk masuk kedalam sana dengan penuh perasaan takut, "Tuhan, tolong aku. Aku tidak mau mati dan disiksa oleh kaisar. Aku mohon."

Suara tangis Solenne membangunkan tidur seorang pria didalam goa gelap gulita.

Ya, pria itu ada Masson dari Kerajaan Bordeaux, "Siapa kau?"

Solenne menjerit kecil, terlonjak kaget melihat sosok pria tegas dengan suara bariton sangat mengagetkannya, "Aaaaaaaagh!"

Masson meraih lentera dan menyalakannya agar melihat sosok wanita yang bersimpuh dihadapannya.

Beberapa pengawal Kerajaan Bordeaux turut terkejut mendengar suara seorang wanita ada bersama mereka.

"Siapa kau?" Masson menatap lekat wajah Solenne.

Solenne semakin terkejut, melihat pria bengis dan beberapa pengawal mendekatinya, "Maaf Tuan, jangan sakiti saya. Saya hanya berlindung disini dari pengejaran pengawal Kerajaan Canbrai, aku hanya budak melarikan diri Tuan."

Tangis Solenne tidak terbendung, ada rasa ketakutan dikepalanya. Apalagi saat mendengar pengawal Kerajaan Canbrai mendekati goa kecil tempat persembunyian mereka.

"Matikan lenteranya, bodoh!" Masson memerintahkan kepada pengawalnya.

Pengawal segara meredupkan cahaya lentera, agar tidak terlihat oleh pengawal Canbrai semakin mendekat kearah mereka.

"Cari Solenne, jika tidak ketemu kita akan kembali ke istana membawa gadis kecil ini," teriak pengawal pada rekan lainnya.

Mereka menyusuri lokasi sekitar goa tempat persembunyian Solenne dan Kerajaan Bordeaux, tapi tidak berhasil menemukan keberadaan mereka.

"Bangssat, ini akan mengancam kepalaku. Sudah semakin larut, disini banyak binatang buas, lebih baik kita meninggalkan tempat ini segera. Aku tidak mau mati sia sia disini. Kita sudah membawa gadis bodoh itu ke istana, hanya saja, kita kehilangan jejak Solenne. Ini akan menjadi masalah baru bagi kita semua," pengawal kembali menaiki kuda, berbalik arah menuju istana.

Sementara Solenne dan Masson masih berlindung dengan selimut tebal berdebu dan sangat menyesakkan, karena perasaan takut dia mampu menahan semua demi keselamatan diri sendiri.

Masson memerintahkan kepada pengawal, agar melihat sekeliling goa, "Apakah mereka sudah pergi?"

"Sudah Pangeran, semua sudah aman," salah satu pengawal masuk ke goa menemui Masson.

Masson mengangguk, bisa bernafas lega, "Kamu sudah aman."

Solenne mengatupkan kedua tangannya, bersujud didepan Masson, "Terimakasih Pangeran, aku berhutang nyawa padamu."

_____________

Terpopuler

Comments

Pemenang YAWW 9 😴🤕

Pemenang YAWW 9 😴🤕

😎🙄🤔

2022-05-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!