Jasmine dan Steven sudah berpacaran beberapa bulan,kisah percintaan mereka berdua boleh di bilang mulus-mulus saja,hampir tidak ada hambatan apapun. Mereka berdua semakin mengerti satu sama lain,terlebih Steven yang tidak keberatan sama sekali mengenai pengemar rahasia yang setiap hari mengirim bunga kepada pacarnya.
Mereka sama-sama berpikiran dewasa dan saling terbuka. Walaupun mereka pacaran sudah berjalan beberapa bulan,tapi Jasmine belum siap untuk di kenalkan kepada keluarga Steven. Bukan tanpa alasan,Jasmine merasa harus memantapkan diri untuk bertemu sang calon mertua. Steven juga tidak memaksa,dia akan menunggu Jasmine sampai merasa siap barulah dia membawa Jasmine kerumah untuk bertemu orang tuanya.
Hari ini adalah hari Minggu,Steven sudah janjian dengan Jasmine untuk pergi piknik berdua. Jasmine sudah mempersiapkan beberapa cemilan untuk di bawa ke piknik. Mereka melakukan piknik di taman bunga yang berlokasi tidak jauh dari rumah Jasmine.
"Steven,aku membuat beberapa cemilan untukmu,aku buat sandwich. Ini cobalah". Kata Jasmine sambil memberikan sandwich yang ada di tangannya.
"Wuahhh,ini adalah sandwich terenak yang pernah aku makan". Kata Steven.
"Kamu mengejek ku lagi?". Kata Jasmine dengan nada kesal.
"Saya tidak berani tuan putri,saya hanya mengatakan yang sebenarnya". Kata Steven.
"Ini adalah yang pertama kalinya saya buat sandwich,mana mungkin bisa menjadi sandwich yang terenak yang pernah kamu makan". Kata Jasmine.
"Ini adalah yang pertama kalinya kamu buat sandwich dan saya orang pertama yang pernah mencobanya,tentu saja ini harus jadi sandwich yang paling enak. Apalagi dibuat oleh pacarku dengan sepenuh hati". Steven menggoda Jasmine.
"Tapi review jujur dulu,enak tidak? Saya mau tau apa yang kurang,supaya saya bisa memperbaikinya di lain waktu". Kata Jasmine.
"Serius sayang,ini sudah pas rasanya". Kata Steven.
"Hehhh....Syukurlah kalau begitu". Ucap Jasmine sambil menghela nafas.
"Kenapa? Sepertinya kamu sedikit tertekan dengan sandwich ini".Tanya Steven.
"Tidak apa-apa,ini bukan hanya soal sandwich saja,aku ingin bisa membuat makanan yang enak dari tanganku sendiri". Jawab Jasmine.
"Kamu pasti bisa Jasmine,buktinya sekarang kamu sudah buat cemilan yang enak". Kata Steven.
"Hmmm.... saya tidak pernah memasak,jadi...sepertinya saya harus belajar memasak". Kata Jasmine.
"Kenapa tiba-tiba mau belajar memasak?". Tanya Steven.
"Aku...nanti bagaimana saya bertemu orang tuamu jika masak saja saya tidak bisa". Kata Jasmine.
"Hahaha...ternyata karena ini. Jasmine,kamu jangan merasa tertekan,orang tua saya tidak mengharuskan menantunya bisa masak. Kakak ipar saya juga tidak bisa masak,tidak menjadi masalah di keluarga kami". Jelas Steven.
"Tapi kan,saya merasa tidak bisa apa-apa,jika masak saja tidak bisa,saya takut akan membuat orang tua kamu kecewa". Kata Jasmine.
"Kamu adalah wanita karier,wajar jika tidak bisa memasak. Orang tuaku sudah tau semua tentang kamu,mereka sangat bahagia dan ingin segera bertemu denganmu". Kata Steven.
"Hmmmm...Steven saya....". Ucap Jasmine terbata-bata.
"Jika kamu belum siap tidak apa-apa. Saya sudah menjelaskan kepada mereka,dan mereka memaklumi itu,mereka juga mengerti kamu butuh waktu". Kata Steven.
"Bagaimana kalau orang tua kamu tidak suka sama aku? Bagaimana kalau pertemuan pertama tapi saya tidak berkesan? Bagaimana jika saya tidak sesuai harapan mereka? Bagaimana kalau.....". Tanya Jasmine.
"Jasmine,kamu santai saja. Orang tua kamu saja sudah menganggap aku sebagai keluarga,orang tua saya juga akan melakukan hal yang sama. Mereka tidak menuntut apa-apa darimu,harapan mereka hanya ingin kita berdua saling mencintai dan hidup bahagia". Terang Steven.
"Apa benar begitu?". Tanya Jasmine.
"Tentu saja benar,kalau tidak percaya kita pergi ketemu orang tua ku sekarang,ayukkk!". Kata Steven.
"Eh....ya ya saya percaya,jangan sekarang saya belum siap". Kata Jasmine.
"Ya sudah,kapan kamu siap,saya akan membawa kamu bertemu orang tuaku". Kata Steven.
"Steven,kasih aku sedikit waktu lagi ya,sampai aku benar-benar siap,saya akan beritahu kamu. Hmmm...saya usahakan secepatnya". Kata Jasmine.
"Sudah saya katakan dari dulu,saya akan siap menunggu. Kamu jangan terlalu terbebani,tenangkan dirimu,ini bukanlah ujian masuk PNS, orang tuaku tidak seperti yang kamu pikirkan". Kata Steven.
"Terimakasih Steven,saya sangat beruntung punya pacar pengertian seperti kamu". Kata Jasmine.
"Yang beruntung itu aku". Kata Steven sambil memeluk Jasmine.
Walaupun sudah di jelaskan Steven bahwa orang tuanya bukanlah orang tua yang menuntut harus ini dan itu, tapi Jasmine tetap saja ingin menjadi yang terbaik dalam segala hal. Jasmine mulai mempersiapkan diri agar bisa memasak dengan baik,dia juga meminta petunjuk dari Mia bagaimana cara bersikap dan berkomunikasi yang baik dengan calon mertua.
Jasmine tidak mau mengecewakan Steven dan orang tuanya,karena Jasmine adalah wanita yang pintar,tentu saja tidak sulit baginya untuk menguasai semua hal. Dia berjanji kepada Steven akan secepatnya bisa bertemu dengan orang tuanya. Steven mengerti keadaan apa yang Jasmine rasakan,karena bagi Jasmine ini adalah pertama kalinya dia bertemu orang tua pacar.
"Jas,ini saya ada beberapa buku resep makanan,kamu bawa pulang saja". Kata Mia.
"Thank you Mia,kamu memang yang terbaik. Padahal buku resep yang kemarin kamu pinjamkan ke saya belum saya balikan". Kata Jasmine.
"Tidak apa-apa,siapa yang bilang itu dipinjamkan untukmu,ini semua buku resep makanan sudah saya hadiahkan kepadamu. Jadi, tidak perlu di balikan lagi,belajar pelan-pelan di rumah,jika kurang mengerti kamu bisa tanya ke saya atau mama mu". Terang Mia.
"Wuahhhh...serius Mia,Terimakasih..muachhh". Ucap Jasmine sambil memeluk erat Mia.
"Iya...iya...dasar kamu ini,benar kata Steven,kamu jangan terlalu bebanin dirimu sendiri,tidak ada manusia yang perfect di dunia". Kata Mia.
"Ngak kok,saya senang bisa belajar semua hal,kamu dukung aku kan?". Tanya Jasmine.
"Tentu saja,kamu ini cerdas,saya yakin kamu pasti bisa. Aku hanya takut kamu terlalu bebanin dirimu sendiri". Kata Mia.
"Tidak akan,percayalah. Besok saya bawa masakan aku ya,kamu coba ya,dan review yang jujur". Kata Jasmine.
"Iya iya,sekarang sudah waktunya pulang,sudah pulang lah,Steven pasti sudah menunggu mu". Kata Mia.
"Bye bye".Kata Jasmine.
"Apa ini Jas? Kenapa banyak sekali buku resep makanan?". Tanya Steven.
"Ini...Mia menghadiahkan buku-buku ini kepadaku,jadi saya punya banyak inspirasi resep masakan". Kata Jasmine.
"Kamu pasti sangat berusaha,Jasmine kita nanti akan membangun rumah tangga bukan rumah makan,aku tidak masalah jika kamu tidak bisa masak,yang penting bagiku adalah kamu selalu ada untukku". Kata Steven.
"Jika saya benar pandai masak,ya sekalian kita bangun rumah makan. Menurutmu gimana?aku ingin punya sebuah restoran dari dulu. Suatu hari kalau saya sudah pintar masak,skil memasak ku tidak hanya untuk membuat makanan sekaligus bisa berpenghasilan". Ucap Jasmine.
"Kamu benar-benar wanita yang luar biasa Jasmine. Apapun yang kamu cita-citakan,saya akan berusaha mewujudkannya untukmu". Kata Steven.
"Hari ini saya ingin memasak rendang ayam,kamu harus coba". Kata Jasmine.
"Kalau begitu saya ngebut ya,sudah lapar". Kata Steven.
"Jangan dong,kamu ini". Ucap Jasmine.
Sesampainya dirumah Jasmine,Steven selalu ngapel dulu sebelum pulang. Semenjak berpacaran dengan Jasmine,Steven lebih sering berkumpul bersama keluarga Jasmine. Steven merasakan begitu hangat bersama keluarga Jasmine dan dia juga tidak sabar ingin benar-benar menjadi bagian dari keluarga mereka.
Jasmin yang giat belajar masak semakin hari semakin pintar. Sesekali dia membawa makanan yang dia masak ke kantor untuk di cobain oleh teman kantornya.
"Mia,ini untukmu". Kata Jasmine sambil memberikan kotak makan yang ada di tangannya.
"Apa ini Jas,belum buka saja sudah harum banget". Kata Mia.
"Dicoba ya masakanku,harus review jujur ini". Kata Jasmine.
"Jasmine,kamu buat nasi kuning. Astaga hebat banget kamu". Kata Mia.
"Oh ya aku juga bawakan untuk Marco dan Pak Hadi,tolong nanti bantu aku kasih ke mereka ya,aku malu harus kasih sendiri". Kata Jasmine.
"Siap Jas,harus suruh mereka review jujur juga kan?". Tanya Mia.
"Ehhh... tidak usah. Kamu saja yang review ya,mereka tidak perlu. Hmmmm....masakanku gak seberapa,malu minta review sama mereka". Kata Jasmine.
"Tidak apa-apa Jasmine,ya udah saya pergi kasihkan dulu ya ke mereka". Kata Mia.
Beberapa jam kemudian setelah Mia mengantarkan nasi kuning kepada Marco dan Pak Hadi,terdengar suara telepon dari meja kantor Jasmine.
"Halo,Jasmine bagian finance,ada yang bisa dibantu?". Tanya Jasmine menjawab telepon.
"Halo,boleh bantu buatkan lagi nasi kuningnya? Tidak cukup,ini terlalu enak". Kata Marco.
"Marco,kamu ini. Apa benaran enak?". Tanya Jasmine.
"Hahahah...tentu saja. Serius Jas,ini enak banget. Terimakasih ya sudah kasih,oh ya Pak Hadi juga titip bilang terimakasih ini, katanya enak banget". Terang Marco.
"Aku jadi malu,jadi serius enak ya? Kira-kira ada apa yang kurang? Kasih tau aja nanti kedepannya saya akan memperbaiki". Tanya Jasmine.
"Kan sudah saya bilang tadi kurang banyak. Rasa tidak ada yang kurang,pas banget. Kamu sekarang belajar masak atau gimana? Jangan-jangan sudah mau jadi istri Steven". Kata Marco.
"Iya saya lah belajar masak,saya belajar dari beberapa buku resep masakan yang diberikan Mia,masih harus banyak belajar". Kata Jasmine.
"Hebat kamu Jas,masakan kamu lebih enak daripada masakan istriku,kapan-kapan kamu ajarin istriku masak ya?". Kata Marco.
"Kamu ini apa-apaan,kamu di bandingkan sama istrimu. Saya yang masih harus belajar dari istrimu. Baru juga makan nasi kuningku sudah bilang saya pande masak". Kata Jasmine.
"Ya deh,ya deh,saya selalu kalah kalau berbicara denganmu". Kata Marco.
"Oh ya Marco,ada yang ingin saya tanyakan". Kata Jasmine.
"Tanya saja". Kata Marco.
"Kamu sudah berteman lama dengan Steven,kamu tau keluarganya? Maksud saya bagaimana ayah dan ibunya? Soalnya saya akan bertemu keluarga Steven di ulang tahun ibunya minggu depan". Tanya Jasmine.
"Saya pernah beberapa kali kerumah Steven waktu kita sekolah dulu,orang tuanya baik dan ramah. Kamu tenang saja Jasmine, saya yakin kamu adalah kriteria menantu yang cocok bagi mereka". Kata Marco.
"Hmmm... tetap saja saya gugup. Ini pertama kalinya saya dikenalkan ke orang tuanya". Kata Jasmine.
"Apa yang perlu kamu gugup kan? Kamu pintar,cantik,baik,dan pengertian. Dimana lagi Steven harus cari wanita seperti mu. Kamu harus percaya diri,percayalah padaku,kamu ini luar biasa tidak ada kurang dari kamu". Kata Marco.
"Kamu tidak sedang memuji ku kan Marco?". Ucap Jasmine.
"Tentu saja tidak,kamu tidak percaya tanyakan saja kepada Mia". Kata Marco.
"Hmmm..ya sudah lah,Terimakasih masukannya dan review nya". Kata Jasmine.
"Telepon dari Marco ya? Apa yang Marco bilang Jas?". Tanya Mia.
"Dia bilang masakanku enak,lalu saya bertanya beberapa pertanyaan seputar keluarga Steven". Kata Jasmine.
"Lalu?". Tanya Mia lanjut.
"Dia bilang kedua orang tua Steven sangat baik,baguslah itu membuat saya merasa lebih tenang". Kata Jasmine.
"Kalau begitu kamu harus lebih percaya diri,kamu sudah beritahukan Steven kalau kamu sudah siap bertemu dengan orang tuanya?". Tanya Mia.
"Belum,saya masih mikir mau kasih hadiah apa untuk ulang tahun ibunya". Ucap Jasmine.
"Kalau soal hadiah lebih baik kamu diskusikan saja langsung dengan Steven,dia yang lebih tau apa yang ibunya suka". Jelas Mia.
"Benar juga,ya sudah nanti saya tanyakan langsung ke Steven". Kata Jasmine.
Pada akhirnya Jasmine memberitahukan kepada Steven bahwa dia siap untuk datang bertemu orang tuanya tepat pada saat ibunya ulang tahun. Akhirnya kalimat yang selama ini di tunggu-tunggu oleh Steven sudah dikatakan Jasmine. Tidak sabar Steven mengabarkan berita bahagia ini kepada orang tuanya,dan orang tua Steven juga tidak sabar ingin segera bertemu dengan Jasmine.
Seminggu kemudian,tepatnya hari ini adalah ulang tahun ibunya Steven,mereka tidak mengadakan pesta hanya acara makan bersama dengan keluarga. Tidak segugup sebelumnya,Jasmine malah sangat siap dan percaya diri. Malah kebalikannya,keluarga Steven lah lebih gugup menanti kehadiran Jasmine.
"Pa,Ma,kenalkan ini a Jasmine,pacar saya". Kata Steven.
"Apa kabar semuanya,salam kenal saya Jasmine". Kata Jasmine.
"Silakan masuk,ternyata kamu lebih cantik daripada di foto". Ucap ibunya Steven.
"Tante terlalu memuji,selamat ulang tahun tante,oh ya ini hadiah kecil untuk tante,semoga tante suka". Kata Jasmine.
"Saya sudah pesankan ke Steven tidak usah menyuruh mu membawa apa-apa,kenapa malah jadi repot". Kata ibunya Steven.
"Tidak repot kok tante,sudah seharusnya". Kata Jasmine.
"Ayo masuk Jasmine,sini paman kenalkan dengan kakaknya Steven,ini anak pertama saya Stanley dan ini istrinya Fenny,oh ya ini kedua cucu saya Owen dan Owie mereka kembar". Terang ayahnya Steven.
"Halo semuanya,salam kenal ya". Kata Jasmine sambil bersalaman dengan satu persatu.
"Senang bertemu denganmu Jasmine". Kata Stanley kakaknya Steven.
"Salam kenal juga Jasmine,kamu cantik sekali". Kata Fenny kakak ipar Steven.
"Halo tante Jasmine". Ucap kedua bocah kembar Owen dan Owie.
"Beginilah keluarga kami Jasmine,keluarga kecil yang sederhana". Kata Steven.
"Jasmine,sini duduk makan bersama,tante belum tau kamu suka makan apa,semoga kamu suka masakan tante ya". Kata ibunya Steven.
"Tidak apa-apa tante,kebetulan saya bukan tipe yang milih-milih makanan". Kata Jasmine.
"Baguslah,kalau begitu makan yang lebih banyak". Kata ayahnya Steven.
"Terimakasih paman". Jawab Jasmine.
"Oh ya,sebelum makan,kita tiup lilin dulu ya.Hari ini ulang tahun mama,Jasmine sudah siapkan cake untuk mama,dan cakenya buatan Jasmine sendiri loh".Kata Steven.
"Jasmine kamu pintar sekali". Ucap ibunya Steven.
"Tidak kok,masih belajar. Semoga tante suka ya cake nya". Kata Jasmine.
"Sini kita bantu bukain". Ucap kakak ipar Steven.
Setelah tiup lilin,mereka lalu makan bersama,suasana yang begitu tenang dengan nuansa kebersamaan yang tidak jauh berbeda dengan keluarga Jasmine. Kedua orang tua Steven bahkan kakak dan kakak iparnya juga begitu menyukai Jasmine. Sesuai dengan yang dikatakan Marco dan Mia,keluarga bodoh mana yang akan menolak Jasmine menjadi menantunya. Wanita cantik,pintar dan baik ini akankah segera di lamar oleh keluarga Steven?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments