Waktu menunjukkan pukul tiga pagi,Jasmine sama sekali belum menutup matanya. Sementara kakak pertama terbangun dan melihat Jasmine menatap ayah mereka yang tidur,kakak pertama lalu menepuk bahu Jasmine dan menyuruhnya tidur. Jasmine seoalah tidak bisa melepas pandangan dari ayahnya,dia menolak untuk tidur.
"Jasmine,istirahat sebentar. Pasien butuh istirahat,perawat juga butuh istirahat. Kakak sudah tidur, sekarang giliran kamu,biar kakak yang menjaga papa". Kata kakak pertama.
"Jasmine sama sekali tidak mengantuk kak. Biarkan aku disini disamping papa,kakak lanjut lagi tidurnya". Kata Jasmine.
"Tidak,saya udah cukup tidur. Jika kamu tidak mau tidur,bagaimana kamu punya tenaga menjaga papa besok? ".Kata kakak pertama.
"Tapi bagaimana Jasmine bisa tidur,sedangkan hati Jasmine sakit". Kata Jasmine.
"Jasmine,yang baring di sana bukan hanya papamu,dia juga papa ku.Hatiku juga sakit melihat papa terbaring disana,tapi kita harus tegar. Kita harus tunjukan kepada papa kita anak-anaknya semangat menjaga dia,agar papa juga semangat dalam pengobatan". Jelas kakak pertama.
"Saya yakin saya kuat dan saya akan tetap semangat berjuang bersama papa sampai papa sembuh,tapi kak tolong jangan paksa saya tidur ya". Kata Jasmine memohon.
"Baiklah,kalau kamu tidak bisa tidur,ya sudah saya tidak akan memaksa. Hmmm... kita ngobrol aja gimana? sudah lama kita tidak ngobrol berdua". Kata kakak pertama.
"Baik kak,sebenarnya ada yang mau aku diskusikan dengan kakak". Kata Jasmine.
"Ok,apa yang mau kamu diskusikan? sini kita ngobrol di sofa saja agar tidak mengganggu papa lagi tidur". Kata kakak pertama.
"Sebenarnya saya mau di jodohkan papa dengan anak temanya papa,tapi saya sudah menolak. Saya yakin saya bisa mencari sendiri cinta sejati tanpa harus melakukan perjodohan,konyol sekali bukan,di zaman sekarang masih ada perjodohan. Jasmine tau papa mama lakukan ini karena mereka mengkhawatirkan aku,tapi tetap saja masalah hati tidak bisa dipaksakan". Kata Jasmine.
"Saya sudah mendengar dari papa kalau kamu menolak perjodohan itu. Sebenarnya ini bukan termasuk perjodohan yang sudah pasti kamu harus menikahi anaknya teman papa. Lebih tepatnya memperkenalkan kalian berdua untuk berteman,jika kalian tertarik satu sama lain boleh dilanjutkan ke jenjang selanjutnya,jika diantara kalian sama sekali tidak ada perasaan,ya sudah kalian boleh berteman saja". Kata kakak pertama.
"Jika saya mengiyakan untuk berkenalan,mungkin salah satu pihak bisa saja kecewa ketika saya memutuskan untuk berteman saja. Menurutku lebih baik saya menolak terlebih dahulu". Kata Jasmine.
"Kamu sudah dewasa, sudah bisa mengambil keputusan. Papa dan mama boleh merencanakan,tetap kamulah yang harus memutuskan. Kita sekeluarga akan tetap menghargai keputusanmu". Kata kakak pertama.
"Terimakasih kak,saya sangat bersyukur punya keluarga yang begitu hangat. Tapi yang saya mau diskusikan bukan hal ini melainkan.....". Jasmine terbata-bata.
"Katakan saja,saya siap mendengarmu".Kata kakak pertama.
"Begini kak,setelah saya melihat papa hari ini,saya berniat untuk tidak menikah selamanya. Keluarga bagiku adalah yang paling penting daripada pernikahan. Saya bisa menjaga papa mama selamanya". Kata Jasmine.
"Jika hal ini yang mau kamu diskusikan dengan saya,baiklah saya akan memberikan tanggapan. Jujur saya tidak setuju dengan pernyataan mu Jasmine. Kamu mengatakan keluarga lebih penting dari pernikahan,tapi tidak ada yang namanya keluarga tanpa pernikahan". Kata kakak pertama.
"Hmmm...saya tidak mengerti". Kata Jasmine bingung.
"Begini,apalah arti keluarga buat kamu?". Tanya kakak pertama.
"Keluarga adalah harta,keluarga adalah segalanya bagiku". Kata Jasmine.
"Mungkin kamu belum memahami arti dari keluarga,baiklah saya akan jelaskan padamu. Keluarga ada karena adanya pernikahan. Papa dan mama menikah dan mempunyai tiga orang anak,orang tua menjaga dan membesarkan kita agar melihat kita menjadi orang yang berguna,menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain,melihat kita mempunyai keluarga baru yang bahagia dan memberikan cucu untuk bermain bersama mereka. Itulah tujuan dari pernikahan mereka,sebagai anak kita harus patuh dan berbakti kepada orang tua, kita juga harus mewujudkan tujuan dari pernikahan mereka yaitu dengan melihat kita menikah. Papa mama akan merasa sangat bahagia jika anak-anaknya juga mempunyai keluarga baru yang bahagia". Jelas kakak pertama.
"Saya mengerti,tapi...hmmm bagaimana papa dan mama kelak,anak-anaknya menikah dan sibuk dengan keluarga masing-masing-masing. Mereka akan merasa kesepian". Kata Jasmine.
"Kamu mencemaskan papa mama jika kita sibuk dengan keluarga masing-masing? Itu gunanya kita harus berbakti,walaupun kita sudah berkeluarga,kita tetap harus sering berkomunikasi atau mengunjungi mereka. Masa tua papa mama bukan untuk bersama kita, tapi untuk bermain dengan cucu-cucunya". Kata kakak pertama.
"Saya mengerti sekarang,tapi saya tetap cemas,papa mama akan merasa kehilangan jika aku juga harus menikah. Papa mama akan kesepian". Kata Jasmine yang matanya sudah berkaca-kaca.
"Dasar anak bodoh,walaupun papa dan mama akan merasa kehilangan,tapi rasa bahagia mereka lebih besar melihat kamu menikah dengan pria idamanmu. Kamu tenang saja,saya juga memikirkan hal ini,jika kamu menikah nanti,papa mama akan tinggal bersamaku,jika mereka bosan mereka boleh tinggal bersama kakak kedua. Aku dan kakak kedua sudah sepakat untuk hal ini". Kata kakak pertama.
Mendengar penjelasan dari kakak pertama, Jasmine sedikit terbuka hatinya untuk menerima pria yang siap membawanya menuju batera rumah tangga. Setelah asik mengobrol,tidak terasa hari sudah cerah. Jasmine melihat papanya membuka mata lalu dia menyuruh suster untuk memeriksa. Suster mengatakan kondisi ayahnya Jasmine sudah membaik dan stabil,dokter akan memeriksanya lagi setelah pasien selesai sarapan. Makanan rumah sakit sudah tersedia di ruangan pasien,kali ini kakak pertama membangunkan ayahnya dengan pelan dan Jasmine yang menyuapi ayahnya.
"Dengarkan Pa, kata suster papa sudah stabil. Nanti dokter akan memeriksa lagi. Sekarang papa makan ya". Kata Jasmine.
"Terimakasih Jasmine". Kata ayah sambil memegang wajah Jasmine.
Mendengar ayahnya berbicara,Jasmine dan kakak pertama sangat bahagia,mereka girang sekali sampai lupa jika mereka berada di rumah sakit. Melihat kedua anaknya begitu senang,ayah Jasmine pun tersenyum bahagia.
"Kak,papa sudah bisa bicara,telepon mama dan kakak kedua. Beritahukan mereka papa sudah bisa bicara".Teriak Jasmine.
"Iya iya,ini saya segera telepon mereka. Papa makan dulu,papa bicara seperlunya saja jika ada yang papa butuh atau penting. Papa masih perlu simpan energi". Kata kakak pertama.
Mendegar kakak pertama,ayahnya lalu menganggukkan kepala. Jasmine sangat semangat menyuapi ayahnya. Setelah mendengar kabar jika ayah mereka sudah bisa bicara,ibu dan kakak keduanya langsung bergegas menuju rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit,ada dokter yang memeriksa kondisi ayahnya mengatakan bahwa ayahnya Jasmine akan melakukan serangkaian tes jam satu siang guna mengetahui kondisi bagian dalam lambung agar bisa segera lakukan operasi.
"Pa,papa harus semangat ya,kita semua ada disini untuk mendukung papa". Kata ibu.
"Maafkan papa ya,gara-gara papa,kalian semua ada disini,kalian kerja dan beraktivitas seperti biasa,biarkan mama kalian saja yang disini temani papa". Kata ayah.
"Tidak Pa,kita harus berjuang bersama. Kita semua harus semangat,kita sudah sepakat akan menemanin papa disini". Kata kakak kedua.
"Benar Pa,demi kami semua,papa harus semangat ya". Kata Jasmine.
Mereka lalu saling berpelukan,setelah papa Jasmine melakukan serangkaian pemeriksaan,dokter memutuskan untuk melakukan operasi lambung besok pagi. Dan itu hanya bisa dilakukan jika pihak keluarga setuju dengan diadakannya operasi.
Dokter juga menjelaskan sedetailnya kepada pihak keluarga mengenai operasi lambung,dijelaskan bahwa operasi lambung termasuk dalam operasi gastrointestinal yaitu tindakan pembedahan pada saluran pencernaan.Dokter mengatakan bahwa operasi lambung adalah operasi besar,bagian tubuh yang akan dioperasi mulai dari kerongkongan,lambung,usus halus,usus besar,rektum dan mungkin proses operasi bisa memakan waktu agak lama.Untuk proses penyembuhan juga harus di perhartikan.
Ketika ayahnya Jasmine menuju ruang pemeriksaan,yang boleh menemani di dalam hanya satu orang dari pihak keluarga. Ayahnya Jasmine ingin ibunya Jasmine yang menemaninya. Serangkaian pemeriksaan akan dilakukan,tidak ada perasaan takut yang terlihat di wajah ayahnya,yang ada hanya wajah tenang yang terpancar. Begitu juga dengan ibunya,dia sangat siap menemani suaminya melalui proses pemeriksaan. Justru anak-anaknya yang terlihat begitu tegang.
"Kenapa dengan kalian? bukankah kalian mau semangatin papa,kenapa muka kalian begitu cemas?". Kata ayah.
"Tidak apa-apa,ada saya temanin papa kalian. Jangan terlalu tegang". Kata ibu.
"Papa semangat ya,kami akan tunggu hasilnya disini". Kata Kakak pertama.
"Papa semangat". Teriak kakak kedua dan Jasmine.
Papa kemudian memasuki ruang pemeriksaan,kakak pertama,kakak kedua dan Jasmine tunggu di ruang pasien. Setelah selama 1 jam menunggu,akhirnya ayah Jasmine kembali keruangan pasien diantar oleh suster,dokter dan ibunya.
"Baiklah,menurut hasil pemeriksaan,papa kalian mengalami Barret’s Esophagus yang disebabkan oleh asam lambung memicu perubahan sel pada lapisan esofagus. Jika tidak segera di lakukan operasi dan perawatan yang intensif bisa beresiko menjadi kanker Esophagus". Jelas dokter.
"Lalu harus bagaimana dok?". Kata kakak pertama.
"Papa kalian harus di operasi,lebih cepat lebih baik. Seperti yang sudah saya jelaskan tadi pagi,operasi ini adalah operasi besar, jadi kalian pihak keluarga lebih baik mendiskusikan terlebih dahulu". Kata dokter.
"Jika kita sekeluarga sudah sepakat untuk operasi,kapan operasi akan dilakukan?". Tanya Jasmine.
"Jika kalian sudah sepakat,maka selesaikan administrasi lalu tanda tangan persetujuan,operasi akan dilakukan besok pagi". Kata dokter.
"Kami sudah sepakat dok, yang penting suamiku bisa membaik,apapun akan kami lakukan". Kata ibu.
"Baiklah Ibu,suster akan membimbing kalian untuk melakukan prosedur. Kalian bisa bertanya kepada suster atau kepada saya jika ada hal yang tidak mengerti". Kata dokter.
"Terimakasih dok". Kata mereka serentak.
Sekeluarga sepakat untuk melakukan yang terbaik untuk ayah,disana ayah juga tidak merasa takut sama sekali. Walaupun ayah tidak bisa mengungkapkan perasaannya,sebenarnya ayah sangat sedih melihat istri dan anak-anaknya khawatir. Demi keluarganya,ayah ingin cepat sembuh agar bisa kembali sehat dan berkumpul bersama keluarga.
"Jasmine,papa pengen makan bubur ayam di tempat langganan papa,masakan rumah sakit terlalu hambar". Kata ayah.
"Papa ini,papa baru juga keluar dari ruang pemeriksaan,papa tidak boleh sembarangan makan". Kata Jasmine.
"Disini makan bubur,saya juga minta beli bubur,yang penting kan sama-sama bubur". Kata ayah membandel.
"Tidak masalah,selama makanannya tidak terlalu keras,tidak pedas dan tidak bersantan,papa pengen makan bubur tempat langganan papa,biarkan saja. Yang penting papa selera makan". Kata kakak pertama.
"Kalau begitu biar saya yang pergi beli". Kata kakak kedua.
"Biarkan Jasmine yang pergi beli saja,Jasmine tau tempat langganan papa". Kata ayah.
"Biar saya saja,Jasmine kasih tau dimana belinya". Kata kakak pertama.
"Sudah biarkan Jasmine yang beli saja,nanti kalian malah putar-putar cari lokasi. Jasmine sudah biasa, penjual juga sudah kenal Jasmine". Kata Ibu.
"Benar,kalian temanin papa,biar saya saja yang pergi beli".Kata Jasmine.
"Baiklah,hati-hati ya Jas". Kata kakak pertama dan kakak kedua serentak.
Jasmine pun segera pergi untuk membeli bubur kesukaan ayahnya,sementara tujuan ayahnya menyuruh Jasmine membeli bubur bukan karena dia ingin makan,tapi ada beberapa hal yang mau ayahnya bicarakan dengan kedua kakaknya dan hal itu juga sudah diketahui ibunya,makanya ibu juga mengiyakan Jasmine yang pergi beli bubur.
"Papa sengaja menyuruh Jasmine pergi beli bubur,ada hal yang ingin papa katakan kepada kalian berdua". Kata ayah.
"Katakanlah Pa". Kata kakak pertama.
"Diantara kalian bertiga,papa paling khawatir dengan Jasmine. Dia anak cewek satu-satunya,dari kecil dia begitu manja namun sangat pengertian. Gadis kecilku kini sudah dewasa,sudah saatnya dia berumah tangga. Saya merencanakan perjodohan untuknya namun dia menolak,dia juga jarang berbaur dengan orang. Jika kalian punya kenalan yang cocok untuk Jasmine,kenalkan lah ke adik kalian". Kata ayah.
"Pa,Jasmine sudah cerita semuanya ke saya. Saya mengerti kekhawatiran papa,tapi saya juga mengerti perasaan Jasmine. Papa tenang saja,jika jodoh Jasmine sudah dekat,maka dia akan menemukan sendiri. Untuk saat ini,kita jangan bahas masalah jodoh dulu,yang Jasmine mau untuk saat ini adalah kesembuhan papa, jika papa sudah sembuh,saya akan berbicara lagi dengan Jasmine". Kata kakak pertama.
"Benar Pa,Jasmine adalah wanita masa kini,tidak mungkin dia mau melakukan perjodohan. Jika Jasmine tidak bersedia,kita jangan memaksa dia. Benar kata kakak pertama,jika sudah datang jodoh, Jasmine akan menikah. Yang terpenting sekarang adalah kesembuhan papa". Kata kakak kedua.
"Papa kalian mengkhawatirkan jika Jasmine memilih untuk tidak menikah,bagaimana kehidupan dia kelak,mama papa tidak mungkin bisa bersamanya seumur hidup". Sambung Ibu.
"Papa mama tidak usah terlalu khawatir,saya sudah kasih pencerahan untuknya tadi pagi,sepertinya dia akan mengubah mindset nya mengenai pernikahan. Adik ku seorang gadis cantik dan pintar,siapa pun akan berebut untuk menikahinya". Jelas kakak pertama.
"Betul,saya percaya Jasmine akan menemukan cinta sejatinya,biarkan dia memilih sendiri. Jika kelak dia tidak menikah,saya dan kakak pertama siap menjaganya". Lanjut kakak kedua.
"Mendengar kalian memberikan pernyataan seperti itu,papa merasa tenang". Kata ayah.
Ayah,ibu dan kedua kakaknya berbincang dengan seru,sementara Jasmine sudah kembali ke rumah sakit dengan bubur kesukaan ayahnya. Jasmine bergegas mau naik lift menuju kamar papanya dirawat, tapi karena lift sudah penuh,Jasmine harus menunggu lift selanjutnya. Setelah pintu lift selanjutnya terbuka,Jasmine cepat-cepat masuk ke dalam,dan menekan tombol tutup. Terdengar suara seorang lelaki berteriak.
"Tunggu...tunggu...". Teriak seorang pria.
"Hmmm... sory sory,saya....". Jasmine menjawab.
"Tidak apa-apa,santai saja. Saya ngerti". Kata pria tersebut.
Di lift yang canggung itu hanya ada mereka berdua,tiba-tiba telepon Jasmine berbunyi. Tenyata telepon tersebut dari temannya Mia. Mia mengatakan bahwa dia akan datang menjenguk ayahnya nanti. Jasmine juga mengatakan kepada Mia bahwa ayahnya akan operasi besok pagi,dan Jasmine juga memberitahukan kepada Mia sekali lagi lantai dan ruangan ayahnya dirawat.
Lift lantai enam terbuka,Jasmine buru-buru keluar dari lift. Dan yang tersisa di lift hanya pria tersebut yang masih lanjut naik ke lantai berikutnya. Namun di lantai lift terdapat sebuah kartu karyawan.
Pria tersebut melihat dan ternyata wajah yang di kartu karyawan itu tidak asing. Ternyata itu adalah kartu karyawan Jasmine. Pria tersebut ingat wajah Jasmine,lalu dia mengambil kartu karyawan tersebut untuk di kembalikan ke Jasmine.
"Pa,ini bubur papa". Kata Jasmine.
"Hmmm...harum sekali,papa lapar". Kata ayah.
Jasmine mengambil mangkok lalu menyuapi ayahnya,beberapa jam kemudian,terdengar suara ketokan pintu kamar. Kakak pertama yang membuka pintu sekitar kaget melihat seorang pria berparas tampan.
"Maaf,apakah benar ini kamar ayah Jasmine dirawat". Kata pria tersebut.
"Eh..benar,ini dengan...". Kata kakak pertamanya terbata-bata.
"Saya Steven,saya mau mengembalikan ini". Kata pria itu sambil menunjukan kartu karyawan Jasmine.
"Oh...kalau begitu silakan masuk". Kata kakak pertama.
"Hmm..tidak apa-apa. Saya titip tolong kasihkan ke Jasmine saja". Kata pria tersebut.
Mendengar kakak pertama berbicara dengan seseorang di luar,kakak kedua langsung keluar melihat siapa yang berkunjung.
"Kak,siapa yang datang? Kenapa tidak dipersilakan masuk". Kata kakak kedua.
"Hmm.... ini teman Jasmine datang". Kata kakak pertama.
"Hi,teman Jasmine ya,silakan masuk". Kata kakak kedua.
"Sebenarnya....".kata pria tersebut mau menjelaskan yang sebenarnya,namun Ibunya Jasmine sudah menyuruh masuk.
"Silakan masuk,kalian berdua gimana sih,masa tamu berdiri di luar". Kata ibu.
Karena ibu nya Jasmine sudah bersuara,pria tersebut tidak enak untuk menolak. Akhirnya dia masuk ke dalam.
"Jasmine,ada temanmu". Jerit ibu yang melihat Jasmine sibuk memanaskan air.
"Siapa?" Kata Jasmine.
"Halo Jasmine,saya datang untuk mengembalikan kartu karyawan mu yang jatuh di lift tadi. Maaf sudah lewat beberapa jam baru sempat saya balikan,karena sudah giliran aku melakukan medical checkup. Setelah selesai,saya langsung kesini". Terang pria tersebut.
"Eh... tidak apa-apa. Maaf lagi karena buru-buru tadi,saya jadi ceroboh.Terimakasih sudah merepotkan anda. Saya tidak tau harus bagaimana jika kartu karyawan saya hilang,untunglah kamu yang melihatnya". Kata Jasmine.
"Baiklah,tidak masalah. Oh ya,maaf saya mendengar pembicaraan mu di telpon,jadi saya ingat kamar berapa ayahmu dirawat. Saya tidak bermaksud untuk menguping". Kata pria tersebut.
"Tidak masalah soal itu,jika kamu tidak mendengar pembicaraan ku,mungkin kamu akan kesusahan mengembalikan kartu karyawanku". Kata Jasmine.
"Kalau begitu saya permisi. Maaf mengganggu istirahat paman,saya pamit pulang dulu paman,tante,kakak,dan Jasmine". Kata pria itu.
"Tidak mengganggu sama sekali,malah Jasmine kita yang ceroboh menganggumu sampai repot harus kesini". Kata ayah.
"Tidak apa-apa paman,semoga paman lekas sembuh". Kata pria itu.
"Kalau begitu,Jasmine antarkan temanmu". Kata ayah mengejek.
Jasmine yang baru mau mengantarkan pria tersebut keluar. Ternyata Mia,Marco dan Pak Hadi datang menjenguk ayahnya. Mereka berpapasan dengan Jasmine dan pria tersebut.
"Pak Hadi,Mia,Marco,kalian sudah datang,silakan masuk". Kata Jasmine.
"Steven? Kamu Steven kan?". Kata Marco.
"Marco...?". Seru pria tersebut.
Marco dan pria yang bernama Steven tersebut langsung berpelukan. Ternyata Marco dan Steven mereka berdua adalah teman sekelas di sekolah dulu.
"Lama tidak bertemu Steven,kamu tambah ganteng".Kata Marco.
"Kamu bisa aja,kamu juga semakin keren". Puji Steven.
"Kalian saling kenal?".Kata Jasmine.
"Kita adalah teman sekelas di sekolah,sudah lama kita tidak bertemu,ternyata bertemu disini. Dan lebih terkejut lagi ternyata kamu....oh jangan-jangan kamu dan Jasmine....".Kata Marco.
"Bukan,jangan ngomong sembarangan,dia kesini...". Jasmine berusaha mau menjelaskan namun dipotong oleh Steven.
"Aku kesini karena mau mengembalikan sesuatu. Kamu masuklah dulu,saya pamit. Oh ya,minta nomor teleponmu Marco,next time kita baru ketemuan". Jelas Steven.
Setelah Marco dan Steven bertukar nomor ponsel,Steven lalu pulang. Mendengar dan melihat Marco,Steven dan Jasmine yang mukanya sudah merah, Mia dan Pak Hadi senyum-senyum sendiri.
"Kalau begitu saya duluan,kamu masuk lah ada teman yang menjenguk papamu,antar sampai sini saja". Kata Steven.
"Baiklah,hati-hati di jalan". Jawab Jasmine.
"Ciehhh...Jasmine". Kata Mia.
"Apaan sih ayo masuk". Kata Jasmine.
"Steven itu baik orangnya,boleh lah Jasmine". Ejek Marco.
"Kita gak ada hubungan apa-apa,sudah jangan buat aku malu,ayo masuk". Kata Jasmine sambil mendorong Marco dan Mia.
Didalam ruangan, Mia,Marco dan Pak Hadi membawa buah,bunga,roti dan lain-lain.Mereka bertiga berbincang dengan ayahnya Jasmine dan mendoakan ayah Jasmine agar besok operasinya lancar. Setelah mereka bertiga pulang,datang lagi teman kantor Jasmine yang lain, selain itu kedua besan ayahnya juga datang menjenguk.
Waktu kunjungan telah habis,semua pengunjung pun pulang. Mereka segera menyuruh ayahnya untuk beristirahat. Besok adalah hari operasi ayahnya. Mereka semua tidak bisa tidur kecuali ayahnya yang tidur begitu nyenyak. Apakah operasi ayahnya akan berjalan lancar besok?.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments