"Bagaimana kalian bisa merencanakan ini semua,kalian sudah cocok jadi event organization".Kata Jasmine.
"Sebenarnya kita hanya membantu,ide semua dari Steven sendiri". Kata Marco.
"Benar,kami hanya membantu". Kata Mia.
"Kalian benar-benar,sampai melibatkan Pak Hadi". Kata Jasmine.
"Tidak apa-apa,saya senang membantu".Kata Pak Hadi.
"Terimakasih banyak Marco,Mia,terutama Pak Hadi,jika anda tidak membantu mungkin tidak akan berjalan seperti ini". Kata Steven.
"Sama-sama Steven,karena saya memang sudah tidak sabar melihat kalian jadian". Kata Pak Hadi.
"Kamu Steven...kenapa bisa punya ide seperti itu?". Tanya Jasmine.
"Tidak tau juga,tiba-tiba terpikirkan saja,saya sudah pernah menyatakan cintaku di tempat private,tapi kamu tolak,kali ini aku mau menyatakan cinta di tempat rame". Kata Steven.
"Ya..tapi ini acara kantorku,semua orang kantor pada tau". Kata Jasmine.
"Baguslah semua orang kantor tau,biar tidak ada lelaki yang goda kamu di kantor,sudah tau kalau Jasmine sekarang sudah punya pacar". Kata Steven.
"Steven,hari ini nginap di hotel kita saja,saya sudah sediakan satu kamar untukmu,besok ikut kita ke kota jalan-jalan,lusa baru ikut kita pulang bagaimana?". Kata Pak Hadi.
"Baik Pak,Terimakasih sudah merepotkan".Kata Steven.
"Tidak apa-apa".Jawab Pak Hadi.
Seperti yang dikatakan Pak Hadi,Steven akhirnya bersama group karyawan kantor Jasmine pulang kembali ke hotel,keesokan harinya adalah hari terakhir mereka rekreasi. Semua seperti biasa bangun pagi dan segera menuju resto hotel untuk sarapan. Disana sudah hadir Jasmine,Mia,Marco,Steven,dan lain-lain.
Bak putri dan pangeran,mereka berdua menjadi pusat perhatian semua orang,walaupun keduanya masih malu-malu,dengan menyandang status sebagai pasangan kekasih,Jasmine dan Steven untuk pertama kalinya berpegangan tangan di depan umum.Terlihat Steven yang begitu antusias mengambil sarapan untuk Jasmine membuat Mia melemparkan beberapa candaan untuk Jasmine.
"Jas,begini kalau punya pacar,semua di ambilin,jadi tuan putri hanya perlu duduk diam menunggu". Kata Mia.
"Apa enaknya,saya sudah terbiasa sendiri,aneh jadinya". Kata Jasmine.
"Sudah,nikmati saja,nanti juga kamu terbiasa". Ucap Mia.
"Kami juga yang menjadi biang keloknya,kamu sudah tau bakalan ada acara nyatakan cinta dari Steven,tapi kamu pandai sekali berakting".Kata Jasmine.
"Maaf deh,sebenarnya ingin sekali saya kasih tau. Tapi tidak surprise namanya,aku juga kesal sama kamu Jas,kita sengaja suruh Steven tidak usah membalas pesanmu,tapi kamu santai saja". Kata Mia.
"Saya tidak tau apa yang Steven rasakan,apakah dia marah atau putus asa sama saya,lebih baik kan tidak usah peduli". Kata Jasmine.
"Sedang ngobrol apa? Seru sekali". Tanya Steven sambil memberikan makanan yang sudah dia bawakan untuk Jasmine.
"Ehmm...tidak apa-apa,ngobrol soal tempat yang akan kita datangi nanti". Jawab Jasmine.
"Ayo makan semuanya,nanti kita akan jalan-jalan ke kota Vilas,katanya kuliner di kota Vilas enak-enak". Kata Marco.
"Di otakmu hanya makanan". Ejek Mia.
Setelah selesai sarapan,mereka pun menuju kota Vilas. Tempat kunjungan mereka yang pertama adalah kota tua di Vilas,disana terdapat museum kuno yang bersejarah,dan ada pasar yang menjajakan makanan,pakaian serta aksesoris. Mia sesekali sibuk sendiri sengaja meninggalkan Jasmine dan Steven agar mereka berdua punya waktu bersama.
Setelah itu mereka menuju tempat kedua yaitu farm Vilas disana terdapat banyak sekali spot foto yang instgrameble.Kesempatan itu tidak di sia-siakan Jasmine dan Mia untuk mengambil foto. Sesekali Mia menawarkan diri untuk memotret Jasmine dan Steven.
Keseruan tidak sampai disitu,mereka juga mengunjungi kebun binatang di kota Vilas,banyak sekali satwa yang mengemaskan yang bisa mereka lihat,Jasmine dan Mia juga terlihat memberikan makanan kepada satwa. Dan lagi-lagi Mia sor sendiri sampai meninggalkan Jasmine dan Steven berdua dia belakang.
Walaupun ini adalah acara tour karyawan,namun Jasmine dan Steven sangat memanfaatkan waktu berdua dengan baik,mereka berdua pun terlihat bahagia. Setelah seharian berjalan-jalan,mereka akhirnya di pulangkan ke hotel untuk beristirahat. Semua harus bangun pagi lagi besok,karena mereka akan pulang ke kota asal.
Keesokan harinya semua berkumpul di resto untuk sarapan dan adalah sarapan terakhir mereka di hotel itu karena mereka sudah akan pulang,setelah semua selesai makan,semua karyawan dan atasan berfoto bersama untuk kenang-kenangan.
"Jas,nanti kamu duduk sama Steven saja,saya bisa duduk di tempat lain". Kata Mia.
"Tidak mau,aku maunya sama kamu Mia,kan kita udah janji mau barengan sampai pulang". Ucap Jasmine.
"Tidak apa-apa Mia,saya bisa duduk di mana saja,kamu duduk sama Jasmine saja". Kata Steven.
"Steven duduk sama saya saja,kebetulan saya duduk sendiri. Istri duduk dengan anak-anak saya". Tawar Pak Hadi.
"Oh baguslah,saya bisa duduk sama Pak Hadi". Kata Steven.
Sepanjang pejalanan,Jasmine dan Mia sibuk melihat foto hasil jepretan mereka. Sambil ngobrol dan bercanda,tak terasa enam jam pejalanan sudah terlewati dan akhirnya mereka sampai di kota dan diturunkan di gedung kantor.
"Jas,Marco,Steven,semuanya saya duluan ya,suami saya sudah menunggu. Sampai ketemu di hari Senin ya". Kata Mia.
"Aku juga pamit ya,anak saya sudah tidur,sampai ketemu di hari Senin". Ucap Marco.
"Hati-hati ya kalian di jalan,sampai ketemu". Kata Jasmine.
Mia dan Marco berpamitan,Mia sudah di jemput suaminya,dan Marco juga sudah akan balik duluan,disusul dengan Pak Hadi yang pulang, dan Steven mengantar Jasmine pulang ke rumah. Jasmine menawarkan untuk makan malam di rumah dan di iyakan Steven.
Sesampainya dirumah,Jasmine dan Steven sudah disambut oleh keluarga besar Jasmine. Ada ayah dan ibu Jasmine serta kedua kakak dan kakak ipar Jasmine.
"Ma Pa,saya pulang. Ada apa ini? Ada acara ulang tahun kah? Siapa yang berulang tahun?". Tanya Jasmine.
"No No,tidak ada yang ulang tahun,kita akan merayakan hari jadian Jasmine dan Steven". Kata kakak pertama.
"Lah,kalian tau dari mana ?". Tanya Jasmine.
"Sudahlah masuk dulu Jasmine dan Steven,ini adalah party untuk kalian berdua". Kata ayah.
"Jawab dulu Pa,kalian tau dari mana sih?". Tanya Jasmine lagi.
"Saya yang kasih tau Jasmine,saya mengatakan rencana saya kepada mereka". Kata Steven.
"(Ngapain kamu kasih tau,kan jadinya heboh begini)". Bisik Jasmine.
"Sudah ayo makan,mama masak makanan spesial untuk kalian berdua". Kata ibu.
"I love you mama,tau saja Jasmine suka makan lobster saus padang".Kata Jasmine.
"Ini bukan hanya makanan kesukaan kamu Jas,ternyata ini juga makanan kesukaan Steven,iya kan Steven?". Tanya ibu.
"Iya tante,Terimakasih banyak". Jawab Steven.
"Kalau begitu makan yang banyak". Kata ibu.
"Saya sebagai kakak pertama dari Jasmine,bersulang untuk kalian Steven dan Jasmine. Selamat jadian". Kata kakak pertama sambil mengangkat air soda yang ada ditanganya.
"Terimakasih kak". Kata Steven.
"Apa sih ihhhh,lebay banget kakak ku ini". Kata Jasmine.
"Saya juga mau lebay,sebagai kakak kedua saya bersulang untuk kalian berdua,selamat jadian dan semoga cepat married". Kata kakak kedua sambil mengangkat teh yang ada di tangannya.
"Terimakasih kak,saya juga bersulang untuk kalian yang sudah mendukung saya dengan Jasmine". Kata Steven.
"Steven,lama-lama kamu ketular penyakit lebay kedua kakakku". Kata Steven.
"Papa juga mau ketularan lebay,karena papa tidak boleh minum teh dan soda,ya sudah papa bersulang pakai air putih saja,mari kita bersulang bersama di hari jadian anak gadisku,semoga dia segera di lamar". Kata ayah.
"Papa apa-apa sih". Kata Jasmine.
"Sudah diam Jasmine,ayo bersulang". Kata ayah.
Semua terhanyut dalam suasana yang begitu bahagia dan hangat. Steven juga merasa jika keluarga Jasmine bukan melihat dia sebagai pacarnya Jasmine,tapi lebih menganggap dia sebagai keluarga sendiri.
Hari pertama kerja setelah liburan,Steven yang sekarang berstatus kekasih Jasmine mempunyai tugas tetap mengantar Jasmine ke kantor dan menjemput Jasmine pulang kantor. Walaupun hal itu bukan kemauan Jasmine melainkan keinginan Steven sendiri,tapi Jasmine tidak ada lagi alasan untuk menolak.
"Nanti saya jemput ya Jas,jangan melirik pria yang lain ya". Kata Steven.
"Harusnya saya berkata begitu,kenapa terbalik". Kata Jasmine.
"Kamu tidak perlu berkata seperti itu karena tidak ada lagi wanita yang terlihat cantik di mataku selain kamu". Gombal Steven.
"Sudah,simpan kata-kata manismu. Hati-hati di jalan,jangan ngebut. Sampai nanti". Kata Jasmine.
"Bye". Kata Steven.
"Jasmine,ini bunga bouquet hari ini". Kata Sekuriti.
"Oh Terimakasih Pak". Kata Jasmine.
"Ada lagi,ini bunga selama lima hari Jasmine,apa sih pengirim tidak tau ya selama lima hari kamu ikut tour? Kenapa masih tetap mengirim?". Tanya Sekuriti.
"Baik pak,Terimakasih. Aku ambil bunga yang hari ini saja,sisanya di buang saja Pak,sudah layu".Kata Jasmine.
Jasmine hanya tersenyum dan tidak menjawab pertanyaan sekuriti,dia hanya menyuruh Pak sekuriti membuang bunga yang sudah layu itu. Segera dia masuk ke ruangannya sambil membawa bouquet bunga yang baru.
"Pagi Mia,harum banget bunga ini". Kata Jasmine.
"Pagi Jas,hmmm...Jas,soal bouquet bunga kamu sudah pernah bicarakan kepada Steven?". Tanya Mia.
"Belum sih,tapi apa mesti kasih tau?". Tanya Jasmine.
"Tentu saja,gimana sih kamu ini. Sekarang posisi kamu sudah menjadi pacarnya Steven. Jangan sampai dia salah paham suatu hari". Kata Mia.
"Benar juga katamu,tapi harus mulai dari mana saya menjelaskannya?". Tanya Jasmine.
"Jelaskan saja sejujurnya,mulai dari pertama kali kamu bekerja disini sudah menerima bunga dari orang yang tidak dikenal,walaupun kamu sudah mencari siapa yang mengirim,namun sampai sekarang belum ketemu dan berlanjut sampai sekarang". Jelas Mia.
"Baiklah,saya akan mencoba memberitahukan kepada Steven". Kata Jasmine.
"Benar,kamu harus kasih terlebih dahulu sebelum dia tau dengan sendirinya". Kata Mia.
"Mia..menurutmu jika saya beritahukan Steven yang sebenarnya apakah akan mempengaruhi hubungan kita?". Tanya Jasmine.
"Saya rasa tidak,lebih baik jujur dari awal sehingga tidak ada pihak yang merasa dibohongi". Kata Mia.
"Benar katamu,semoga dia tidak keberatan". Kata Jasmine.
"Tidak akan,Steven adalah pria yang pengertian". Kata Mia.
Jasmine merasa memang sudah saatnya untuk menjelaskan semuanya kepada Steven,dia tidak mau menutupi apapun dari Steven, namun disisi lain Jasmine sedikit takut jika kenyataan ini akan melukai Steven. Walaupun begitu,dia tetap memilih untuk mengatakan yang sebenarnya.Pada saat Steven menjemput Jasmine pulang dari kantor,Jasmine mengambil kesempatan untuk berbicara terus terang kepada Steven.
"Steven,ada hal yang mau aku ngomongin". Kata Jasmine.
"Ada apa? Katakanlah". Kata Steven.
"Hmmm...ada sesuatu yang selama ini kamu tidak tau,tapi...gimana ya aku mengatakannya". Kata Jasmine.
"Apa sesuatu yang sangat penting?". Tanya Steven.
"Sebenarnya mau di bilang penting juga tidak,tapi kamu harus tau". Kata Jasmine.
"Ya sudah,katakan saja pelan-pelan,saya akan mendengarkan". Kata Steven.
"Tapi jangan marah ya,janji?". Jasmine berusaha meyakinkan Steven.
"Iya janji ngak bakal marah,apa si Jas,bikin penasaran saja". Kata Steven.
"Begini,jadi selama saya diterima di perusahaan tempat saya kerja,saya selalu mendapatkan kiriman bouquet bunga dari orang yang tidak di kenal. Tidak ada nama dan alamat pengirim,kurir yang mengantar bunga juga tiap hari berbeda. Beberapa kurir yang saya intrograsi tidak mau memberitahukan alamat pengirim dan siapa yang mengirim". Ucap Jasmine.
"Sungguh misterius,apa itu sejenis teror?". Tanya Steven.
"Awalnya saya juga merasa aneh dan takut ini adalah sebuah teror. Tapi sejauh ini aman-aman saja. Saya sempat curiga dengan Pak Hadi dan saya bertanya langsung kepada beliau,ternyata bukan dia orangnya. Saya juga sudah pernah intrograsi beberapa toko bunga yang pernah menerima pesanan Pak Hadi,namun hasilnya memang tidak menunjukan bukan Pak Hadi yang mengirim". Jelas Jasmine.
"Apa ada ciri-ciri staf kantor yang mencurigakan? Atau ada yang menyukaimu diam-diam di kantor?".Tanya Steven.
"Tidak ada,bahkan orang kantor mengira jika bouquet itu adalah dari pacarku".Kata Jasmine.
"Ini sungguh aneh,tapi kenapa kamu harus menerimanya? Kamu bisa membuangnya". Kata Steven.
"Kamu tau kan saya sangat menyukai bunga,walaupun saya tersirat untuk membuangnya,tapi saya tidak tega membuang bunga yang cantik itu.Bunganya tidak bersalah,dan orang yang mengirimkan bunga ini juga tidak melakukan apa-apa,selama bertahun-tahun saya hanya dapat kiriman bouquet bunga tanpa tau siapa yang mengirimnya". Terang Jasmine.
"Saya mengerti,apakah hari ini kamu masih tetap mendapatkan kiriman bouquet?". Tanya Steven.
"Masih,bahkan saat saya tour karyawan ke kota Vilas,si pengirim tetap mengirimkan bouquet". Kata Jasmine.
"Kalau begitu,saya berani yakin yang mengirimkan bunga untukmu bukan orang kantor. Jika dia salah satu staf kantor,pastinya dia akan tau jika kalian melakukan touring selama lima hari dan dia juga ikut menyaksikan waktu saya menyatakan cinta kepadamu di Heaven Hill waktu itu". Ucap Steven.
"Saya juga yakin kalau si pengirim bunga bukanlah staf kantor kita. Walaupun saya pernah ingin sekali mencari tau,tapi sekarang saya tidak mau mempedulikan soal itu. Namun,hal ini harus saya katakan sejujurnya kepadamu,agar suatu hari kamu tidak salah paham dan kecewa. Saya tidak mau ada hal yang ditutupi dari kamu,begitu juga sebaliknya". Kata Jasmine.
"Saya mengerti,sekarang saya sudah tau kenyataannya. Lalu apa rencana kamu selanjutnya?". Tanya Steven.
"Saya hanya ingin tetap menerima bouquet bunga ini seperti biasa,tapi apakah ini akan melukai hatimu?". Tanya Jasmine balik.
"Tentu saja tidak,saya izinkan kamu menerima bouquet bunga ini seperti biasa,tapi jika suatu hari orang yang mengirim bunga muncul, kamu harus memberitahu aku". Kata Steven.
"Tentu saja saya akan memberitahumu,seperti yang saya katakan tadi,saya tidak mau ada hal yang di tutupi diantara kita berdua". Terang Jasmine.
"Saya percaya kamu Jasmine,saya hanya takut jika suatu hari orang itu muncul akan merusak hubungan kita". Kata Steven.
"Saya sudah memilih kamu Steven,apapun yang akan terjadi selama kamu tidak menghianati aku, saya tetap memilih kamu.Orang itu bukan siapa-siapa bagiku". Kata Jasmine.
"Saya beruntung mendapat pacar cantik,pintar dan pengertian". Kata Steven.
"Kamu juga harus janji satu hal Steven,apapun yang terjadi,tidak boleh ada yang kamu tutupi dari aku". Kata Jasmine.
"Saya janji". Ucap Steven.
Akhirnya Steven sudah tau kebenarannya dan dia tidak keberatan soal itu,bagaimana kelanjutan kisah antara Jasmine dan Steven?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments