Mereka sudah janjian untuk makan siang bersama. Jasmine,Mia dan Marco memilih cafe yang dekat dengan kantor mereka. Sambil menyantap makan siang mereka,Jasmine lalu duluan bertanya.
"Maaf mengajakmu makan siang dadakan,saya sebenarnya ingin meminta bantuanmu". Kata Jasmine.
"Saya mengerti,jika saya bisa membantu saya akan bantu,apa yang perlu saya lakukan?". Marco menawarkan diri.
"Ini tentang Pak Hadi,saya ingin bertanya apakah Pak Hadi pernah mengirimkan bouquet bunga untuk seseorang?maksud saya untuk karyawan di kantor kita?" . Tanya Jasmine.
"Menurut yang saya tau,Pak Hadi hanya memesan bunga ucapan suka cita dan ucapan duka cita untuk klien perusahaan,tidak pernah memberikan bunga ke staf manapun yang ada di kantor kita. Kenapa kamu bertanya begitu?". Tanya Marco seakan dia merasa aneh atas apa yang ditanyakan Jasmine.
Pertanyaan dari Marco di jelaskan oleh Mia,bahwa Jasmine ingin mengetahui siapa yang mengirim bouquet bunga untuknya,untuk memastikan apa yang ada di pikiran mereka,maka Mia meminta bantuan Marco.
"Hmmm... jadi menurut kalian Pak Hadi lah yang mengirimkan bunga tersebut? Apakah tidak ada kandidat lain,bisa saja ada staf yang suka dengan Jasmine namun malu-malu mengatakan perasaannya". Pungkas Marco.
"Saya sangat berharap bukan Pak Hadi orangnya,beliau adalah orang yang terhormat dan bijaksana,dia adalah panutan kita,semua juga tau jika Pak Hadi sudah mempunyai istri dan anak,dia bahkan sangat menghormati istrinya. Alasan kenapa saya mencurigai Pak Hadi duluan adalah dengan jabatan Pak Hadi,pastinya dia sanggup beli bouquet bunga tiap hari tanpa nama pengirim untuk menjaga reputasinya. Jika benar ada staf yang menyukai saya,apakah mereka akan mampu memberikan bouquet bunga yang mahal tiap hari selama lima tahun? Jika kamu Marco,jika kamu adalah staf yang menyukai saya,apakah kamu juga akan memberikan bunga bouquet ke saya tiap hari tanpa nama pengirim?". Terang Jasmine.
Marco mengangguk kepalanya, mengerti apa yang di pikirkan Jasmine.
"Baiklah saya mengerti sekarang,saya sudah lama menjadi asisten beliau,saya yakin Pak Hadi bukan orang yang seperti itu,dia selalu terus terang dalam perkataan maupun perbuatan. Sepertinya pernyataan saya tidak membantu". Kata Marco.
"Apakah boleh membantu satu hal lagi?". Kata Mia.
"Tentu saja,aku sudah menganggap kalian seperti adikku sendiri,jika itu bukanlah hal yang merugikan perusahaan,saya akan bantu". Jawab Marco.
"Saya ingin mengetahui toko bunga mana saja yang biasa Pak Marco memesan bunga untuk klien". Mia berkata.
"Baiklah,saya akan kasih informasinya untuk kalian setelah aku cek terlebih dahulu. Apakah itu bisa membantu kalian untuk mengetahui kebenaran?". Tanya Marco.
"Saya tidak tau,tapi tidak ada salahnya mencoba. Saya sangat berharap bisa mengetahui siapa yang
mengirim bunga.Siapapun itu yang mengirim bunga untukku semoga bukanlah dari pria yang beristri". Jawab Jasmine dengan sendu.
"Saya ingin bertanya,kenapa kamu memutuskan untuk mencari tau sekarang setelah lima tahun?".Tanya Marco
"Awalnya saya juga takut ketika pertama kali menerima bouquet bunga tersebut,saya takut ini merupakan tindakan teror yang dikakukan seseorang terhadap saya. Namun saya tidak pernah merasa diteror dan mendapat ancaman apapun,saya lalu memulai berpikir bahwa itu adalah kiriman orang iseng,karena saya suka dengan bunga,saya mulai terbiasa menerima bunga tersebut.Beberapa hari ini membuat saya berpikir kenapa saya tidak mencari tau siapa pengagum rahasiaku. Aku cukup siap untuk mengetahuinya sekarang". Terang Jasmine.
"Semangat Jasmine,saya akan langsung memberitahumu setelah menemukan nama toko bunga yang kamu cari, dan jika perlu bantuanku,silakan menghubungi aku".Kata Marco.
"Terimakasih Marco, saya akan menunggu informasimu. Untuk makan siang hari ini,izinkan aku yang traktir". Kata Jasmine
"Baiklah Jasmine,terimakasih. Kita udah harus balik ke kantor,waktu makan siang kita hanya sisa beberapa menit lagi".Jawab Marco
Ketiganya,Jasmine,Mia dan Marco lalu kembali ke kantor. Namun Jasmine masih mulung,dia berharap mempunyai titik terang setelah mendapatkan nama dan nomor toko bunga dari Marco nanti,karena sebelum dia tau kebenaran,masalah ini sangat menganggunya.
Beberapa jam kemudian,terdengar suara telepon berbunyi. Kling...kling...lalu seseorang mengangkat telepon.
"Halo,ini dengan Mia defisi finance". Sahut Mia.
"Mia ini aku Marco,saya sudah ada list toko bunga yang Jasmine mau".Jawab Marco.
"Baiklah,saya akan panggil Jasmine. Jas,Jas,Marco". Mia memanggil Jasmine dengan nada kecil.
Jasmine yang mendengar nama Marco langsung bergegas mengambil gagang telepon.
"Saya Jasmine,sudah ada ya?". Jasmine bertanya dengan penuh semangat.
"Sudah Jas,sudah saya kirimkan nama dan nomor telepon toko di email kamu,hanya ada tiga toko langganan Pak Hadi dan terakhir Pak Hadi memesan Bouquet bunga adalah setengah tahun yang lalu,di hari ulang tahun istrinya".Kata Marco.
"Baiklah,terimakasih Marco,aku akan mencari tau dari ketiga toko tersebut".Jawab Jasmine.
"Oke Jasmine jika ada perlu bantuan,silakan menghubungi saya". Kata Marco.
"Baik,saya sungguh sangat berterimah kasih".Jasmine menjawab dengan penuh semangat.
Segera dia menutup telepon dari Marco,dan langsung membuka email yang di kirimkan Marco.
"Mia...ada tiga nama toko yang di kasih Marco,aku harus menelepon ketiga toko tersebut". Jasmine berkata dengan penuh semangat kali ini.
"Baiklah,saya juga tidak sabar,bagaimana kalau kita mulai dari yang pertama dulu,Toko Bunga Best?". Kata Mia.
Sambil menekan nomor telopon toko tersebut,Jasmine sudah mempersiapkan pertanyaan yang akan ditanya. Dia sangat berharap bisa mendapatkan jawaban yang dia inginkan.
"Halo,dengan Toko Bunga Best,ada yang bisa dibantu?". Seseorang menjawab telepon.
"Selamat siang,ini dengan Jasmine. Maaf ya saya mau bertanya,apakah ada yang memesan bouquet bunga untuk besok ke PT.Intan Permata Berlian?". Kata Jasmine.
"Selamat siang mbak Jasmine,kita tidak boleh memberikan data pelanggan dari toko kita". Kata staf toko tersebut.
"Maaf sebelumnya,saya hanya ingin memastikan saja apakah sudah ada yang pesan ke PT tersebut besok,jika belum ada,saya ingin memesan bouquet bunga untuk besok di acara ulang tahun atasan saya, saya hanya ingin memberikan kejutan,jika saya membeli bunga yang sama dengan staf lain,bisa memalukan". Jasmine berbohong.
"Oh baiklah,tunggu sebentar,akan saya cek terlebih dahulu. Dengan PT apa tadi?". Kata staf.
"PT.Intan Permata Berlian". Jasmine menjawab.
"Baiklah,mohon ditunggu sebentar". Kata staf.
"Jas,kenapa kamu yang mau pesan bunga? kita kan hanya mau bertanya". Bisik Mia di telinga Jasmine.
"Jika saya tidak berbohong,pihak toko tidak akan memberikan jawaban yang aku mau". Kata Jasmine.
"Halo mbak Jasmine,setelah saya cek,kita belum menerima pesanan dari PT.Intan Permata Berlian". Kata staf.
"Oh kalau begitu baiklah,besok kirimkan bouquet bunga dengan 3 bunga campuran yang paling cantik di toko anda bertulis selamat ulang tahun untuk Mia, saya akan transfer ke rekening toko sekarang, silakan kasih nomor rekening toko nya". Kata Jasmine.
"Jas,kenapa memesan untuk aku?ulang tahun saya masih lama. Kenapa harus bunga yang paling cantik,harganya juga pasti lebih mahal”. Kata Mia.
"Stttt... diam. Tidak apa-apa,saya memang sengaja mau membeli bunga yang paling bagus di toko mereka. Saya sudah menerima semua jenis bunga selama lima tahun,saya hanya ingin mencocokkan bunga yang selama ini saya terima dengan bunga di toko mereka". Terang Jasmine.
"Tapi Jas,bukannya semua bunga sama saja?". Kata Mia.
"Tidak,orang yang mengerti tentang bunga akan tau cara membedakan bunga yang satu dengan bunga lainnya". Kata Jasmine.
"Baiklah,kita belum mendapatkan jawaban yang kita mau di toko pertama,kita akan lanjut ke toko kedua". Ucap Mia sedikit kecewa
"Toko kedua toko Indah Florist". Kata Jasmine sambil memandang Mia,lalu bergegas menekan nomor telepon toko bunga tersebut.
"Halo dengan Indah Florist,ada yang bisa dibantu?". Suara seorang pria.
"Halo,saya Jasmine,saya mau bertanya apakah ada customer dari Indah Florist yang bernama Pak Hadi memesan bunga untuk besok?". Kali ini Jasmine langsung bertanya ke intinya.
"Belum ada yang memesan bouquet untuk besok,apakah mbak Jasmine mau memesan?". Jawab pria toko tersebut.
"Saya ingin bertanya satu hal,jika bersedia menjawab pertanyaanku,saya akan memesan bouquet bunga yang paling mahal di toko kalian". Kata Jasmine.
"Hahaha...(suara ketawa lepas pria toko Indah Florist). Apa yang mau kamu tanyakan? Silakan bertanya". Jawab pria tersebut.
"Apakah ada customer anda yang bernama Hadi,yang selalu memesan bouquet bunga tiap hari?". Kata Jasmine.
"Selama saya membuka toko bunga, saya tidak pernah menerima customer yang sama,apalagi memesan bouquet bunga tiap hari, saya sungguh sangat berharap mendapatkan customer seperti itu". Kata pria tersebut.
"Apakah dalam beberapa hari atau beberapa bulan ini ada seseorang yang memesan bouquet bunga untuk diantar ke PT.Intan Permata Berlian?". Tanya Jasmine lagi.
"Saya yakin tidak ada,karena saya selalu mengecek pesanan dan pengantaran yang dikerjakan karyawan saya". Kata pria tersebut.
"Ternyata anda adalah pemilik toko,saya tidak tau anda berkata benar atau tidak,saya sungguh berharap mendapat jawaban yang benar". Kata Jasmine.
"Jika saya memang punya langganan tetap yang memesan bouquet bungaku tiap hari,saya pasti tidak terlalu berharap kamu membeli bungaku dengan menukar sebuah pertanyaan". Kata pria tersebut.
Jasmine merasa yakin dan sekaligus ibah dengan si pemilik toko,sesuai janji Jasmine,dia akan memberi bouquet bunga yang paling mahal dari toko tersebut dan kali ini,lagi lagi bouquet bunganya di tunjukan untuk Mia.
"Baiklah,kirimkan bouquet bunga yang paling mahal di toko anda dengan campuran 3 jenis bunga yang ditujukan untuk Mia, antarkan ke PT.Intan Permata Berlian,untuk alamatnya,saya akan kasih tau anda. Silakan kasih tau nomor rekeningnya anda agar saya segera proses".Terang Jasmine.
"Jas, sudah gila ya, kamu membeli bunga lagi,kita untuk mencari tau bukan membeli". Ketus Mia.
"Ini sudah toko kedua,dan saya belum mendapatkan jawaban,tapi setidaknya saya bisa memastikan bunga mereka besok.Jika toko ketiga hasilnya nihil juga,saya tetap akan memesan bouquet bunga yang paling mahal dari toko tersebut,jadi jangan kaget lagi Mia". Kata Jasmine.
Mia hanya mengangguk kepala mengiyakan yang Jasmine katakan. Lalu Jasmine segera menekan nomor telepon toko selanjutnya.
"Halo dengan Fluer Diamond,ada yang bisa dibantu". Jawab salah satu Staf di toko tersebut.
"Dengan saya Jasmine,saya mau memesan bunga,tapi sebelumnya saya mau bertanya apakah sudah ada yang memesan bouquet bunga di toko kalian bernama Hadi Dermawan? Hmmm...saya ingin memesan bouquet bunga yang sama dengan yang dia pesan". Kata Jasmine.
"Hmmm..baiklah coba saya cek terlebih dahulu ya mbak,mohon di tunggu". Jawab staf tersebut.
"Baik,terimakasih". Jawab Jasmine.
"Maaf mbak,setelah saya cek tidak ada customer yang bernama Hadi Dermawan". Kata Staf.
"Eh..kalau begitu saya mau pesan bunga yang sama dengan yang pernah kalian kirim ke PT.Indah Permata Berlian". Kali ini Jasmine semakin membuat pusing staf toko tersebut.
"PT.Indah Permata Berlian? Saya coba cek lagi,mohon ditunggu". Kata staf toko.
"Baik,terimakasih". Jasmine kembali menjawab.
Namun kali ini Jasmine menunggu sedikit lebih lama karena staf tersebut harus mengecek data customer satu persatu, sedangkan Jasmine dan Mia sangat cemas dengan jawaban yang akan mereka dapat. Setelah menunggu beberapa menit,staf tersebut kembali berbicara.
"Maaf lama menunggu mbak,setelah saya melakukan pengecekan, memang ada PT.Indah Permata Belian,tapi sebagai pemesan bunga yang di kirimkan ke PT.Biasa Tumbuh Mekar atas ucapan duka cita,apakah mbak mau memesan bunga yang sama untuk di kirimkan ke PT.Indah Permata Berlian". Terang staf toko tersebut.
Mendengar hal tersebut,Jasmine dan Mia tepuk jidat. Mereka merasa lucu sekaligus kecewa.
"Hmm... gak mbak,bukan bunga seperti itu yang saya maksud. Apakah tidak ada pesanan bouquet bunga yang di kirimkan ke PT.Indah Pertama Belian sama sekali?". Jasmine bertanya.
"Tidak pernah mbak,di list hanya bunga ucapan duka cita yang di kirim ke tempat yang saya sebutkan tadi". Jawab staf.
"Baiklah kalau begitu, saya mau memesan bouquet bunga dengan tiga varian bunga yang paling mahal di toko kalian". Kata Jasmine.
"Baik mbak,mau di kirim ke mana dan untuk siapa?". Kata Staf.
"Kirim ke PT.Intan Permata Berlian atas nama Mia, tidak perlu kartu ucapan,saya akan memproses transaksi sekarang,silakan beritahu saya harga dan nomor rekening toko". Kata Jasmine.
Lagi-lagi mereka harus kecewa, setelah mendengar jawaban dari ketiga toko bunga tersebut,Mia sangat yakin bahwa bouquet bunga yang diterima Jasmine selama ini bukan dari ketiga toko itu,namun persepsi Jasmine berbeda. Dia tidak bisa menentukan benar atau salah sebelum melihat bunga dari ketiga toko besok.
Jasmine lalu menelepon Marco dan memberitahunya apa yang dia dengar dari ketiga toko tersebut. Jasmine juga mengatakan kepada Marco bahwa dia membeli bouquet bunga dari ketiga toko untuk perbandingan dan memastikan.Marco merasa prihatin dan memberikan semangat untuk Jasmine.
"Saya berharap ada jawaban bagus ternyata tidak, maaf hanya tiga toko ini di list daftar purchase saya". Kata Marco.
"Tidak apa-apa,tidak perlu minta maaf,sebaliknya saya banyak terimakasih kepadamu karena sudah bersedia membantu". Kata Jasmine.
"Apakah kamu yakin bisa menilai bunga walaupun bunganya sama?". Kata Marco.
"Percayalah saya bisa, bagi orang biasa, semua bunga sama saja. Tapi berbeda dengan yang pencinta bunga". Kata Jasmine
"Baik,kita lihat saja besok,saya percaya karena namamu saja berunsur dari bunga,hahaha". Marco mengejek.
"Baiklah,saya akan memberitahu kamu lagi besok,terimakasih". Kata Jasmine.
Apakah Jasmine benar bisa membedakan bunga-bunga? Keahlihan Jasmine ini membuat penasaran Mia dan Marco, dan bagaimana cara membedakannya?kita akan mengetahuinya besok.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments