Setelah di usir dengan kasar dari pusat perbelanjaan, Bella dan Mamanya sangat tidak terima diperlakukan seperti itu apa lagi dihadapan orang banyak. Mereka berdua pun pulang ke Mansion keluarga karena ingin mengadu, tentang apa yang di alaminya tadi.
Mansion Keluarga
"Nenek" panggil Bella manja saat baru sampai di rumah keluarga.
"Kamu kenapa sayang? mukamu kusut gitu?" tanya Nenek, saat melihat wajah Bella yang ditekuk.
"Huh ini semua karena Aidah Nek, hiks masa tadi Aidah memfitnah Bella Nek di depan umum, sampai-sampai Bella dan Mama di usir Nek" ujar Bella dengan akting pura-pura sedihnya agar dikasihani.
"Apa!! beraninya anak itu!!" kesal Nenek mengetahui hal itu.
"Iya Ma, masa Aidah tega memfitnah kami berdua, sampai-sampai kami di usir Ma, mau di taruh dimana muka kami ini kalau mau keluar lagi" ujar Mama Bella pura-pura sedih.
"Beraninya anak itu!! mentang-mentang sudah di usir, sekarang tambah ngelunjak ya!!" kesal Nenek.
"Ck beraninya dia berbuat seperti itu kepada Mama dan adikku!!!" kesal Bastian.
Mama dan Papa Aidah yang mendengar itu terdiam tidak tau harus berkata apa. 'Beraninya anak itu berbuat seperti itu kepada Tante dan sepupunya!! bagaimana kalau sampai kami juga di usir keluar coba!!' batin Mama Aidah merasa kesal. Sementara Papa Aidah merasa kurang percaya mendengar hal itu, sebab yang ia tau anaknya bukan orang yang seperti itu.
"Mama harus berbuat sesuatu Ma! untuk membalas anak itu! kalau Mama tidak berbuat sesuatu sekarang bisa-bisa anak itu tambah ngelunjak lagi Ma!!" hasut Papa Bella.
"Hiks iya Nek benar itu apa yang dikatakan Papa, kalau Nenek tidak berbuat sesuatu pasti dia akan ngelunjak Nek!!" ucap Bella yang ikut menghasut.
"Hmm Nenek akan-" ucapan Nenek terpotong oleh sebuah deringan telpon.
Drrtt drrtt (Suara hp)
"Hp siapa itu?!" tanya Nenek yang merasa kesal karena ucapannya harus terpotong.
"Mm maaf Nek, aku harus angkat telfon ini dulu. Sepertinya ini telfon dari pihak Perusahaan A'Lew" gumam Bastian dan segara mengangkat telfon itu.
"Halo, selamat siang ini benar dengan bapak Bastian?" tanya orang yang ada di sebrang telfon.
"Iya benar, saya sendiri. Apakah ada perkembangan atau masalah terkait kerjasama pak?" tanya Bastian dengan hati-hati.
"Iya pak, maaf sekali kerjasama antara perusahaan kita harus dibatalkan!" tegas orang yang ada di sebrang telfon.
"Apa!! bagaimana bisa begitu!!" ucap Bastian kaget dan merasa tidak terima.
"Maaf pak, kami akan mengirimkan kompensasinya besok. Keputusan ini tidak bisa di ganggu gugat lagi, ini keputusan dari Bos kami"
tutt tutt, orang yang ada di sebrang telfon langsung mematikan telfon sepihak.
Bastian yang mendengar itu kaget banget, bagaikan di samber petir di siang bolong. Handphone Bastian pun langsung jatuh.
"Ada apa Nak?" tanya Mama Bastian saat melihat wajah kaget dan khawatir Bastian.
"Iya ada apa Bas?!" tanya Nenek juga yang merasa khawatir melihat raut wajah khawatir cucunya.
Semua yang disana pun menatap dan menunggu jawaban dari Bastian.
Bastian langsung menoleh kepada semuanya.
"Nek, i...ini pihak Perusaahan A'Lew membatalkan kerjasama secara sepihak Nek, besok katanya mereka akan mengirimkan kompensasinya" ucap Bastian hati-hati.
"APA!!" ucap semuanya bersamaan karena kaget.
"Ba..bagaimana bisa ini terjadi Bas!!" ucap Nenek yang merasa syok karena kebatalan kerjasama yang secara sepihak.
"Ba..Bastian juga tidak tau Nek" ucap Bastian yang merasa khawatir juga tentang ini.
Semua yang disana pun murung dan khawatir bagaimana nasib perusahaan kalau sampai kerjasamanya beneran dibatalkan, kecuali Bella yang tidak tau merasa biasa saja.
"Kenapa kalian semua khawatir begitu? bukankah mereka akan membayar kompensasi? jadi yah kita tidak akan rugi kan?" ucap Bella yang tidak paham masalah seperti itu.
Semua yang disana pun seketika langsung melihat Bella kesal.
"Bagaimana kamu bisa bilang kita tidak rugi Bel!! kita rugi banyak tau nggak!! kalau perusahaan A'Lew tidak jadi kerjasama dengan perusahaan kita maka otomatis perusahaan lainnya akan tidak percaya lagi sama kita!!" kesal Bastian sekaligus khawatir.
"Dan yang lebih parahnya bisa-bisa perusahaan kita bangkrut!!" ucap Bastian dengan raut khawatirnya.
"Ah kenapa ini bisa terjadi" ucap Nenek sembari memegang dadanya yang terasa sakit.
Yang lain sibuk khawatir, beda dengan Bella yang saat ini sudah memikirkan ide licik lagi untuk membalas Aidah.
"Nek bagaimana kalau kita suruh Aidah yang tanggungjawab masalah ini!! bukankah Aidah yang berhasil membuat perusahaan kita bekerjasama dengan perusahaan A'Lew itu. Sekarang perusahaan itu malah mengakhiri kerjasama dengan perusahaan kita dengan sepihak, ini berarti salahnya Aidah!! Aidah yang harus tanggungjawab kalau sampai perusahaan kita bangkrut karena masalah pembatalan kerjasama dengan perusahaan A'Lew ini!!" ujar Bella mengompori dengan senyum liciknya.
"Benar itu Ma!! Erik setuju apa yang di katakan Bella, ini semua salahnya Aidah jadi Aidah yang harus bertanggungjawab!!" tegas Papa Bella bernama Erik.
"Iya Ma, Bunga juga setuju!!" ucap Mama Bella bernama Bunga.
"Iya Nek! suruh Aidah yang bertanggungjawab, inikan salahnya juga karena dia sekarang perusahaan kita terancam bangkrut!!" ujar Bastian yang sangat mendukung hal itu.
'Heh kamu akan tau akibatnya, karena sudah berani menghinaku Aidah!!' batin Bella dengan senyum liciknya.
'Anak itu, anak itu lagi biang masalahnya memang benar anak pembawa s*al!' batin Mama Aidah yang terpengaruh oleh orang-orang yang tengah mengkambinghitamkan Aidah.
"Baiklah aku setuju! kita harus mencari Aidah sekarang! Aidah memang yang salah yang harus bertanggungjawab akan masalah ini! karena semua masalah ini berasal dari dirinya!" tegas Nenek.
"Tapi Ma, Rasya tidak setuju itu! Aidah kan sudah di usir keluar dari sini! kenapa kalian semua masih menyalahkan anak aku Aidah! jelas-jelas Mama dan yang lainnya yang memaksa Aidah harus mendapatkan kerjasama itu, tapi sekarang kalian mengatakan seolah-olah Aidah yang bersalah akan semuanya!!" ucap Papa Aidah bernama Rasya merasa tidak terima.
"Hei apa yang kamu katakan Mas!! kamu mau diusir ha!!" bisik Mama Aidah dengan kesalnya serta mencubit suaminya karena merasa kesal.
"Beraninya kamu menentang keputusan Mama!!" kesal Nenek dengan menatap tajam Papa Aidah.
Papa Aidah ingin menjawab perkataan Mamanya, tapi sudah di halangi oleh istrinya terlebih dahulu.
"Nggak Ma, kami setuju semua keputusan Mama kok, tadi itu Mas Rasya hanya bercanda saja Ma" ucap Mama Aidah dengan senyum palsunya. Mama Aidah pun mencubit lengan Papa Aidah, "Benar kan Pa?" tanya Mama Aidah sembari melototi suaminya.
"I-iya Ma" ucap pasrah Papa Aidah karena tidak bisa melawan keinginan istrinya, apalagi saat ini dirinya hanya sendiri membela anaknya, karena yang lain setuju untuk menyalahkan serta mengkambinghitamkan Aidah.
"Baiklah kalian bantu aku cari Aidah sekarang!! kerahkan semua pengawal untuk mencari dimana keberadaan dia sekarang" tegas Nenek.
Semuanya pun menjawab bersama "Baik Nek/Ma". Mereka segera pergi untuk mencari keberadaan Aidah saat ini ada dimana.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
MASIH GK JERA JUGA KALIAN, TUNGGU AZA KHANCURAN KALIAN
2023-11-17
0
Sulaiman Efendy
MAMPUSS, RASAIN KALIAN...
2023-11-17
1
Harman LokeST
up up up up up up up up up up ⭐⭐⭐⭐⭐
2023-10-23
1