Rakyat memberontak

Pintu utama istana kerajaan terbuka lebar, Benhard dan pengawal lainnya masuk ke istana membawa Bissa bersama mereka.

Air mata enggan mengering dari pelupuk mata gadis belia yang mendapat ancaman dari para pengawal karena telah berani melarikan diri bersama Solenne.

"Bawa gadis ini kekamar King, aku tidak ingin Kaisar muda memenggal kepalaku," perintah Benhard pada pengawal lainnya.

Dua orang pengawal membawa gadis cantik itu menuju kamar Thustan, melewati lorong istana yang diterangi lentera ditiap tiap pilar.

Air mata Bissa tidak pernah berhenti, karena perasaan takut akan ancaman kematian, "jangan sakiti saya Tuan, saya minta maaf."

Pengawal hanya tersenyum tipis menatap wajah cantik alami gadis kecil berbalut kain tebal, "nikmati saja, pasti King akan mencambuk tubuh mungilmu, hingga kau mati ditangannya."

Tawa dua orang pengawal terdengar sangat menakutkan bagi Bissa. Dia ingin berlari, tapi kedua tangannya berada dalam genggaman pria bertubuh besar menggunakan penutup wajah.

Braaak,

Pengawal melempar tubuh Bissa dihadapan Thustan, "kami menemukannya dihutan, King. Kami kehilangan Solenne."

Plaaaak,

Tangan kekar Thustan melayang dikepala dua pengawalnya, "aku tidak butuh gadis ini, aku membutuhkan Solenne, bukan dia!" suara kaisar muda terdengar sangat lantang dikamarnya yang luas.

"Bawa dia, aku tidak butuh gadis ini. Jangan sampai dia kalian sakiti. Tugas kalian, cari Solenne sampai ketemu. Jika kalian tidak menemukannya, aku akan memenggal ditiang gantungan secara bergantian. Aku tidak main main," Thustan melirik kearah Bissa yang ternganga mendengar ucapan sang kaisar.

"Baik King, kami akan mencari tahu keberadaan Solenne," tunduk pengawal hormat.

"Pergi kalian, panggil Daniel kekamarku!" suara bariton Thustan kembali terdengar lantang.

Daniel muncul tiba-tiba dihadapan Thustan, membawa beberapa orang yang akan membantu kerajaan Canbrai untuk mengirim bahan pangan kehutan menemui Masson dari Kerajaan Bordeaux.

"Saya disini King," Daniel menatap lekat wajah Thustan.

"Siapa mereka, tunggu saya diruangan pertemuan. Jangan kau bawa dia kesini!" bisik Thustan menatap Daniel tajam.

Daniel menunduk hormat pada sang kaisar muda, terkenal dengan sebutan King terganas pada kerajaan Canbrai. Dia membawa dua orang kepercayaannya menuju ruangan pertemuan, tidak jauh dari kamar Thustan.

Thustan bergegas meninggalkan kamar, menuju ruang pertemuan tanpa menatap Bissa yang masih meringkuk ketakutan dikamarnya.

"Dengar, kau bawa dia kekamar pelayan. Aku tidak ingin melihatnya, kau cari Solenne sampai ketemu. Jika kau tidak menemukannya, aku akan turun tangan untuk menebas kepalamu," Thustan berlalu dari hadapan Benhard.

Benhard hanya bisa menahan diri, agar tidak terlihat takut karena ancaman Thustan, "bagaimana mungkin aku bisa menemukan Solenne, dia menghilang bahkan tidak bisa aku temukan. Jangan jangan dia bersembunyi didalam goa?"

Benhard membawa Bissa tanpa mau menyakiti gadis kecil itu, sesuai perintah sang kaisar, "cepat jalan, gara gara kau lari, aku terancam, wanita bangsat."

Thustan menemui dua orang suruhannya dan satu orang kepercayaan untuk segera mengeksekusi semua bahan pangan yang ada dalam Kerajaan Canbrai untuk dibawa ke hutan sesuai permintaan Kerajaan Bordeaux.

Permintaan mereka yang cukup menggiurkan, dengan janji akan memberi beberapa kantong koin emas saat menerima semua bahan pangan. Gandum, cokelat dan beberapa bahan lainnya, akan diambil secara paksa dari tangan rakyat Kerajaan Canbrai.

"Lakukan semua dengan baik, jangan sampai Paduka Raja Frithestan mengetahui semua ini. Aku harap kau bisa ku percaya," tegas Thustan pada dua orang kepercayaan Kerajaan, menatap lekat mata Daniel tangan kanannya.

Daniel meyakinkan Thustan, karena mengetahui banyak kelemahan sang kaisar yang tidak memiliki pengalaman dalam menjalankan pertukaran perekonomian kerajaan.

"Bagaimana jika Paduka Raja Frithestan mengetahui semua tentang ini, King?" bisik Daniel ditelinga Thustan.

Thustan menautkan kedua alisnya, menatap selidik wajah orang kepercayaan, "jangan kau takut takuti aku, karena aku lebih pintar dari pada kau!"

Daniel menunduk, memberi perintah kepada dua pengawal, agar segera melakukan sesuai perintah Thustan. Beberapa kendala mesti mereka hadapi. Pemaksaan dua pengawal Kerajaan Canbrai membuat para rakyat memberontak.

Malam semakin dingin, beberapa pengawal mendobrak secara paksa, pintu rakyat Kerajaan Canbrai, demi mendapatkan apa yang menjadi keinginan sang kaisar muda untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.

Braaaak,

"Ambil semua sesuai kebutuhan mereka!" perintah Daniel meminta pengawal lainnya untuk mengeluarkan beberapa karung gandum.

"Jangan paksa kami untuk menyerahkan semua hasil perkebunan kepada kalian Tuan!" teriak rakyat kerajaan merasakan penindasan sangat kejam bagi mereka.

Daniel mengeluarkan anak pedang untuk menakuti mereka, sesuai perintah Thustan, "jangan melawan dan jangan buka suara, jika kau melawan aku tidak akan segan untuk memenggal kepalamu!"

Perasaan takut bagi rakyat seperti mereka terlihat jelas, "aku akan melaporkanmu pada Paduka Raja Frithestan. Kami tidak sudi kalian menindas rakyat biasa!"

"Diam!" Daniel menebas asal seekor kucing yang berada didekatnya, membuat empat pasang mata rakyat biasa dihantui perasaan takut.

"Kenapa Kerajaan Canbrai menjadi seperti sekarang, iblis apa yang merasuki pikiran kalian?" teriak seorang wanita paruh baya menyerang Daniel.

Shreeet,

Daniel melayangkan pedang laras panjang ketubuh wanita paruh baya tanpa rasa iba.

"Aaaagh," tangan wanita itu mengarah pada dadanya yang tersayat oleh pedang milik Daniel.

"Sudah ku katakan Kaisar muda mewajibkan kalian untuk patuh pada peraturan kerajaan. Tidak seorangpun bisa menolaknya," Daniel menantang pria tua yang tidak mampu berkata-kata.

"Cepat, cepat!" teriak Daniel mengeluarkan beberapa karung gandum dan coklat.

Malam dingin, sangat mencekam bagi rakyat kerajaan Canbrai, sangat mengiris hati mereka yang bersusah payah memperjuangkan hak pangannya. Daniel berlaku seolah olah dia orang paling berkuasa.

"Tuan, apakah ini tidak berdampak pada kebutuhan pangan kerajaan kita?" seorang berbisik pada Daniel saat melihat tumpukan dikereta kuda mereka.

"Diam, tutup mulutmu, semua kita lakukan untuk membantu Kerajaan Bordeaux, mereka sangat membutuhkan bahan pangan saat ini," Daniel berlalu menuju kuda pemberani miliknya.

Semua pengawal bergerak cepat, meninggalkan kediaman rakyat kerajaan Canbrai menuju hutan. Semua telah tertata secara rapi dengan semua perjanjian yang diberikan Masson pada Daniel.

Kuda pemberani miliknya berlari sangat kencang. Isi perjanjian mereka, Kerajaan Bordeaux harus menerima semua bahan pangan sebelum matahari terbit dari ufuk timur.

"Cepaaaat!" Daniel meyakinkan para pengawal dengan gagah berani memasuki hutan.

Beberapa jam kemudian, para pengawal tiba disebuah goa. Disana tempat mereka mencari keberadaan Solenne saat tengah malam, tapi tidak menemukan wanita cantik idaman Thustan.

"Berhenti!" teriak Daniel memperhatikan salah seorang pemuda berwajah bengis berdiri dihadapan mereka.

"Pangeran Masson," Daniel turun dari atas kuda sedikit membungkukkan badan, menghampiri orang yang berkuasa di Kerajaan Bordeaux.

Masson menatap lekat wajah orang kepercayaan Sang Kaisar muda, "dimana King, kenapa dia tidak ikut bersama kalian?"

Daniel menaikkan kedua alisnya, "King berada diistana. Dia memintaku untuk melakukan semua sesuai perjanjian kita yang telah disepakati."

Masson tersenyum tipis, "pengawal, angkat semua bahan pangan kekereta kuda kita. Aku ingin berbicara bisnis dengan orang kepercayaan Thustan."

Seluruh pengawal Kerajaan Bordeaux melakukan perintah Masson, begitu juga dengan pengawal kerajaan Canbrai. Mereka saling bekerja sama sebelum matahari bersinar terang.

Sementara Masson tengah sibuk bernegosiasi dengan Daniel tanpa diketahui Kerajaan Canbrai, Solenne mendengar semua perjanjian kerajaan terhebat pada abad itu.

"Pengkhianat!"

____________

Terpopuler

Comments

Pemenang YAWW 9 😴🤕

Pemenang YAWW 9 😴🤕

sekejam itukah?😒😔

2022-05-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!