Penderitaan Ardian

Malam hari

Saat ini seluruh keluarga Andrew telah berkumpul semua di Mansion Utama Andrew. Ardian sepupu non akhlak serta keluarganya sudah datang sejak sore tadi di kediaman Andrew.

Aidah yang melihat seluruh keluarga suaminya berkumpul agak canggung pada awalnya, tapi karena semua keluarga Andrew ternyata orangnya ramah-ramah ke Aidah makanya Aidah cepat akrab dengan semuanya keluarga suaminya. Dengan kedatangan keluarga suaminya ini membuat hati Aidah menghangat, sebab semuanya sangat baik dengan Aidah, sangat berbanding terbalik dengan keluarganya yang hanya memikirkan harta saja.

Saat ini mereka ada di taman belakang sedang membuat berbeqiu. Perempuannya bertugas untuk membuat rempah-rempah, sedangkan laki-lakinya bertugas untuk membakar daging sapi serta ayamnya.

Jika ada orang luar yang melihat kehangatan keluarga ini pasti mereka tidak akan percaya begitu saja, karena keluarga ini sudah di kenal dari luar dengan kekejamannya. Bagiamana tidak kedua Paman Andrew adalah penguasa di seluruh negeri. Pamannya yang satu yaitu ayah dari Ardian memiliki harta yang tidak bisa di tanya lagi, perusahaannya ada dimana-mana. Sedangkan Paman Andrew yang satunya yaitu ayah Cika lebih di atas ayahnya Ardian, Enathan juga adalah ketua dari mafia bawah yang sudah di kenal akan kekejamannya. Diantara yang lain Enathan yang paling sadis, karena Enathan akan menghukum siapa saja yang bersalah, terutama siapa saja yang berani menyentuh keluarganya tanpa memandang bulu. Karena itu juga Ardian sangat takut jika berhubungan dengan Pamannya ini, berbeda dengan Andrew yang merasa biasa saja. Karena Andrew sudah di latih dari kecil untuk bisa menjadi pewaris. Andrew pun juga memiliki kekuasaan yang tak kalah dari kedua Pamannya.

"Kak Ardian!!" kesal Cika saat melihat wajahnya hitam karena kelakuan Ardian.

"Hahaha kamu cocok banget hitam gitu Cika" ledek Ardian dengan tawa puasnya sudah bisa mengerjai sepupu satunya ini.

"Awas kamu yah!! aku laporin sama Daddy!!" sungut Cika mengancam. Cika berbalik hendak menghampiri Daddy-nya yang saat ini sibuk membakar.

"Eh tunggu dulu!!" Ardian langsung mencekal tangan Cika agar tidak pergi dengan panik. "Jangan lapor lah, kamu ini sudah besar masih suka mengadu!" lanjut Ardian dengan raut wajah paniknya.

"Huh sudah di ancam aja baru takut, tadi saat memberikan noda hitam di wajah imut Cika ini tidak ada takut-takutnya" kesal Cika dengan mengerucutkan bibirnya.

"Iya-iya maaf deh. Cika kan cantik imut jadi jangan melapor ya ya" bujuk Ardian. "Nanti kan tinggal bersihin pakai air dan sabun pasti bersih dan kembali menjadi wajah yang imut lagi" lanjut Ardian masih berusaha membujuk Cika.

"Huh baiklah karena Cika ini cantik, imut dan baik hati jadi Cika akan memaafkan kak Ardian asal kak Ardian harus janji bakalan bellikan apapun yang Cika mau bagaimana?" tawar Cika.

"Hah iya deh, apapun yang kamu mau asal jangan mahal-mahal!" ujar Ardian mengalah.

"Nah gitu dong sesekali bellikan adik sepupu imut kakak ini juga, bukannya malah bellikan barang-barang perempuan-perempuan m*rahan di luar sana yang entah dari mana asal-usulnya!" ceplos Cika.

"Ck lagian kamu banyak uang kali dari Paman! dan dari mana juga kamu tau kalau aku sering belanjakan perempuan di luar sana?" tanya Ardian heran, karena sepupunya ini sangat polos jadi dari mana dia tau seperti itu.

"Dari kak Rendra, memangnya kenapa coba Cika ini udah 18 tahun huh jadi tentu Cika paham" sungut Cika.

"What dari Rendra pengawal dingin itu!"

"Huh sudahlah bicara sama kak Ardian nggak ada habisnya!!" Cika beranjak meninggalkan Ardian, lalu menghampiri yang lainnya.

Ardian menatap kesal Cika yang main pergi saja, padahal dirinya belum selesai bicara. "Bicara apa pengawal dingin itu dengan sepupu polos ku, awas saja kalau dia berani merusak kepolosan adik ku itu!" kesal Ardian.

"Awww" pekik Ardian tiba-tiba merasa kesakitan.

"Ckck ternyata kamu disini dasar anak malas!! Papa sudah cari kamu dari tadi, bukannya bantuin yang lain malah disini kamu huh!!" kesal Papa Ardian.

"Aww iya-iya Pa maaf, tapi lepasin dulu ini bisa-bisa kuping Ardian lepas ditarik gini!"

"Ck ikut Papa!!" Papa Ardian tetap menarik kuping anaknya dan membawa anaknya ke tempat pembakaran.

Saat sampai di tempat Ardian tidak sengaja melihat sekilas Cika.

"Wleek" ledek Cika dengan menjulurkan lidahnya diam-diam ke Ardian.

Ardian yang melihat itu membelalakkan matanya menatap Cika kesal. 'Awas kamu bocah!!' kesal Ardian dalam hati.

Papa Ardian barulah melepaskan tangannya dari kuping anaknya saat sudah sampai di tempat pembakaran, "Cepat bakar semuanya, itu hukuman untuk kamu!!" titah Papa Ardian tegas.

"Apa! tapi Pa ini sangat banyak bagaimana bisa Ardian membakarnya sendiri" protes Ardian.

"Mau Papa tambah hukumannya" Papa Ardian menatap tajam anaknya.

"Glek, ti...tidak Pa, ini saja" ujar Ardian dengan senyum terpaksanya.

"Nah anak pintar! Andrew dan kak Nathan ayo kita santai-santai saja biar Ardian yang bakar semuanya" ajak Papa Ardian.

"Nah itu bagus, udah hampir encok nih punggung berdiri membakar daging ini" ujar Enathan merasa lega. "Yasudah ayo".

Enathan, dan Papa Ardian yaitu Rafael meninggalkan tempat pembakaran menuju istri dan anaknya.

Sedangkan Andrew sebelum meninggalkan tempat pembakaran tidak lupa mengejek sepupunya itu dulu. "Bakar yang semangat ya, kamu tenang aja palingan nanti wajah kamu yang ikutan gosong itu saja, tapi itu juga akan memberi manfaat supaya kamu tidak nakal lagi di luaran sana" ejek Andrew lalu pergi meninggalkan Ardian sendirian di tempat pembakaran.

"Ck huh aku seperti anak tiri saja" sungut Ardian merasa kesal. " Kenapa juga ini dagingnya tidak masak aja sendiri gitu" lanjut Ardian menggerutu. Dan dengan sangat terpaksa Ardian membakar semua daging berbeqiu.

Sementara yang lain duduk dan berbincang-bincang serta bersanda gurau bersama.

Terpopuler

Comments

Praised94

Praised94

terima kasih 👍

2023-11-04

1

Harman LokeST

Harman LokeST

laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuuuuuuutttttt

2023-10-23

0

ketombee

ketombee

👍☕

2022-07-26

0

lihat semua
Episodes
1 Hampir Ketahuan
2 Beban Untuk Aidah
3 Keberhasilan
4 Mansion Baru
5 Black Card
6 Minimal 100 Juta
7 Balasan Untuk Orang Jahat
8 Mengkambinghitamkan Aidah
9 Rencana Andrew
10 Meminta Pertanggungjawaban
11 Tidak Tau Malu
12 Kedatangan Sepupu Non Akhlak
13 Mengungkapkan Kebenaran
14 Memikirkan Niat Jahat
15 Keluarga Tidak Tau Diri
16 Menagih Uang 10 Milyar
17 Memutuskan Hubungan
18 Menjemput
19 Ucapan Langka Andrew
20 Penderitaan Ardian
21 Permintaan Tante Ana
22 Gombalan Receh
23 Supir Dadakan
24 Pengganggu
25 Rencana Andrew
26 Kejutan
27 Kehebohan
28 Terbongkar
29 Perasaan Aneh
30 Perjodohan
31 Uang Dan Kekuasaan Bukanlah Segalanya
32 Kepercayaan
33 Fikiran Buruk
34 Kedatangan Orang Lama
35 Mengklaim
36 Ikut Ke Kantor
37 Kepintaran Aidah
38 Bertemu Kembali
39 Mencari Sesuatu
40 Ingin Melakukan Penyelidikan
41 Menjadi Sekretaris
42 Kekagetan
43 Keluarga Wikram
44 Kedatangan Risya
45 Mengundang
46 Diskusi
47 Ketegangan
48 Terbongkar
49 Tes DNA
50 Pembicaraan Serius
51 Kembar
52 Flashback
53 Kejadian Sebenarnya
54 Perasaan Bersalah
55 Akhir Permasalahan
56 Memanfaatkan
57 Kembali Bekerja
58 Restauran
59 Tidak Enak Badan
60 Jatuh
61 Kabar Bahagia
62 Berlatih
63 Kesayangan Keluarga Mertua
64 Saling Bersaing
65 Kecelakaan
66 Berterima Kasih
67 Mengajak Ke Mansion
68 Ngidam
69 Sebuah Surat
70 Menuruti Keinginan
71 Makanan Hitam
72 Kejadian
73 Pengusiran
74 Menyusun Rencana
75 Licik Di Balas Licik
76 Air Susu Dibalas Air Tuba
77 Bucin
78 Saling Bercanda
79 Menjadi Pemimpin
80 Langgeng
81 Ancaman
82 Berbeda
83 Kegundahan
84 Dua Pilihan
85 Misterius
86 Memaafkan
87 Menyusun Strategi
88 Salah Paham
89 Ngidam Raja Hutan
90 Jodoh Raja Hutan
91 Hampir Menabrak
92 Perlakuan Kejam
93 Bijak
94 Tidak Manusiawi
95 Siasat
96 Laporan
97 Melaksanakan Rencana
98 Penyergapan
99 Waktu Kebersamaan
100 Keras Kepala
101 Kejutan Membahagiakan
102 Berdebat
103 Penolakan
104 Menemukan
105 Ke Tempat Target
106 Mengamankan
107 Bermuka Dua
108 Memberi Waktu
109 Berita Mengejutkan
110 Pondasi Hubungan
111 Kesakitan
112 Melahirkan
113 Sepasang
114 Baby Ai
115 Persiapan
116 Rewel
117 Diterima
118 Hadiah Terindah
119 Harus Pulang
120 Janji
121 Bonus Chapter 1 ~ Kejahilan Airen
122 Bonus Chapter 2 ~ Penerus Kekuasaan
123 Bonus Chapter 3 ~ Tanggung Jawab Aidan
124 Bonus Chapter 4 ~ Penemuan
125 Bonus Chapter ~ TAMAT
126 ~ S2
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Hampir Ketahuan
2
Beban Untuk Aidah
3
Keberhasilan
4
Mansion Baru
5
Black Card
6
Minimal 100 Juta
7
Balasan Untuk Orang Jahat
8
Mengkambinghitamkan Aidah
9
Rencana Andrew
10
Meminta Pertanggungjawaban
11
Tidak Tau Malu
12
Kedatangan Sepupu Non Akhlak
13
Mengungkapkan Kebenaran
14
Memikirkan Niat Jahat
15
Keluarga Tidak Tau Diri
16
Menagih Uang 10 Milyar
17
Memutuskan Hubungan
18
Menjemput
19
Ucapan Langka Andrew
20
Penderitaan Ardian
21
Permintaan Tante Ana
22
Gombalan Receh
23
Supir Dadakan
24
Pengganggu
25
Rencana Andrew
26
Kejutan
27
Kehebohan
28
Terbongkar
29
Perasaan Aneh
30
Perjodohan
31
Uang Dan Kekuasaan Bukanlah Segalanya
32
Kepercayaan
33
Fikiran Buruk
34
Kedatangan Orang Lama
35
Mengklaim
36
Ikut Ke Kantor
37
Kepintaran Aidah
38
Bertemu Kembali
39
Mencari Sesuatu
40
Ingin Melakukan Penyelidikan
41
Menjadi Sekretaris
42
Kekagetan
43
Keluarga Wikram
44
Kedatangan Risya
45
Mengundang
46
Diskusi
47
Ketegangan
48
Terbongkar
49
Tes DNA
50
Pembicaraan Serius
51
Kembar
52
Flashback
53
Kejadian Sebenarnya
54
Perasaan Bersalah
55
Akhir Permasalahan
56
Memanfaatkan
57
Kembali Bekerja
58
Restauran
59
Tidak Enak Badan
60
Jatuh
61
Kabar Bahagia
62
Berlatih
63
Kesayangan Keluarga Mertua
64
Saling Bersaing
65
Kecelakaan
66
Berterima Kasih
67
Mengajak Ke Mansion
68
Ngidam
69
Sebuah Surat
70
Menuruti Keinginan
71
Makanan Hitam
72
Kejadian
73
Pengusiran
74
Menyusun Rencana
75
Licik Di Balas Licik
76
Air Susu Dibalas Air Tuba
77
Bucin
78
Saling Bercanda
79
Menjadi Pemimpin
80
Langgeng
81
Ancaman
82
Berbeda
83
Kegundahan
84
Dua Pilihan
85
Misterius
86
Memaafkan
87
Menyusun Strategi
88
Salah Paham
89
Ngidam Raja Hutan
90
Jodoh Raja Hutan
91
Hampir Menabrak
92
Perlakuan Kejam
93
Bijak
94
Tidak Manusiawi
95
Siasat
96
Laporan
97
Melaksanakan Rencana
98
Penyergapan
99
Waktu Kebersamaan
100
Keras Kepala
101
Kejutan Membahagiakan
102
Berdebat
103
Penolakan
104
Menemukan
105
Ke Tempat Target
106
Mengamankan
107
Bermuka Dua
108
Memberi Waktu
109
Berita Mengejutkan
110
Pondasi Hubungan
111
Kesakitan
112
Melahirkan
113
Sepasang
114
Baby Ai
115
Persiapan
116
Rewel
117
Diterima
118
Hadiah Terindah
119
Harus Pulang
120
Janji
121
Bonus Chapter 1 ~ Kejahilan Airen
122
Bonus Chapter 2 ~ Penerus Kekuasaan
123
Bonus Chapter 3 ~ Tanggung Jawab Aidan
124
Bonus Chapter 4 ~ Penemuan
125
Bonus Chapter ~ TAMAT
126
~ S2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!