Keesokan harinya
Sebelum Andrew pergi bekerja, Andrew sudah menyuruh Ranti dan pak supir agar mengantar serta menemani istrinya untuk berbelanja di Mall.
"Sayang Mas pergi kerja dulu yah, cup" pamit Andrew sembari mengecup pucuk kepala istrinya.
"Iya Mas hati-hati" balas Aidah dengan salim seperti biasanya kepada suaminya.
"Jangan lupa yang aku bilang semalam sayang!" ucap Andrew mengingatkan.
"Hah, iya Mas Aidah ingat kok"
"Yaudah, Mas pergi dulu hati-hati bentar jalan-jalannya" Andrew pun pergi meninggalkan Mansion dengan disupiri langsung oleh asistennya yang tak lain adalah Endra.
Setelah Andrew pergi, Ranti langsung bertanya ke majikannya. "Nyonya mau pergi sekarang?".
"Eh, hmm apa nggak terlalu pagi yah?" tanya Aidah.
"Nggak kok Nya, di Mall pun pasti sudah banyak yang belanja jam segini" jelas Ranti.
"Hmm baiklah, kalau begitu kamu siap-siap juga gih dan yah tolong tanya supirnya supaya menyiapkan mobil"
"Baik Nya" segera Ranti pergi menemui supir lalu bersiap-siap untuk menemani Nyonya-nya ke Mall.
Beberapa menit kemudian, setelah siap mereka langsung berangkat ke Mall.
*****
Mall
Ranti pun mengajak Aidah berkeliling Mall, mencari pakaian serta aksesoris yang cocok untuk Nyonya-nya.
"Ini Nya bagus banget bajunya, cocok sama Nyonya" Ranti mengambil sebuah baju, lalu mencocokkannya dengan tubuh Aidah.
"Iya bagus, kalau begitu aku ambil ini saja. Kamu juga ambil gih baju, sekalian bantu aku pilihkan untuk pak supir dan orang-orang yang di Mansion yah" ucap Aidah.
"Eh, apa tidak apa-apa Nyonya? bukannya itu untuk Nyonya" kata Ranti merasa tidak enak.
"Nggak apa-apa kok, lagian ini aku yang mau. Aku sudah beberapa hari di sana tapi belum membelikan kalian semua oleh-oleh atas kerja keras kalian beberapa hari ini, jadi aku mau membelikan kalian semua, pilih gih yang kamu mau sekalian bantu aku pilihkan untuk orang yang ada di Mansion yah nggak usah sungkan" ucap Aidah dengan senyum lembutnya.
"Baik Nyonya, makasih banyak atas kebaikan Nyonya" ucap Ranti berterimakasih dengan girangnya karena ditraktir sama Aidah.
Ranti pun memilih-milih pakaian untuk dirinya serta orang-orang di Mansion, tak lupa pula membantu mencari baju yang cocok untuk Nyonya-nya. Begitupun Aidah mencari pakaian-pakaian yang cocok untuk orang-orang yang di Mansion yang dikenalinya, karena Aidah belum cukup akrab dengan semua orang yang ada di Mansion. Aidah masih butuh waktu untuk beradaptasi di suasana dan tempat tinggal baru yang ditinggalinya saat ini.
Setelah beberapa menit, akhirnya mereka selesai berbelanja pakaian yang cocok. Setelah membayarnya, mereka lanjut untuk membeli sepatu serta tas yang cocok untuk Aidah dan tentu orang-orang yang ada di Mansion, itu semua atas perintah dan keinginan Aidah.
Saat sedang asyik-asyiknya memilih-milih tiba-tiba ada dua orang yang datang mengganggu waktu Aidah siapalagi kalau bukan Bella dan mamanya. Ketika baru masuk ke tempat perbelanjaan itu, mereka berdua tidak sengaja melihat Aidah sedang melihat-lihat tas cantik dengan harga yang mahal tentunya di depannya, melihat itu pun Bella dan mamanya agak kaget tapi mereka segera menghampiri Aidah.
"Ckck aku kira kamu sekarang sedang minta-minta di jalanan heh" hina Bella dengan menatap remeh Aidah.
"Iya bener tuh sayang, heh ngapain gembel kayak kamu itu ada di tempat barang mewah seperti ini. Bikin rusak pemandangan aja!" ucap mama Bella dengan sinisnya.
Aidah hanya menatap sekilas, lalu pergi ke arah lain karena merasa malas berdebat dengan dua orang yang menurutnya tidak penting di depannya.
"Heh beraninya kamu mengabaikan aku!!" kesal Bella karena bukannya Aidah terpancing, tapi malah pergi begitu saja. "Tunggu gembel!!" Bella memegang tangan Aidah, menahan Aidah untuk pergi.
"Ckck sekarang kamu berani yah mengabaikan aku!! aku sedang bicara sama kamu, malah kamu pergi begitu saja!!" kesal Bella merasa diabaikan.
Aidah menatap sinis orang di depannya ini, lalu berkata, "Anda siapa ya? saya tidak kenal dengan anda? dan yah siapa yang anda maksud gembel? jelas-jelas nama saya Aidah bukan gembel kenapa saya harus merasa kalau tadi anda mengajak saya bicara? saya kira anda bicara dengan diri anda sendiri" ucap pedas Aidah.
"Kamu!!" kesal Bella, Bella pun langsung ingin melayangkan tangannya untuk menampar Aidah, tapi di halangi oleh Ranti.
"Ck siapa kamu hah!! beraninya ganggu Nyonya ku!!" sungut Ranti sambil menghempaskan tangan Bella dengan kasar.
"Ck siapa lagi sampah ini!!" kesal Bella dengan memandang rendah orang di depannya.
"Beraninya kamu menghempaskan tangan anakku dengan kasar!!" kesal Mama Bella.
"Anak anda yang-" ucapan Ranti segara di potong oleh Aidah.
Aidah segera berdiri di depan Ranti, menghalangi Ranti untuk berbicara lebih banyak lagi dengan orang didepannya ini.
"Sepertinya mata anda buram, apakah saya perlu membelikan kacamata untuk anda? mungkin itu sesua sih dengan usia anda yang sudah TUA. Jelas-jelas yang duluan anak anda yang ingin menampar saya, sekarang anda mengatakan seolah-olah anak anda tidak bersalah dalam hal ini?" sinis Aidah dengan mengatakan dengan menekan kata tua.
"Sudahlah Ranti, ayo kita pergi saja dari sini. Daripada kita harus menghabiskan seluruh tenaga hanya untuk berdebat dengan orang yang sama sekali tidak penting" ucap Aidah sembari menarik tangan Ranti pergi.
"Ckck setelah kamu menghina aku seperti ini, kamu berharap bisa pergi dari sini dengan mudah hah!!" sungut Bella, menghalangi Aidah untuk pergi.
Bella tak sengaja melihat belanjaan yang banyak yang di bawah oleh Aidah serta Ranti saat ini. "Heh sepertinya kamu habis merampok ya? darimana kamu bisa dapat uang untuk belanja sebanyak ini? oh atau jangan-jangan kamu menjajakan tubuh kamu yah" ucap Bella pura-pura terkejut dengan menutup mulutnya serta dengan suara besarnya, agar mengambil simpati orang-orang disekitarnya.
"Astaga kak, kalau kamu butuh uang itu bilang sama kami. Kami sudah bilang agar kakak tidak usah keluar dari Mansion, tinggal di Mansion saja, tapi kakak malah memilih keluar dari Mansion dan sekarang" Bella geleng-geleng kepala dengan wajah pura-pura sedihnya.
"Oh astaga jadi gadis itu memilih pergi dari keluarganya hanya untuk bebas menjajakkan tubuh nya agar bisa belanja banyak" bisik seorang wanita pengunjung dengan menatap sinis Aidah.
"Heii jangan bilang dia gadis, dia bukan gadis lagi kalau sudah menjajakan tubuhnya" hina wanita pengunjung lainnya.
Ranti yang melihat dan mendengar semua itu mengepalkan tangannya merasa sangat tidak terima, Nyonya-nya yang sangat baik malah dihina serta difitnah seperti ini. Ranti pun ingin angkat bicara, tapi langsung di halangi oleh Aidah.
"Dik apa yang kamu bilang ha? bukankah kalian yang mengusir aku dari Mansion hanya karena suami aku miskin? bukankah adik tau itu kalau aku sudah mempunyai suami, jadi untuk apa aku menjajakan tubuhku kepada orang lain? bahkan adik tau kalau aku sangat menyayangi suamiku sampai-sampai aku rela keluar dari Mansion saat semua keluarga mengusir serta menghina suamiku, aku rela keluar dari sana hiks" akting Aidah dengan pura-pura menangis di depan semuanya. "Dan sekarang adik bilang aku yang memilih keluar dari Mansion sendiri? apa adik sudah amnesia hingga melupakan hal itu? dan uang ini aku dapatkan dari suamiku sendiri suamiku yang rela banting tulang untukku, dia yang menyuruh untuk berbelanja akupun hanya menuruti perintahnya apakah salah jika aku berbelanja sesekali walaupun uang kami hanya pas-pasan dik" lanjut Aidah lagi dengan aktingnya.
'Ahkk s*alan kau Aidah!!' batin Bella marah dengan mengepalkan tangannya.
"Apa, jadi kita sudah tertipu dengan perkataan wanita itu, ckck jadi dia mau memfitnah wanita malang itu. Mereka saja yang tidak menerima suami wanita malang itu, malah sekarang ingin memfitnah wanita malang itu lagi ck dasar keluarga tidak tau diuntung" hina seorang wanita yang ada di sekitar sana dengan sinis yang sedari tadi memperhatikan mereka.
"Iya, kasihan sekali wanita malang itu, sudah diusir eh sekarang malah difitnah lagi. Pasti hidupnya selama di keluarganya itu pasti tersiksa kasihan sekali dia" ucap prihatin salah satu wanita yang berada di tempat itu.
Saat masih terjadi perdebatan, tiba-tiba manager di sana pun menghampiri kerumunan itu.
"Ada apa ini? kenapa ribut-ribut seperti ini? mohon kalian jangan berbuat keributan di tempat perbelanjaan kami ini!" tegas manager.
Saat melihat manager itu, fikiran licik Bella pun terpancing lagi untuk menghina Aidah.
"Kamu manager disini kan!! tolong usir dia, masa dia kesini hanya untuk melihat-lihat saja tidak berbelanja sama sekali, jadi sekarang usir dia! dia itu mengganggu pemandangan orang tau nggak untuk berbelanja, kamu lihat ini" Bella mengeluarkan kartu kreditnya yang lumayan isinya. "Aku mau berbelanja, jadi cepat usir dia!!" perintah Bella.
Orang-orang yang sedari tadi melihat pun, menatap sinis dan mengatasi Bella orang yang sangat sombong sekali.
'Hah pasti aku akan diusir, aku tidak boleh mengeluarkan kartu credit itu sekarang belum saatnya' batin Aidah pasrah.
"Satpam, satpam!!" panggil manager.
"Iya Bu, ada yang bisa saya bantu?" tanya satpam itu.
'Heh bakalan malu kamu Aidah' batin Bella dengan bangganya serta menatap sinis Aidah.
"Usir orang itu sekarang juga!!" tegas manager dengan menunjuk Bella.
"Baik Bu" Satpam itu pun bergegas menarik Bella keluar dari tempat perbelanjaan.
"Heii apa-apaan ini hah!! kalian tidak tau siapa aku ha!! aku itu putri Ceo ! beraninya kalian mengusir aku!!" teriak Bella emosi serta mencoba melepaskan pegangan tangannya dari satpam.
"Ck apa-apaan ini!! kami ini keluarga terhormat beraninya kalian!!" teriak Mama Bella juga dengan emosinya yang meluap.
Aidah yang melihat itu pun heran, 'Aku kira aku yang bakalan di usir' batin Aidah merasa heran.
"Maaf yah atas kejadian barusan yang telah mengganggu kalian, sekarang kalian bisa berbelanja kembali dengan tenang. Dan untuk Mbak, kami akan berikan diskon karena telah mengganggu kenyamanan anda saat berbelanja" ucap manager itu dengan hati-hati.
"Eh, nggak usah Bu, kasih ke yang lain aja" ucap Aidah dengan perasaan sungkannya. 'Aku kan sudah janji akan menghabiskan minimal 100jt sehari, kalau dapat diskon sebentar malah tidak cukup lagi' batin Aidah dengan polosnya.
Sementara itu di waktu yang sama tetapi di tempat lain
"Bagaimana?" tanya seorang pria yang tengah duduk di kursi kebesarannya.
"Sudah beres semuanya bos, bahkan Nyonya tadi sempat melawan dengan kata pedasnya" kekeh sang asisten saat melihat video Nyonya yang berkata pedas serta berakting.
"Jangan mengingatnya!! atau kamu mau aku menghapus memori kamu!!" ancam sosok pria itu yang tak lain adalah Andrew.
"Glek, ti..tidak Tuan, saya paham".
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Praised94
terima kasih
2023-11-04
2
Harman LokeST
laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuuuuuuutttttt
2023-10-23
0
Wirda Lubis
lanjut
2022-11-22
1