Jasmine adalah orang yang pertama kali datang ke kantor hari ini. Tapi dia tidak langsung masuk ke ruanganya melainkan berdiri di depan pos sekuriti.
"Pagi Jasmine,hari ini datangnya pagi sekali,kenapa gak langsung masuk ke ruangan malah berdiri disini?apa ada yang ditunggu?". Ucap salah seorang securiti.
"Pagi Pak,iya saya menunggu yang mengantar bunga". Kata Jasmine.
"Sekarang Jasmine sendiri yang menerima?biasanya kurir titip ke kita". Kata securiti.
"Iya Pak,hari ini saya mau terima langsung,karena ada beberapa hal yang mau saya tanyakan kepada kurirnya". Terang Jasmine.
"Oh,kalau begitu silakan duduk disini Jasmine". Securiti sambil menyodorkan kursi ke Jasmine.
"Terimakasih Pak,oh ya Pak,apakah kurir yang biasa antar bunga adalah orang yang sama?". Tanya Jasmine.
"Tidak,orangnya berbeda-beda,nanti Jasmine liat sendiri saja yang mengantarkan bunga pasti orang yang berbeda dengan orang kemarin.
Jasmine masih ingat muka kurir kemarin?saya melihat kamu juga ngobrol langsung dengannya". Kata Securiti.
"Ya,saya masih ingat muka kurir yang kemarin. Hmmm...itu saya menyuruhnya untuk tidak mengantar lagi,namun kurirnya menjawab dia tidak bisa apa-apa,dia hanyalah pengantar". Kata Jasmine.
"Apakah Jasmine bertengkar dengan pujaan hati? Padahal saya merasa pacarmu itu sangat romantis,selama beberapa tahun dia tidak pernah berhenti mengirim bunga". Ejek securiti.
Jasmine hanya menanggapi pernyataan securiti dengan senyum. Securiti maupun staf karyawan di kantor itu mengetahui bahwa Jasmine mendapatkan bouquet bunga tiap hari. Tapi mereka hanya berpikir bahwa itu pasti dari pacarnya Jasmine. Maka dari itu tidak ada satu pun lawan jenis yang mendekati Jasmine,karen mereka berpikir Jasmine sudah mempunyai kekasih yang romantis. Yang tau bahwa selama ini yang mengirim bunga ke Jasmine adalah penggemar rahasia hanyalah temannya Mia dan Marco asisten Pak Hadi.
"Selamat pagi,ini ada bunga untuk Ibu Jasmine". Kata kurir.
"Saya Jasmine,hmmm pak,ada yang mau saya tanyakan ini bunga dari toko bunga apa?". Kata Jasmine.
"Maaf mbak,saya tidak tau. Saya hanya menerima bunganya dari seorang untuk diantarkan kesini". Kata kurir.
"Kalau begitu,saya mau tanya lagi,dimana alamat orang tersebut?".Tanya Jasmine.
"Maaf lagi mbak,saya di pesan untuk tidak memberikan siapa dan alamat pengirim". Kata kurir yang terburu-buru pergi.
"Please Pak,kasih tau dong". Mohon Jasmine.
"Maaf mbak,saya hanya menjalankan perintah. Mbak jangan mengintrograsi saya lagi,saya harus pergi". Kata kurir.
"Eh bang,bentar-bentar (sambil menarik tangan Pak kurir yang berusaha melarikan diri dari pertanyaan Jasmine). Gini aja deh,bapak kasih tau aja yang kasih bunga ke bapak itu pria atau wanita,saya janji cuma tanya itu". Kata Jasmine.
"Hmm...wanita. Seorang Ibu,ok ya mbak saya permisi". Kata kurir yang pasrah.
"Terimakasih Pak". Kata Jasmine.
Jasmine seketika tercengang,yang mengirim bunga untuknya adalah seorang ibu-ibu. Dia tidak habis pikir ternyata ada ibu-ibu yang selama ini ngefans dengannya. Sambil berjalan ke ruangannya,dia menatap bunga dari kurir tersebut. Jika di perhatikan baik-baik memang packingan bunga nya sedikit berbeda dengan bouquet bunga di toko bunga. Ada satu hal yang tidak bisa di jelaskan Jasmine, lalu dia tiba-tiba teringat dia ada memesan bunga dari ketiga toko bunga yang di kasih Marco kemarin. Ya hari Jasmine mau membandingkan bunga yang dia terima dengan bunga dari ketiga toko tersebut.
"Mia...Mia...hari ini ada orang yang mengirim bunga untukmu". Teriak salah seorang securiti sambil memberikan bouquet bunganya kepada Mia.
"Ehm...itu...ya udah terimakasih Pak". Kata Mia sambil mengambil bunga dari securiti.
"Kamu hari ini bahkan lebih keren dari Jasmine". Kata securiti.
"Lah empangnya aku kenapa?". Tanya Mia.
"Biasanya Jasmine hanya menerima satu bouquet,hari ini kamu menerima tiga bouquet sekaligus. Tidak mungkin semua bunga ini dari suamimu kan?hayooo siapa yang diam-diam ngefans sama kamu". Ejek securiti.
Mendengar yang di katakan securiti sontak membuat Mia dan Jasmine ketawa terbahak-bahak,securiti tidak tau bahwa bunga itu pesanan Jasmine. Melihat keduanya ketawa, securiti pun merasa bingung lalu pergi.
"Ini Jas,mau kamu apakah ketiga bunga ini". Kata Mia.
"Sini taruh di mejaku". Kata Jasmine sambil menunjuk mejanya.
Mia meletakan ketiga bunga tersebut berjejer di atas meja Jasmine bersama dengan bunga yang diterima Jasmine tadi pagi. Dari toko pertama mereka mengirimkan kombinasi bunga mawar merah,bunga alamanda unggu dan bunga lili. Dari toko kedua mereka mengirimkan kombinasi bunga mawar pink,bunga gazania dan bunga matahari. Dari toko ketiga mereka mengirimkan kombinasi bunga tulip,anggrek,dan mawar merah. Sedangkan yang di terima Jasmine hari ini adalah kombinasi bunga English lavender dan bunga tulip. Sebelum membandingkan,Jasmine menelepon Marco yang penasaran untuk datang keruangannya.
Beberapa menit setelah Marco datang,Jasmine mulai menganalisis ketiga bunga itu dengan bunga yang diterimanya selama ini.
"Baiklah saya akan mulai menganalisis,setelah saya perhatikan dengan seksama,saya yakin orang yang saya cari bukan membeli dari ketiga toko ini". Kata Jasmine.
"What? Bagaimana kamu begitu yakin?". Kata Mia memotong.
"Pertama adalah bunga yang saya beli dengan bunga yang saya terima wangi dan teksturnya berbeda. Bunga dari toko ini adalah bunga yang sudah di petik kemarin,artinya sudah satu hari,karena baunya berbeda dan lembabnya berkurang. Bunga yang saya terima selalu beroma lebih kuat dan lembab karena bunga yang saya terima baru di petik hari ini juga. Bisa kalian cium dan pegang sendiri". Terang Jasmine.
"Selain itu, apakah ada perbedaan lain?". Tanya Marco.
"Tentu saja, selain aroma dan tekstur yang berbeda, dari layer bouquet yang di packing juga berbeda. Bisa kalian lihat bunga yang saya beli hanya dua layer kertas craft dan pita berwarna,sedangkan bunga yang saya terima tiap hari memiliki tiga layer kertas craft dan tidak pernah memakai pita,tapi menggunakan tali rami". Jelas Jasmine.
"Benar,saya hanya melihat sekilas tapi bisa mengetahui bahwa bouquet bunga dari toko di packing cantik untuk memberikan kesan mewah,sedangkan bouquet bunga yang Jasmine terima tidak memberikan kesan mewah tapi lebih kepada nilai bunganya". Terang Marco.
"Saya juga melihat seperti itu,jika diperhatikan lebih teliti,bunga bouquet yang diterima Jasmine sepertinya bukan packingan seorang yang profesional dalam keterampilan. Sepertinya yang packing bouquet ini adalah seorang pria bukan wanita". Kata Mia.
"Benar sekali yang kalian bilang,bunga yang saya terima setiap hari bukan untuk memberikan kesan mewah tapi lebih ke nilai bunga itu sendiri. Setiap bunga yang saya terima mengandung makna yang seolah itu adalah pesan pengirim untuk saya. Hari ini English lavender melambangkan kesucian dan cinta,juga melambangkan keindahan dan kekaguman seseorang. Sedangkan bunga tulip melambangkan keabadian dan kesempurnaan. Saya merasa saya sangat di kagumi oleh pengirim, padahal saya tidak tau apa kelebihan saya". Jawab Jasmine.
"Saya juga perlu kagum dengan kamu Jasmine, bukannya fisik bunganya saja yang kamu tau tetapi makna dari bunga tersebut,kamu pantas disebut pencinta bunga sejati". Pungkas Marco sambil bertepuk tangan.
"Saya tidak sehebat yang kamu bahyangkan Marco. Tolong jangan terlalu memuji saya. Yang di katakan Mia benar, saya juga merasa bunga yang setiap hari saya terima bukanlah packingan dari seorang wanita,tapi seorang pria".Jawab Jasmine.
"Lalu tadi kamu bertemu dengan kurirnya,apakah ada sesuatu yang didapat?". Tanya Mia.
"Kurir tidak bersedia menjawab siapa dan alamat pengirim,setelah saya memaksa dia hanya memberitahukan bahwa dia menerima bunga tersebut dari seorang Ibu". Jawab Jasmine.
"Seorang Ibu? apa mungkin kurirnya berbohong?". Kata Mia.
"Saya bisa melihat raut kurir nya,bahwa dia tidak berbohong. Dia sangat tertekan saat memberitahukan saya,karena paksaan saya". Kata Jasmine.
"Benar,kemungkinan apa yang dikatakan kurir adalah benar. Dia menerima dari seorang Ibu,tapi bisa saja yang packing bukanlah Ibu itu,melainkan suaminya atau siapa aja". Kata Marco.
"Jadi kesimpulannya kamu yakin bahwa ketiga toko ini bukanlah toko dari pengirim. Tapi kamu belum tau siapa yang mengirim untukmu,apakah ini namanya sia-sia". Tanya Mia kecewa.
"Tidak apa-apa Mia, walaupun saya tidak tau dia siapa, saya yakin orang tersebut pasti mempunyai kebun bunga. Bunga yang saya terima selalu fresh,dan saya juga tau yang mengirim adalah seorang Ibu yang packing adalah seorang pria. Itu udah cukup buatku untuk sementara. Semoga saya bisa mendapatkan petunjuk lainnya". Jawab Jasmine.
"Dan bagaimana mengenai Pak Hadi? Apakah kamu masih mencurigainya". Kata Marco.
"Tentu saja masih,tapi jujur kecurigaanku berkurang sekarang". Kata Jasmine.
"Untuk menghilangkan kecurigaan dan untuk mengetahui apakah orang tersebut Pak Hadi atau bukan, lebih baik kamu bertanya langsung kepada beliau". Kata Marco.
"Apakah itu bukan tindakan gegabah? Bagaimana kalau Pak Hadi marah kepada Jasmine atas pertanyaan itu". Jawab Mia cemas.
"Tenang saja,tanyakan saja kepada Pak Hadi langsung,dia tidak akan marah. Menurutku itu adalah jalan terbaik.Jika dia menjawab bukan,bisa saja dia benar dan salah. Setidaknya jika dia berbohong,hatinya pasti sudah tidak tenang. Bisa saja dia berhenti mengirimkan bunga lagi. Tapi jika Pak Hadi menjawab dialah orangnya, makanya kamu harus siapkan mental dan bicara baik-baik dengan Pak Hadi". Kata Marco.
"Saya mengerti,baiklah saya akan tanyakan langsung". Kata Jasmine.
"Besok Pak Hadi pulang dari Malaysia,kemungkinan masuk kantor siang hari. Saya akan memberikan informasi jika Pak Hadi sudah tidak sibuk.Jika ruangan Pak Hadi tidak ada tamu,kamu boleh langsung masuk dan tanyakan". Kata Marco.
"Baiklah,terimakasih banyak Marco". Kata Jasmine.
keempat bunga bouquet tersebut akhirnya di bagikan ke Mia dan Marco. Hari itu begitu panjang seakan masih lama besok datang. Jasmine sangat siap untuk bisa bertanya langsung kepada Pak Hadi.
Keesokan harinya, Jasmine menerima bunga lagi. Dia meletakan bunga matahari dan bunga lili putih tersebut di mejanya. Dia mengambil satu tangkai bunga matahari lalu di letakan di hidungnya sambil mencium aroma bunga tersebut dengan tutup mata.
"Bunga matahari adalah sumber kekuatan, semoga saya bisa kuat menerima jawaban dari Pak Hadi nanti". Kata Jasmine dalam hati.
"Jasmine, kamu kenapa?" Kata Mia.
"Ehhh...ngak apa-apa. Saya hanya lagi menikmati keindahan bunga matahari ini". Kata Jasmine.
"Aku buat sarapan untukmu,nasi goreng sosis kesukaanmu. Makanlah dulu,supaya kuat menghadapi dunia tipu-tipu ini". Kata Mia sambil bercanda.
"Wuahhh...terimakasih, saya sudah lama menunggu nasi gorengmu ini. Tumben banget hari ini rajin buat sarapan". Kata Jasmine.
"Hmmm...ini karena bunga yang kamu kasih kemarin. Saya membawa pulang bunga tersebut,ternyata anak perempuanku sangat menyukainya. Dia bertanya siapa yang memberikan bunga ini, lalu aku bilang kalau bunga ini pembelian tante Jasmine". Kata Mia.
"Ternyata di pecinta bunga juga? Terus...terus... apa lagi yang dia bilang". Tanya Jasmine.
"Dia mau berterima kasih kepadamu,jadi dia menyuruhku untuk membuat sarapan untukmu". Kata Mia.
"Oh...lucunya,begitu meleleh aku mendengar itu. Hmmm... nanti tolong bawa bouquet bunga ini pulang,katakan padanya terimakasih. Bunga matahari adalah kekuakatan dan kegembiraan,semoga dia kuat dan gembira menjalankan aktivitas,dan bunga lili adalah ketulusan,bilang padanya saya sangat terkesan dengan hati tulusnya". Kata Jasmine.
"Dasar kalian berdua ini,saya tidak tau sejak kapan dia begitu senang melihat bunga,ya semoga saja setelah dia dewasa bisa secantik dan sepintar kamu. Amin.". Kata Mia.
"Kamu jangan terus mengejekku". Kata Jasmine.
Mereka berdua pun ketawa dan bercanda sambil memakan nasi goreng,terdengar suara notifikasi dari handphone nya Jasmine. Ternyata adalah chat dari Marco, dalam pesan tersebut,Marco menulis kalau Pak Hadi akan sampai di kantor jam sebelas siang. Lalu Jasmine pun membalas jika Pak Marco sudah tidak ada tamu dan tidak sibuk, info saja.
Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas lewat empat puluh lima menit,terlihat dari kaca pintu satu persatu tamu keluar dari ruangan Pak Hadi. Lalu Jasmine kembali mendapatkan chat dari Marco yang mengatakan bahwa ruangan Pak Hadi sudah tidak ada tamu,hanya terlihat Pak Hadi meneguk secangkir kopi. Moment tersebut lalu dimanfaatkan Jasmine untuk menuju keruangan Pak Hadi.
Tok...tok... (suara pintu ruangan Pak Hadi diketok oleh Jasmine).
"Silakan masuk". Jawab Pak Hadi.
"Selamat siang Pak,maaf saya mengganggu waktu bapak". Kata Jasmine
"Silakan duduk,ada apa Jasmine?". Kata Pak Hadi.
"Maaf Pak,jika saya lancang. Saya mau bertanya,apakah Bapak yang selalu mengirimkan bouqet bunga untuk saya setiap hari?". Kata Jasmine.
"Maksud dari pertanyaan kamu adalah apakah saya yang mengirim bouquet bunga untukmu setiap hari?". Tanya Pak Hadi untuk memperjelas.
"Benar itu maksud saya, bouqet bunga yang saya terima tanpa nama setiap hari apakah bapak yang mengirimnya?". Kata Jasmine memperjelas.
"Tentu saja bukan,sejujurnya saja untuk istri saya sendiri, aku hanya mengirimkan bunga untuknya di hari ulang tahunnya". Kata Pak Hadi.
"Hmm... syukurlah bukan Bapak orangnya,maaf sudah curiga kepada Bapak, saya punya alasan kenapa mencurigai Bapak. Itu karena saya menerima bunga itu tiap hari tanpa nama selama beberapa tahun,dan hanya Bapak lah yang menurutku bisa mengirimnya. Staf yang lain belum tentu bisa sanggup jika harus membeli tiap hari. Maafkan aku Pak,saya tau jelas Bapak bukan orang seperti itu,tapi saya memilih untuk bertanya langsung karena sudah bertahun-tahun saya abaikan". Terang Jasmine.
"Kamu tidak perlu minta maaf Jasmine,saya mengerti dari ceritamu. Saya juga tau kamu bukan orang yang menuduh sembarangan,kamu hanya curiga makanya kamu bertanya". Kata Pak Hadi.
"Terimakasih atas pengertian Bapak,saya sangat beruntung punya manajer seperti Bapak yang mengerti situasi saya.Walaupun saya sampai saat ini belum tau siapa orangnya,tapi saya merasa lega mendegar jawaban Bapak".Kata Jasmine.
"Saya sendiri atau bahkan satu kantor ini berpikir bahwa bunga yang kamu terima adalah dari pacarmu sendiri,ternyata dari orang yang kamu sendiri tidak tau. Apakah tidak beresiko menerimanya?". Kata Pak Hadi.
"Awalnya saya juga ragu untuk menerimanya,karena kecintaan saya terhadap bunga membuat saya saya sangat senang menerima bunga yang begitu indah setiap hari,dan selama lima tahun ini saya menerima bunga dari orang yang tidak dikenal tapi saya tidak mendapatkan teror apapun. Lalu pikiran negatif saya mengarah ke Bapak". Jelas Jasmine.
"Apakah ada dari staf devisi lain yang punya hati padamu?". Kata Pak Hadi.
"Seperti yang bapak katakan tadi,semua orang mengira kalau bunga itu adalah pemberian pacar saya, mana ada staf yang mempunyai hati dengan orang sudah punya pacar". Kata Jasmine.
"Masuk akal,jadi sudah tau jawabannya bukan aku,apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?". Tanya Pak Hadi.
"Saya hanya berharap bukan dari seorang pria beristri. Jika memang orang tersebut tidak mau menunjukkan jati diri dan hanya terus mengirim bunga,selama dia tidak ada meneror,maka saya tidak akan memaksa untuk cari tau lagi".Kata Jasmine.
"Kamu sungguh berjiwa besar Jasmine,kamu hanya takut jika ada seorang pria beristri yang menyimpan perasaan dengan diam-diam mengirim bunga,kamu akan merasa itu adalah perbuatan yang tidak benar". Kata Pak Hadi.
"Betul sekali Pak,saya bukan pelakor dan saya tidak akan pernah mau merusak rumah tangga orang lain". Kata Jasmine.
Pak Hadi pun ketawa dan salut dengan Jasmine,walaupun kini Jasmine sudah tau bukan Pak Hadi orangnya, dia memutuskan untuk tidak mencari tau lagi. Jasmine akan seperti biasa menerima bunga dari orang yang tidak dikenal dan menikmati keindahan bunganya saja. Namun masih ada satu lagi yang di pikiran Jasmine,dia menolak perjodohan yang di rencanakan kedua orang tuanya,lalu bagaimana dia harus mencari pasangan sendiri, Jasmine belum pernah pacaran sama sekali dan kurang bergaul. Akankah Jasmine menemukan pujaan hati?.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments