Kedua pria itu tampak salah tingkah, Patrick merasa kaget, melihat Thustan berada disana. Sementara pria yang berada dibelakang Patrick, semakin menekan sesuatu dari belakang, yang bisa diperhatikan oleh pria selaku seorang militer gerak geriknya.
"Ada yang bisa saya bantu Tuan?"
Thustan semakin membuat keduanya tampak gugup.
"Ooohh, kami hanya mencari keberadaan seseorang Tuan," pria yang berdiri dibelakang Patrick mundur perlahan.
Tentu Thustan bertindak cepat, saat tubuh keduanya hendak berbalik, pria tampan itu seketika memukul pundak pria yang berada dibelakang Patrick dengan sangat keras, seketika pisau berigi tajam terlepas dari genggaman tangan pria bernama Petrus.
Thustan menyeret tubuh Petrus masuk keapartemen Solenne, mengikat kaki dan tangan, menutupi matanya menggunakan lakban tebal berwarna abu-abu.
"Anjiiing, kalian akan aku laporkan kepada kerajaan kami...!"
Petrus merutuki kesialan dirinya, yang disekap oleh Thustan.
Thustan meminta Solenne untuk bersiap siap, membawa pakaian agar pindah dari apartemen milik Patrick. Pria itu sangat hati hati, saat meminta gadisnya meninggalkan apartemen tanpa bersuara.
Patrick mengangguk, saat Thustan memintanya menemani Solenne hingga dipintu loby.
Saat Thustan telah berhasil menyelesaikan Petrus, meninggalkan pria itu di unit apartemen, menelfon pihak berwajib, seketika itu juga diloby apartemen, tubuh Solenne digendong paksa oleh seorang pria yang mengaku tunangannya.
"Tidaaaaaaaaak....!"
"Lepaskan aku....!"
Solenne menepuk pundak laki laki yang menggendongnya seperti karung beras, menuju mobil mewah yang menunggu diparkiran loby.
Thustan yang turun, seketika tidak menemui Solenne, gadis yang baru saja menghabiskan waktu bersama.
"Dokter....!"
"Siapa mereka?" Thustan menatap lekat wajah Patrick.
"Hmmm, itu Tuan," tunjuk Patrick gugup.
"Apa...?" Thustan membentak keras.
"Solenne dibawa oleh tunangannya," Patrick hanya bisa menunjuk bodoh kearah luar, dengan wajah takut.
Thustan benar benar kesal, dia meninju keras sebuah pilar besar, seketika membuat Patrick semakin ketakutan.
"Damn...! Sudah aku katakan, jaga Solenne. Tapi kamu masih membiarkannya dibawa pergi oleh orang asing. Aku yakin itu Daniel, jika dia mengaku tunangannya padamu!" Thustan bergegas meninggalkan apartemen, tanpa memperdulikan Patrick, saat petugas kepolisian datang untuk menyelesaikan Petrus.
Tentunya ini menjadi suatu kabar kecil bagi Siclandus, saat mendengar Petrus tertangkap. Justru orang nomor satu di Bordeaux itu, mencari informasi tentang Thustan Boulanger. Seperti yang dijelaskan oleh orang kepercayaannya.
"Siapa Thustan Boulanger? Apakah dia putra Pierre Boulanger sahabatku?" Siclandus menanyakan kepada Petrus tentang identitas diri pria yang berstatus sebagai militer Prancis itu melalui seluler.
"Saya tidak tahu Pangeran, karena Nona Solenne baru saja menghabiskan waktu dengan pria itu. Dia seorang militer yang tertembak di peperangan, menurut dokter yang merawatnya," Petrus menjelaskan secara rinci.
"Aaaah, aku akan mencari keberadaan putriku, berhasilkah Daniel membawanya dari Marseille, jika berhasil, kamu bawa Gabriel kembali pulang ke Bordeaux. Kamu mengerti...!" perintah Siclandus.
"Baik Tuan!"
Mereka mengakhiri percakapan melalui seluler, melanjutkan pencarian pada Gabriel.
Sementara Thustan, bergegas mencari keberadaan Gabriel, yang tidak begitu jauh dari tempat kejadian mereka.
"Aku harus mencari keberadaan Solenne, dimana Daniel, aku yakin pria sombong itu yang telah menculik kekasihku," pikiran Thustan sepanjang jalan.
Saat akan memasuki wilayah sekolah, Thustan kembali melihat sebuah mobil mewah seri terbaru keluaran Jerman.
"Apakah didalam ada Solenne?" Thustan mengendap, mendekati mobil mewah berwarna hitam.
Benar saja, dari bagasi belakang, terdengar suara ketukan, sejak tadi mengetuk hingga terdengar dari kejauhan.
"Toloooong....!" suara indah itu terdengar merdu ditelinga Thustan yang semakin mendekat.
Thustan mengetuk pelan bagasi belakang, agar Solenne tetap tenang saat berada didalam, tentu tidak diacuhkan oleh gadis itu. Dia terus memberontak dari dalam hingga salah seorang pemuda berwajah tampan, blesteran Italia dan Prancis keluar dari dalam mobil.
Sheeeer,
Thustan terjatuh melihat ketampanan Daniel, yang terlihat nyata, bahkan jika dibandingkan dengannya sangat jauh berbeda.
"Kenapa dia mesti menculik gadis ku, Solenne? Apakah mereka akan segera melaksanakan pernikahan, walau keduanya tidak saling mencintai? Ini tidak akan terjadi. Aku harus memperjuangkan Solenne, demi hidup bersama."
Thustan mendekati Daniel, benar saja. Mereka saling terkejut. Sorotan mata yang tajam, mesti dipertemukan dalam kisah memperebutkan satu hati wanita, dengan cara yang berbeda.
"Siapa kau?" bentak Daniel angkuh.
"Apa kau Daniel putra dari Dean Thomas Kind? Pengusaha terkenal dari arah Barat? Lebih dekat dengan Kerajaan Bordeaux!"
Thustan menantang tatapan mata Daniel.
"Apa aku mengenal kau? Atau jangan jangan kau yang dikatakan para pengawal Siclandus? Seorang pria tidak jelas yang ingin menarik hati tunangan ku, Solenne," Daniel tertawa lepas.
Seketika,
Bhuuuug,
Bhuuuug,
Bhuuuug,
____________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Pemenang YAWW 9 😴🤕
sadis...😴🙄🤧
2022-05-16
1