Kencan pertama Jasmine

Keluarga Jasmine sangat bahagia atas kepulangan ayahnya dari rumah sakit. Ayah Jasmine merasa hidup kembali dan kembali bersemangat setelah pulang ke rumah. Jasmine dan ibunya melakukan serangkaian prosedur pemulihan yang disarankan oleh dokter. Namun ayah Jasmine kali ini tidak bandel lagi,dia mengiyakan semua yang keluarganya lakukan untuknya.

"Jasmine,papa sudah pulang dan sudah patuh sama kalian,kamu sudah boleh kembali bekerja, tidak enak kan biarkan Mia membantumu selama ini". Ucap ayah.

"Pa,papa lupa ya,besok kan Sabtu,Jasmine tidak kerja. Jadi besok Jasmine bisa temanin papa lagi di rumah,besok Jasmine temanin papa jalan-jalan di taman ya?". Kata Jasmine.

"Jasmine ku yang baik,yang cantik,Sabtu itu adalah hari anak muda untuk pacaran,kamu malah pacaran sama papa di taman,ngak ahhh,pergi kencan sana". Ejek ayah.

"Papa ini gimana sih,papa kan cinta pertama Jasmine. Hehe..I love you papa". Kata Jasmine sambil mencium ayahnya.

"Hmmm...sudah ahh,papa serius,besok pergi kencan sana. Masa papa punya gadis cantik,malam minggu cuma di rumah aja". Kata ayah.

"Papa... Jasmine mau malam minggu sama siapa? Ini ceritanya Jasmine di tolak papa? Isshh... papa tega". Kata Jasmine.

"Papa tanya serius,gimana kelanjutan kamu dengan Steven?". Tanya ayah.

"Kenapa bahas Steven lagi sih Pa,aku sama Steven itu tidak ada apa-apa,kita hanya berteman". Kata Jasmine.

"Hmmm... jadi Steven itu tidak cari kamu lagi?".Tanya ayah.

"Tidak ada Pa,ngapain dia cari Jasmine,kan Jasmine tidak berutang sama dia. Karena papa ini buat Jasmine bad mood sekarang,papa harus makan obat dulu". Kata Jasmine.

"Yaahh...anak gadisku baperan". Kata ayah.

"Ini makan obat yang pahit ini". Kata Jasmine kesal.

"Ya ya ibu dokter". Kata ayah.

Mendengar Jasmine berkata begitu,ayahnya sedikit khawatir,mungkin Steven tidak serius atau memang Steven hanya menganggap Jasmine sekedar teman.

Terdengar bunyi nada dering Jasmine mendering. Segera Jasmine mengangkat telepon ternyata telepon dari Marco.

"Halo Marco,ada apa?". Kata Jasmine.

"Jas,besok anak saya ulang tahun yang ke satu tahun.Saya ada adakan acara kecil-kecilan di rumah,datang ya? Tidak lama kok,Mia juga akan datang". Kata Marco.

"Wuah...anak cowok sudah satu tahun ya,baiklah jam berapa?". Kata Jasmine.

"Jam empat sore,datang ya. Tidak perlu membawa hadiah,cukup datang saja". Kata Marco.

"Kamu ini,anak-anak ulang tahun,dia pasti senang dapat kado,tidak bisa di skip. Setahun sekali harus kasih kado.Baiklah besok ketemu ya?". Kata Jasmine.

"Gak usah repot-repot Jas,baiklah besok hadir ya". Kata Marco.

"Siapa yang telepon Jas,senang sekali,ada janjian ya besok?". Tanya ayah.

"Oh ini Marco telepon katanya anaknya besok ulang tahun ke satu tahun,jadi undang Jasmine untuk menghadiri acara ulang tahun anaknya". Terang Jasmine.

"Oh begitu,ya baguslah. Jadi Jasmine besok pergi dengan siapa?". Tanya ayah.

"Sama papa mama dong". Kata Jasmine.

"Mama sibuk mau jaga pasien. Lagian pasien yang satu ini harus banyak istirahat". Kata ibu.

"Ya... mama....". Ucap Jasmine kecewa.

"Benar kata mamamu,masa ulang tahun anaknya Marco,ajak papa mama sih. Kamu ini ada-ada saja". Kata ayah.

"Ya sudah,kalau begitu Jasmine pergi sendiri saja. Oh ya papa mama aku mau keluar bentar cari kado untuk anaknya Marco. Jasmine pinjam mobil papa ya". Kata Jasmine.

"Baiklah,hati-hati". Kata ayah.

Setengah jam kemudian,terdengar telepon rumah Jasmine berdering. Ayahnya Jasmine yang di ruang tamu pun segera mengangkat telepon.

"Halo..".kata ayah.

"Halo,ini dengan papanya Jasmine?". Kata sekarang pria di telepon.

"Iya,ini dengan siapa?". Tanya ayah.

"Ini saya Steven paman". Kata Steven.

"Oh.. nak Steven,mau cari Jasmine? Kebetulan Jasmine baru keluar". Jelas ayah.

"Tidak paman,saya bukan mencari Jasmine,saya mencari paman". Kata Steven.

"Hmmm,ada apa ya Steven?". Tanya ayah.

"Begini paman,Marco besok undang saya ke acara ulang tahun anaknya,kebetulan dia juga mengundang Jasmine. Izin paman,apakah saya boleh mengajak Jasmine pergi bersama saya?". Kata Steven.

"Ehm...tentu saja,jika tidak keberatan,lagian Jasmine juga pergi sendiri". Kata ayah.

"Jadi boleh ya paman? Terus ada satu lagi yang mau saya katakan. Hmmm...". Kata Steven terbata-bata.

"Tidak apa-apa. Katakan saja Steven". Kata ayah.

"Apa boleh setelah kita selesai dari acara ulang tahun,saya ajak Jasmine jalan-jalan berdua? Saya ingin mengenal lebih dekat dengan Jasmine". Kata Steven.

"Tentu saja boleh,tapi kamu harus ingat ya Steven, Jasmine pergi dengan kamu baik-baik,pulangkan Jasmine dengan baik juga". Kata ayah.

"Saya mengerti paman,saya mengerti maksud paman. Saya janji akan menjaga Jasmine dengan baik dan pulangkan Jasmine dengan baik. Saya tidak akan terlalu malam antarkan dia pulang". Jelas Steven.

"Baguslah,saya setuju dengan mu". Kata ayah.

"Terimakasih paman". Kata Steven.

Setelah menutup telepon Steven,ayahnya ketawa terbahak-bahak,terlihat ketawa bahagia yang terpancar dari wajah ayahnya Jasmine membuat ibunya merasa heran.

"Siapa Pa? Senang sekali seperti menang undian". Kata ibu.

"Tebak Ma,siapa yang barusan telepon?". Kata ayah.

"Jasmine ya? Jasmine bukannya baru keluar cari kado?". Jawab ibu.

"Steven Ma,yang tidak sengaja bertemu dengan Jasmine di lift rumah sakit. Ternyata anak ini cukup gentle". Kata ayah.

"Dia cari Jasmine?". Kata ibu.

"Tidak Ma,dia cari papa. Begini...(sambil berbisik dengan istrinya dan mereka merencanakan sesuatu)".

Setelah beberapa jam kemudian Jasmine pulang,tapi Jasmine tidak tau jika Steven menghubungi ayahnya. Ayah dan ibu Jasmine sudah merencanakan sesuatu yang tidak diberitahukan kepada Jasmine.

"Jasmine pulang...". Teriak Jasmine.

"Apa yang kamu beli sayang?". Kata ibunya.

"Ini Ma,mobil-mobilan. Bagus kan,nanti anaknya Marco bisa duduk disini". Jelas Jasmine sambil memperlihatkan ke ayah dan ibunya.

"Bagus sekali,besok kamu harus dandan yang cantik,kado nya sudah ok,orangnya juga harus ok". Kata ayah.

"Jasmine tidak pande dandan Pa,yang penting rapi saja sudah". Kata Jasmine.

"Makeup sedikit,masa ke acara pasti cuma polosan". Kata ayah.

"Iya,iya. Besok Jasmine dandan seperti Cinderella biar papa puas. Ya udah,Jasmine ke kamar dulu ya Pa,mau bungkus kado ini". Kata Jasmine.

"Kecan anak ku besok harus berhasil". Kata ayah kepada ibunya.

"Saya rasa akan berjalan sesuai rencana". Jawab ibu.

Sabtu pagi yang cerah,kakak keduanya datang bersama istri dan anak-anak. Mereka sekeluarga menyantap sarapan bersama.

"Pa,hari ini aku pinjam mobil papa ya,mobilku lagi di service. Saya besok mau keluar kota". Kata kakak kedua.

"Ambil aja,kuncinya di lemari". Kata ayah.

"Lah,jadi kakak dan kakak ipar kalian datang naik apa?". Tanya Jasmine.

"Naik taxi online Jas". Kata kakak ipar kedua.

"Yah..padahal Jasmine hari ini mau pergi ke pesta pakai mobil papa,tapi tidak apa-apa,Jasmine naik taxi online saja". Kata Jasmine.

"Sory ya Jas,mobil kakak lagi di bengkel,besok kakak harus keluar kota". Kata kakak kedua.

"Tidak masalah kak,oh ya,anakmu nanti ikut aku saja ke pesta. Lagian ini juga pesta ulang tahun anak-anak". Kata Jasmine.

"Tidak bisa Jas,sayang sekali saya masih mau bawa dia ke rumah neneknya". Kata kakak kedua.

"Ya sudah lah kalau begitu,Jasmine pergi sendiri saja". Ucap Jasmine.

"Makanya Jas,cari pasangan biar ada yang temanin kamu ke pesta". Ejek kakak kedua.

"Pa Ma,kakak ejek Jasmine lagi,sudah lah Jasmine mau beres-beres dulu". Kata Jasmine.

Mereka sekeluarga tersenyum puas saat Jasmine meninggalkan ruang makan,seoalah sudah permainan ayah ibu dan kakaknya, Jasmine yang polos masih belum tau hal mengenjutkan apa yang akan terjadi padanya.

Setelah jam menunjukan tiga sore,Jasmine bersiap-siap untuk pergi ke acara ulang tahun anaknya Marco,bergegas dia turun ke bawah,hal yang tidak dia bahyangkan ada di depan matanya. Dia melihat Steven sedang duduk mengobrol dengan bapaknya sambil minum teh di ruang tamu.

"Kamu....".Kata Jasmine terkejut.

"Hmmm...hai Jasmine". Sahut Steven.

"Kamu...kenapa ada disini? Kenapa kamu selalu muncul tiba-tiba dimanapun?". Kata Jasmine.

"Jasmine,kok ngomongnya gitu sama tamu?Steven itu tamu papa.Lagian Steven kan juga mau ke acara ulang tahun anaknya Marco,ya sudah sekalian saja kalian pergi bareng". Kata ayah.

"Pa,tapi kan...,jangan repotkan orang Pa,Jasmine kan bisa pergi sendiri". Kata Jasmine.

"Tidak repot kok,saya sudah dapat izin dari paman untuk pergi bareng kamu. Lagian saya juga tidak punya teman,sekalian aja". Kata Steven.

"Ya sudah lah,ayo jalan". Kata Jasmine.

"Ok,saya jalan dulu ya paman tante". Kata Steven.

"Hati-hati di jalan". Jawab ayah dan ibu Jasmine.

"Bye Pa,Ma (awas ya Pa,kalau ini rencana papa)". Bisik Jasmine.

"Bukan rencana tapi takdir Tuhan,hehe". Bisik ayah ke Jasmine.

Jasmine yang pertama kali pergi bareng dengan pria yang belum begitu dia kenal merasa canggung dan was-was,namun dia berusaha untuk tenang supaya tidak terlihat oleh Steven.Di dalam mobil,selama perjalanan Steven mencoba mengajak Jasmine untuk mengobrol santai.

"Maaf ya Jasmine,kamu terkejut ya saya tiba-tiba ada di rumahmu?". Tanya Steven.

"Ya iya,lagian dari mana kamu tau alamat rumahku? Kok bisa datang?". Kata Jasmine.

"Hmmmm...sebenarnya saya tau nomor telepon rumahmu dari Mia,lalu saya mencoba telepon ke rumahmu untuk meminta izin ke papamu agar saya bisa pergi bareng dengan kamu". Jelas Steven.

"Hah? Kamu telepon ke rumah minta izin langsung sama papa? ". Kata Jasmine terkejut.

"Hmmm...iya,kamu tidak marah kan? Saya rasa sebaiknya langsung izin ke papamu. Jika aku telepon kamu langsung,pasti kamu menolakku". Kata Steven.

"Jadi kamu bersekongkol dengan papaku?". Kata Jasmine.

"Bisa di bilang begitu,tapi saya tidak berniat bersekongkol,niatku cuma minta izin".Terang Steven.

"Kapan kamu teleponnya? Saya tidak mendengar ada suara telepon rumah berdering". Tanya Jasmine.

"Kemarin siang,katanya papamu kamu keluar beli kado". Jawab Steven.

"Oh...Ya sudahlah lupakan". Kata Jasmine.

"Tapi... kamu tidak marah kan? Jangan marah ya?". Kata Steven.

"Kalau aku marah,saya sudah turun di tengah jalan". Kata Jasmine.

"Hehe...Terimakasih Jasmine". Kata Steven.

Setelah sampai di rumah Marco,bukan heboh karena acara ulang tahun anaknya Marco,tapi karena kedatangan Steven dan Jasmine yang datang berduaan. Mereka disambut oleh Marco selaku tuan rumah,dan Mia juga sudah sampai duluan disana. Pak Hadi manajer Jasmine juga hadir bersama dengan istri dan anaknya.

"Pemandangan indah apa yang saya liat hari ini,wuah pangeran Steven berhasil membawa putri Jasmine ke pesta dansa". Kata Marco.

"Seperti cerita dongeng,judulnya yang cocok apa ya Marco?". Lanjut Mia

"Kalian berdua ngomong apa sih,ini hadiah untuk anakmu". Kata Jasmine sambil memberikan hadiahnya.

"Ini hadiahku untuk anakmu,tolong jangan ejek kita lagi ya,tar Jasmine gak berani lagi ikut saya pulang". Kata Steven.

"Kalian berdua ini,sudah ku jelaskan tidak perlu membawa hadiah". Kata Marco.

"Pak Hadi,Bu Yenny sudah datang juga". Sambut Jasmine.

"Jasmine gimana keadaan papamu?". Tanya Bu Yenny istri Pak Hadi.

"Sudah membaik,sekarang dalam proses pemulihan pasca operasi Bu". Jawab Jasmine.

"Baguslah,lekas membaik ya untuk papamu. Maaf ya Jasmine, saya tidak ikut Pak Hadi menjenguk papamu di rumah sakit,karena saya berada di luar negeri pada hari itu". Jelas ibu Yenny.

"Tidak apa-apa Bu,Terimakasih atas perhatiannya". Ucap Jasmine.

"Jasmine datang sama....?kamu yang hari itu ketemu di rumah sakit kan?".Kata Pak Hadi.

"Saya Steven Pak,salam kenal. Iya saya yang waktu itu kembalikan kartu karyawan Jasmine di rumah sakit". Jelas Steven.

"Saya Hadi,salam kenal. Jadi sekarang sudah jadian dengan Jasmine?". Kata Pak Hadi.

"Ehm...ngak Pak,saya...dan Steven cuma teman". Jelas Jasmine.

"Hmm...untuk sekarang belum Pak. Ehm.. maksud saya,Jasmine dan saya cuma berteman. Kebetulan saya tidak ada teman,jadi saya ajak Jasmine datang bersama". Terang Steven.

"Baguslah,usaha terus ya Steven,Jasmine adalah gadis yang baik. Jangan sia-siakan". Ejek Pak Hadi.

"Pak Hadi...".Kata Jasmine.

"Jika jodoh sudah datang,mau bilang apa Jasmine". Kata Pak Hadi.

"kok jadi pada ngobrol,ayo silakan di nikmati hidangannya". Kata Marco.

Semuanya terlihat hanyut dalam acara yang meriah itu,sambil menyantap makanan mereka juga saling mengobrol.

"Jas,nanti sebelum pulang kita foto bareng ya,Steven ikut juga ya". Kata Mia.

"Iya,nanti semuanya kita foto bareng ya". Kata Marco.

"Ya sudah". Jawab Jasmine.

Setelah semuanya acara telah selesai,sampai pada saatnya sesi pemotretan. Mereka berkumpul bersama untuk berfoto. Terlihat Marco antusias mengajak semua tamu untuk berfoto bersama,dan lagi-lagi Marco berulah. Dia menarik Steven untuk berdiri di samping Jasmine.

Walaupun Steven terlihat tidak mengerti kode Marco,tapi dia mengiyakan ajakan Marco untuk berdiri disamping Jasmine. Setelah foto bersama semua tamu,Marco mengajak foto lagi khusus teman kantornya.

"Fotografer sekali lagi ya,kali ini kita foto bareng orang-orang kantor. Yuk,Pak Hadi,Bu Yenny,Jasmine,Steven,Mia keluarga,dan lainnya".Ajak Marco.

"Hmmmm... aku bukan orang kantor,kalian foto saja". Kata Steven.

"Steven ikut saja,kamu kan teman Marco,teman kami juga.Bentar lagi kan jadi calonnya Jasmine". Kata Pak Hadi.

"Pak...calon apa". Kata Jasmine.

"Benar-benar,sini Steven berdiri sini". Kata Marco sambil menarik Steven di samping Jasmine.

Mau tidak mau Jasmine dan Steven harus pasrah atas kelakuan Marco,karena mereka berdua tidak mau merusak suasana, apalagi jika mereka menolak berfoto,takutnya Marco dan yang lainnya akan tersinggung.

Sampai pada waktunya pulang,Steven dan Jasmine berpamitan dengan semua. Begitu juga Mia dan Pak Hadi. Jasmine dan Steven bar masuk ke mobil,beberapa menit kemudian terdengar bunyi telepon Jasmine berdering,segera dia mengangkat telepon dari kakak pertamanya.

"Halo Jasmin,ini papa. Sudah selesai acara?". Tanya ayah.

"Sudah Pa,lah...kenapa papa telepon pakai nomor kakak?". Kata Jasmine.

"Iya,ini papa lagi di rumah kakak pertama,tolong louspeaker kan suara papa supaya Steven dengar". Kata ayah.

"Apalagi si Pa,ini sudah louspeaker". Kata Jasmine.

"Nak Steven,sekarang kan malam minggu,paman izinkan kamu mengajak Jasmine malam minggu, kebetulan saya masih di rumah kakaknya dan agak telat pulang. Tolong jaga Jasmine ya". Kata ayah.

"Baa...ikkk... paman,saya memang punya niat ajak Jasmine malam minggu. Terimakasih paman". Steven menjawab dengan bahagia.

"Papa apalagi sih,Steven mau pulang istirahat,iya kan Steven?saya nyusul ke tempat kakak pertama saja ya". Kata Jasmine.

"Maaf Jasmine,rumah ku tidak menerima kedatangan kamu hari ini,saya mau ajak papa mama makan di luar,jadi kamu silakan berkencan". Kata kakak pertama.

"Ya sudah ya Jasmine,bye. Papa tutup ya teleponnya". Kata ayah.

"Pa...tung...".(tut..tut...) telepon tertutup.

"Skenario apa lagi ini Steven?". Tanya Jasmine.

"Ini tidak ada dalam skenario,rencana kita hanya pergi ke acara ulang tahun". Jawab Steven.

"Kenapa keluargaku selalu ngeprank saya. Oh,saya mengerti.Mungkin kedatangan kakak kedua yang datang pinjam mobil juga sudah diatur papa. Iya kan? Kamu tau semua rencana mereka kan? Ayo jawab?".Cetus Jasmine yang kesal.

"Tidak saya tidak tau kalau itu,saya cuma di izinkan datang untuk menjemput kamu,selebihnya papa kamu yang atur". Jelas Steven.

"Hmmm....". Jasmine menghela nafas.

"Ehmm... bagaimana kalau kita pergi nonton,ada film Avatar yang sudah tayang". Kata Steven.

"Terserah saja,kamu yang atur". Kata Jasmine.

"Benar ini saya atur? Kalau begitu sebelum kita nonton,kita dinner dulu ya? Jasmine mau makan apa?please jangan bilang terserah ya".Kata Steven.

"Baru aku mau jawab terserah. Kan tadi kita baru makan di rumah Marco,kalau begitu kita makan yang ringan saja,makan dimsum saja". Jawab Jasmine.

"Oke,setuju". Kata Steven.

Steven dan Jasmine menuju restoran dimsum dan makan bersama.Untuk pertama kalinya bagi Steven dan Jasmine dinner di kecan pertama,keduanya begitu canggung namun masing-masing-masing-masing berusaha untuk bersikap tenang.

Steven yang hatinya berbunga-bunga terlihat bahagia,kecan pertama yang direstui banyak orang dan mendapat lampu hijau dari keluarga Jasmine membuat Steven tidak mau mengecewakan semua orang yang mendukungnya,dia berusaha membuat kencan pertamanya dengan Jasmine berakhir dengan lancar.

Berbeda dengan Steven,Jasmine justru merasa menjadi boneka yang dimainkan keluarganya,dia berharap kencan ini cepat selesai dan pulang untuk mengutarakan amarahnya terhadap keluarga di rumah.

Selesai makan malam,Steven dan Jasmine lanjut menonton film Avatar. Setelah selesai menonton,Steven mengantar Jasmine pulang ke rumah. Steven merasa bahagia akhirnya kencan pertama dia berjalan dengan lancar,sedangkan bahagia Jasmine adalah akhirnya kencan pertama dia selesai dan bisa pulang untuk balas dendam.

Episodes
1 Menolak Perjodohan
2 Apakah Jasmine akan mendapatkan jawabanya
3 Jasmine mencari Pak Hadi
4 Jasmine sedih ayahnya sakit
5 Pertemuan di tempat yang tidak tepat
6 Rencana kakak pertama dan kakak kedua
7 Ada titik terang Steven dan Jasmine
8 Kencan pertama Jasmine
9 Perjuangan Steven mendapatkan hati Jasmine
10 Steven menyatakan cinta
11 Ke arah yang lebih baik
12 Kenangan indah di Heaven Hill kota Vilas
13 Jasmine dan Steven
14 Menuju jenjang yang lebih serius
15 Jasmine di lamar
16 Berumah tangga
17 Kondisi Jasmine
18 Kehidupan baru
19 Wanita berkelas
20 Diluar dugaan
21 Steven sibuk urusan kerja
22 Liburan Keluarga
23 Kecurigaan Jasmine
24 Semuanya terbukti
25 Jasmine kecewa
26 Pelajaran untuk Steven
27 Kehidupan masing-masing
28 Sidang perceraian
29 Siapakah CEO perusahaan?
30 Jasmine memberikan penjelasan
31 Vincent memberikan dukungan untuk Jasmine
32 Vincent penuh kejutan
33 Vincent mengunjungi rumah Jasmine
34 Jasen bertemu ayahnya
35 Hampir ketahuan
36 Jasen membocorkan semuanya
37 Sedikit mencurigakan
38 Kebun bunga di belakang kantor
39 Ibu pekerja memberikan jawaban
40 Orang tua Vincent
41 Jasen mencari Vincent
42 Hari terakhir audit
43 Makan bersama di kebun bunga
44 Permintaan Jasmine
45 Fakta yang terungkap
46 Acara ulang tahun ayah Jasmine
47 Steven tidak mau menyerah
48 Obrolan Vincent dengan Jasmine
49 Vincent menjadi tukang kebun
50 Vincent Vs Steven
51 Nasehat ayahnya Jasmine
52 Perseteruan Vincent dan Steven
53 Hari kedua Vincent menjadi tukang kebun
54 Apa yang terjadi?
55 Vincent masuk rumah sakit
56 Jasmine menemani Vincent di rumah sakit
57 Hari kedua di rumah sakit
58 Suasana semakin mencengkram
59 Rumah Vincent
60 Jasen di intrograsi oleh Steven
61 Orang ketiga
62 Klarifikasi permasalahan
63 Merry kembali berulah
64 Keputusan Jasmine ternyata...
65 Kebersamaan keluarga Vincent dan keluarga Jasmine
66 Happy Ending
67 Pengumuman
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Menolak Perjodohan
2
Apakah Jasmine akan mendapatkan jawabanya
3
Jasmine mencari Pak Hadi
4
Jasmine sedih ayahnya sakit
5
Pertemuan di tempat yang tidak tepat
6
Rencana kakak pertama dan kakak kedua
7
Ada titik terang Steven dan Jasmine
8
Kencan pertama Jasmine
9
Perjuangan Steven mendapatkan hati Jasmine
10
Steven menyatakan cinta
11
Ke arah yang lebih baik
12
Kenangan indah di Heaven Hill kota Vilas
13
Jasmine dan Steven
14
Menuju jenjang yang lebih serius
15
Jasmine di lamar
16
Berumah tangga
17
Kondisi Jasmine
18
Kehidupan baru
19
Wanita berkelas
20
Diluar dugaan
21
Steven sibuk urusan kerja
22
Liburan Keluarga
23
Kecurigaan Jasmine
24
Semuanya terbukti
25
Jasmine kecewa
26
Pelajaran untuk Steven
27
Kehidupan masing-masing
28
Sidang perceraian
29
Siapakah CEO perusahaan?
30
Jasmine memberikan penjelasan
31
Vincent memberikan dukungan untuk Jasmine
32
Vincent penuh kejutan
33
Vincent mengunjungi rumah Jasmine
34
Jasen bertemu ayahnya
35
Hampir ketahuan
36
Jasen membocorkan semuanya
37
Sedikit mencurigakan
38
Kebun bunga di belakang kantor
39
Ibu pekerja memberikan jawaban
40
Orang tua Vincent
41
Jasen mencari Vincent
42
Hari terakhir audit
43
Makan bersama di kebun bunga
44
Permintaan Jasmine
45
Fakta yang terungkap
46
Acara ulang tahun ayah Jasmine
47
Steven tidak mau menyerah
48
Obrolan Vincent dengan Jasmine
49
Vincent menjadi tukang kebun
50
Vincent Vs Steven
51
Nasehat ayahnya Jasmine
52
Perseteruan Vincent dan Steven
53
Hari kedua Vincent menjadi tukang kebun
54
Apa yang terjadi?
55
Vincent masuk rumah sakit
56
Jasmine menemani Vincent di rumah sakit
57
Hari kedua di rumah sakit
58
Suasana semakin mencengkram
59
Rumah Vincent
60
Jasen di intrograsi oleh Steven
61
Orang ketiga
62
Klarifikasi permasalahan
63
Merry kembali berulah
64
Keputusan Jasmine ternyata...
65
Kebersamaan keluarga Vincent dan keluarga Jasmine
66
Happy Ending
67
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!