Hari ini adalah hari terakhir ayahnya menginap di rumah sakit,dokter telah menyatakan bahwa ayahnya boleh rawat jalan selama masa pemulihan. Tapi sebelum ayahnya pulang besok,masih perlu melakukan beberapa pemeriksaan. Ditemani Jasmine dan keluarga yang selalu support,menjadikan ayahnya tetap semangat menjalankan pemeriksaan dan penyembuhan.
"Selamat Pak,besok Bapak sudah boleh pulang tapi dengan catatan harus perhatikan pola makan selama dua minggu,serta harus melakukan pengobatan rawat jalan secara berkala. Selama proses penyembuhan harus banyak istirahat,jangan melakukan aktivitas yang berat".Kata dokter.
"Terimakasih dok,tapi perut bekas jahitan kelihatan sedikit membengkak". Kata ayah.
"Tidak perlu khawatir,bengkak di perut pasca operasi memang lumrah terjadi,saya sudah melakukan pengecekan,untuk saat ini memang sedikit bengkak tapi akan membaik,selama mengikuti prosedur penyembuhan yang diajukan". Jawab dokter.
"Selain istirahat fisik,pola makan yang bagaimana yang harus saya terapkan ke papa saya dok?".Tanya Jasmine.
"Makan dalam porsi kecil,misalnya dibagi menjadi enam kali sehari,minum air putih secukupnya,hindari makanan yang tinggi lemak,hindari buah-buahan yang asam,jangan minum soda dan minuman yang mengandung kafein. Sebaliknya mengonsumsi suplemen yang berisi vitamin,kalsium dan zat besi". Kata dokter.
"Baik dok,saya akan ingat apa yang disarankan dokter". Kata Jasmine.
"Selain istirahat dan menjaga pola makan,kondisi mental pasien juga harus stabil,jangan stres dan emosi karena itu akan berpengaruh buruk untuk kesehatan". Tambah dokter.
"Baik dok,kami akan perhatikan itu". Jawab Jasmine.
"Kalau begitu,pasien boleh istirahat dulu,nanti saya kembali lagi. Jika ada pertanyaan silakan tanyakan aja kepada saya atau suster disini". Kata dokter.
"Terimakasih banyak dok". Kata ibu.
"Papa dengarkan kata dokter,setelah pulang ke rumah,papa tetaplah pasien,harus banyak istirahat dan jaga kesehatan". Kata Jasmine.
"Siap laksanakan perintah dokter kecilku". Goda ayah.
"Jika papa mengantuk,tidurlah dulu,kami akan datang melihat papa nanti malam". Kata kakak pertama.
"Baiklah,kalian berdua sudah boleh pergi kerja,disini ada mama kalian dan Jasmine.Nanti malam,jangan lupa bawa cucu-cucu ku datang". Kata ayah.
"Siap pa,papa istirahat ya,jangan banyak pikiran". Kata kakak kedua.
"Terimakasih istri dan anak-anakku,kalian selalu ada untuk papa". Kata ayah.
"Papa ini ngomong apa,kita keluarga,bukan orang lain". Kata ibu.
"Iya nih,Terimakasih yang benar adalah papa harus semangat pemulihan". Ucap Jasmine.
"Saya sangat bersyukur punya keluarga seperti ini,papa janji akan sehat kembali". Kata ayah.
"Nah gitu dong". Kata Jasmine.
"Kalau begitu saya dan kakak pertama ya pamit ya". Kata kakak kedua.
Setelah menjelang siang,tiba-tiba terdengar suara ketok pintu dari depan (Tok...tok..),ternyata teman-teman ayahnya datang menjenguk.
"Selamat siang".Kata seorang temannya.
"Om Dian,hmmm...om semua silakan masuk". Sambut Jasmine.
"Silakan duduk,saya akan tuangkan minuman". Kata ibu nya.
"Kalian masih siang begini sudah menjenguk aku,sangat merepotkan". Kata ayah.
"Tidak repot sama sekali,jangan berkata begitu".Kata seorang teman ayahnya.
"Kapan diperbolehkan pulang oleh dokter?". Kata om Dian.
"Besok sudah boleh pulang,tapi tetap harus rawat jalan selama pemulihan". Kata ayah.
"Baguslah,oh ya.. ini dari kami,ini adalah susu herbal yang berkhasiat untuk kesehatan,tidak berlemak dan tidak terlalu manis,aman untuk lambung". Kata seorang teman ayahnya sambil menunjukan bingkisan yang di tangannya.
"Kalian datang jenguk saya saja sudah senang,kenapa harus repot-repot". Kata ayah.
"Kita semua pria dewasa yang datang,tidak tau harus membawa apa,dipikir lagi akan lebih berguna jika kasih susu herbal".Kata salah satu dari teman ayahnya.
"Sudah ini diterima ya". Kata teman ayahnya yang kasih langsung ke ibunya.
"Terimakasih banyak,kalian sangat pengertian,karena kalian sudah berkata begitu,baiklah akan saya terima". Kata ibu.
"Mana Jimmy dan Jerry? Belum datang?". Kata om Dian.
"Sudah datang dari pagi, mereka berdua sudah berkeluarga dan mereka masih harus pergi kerja,antar anak sekolah dan lain-lain,saya menyuruh mereka tidak perlu temanin aku disini. Sudah ada istri saya dan Jasmine disini,jadi mereka datang hanya sebentar dan malam baru mereka datang lagi". Jelas ayah.
"Begini juga baik,lagian disini ada istri dan Jasmine sudah sangat membantu". Kata Pak Dian.
"Benar,kondisi dia sudah stabil,harusnya saya sendiri juga sanggup menjaganya, tapi Jasmine bersikeras ingin menemani". Kata ibu.
"Saya melihat ketiga anak mu dari kecil sampai dewasa,ketiganya adalah anak berbakti,kedua kakaknya malam baru datang, bagaimana Jasmine bisa tenang hanya biarkan kamu menemani ayahnya berdua". Kata om Dian.
"Om Dian benar-benar mengerti saya,karena saya sudah di izinkan perusahaan untuk merawat ayah,jadi saya saja yang temanin disini. Biarkan kedua kakak ku melakukan tugasnya seperti biasa". Ucap Jasmine.
"Jasmine benar-benar anak yang baik,makin dewasa makin perhatian,makin cantik,sudah punya pacar belum Jasmine?". Goda om Dian.
"Belum om". Jawab Jasmine malu-malu.
"Gadis seperti Jasmine bukankah seharusnya banyak yang antri,jangan terlalu pemilih". Kata om Dian.
"Om Dian bisa saja,sekarang masih belum ketemu jodoh saya,doain saja". Kata Jasmine.
"Mau om kenalin?sayangnya aku gak punya anak cowok oh ya disini ada om Ardi yang juga punya anak laki-laki single,sepertinya kalian cocok". Ejek om Dian.
"Kenapa jadi bahas aku sih om,ngak ah... nanti jodoh Jasmine datang sendiri,malu Jasmine dikenalin seperti ini,kesannya Jasmine mau di jodohkan". Ucap Jasmine kesal.
"Hahaha... om bercanda,om sudah tau jawabanmu sebelum bertanya". Kata om Dian.
"Anakku yang ini sudah pernah menolak perjodohan yang saya tentukan dengan anaknya Robert,bagaimanapun kita harus menghargai keputusan Jasmine,jika dia tidak mau,saya juga tidak bisa memaksa". Kata ayah.
"Setau saya,anaknya om Robert sangat ganteng,berwibawa,dia juga pintar,gak nyesal Jasmine kamu menolak?". Goda om Dian lagi.
"Tidak ahh... ,saya lebih nyesal jika bukan karena cinta. Belum tentu anak om Robert juga bisa menerima Jasmine,belum tentu anaknya om Robert bisa bahagia bersama Jasmine,lebih baik biarkan jodoh yang seleksi". Jelas Jasmine.
"Benar juga teorimu,kali ini om dukung kamu". Kata om Dian.
"Terimakasih om Dian". Ucap Jasmine.
"Sudah ini ada banyak sekali buah dan cemilan yang bisa dimakan,atau kalian mau makan apa biar Jasmine yang pergi beli". Kata ibu.
"Tidak perlu, tidak perlu repot-repot". Ucap teman ayahnya serentak.
Setelah teman ayahnya lama berbincang dengan ayahnya,akhirnya mereka pulang. Waktunya ayah Jasmine untuk menganti obat, terlihat suster dan dokter yang masuk ruangan untuk memeriksa ayahnya.
"Apakah sudah selera makan? Ada mual atau sakit kepala?". Tanya dokter.
"Tidak dok,saya hanya merasa ngantuk". Kata ayah Jasmine.
"Oh begitu,bagus jika ngantuk tidurlah. Karena pengaruh efek obat,jadi pasien bisa merasa ngantuk,itu adalah hal yang wajar". Kata dokter.
"Dok,apakah saya boleh minum susu herbal atau makanan herbal lainnya? Teman saya membawakan susu herbal untuk saya,yang katanya bagus untuk kesehatan". Tanya ayah sambil menunjukan susu yang temannya kasih.
"Tentu saja,jika makanan menunjang kesehatan,itu aman untuk dikomsumsi, tapi pastikan makanan atau minuman yang dimakan tidak mengandung gula yang berlebih,tidak terlalu asin,testurnya makanan tidak keras,tidak pedas dan tidak berminyak. Selama menghindari itu,aman untuk di konsumsi". Kata dokter.
"Besok pasien sudah boleh pulang,kami akan untuk mengontrol terakhir kali di jam sembilan pagi,pastikan pasien sudah sarapan terlebih dahulu". Kata suster.
"Baik,Terimakasih dokter dan suster". Kata Jasmine dan ibunya.
Malam telah tiba,kedua kakaknya datang bersama istri anak-anak mereka, ayah Jasmine senang sekali melihat cucu nya datang menjenguk. Namun,tidak berselang lama terdengar ketokan pintu lagi dari luar. Ternyata yang datang adalah Mia dan Marco teman kantor Jasmine,dan ada seseorang lagi yang membuat pemandangan semua orang begitu hening sejenak. Steven juga ikut datang bersama Mia dan Marco,Steven yang juga merupakan teman Marco dimana keluarga Jasmine begitu menyukainya sejak bertemu Steven pertama kali.
"Eh... silakan masuk". Kata ibu Jasmine.
"Jas,tuangkan minuman untuk temanmu". Kata kakak pertama.
"Ehm... iya". Jawab Jasmine kaku.
"Sini ku bantuin". Kata Mia.
"Paman tante,saya datang menjenguk paman,gimana kabat paman?". Ucap Steven.
"Paman tante,saya datang mengacau lagi". Kata Marco.
"Apanya mengacau,kami senang kalian datang,silakan duduk". Kata ibu nya.
"Paman sudah membaik,besok sudah boleh pulang. Terimakasih kalian datang menjenguk lagi".Kata ayah.
"Jas,gimana senang gak Steven datang?". Ejek Mia.
"Apaan sih,kenapa kalian bisa datang bareng?". Tanya Jasmine.
"Hmmmm,tanyakan aja langsung sama Steven". Goda Mia.
"Minumannya sudah belum Jasmine,kok jadi gosip di belakang". Kata ibu.
"Iya ini sudah". Kata Jasmine.
Jasmine mengambil cangkir yang berisi teh untuk dibawakan ke tamu,nampak Jasmine yang gugup saat dia memberikan cangkir teh itu kepada Steven,dia tidak habis pikir kenapa Steven bisa ikut datang. Dalam otak Jasmine,pasti ulah Marco dan Mia,mereka berdua merencanakan sesuatu. Namun tatapan Steven tidak terlepas dari Jasmine.
"Hi Jasmine,Terimakasih tehnya". Kata Steven.
"Hmmm...sama-sama". Kata Jasmine.
"Jasmine bertanya kenapa Steven bisa kebetulan datang bersama kami,saya rasa sepertinya Steven sendiri yang harus menjawabnya". Ejek Mia.
"Mia...apa sih kami ini". Ucap Jasmine merasa malu.
"Oh benar,harus Steven yang jawab". Lanjut Marco.
"Marco,kamu....". Kata Jasmine.
"Saya yang bertanya kepada Marco,hmmmm... saya bertanya apakah hari ini mereka akan datang menjenguk lagi,jika ada,saya ingin ikut. Tidak apa-apa kan Jasmine? semoga kedatanganku tidak mengganggu semuanya". Terang Steven.
"Eh.. begitu,tidak mengganggu. Terimakasih sudah datang". Kata Jasmine.
"Kamu begitu pengertian nak Steven,senang bisa mengenalmu,bisa bertemu adalah jodoh. Semoga bisa berteman semuanya". Kata ayah.
"Benar kata papa,Steven adalah pria yang pengertian,tidak sombong masih mau menjenguk papa, keluarga kita tentunya sangat senang bisa mengenal kamu. Marco dan Mia juga terimakasih banyak,Jasmine sudah empat hari tidak masuk kerja,sangat merepotkan kalian". Kata kakak pertama.
"Terimakasih semuanya". Kata Steven.
"Tidak merepotkan sama sekali,Jasmine sudah sering membantu saya saat anak saya sakit, saya tidak masuk kerja Jasmine lah yang membantu pekerjaan saya,sekarang Jasmine harus menjaga papanya,sudah seharusnya saya membantu Jasmine". Kata Mia.
"Benar,kinerja Jasmine di kantor sudah tidak diragukan lagi,manajer juga sangat mengapresiasikan Jasmine,kita rekan kerja saling bantu membantu sudah sewajarnya". Kata Marco.
"Kenapa kata-kata kalian buat saya terharu". Kata Jasmine dengan mata berkaca-kaca.
"Lebih terharu kata-kata saya,Mia,atau kata-kata Steven". Goda Marco.
"Marco kamu.... ini". Kata Mia.
Semua tertawa mendengar kata-kata Marco,mereka juga bisa melihat jelas wajah Jasmine yang memerah. Keluarga Jasmine seperti melihat adanya titik terang hubungan Jasmine dan Steven.
"Steven kerja dimana?". Tanya ayah.
"Saya kerja di sebuah perusahaan customer good sebagai tax accounting". Jawab Steven.
"Bagus sekali,Steven pasti pintar perpajakan". Kata ayah.
"Paman terlalu memuji". Kata Steven.
"Steven berapa bersaudara?". Tanya ayahnya lagi.
"Pa... orang datang sebagai tamu,jangan di intrograsi terus". Kata Jasmine.
"Hahaha... papa hanya ingin tau,maaf Steven,paman banyak tanya. Mungkin maksud Jasmine,pertanyaan seperti ini harusnya Jasmine sendiri yang bertanya langsung". Ejek ayahnya.
"Papa... bukan begitu....". Kata Jasmine.
"Tidak apa-apa Jasmine,paman hanya ingin tau,biar saya jawab pertanyaan paman. Saya anak terakhir dari dua bersaudara. Kakak laki-laki ku sudah berkeluarga". Jawab Steven.
"Steven sendiri sudah punya pacar? Sudah pernah pacaran berapa kali?". Sambung kakak kedua.
"Kakak... maaf Steven,pertanyaan kakakku tidak perlu dijawab". Kata Jasmine.
"Hahaha...tidak apa-apa,tidak masalah bagiku untuk menjawab. Saya belum punya pacar dan saya belum pernah pacaran sama sekali,jadi belum punya pengalaman tentang pacaran". Kata Steven.
"Tenang Steven,saya akan siap memberikan ilmu saya. Jasmine juga belum pernah pacaran kan Jas?". Kata Marco.
"A..aku...". Kata Jasmine.
"Biar aku bantu jawab,Jasmine belum pernah pacaran,saya juga akan siap memberikan ilmuku". Kata Mia.
"Kalian berdua hari ini apaan sih". Kata Jasmine.
"Jadi bagaimana pandangan Steven tentang adikku Jasmine?". Kata kakak pertama.
"Stop,kenapa jadi bahas aku. Jangan membuat Steven gak enak,maafkan mereka Steven". Kata Jasmine.
"Gak apa-apa,menurut saya Jasmine adalah gadis yang baik dan lembut,dia juga sangat menyayangi keluarga". Ucap Steven.
"Yaaa,Steven belum tau kalau adikku kalau marah seperti harimau". Lanjut kakak kedua.
"Kakak stop bully Jasmine". Kata Jasmine.
"Selain itu,Jasmine juga pintar". Tambah Mia.
"Nah kalau itu saya terima". Kata Jasmine.
Semua orang di ruangan itu seketika ketawa terbahak-bahak,semua melihat Steven mempunyai niat untuk mendekati Jasmine,semuanya menaruh harapan kepada Steven dan Jasmine. Berharap Steven dan Jasmine yang sama-sama single itu bisa saling menjalin kasih. Bukan hanya keluarga Jasmine,bahkan temannya Mia dan Marco juga mendukung Steven. Namun bagi Jasmine, Steven hanyalah teman yang datang menjenguk ayahnya. Karena Jasmine bukan cewek yang peka terhadap hal romantis,apakah Steven serius dengan Jasmine dan bisa meluluhkan hati Jasmine?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments