Keluarga Tidak Tau Diri

Seperti yang dikatakan Nenek semalam, saat ini mereka telah sampai di depan Mansion Andrew, mereka juga membawa bodyguard agar tidak di usir lagi seperti sebelumnya yang membuat mereka malu.

"Hey buka gerbangnya!!" Teriak Bella dari luar gerbang dengan menggedor-gedor keras gerbang di depannya.

Brak Brak Brak

Mama Bella juga ikutan menggedor dengan kencang, "Keluar kamu Andrew, Aidah jangan bersembunyi di dalam seperti orang pengecut!!" Teriaknya kesal dari luar Mansion.

Sementara di dalam Mansion

Aidah baru saja turun dari kamarnya, karena mendengar dobrakan keras dari luar Mansion.

"Siapa itu Ranti?" tanya Aidah penasaran kepada pelayan yang sudah lumayan akrab dengannya di Mansion itu, sembari mengerutkan keningnya.

"Sepertinya keluarga Nyonya datang lagi untuk membuat masalah" jawab Ranti pelan.

Aidah yang mendengar jawaban Ranti pun langsung menghela nafas, lalu beranjak ingin keluar melihat keluarganya.

"Eh Nyonya mau kemana?" tanya Ranti.

"Menemui mereka" jawab Aidah singkat, lalu keluar untuk menemui keluarganya. 'Entah apalagi yang mereka inginkan sekarang' batin Aidah bertanya-tanya dengan menghela nafasnya.

Ranti yang melihat Nyonya nya keluar merasa khawatir, Ranti pun langsung menelfon Tuannya untuk memberitahukan perihal ini kepada Tuannya.

Sementara itu saat sampai di luar Aidah langsung menemui satpam yang berjaga di Mansionnya.

"Mereka lagi yang datang Pak?" tanya Aidah dengan suara lembutnya.

"Eh Nyonya, iya Nyonya. Mereka yang datang, apa perlu saya usir saja sekarang?" tanyanya memastikan.

Aidah langsung menggelengkan kepalanya, "Tidak usah usir Pak, persilahkan saja mereka masuk" ujar Aidah dengan senyum manisnya.

"Eh" Satpam yang sedang berjaga kaget mendengar ucapan majikannya yang memperbolehkan orang-orang yang tidak tau malu menurut mereka itu masuk, tapi mereka tetap melaksanakan perintah Nyonya mereka.

Satpam itu pun membuka gerbang, dan yah langsung tampak keluarga Aidah yang sedari tadi berkoar-koar tanpa henti.

"Ck akhirnya lo buka juga pintunya" ujar Bella kesal.

Aidah hanya tersenyum miris, lalu ingin mengajak mereka masuk. Tapi belum juga Aidah mengajak mereka masuk, mereka langsung masuk begitu saja seakan ini adalah Mansion mereka sendiri.

Aidah yang melihat tingkah keluarganya hanya bisa menggelengkan kepala dan menghela nafasnya. Aidah pun mengikuti keluarganya masuk ke dalam Mansion.

Saat sampai di dalam keluarga Aidah langsung duduk di sofa tanpa di persilahkan lebih dulu sama si pemilik Mansion.

"PELAYAN" Teriak Mama Aidah tanpa malu.

Pelayan yang ada di Mansion pun buru-buru menghampiri. Saat sampai mereka melirik majikannya dulu. Aidah mengangguk.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanyanya pelan.

"Ck kamu kenapa harus melirik-lirik anak saya dulu, lalu melihat saya ha! saya itu juga Nyonya di Mansion ini. Dia itu anak saya, jadi saya juga adalah Nyonya besar di Mansion ini" ujar Mama Aidah kesal.

"Sudahlah, cepat siapkan minuman serta makanan untuk kami yang enak!!" Perintahnya seolah ini Mansion punya dia.

"Baik" Pelayan itu pergi menyiapkan apa yang diperintahkan kepadanya.

"Huh sepertinya kamu harus memecat pelayan kamu itu, sungguh tidak tau etika sebagai pelayan" ujar Mama Aidah kesal.

Aidah duduk di sofa singgle dengan tenang, sembari menatap keluarganya terutama Mamanya yang sedang berulah. "Maaf tapi sepertinya saya harus meralat perkataan anda, ini Mansion punya suami saya. Jadi saya sebagai istrinya adalah Nyonya disini dan menjadi Nyonya satu-satunya. Bukankah saat saya di usir dari Mansion anda, anda seakan sudah tidak menganggap saya anak anda lagi, lalu sekarang kenapa anda tiba-tiba menganggap saya anak anda" ucap Aidah tenang dengan senyum kecutnya.

"Jangan tidak tau diri kamu Aidah!! kamu itu sudah di besarkan dengan susah payah, sekarang kamu jadi anak pembangkang yang tidak tau diri!!!" kesal Nenek.

"Heh hahaha membesarkan saya dengan susah payah? sungguh kalian sangat lucu" ucap Aidah dengan tawa mirisnya.

"Kapan, aku tanya kapan kalian bersusah payah membesarkan ku?! sedari kecil yang aku ingat aku tidur di ruangan yang sempit, tidak ber AC, sedangkan Bastian serta Bella mereka tidur di kamar yang luas, cantik serta ber AC. Aku hanya diam waktu itu, aku juga ingat untuk jajan di sekolah aku harus bersusah payah sendiri untuk mencari uang agar aku bisa jajan di sekolah. Sedangkan Bastian dan Bella mereka selalu mendapatkan uang jajan tanpa harus bersusah payah. Kalian selalu bilang aku anak tertua, jadi aku harus bisa mengalah dengan mereka. Aku waktu itu masih kecil, aku hanya mengiyakan. Bahkan menyiapkan pakaian, menyetrika semuanya aku lakukan sendiri, sedangkan Bastian serta Bella pasti akan dilakukan oleh pelayan yang ada di Mansion. Jadi kapan, kapan kalian bersusah payah membesarkan ku?" tanya Aidah menatap mereka dengan senyum miris serta kecutnya.

Keluarga Aidah kicep, terdiam mendengar segala perkataan Aidah.

Sementara itu di pintu ada seseorang yang sedari tadi mendengarkan perkataan miris Aidah, seseorang itu adalah Andrew. Andrew tadi setelah dihubungi oleh Rinta langsung buru-buru pulang ke Mansion. Dan seperti dugaannya istrinya pasti akan ditindas lagi, tapi ini lebih menyakitkan. Andrew tidak membayangkan jika kehidupan istrinya waktu kecil begitu miris, sama dengan hidupnya waktu kecil yang begitu miris juga.

Andrew mengepalkan tangannya, lalu melangkahkan kakinya menuju istrinya yang pasti saat ini matanya sudah berkaca-kaca.

"Sayang" panggil Andrew mesra dengan menunduk sedikit agar melihat wajah istrinya yang cantik itu.

"Eh, Mas" Aidah menoleh menatap suaminya dengan mata yang berkaca-kaca.

Andrew mengepalkan tangannya saat melihat mata istrinya yang sudah berkaca-kaca.

Andrew berdiri kembali memperbaiki pakaiannya, lalu menatap tajam semua orang di depannya.

"Saya sudah mengatakan agar kalian tidak mengganggu istri saya lagi, tapi sepertinya kalian tidak mendengar ancaman ku" Andrew menatap tajam mereka semua.

"Ck kalian berdua tidak ada sopan-sopannya dengan kami yang lebih tua dari kalian!!" kesal Papa Bella.

"Dulu saja kalian memohon-mohon, sekarang mentang-mentang punya Mansion besar seperti ini kalian seolah-olah lupa kalau waktu dulu kalian pernah memohon-mohon kepada kami. Entah ini juga Mansion kalian dapatkan darimana cih baru begini kalian jadi lupa diri" lanjut Papa Bella merasa kesal.

"Benar itu Mas, dan kamu Aidah walaupun seperti itu tapi kami juga membesarkan mu kan! kami masih memberikan kamu tempat tinggal, pakaian, makanan gratis, bahkan kami juga tetap menyekolahkan mu kan. Tapi apa ini sekarang kamu seolah-olah lupa dengan apa yang kami lakukan untuk kamu dulu" ujar Tante Aidah atau Mama Bella karena tidak terima dengan perkataan Aidah.

"Benar itu apa kata Tante kamu, walau bagaimana pun kami masih membesarkan kamu! sekarang kamu mau jadi anak yang tidak tau diri, bahkan melupakan orang tua apalagi aku ibu mu yang telah mengandung kamu selama sembilan bulan" ucap Mama Aidah membenarkan perkataan Mama Bella, serta merasa kesal dengan perkataan anaknya.

"Heh" Aidah yang mendengar itu tambah tersenyum miris.

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuuuuuuutttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss

2023-10-23

2

Adjie Kasep

Adjie Kasep

Rinta apa Ranti sih apa ada 2?
Gimana nih thor,kayaknya skip ya thor jd lupa

2023-02-05

0

Wirda Lubis

Wirda Lubis

usir saja keluar ngapain di kasih masuk

2022-11-22

1

lihat semua
Episodes
1 Hampir Ketahuan
2 Beban Untuk Aidah
3 Keberhasilan
4 Mansion Baru
5 Black Card
6 Minimal 100 Juta
7 Balasan Untuk Orang Jahat
8 Mengkambinghitamkan Aidah
9 Rencana Andrew
10 Meminta Pertanggungjawaban
11 Tidak Tau Malu
12 Kedatangan Sepupu Non Akhlak
13 Mengungkapkan Kebenaran
14 Memikirkan Niat Jahat
15 Keluarga Tidak Tau Diri
16 Menagih Uang 10 Milyar
17 Memutuskan Hubungan
18 Menjemput
19 Ucapan Langka Andrew
20 Penderitaan Ardian
21 Permintaan Tante Ana
22 Gombalan Receh
23 Supir Dadakan
24 Pengganggu
25 Rencana Andrew
26 Kejutan
27 Kehebohan
28 Terbongkar
29 Perasaan Aneh
30 Perjodohan
31 Uang Dan Kekuasaan Bukanlah Segalanya
32 Kepercayaan
33 Fikiran Buruk
34 Kedatangan Orang Lama
35 Mengklaim
36 Ikut Ke Kantor
37 Kepintaran Aidah
38 Bertemu Kembali
39 Mencari Sesuatu
40 Ingin Melakukan Penyelidikan
41 Menjadi Sekretaris
42 Kekagetan
43 Keluarga Wikram
44 Kedatangan Risya
45 Mengundang
46 Diskusi
47 Ketegangan
48 Terbongkar
49 Tes DNA
50 Pembicaraan Serius
51 Kembar
52 Flashback
53 Kejadian Sebenarnya
54 Perasaan Bersalah
55 Akhir Permasalahan
56 Memanfaatkan
57 Kembali Bekerja
58 Restauran
59 Tidak Enak Badan
60 Jatuh
61 Kabar Bahagia
62 Berlatih
63 Kesayangan Keluarga Mertua
64 Saling Bersaing
65 Kecelakaan
66 Berterima Kasih
67 Mengajak Ke Mansion
68 Ngidam
69 Sebuah Surat
70 Menuruti Keinginan
71 Makanan Hitam
72 Kejadian
73 Pengusiran
74 Menyusun Rencana
75 Licik Di Balas Licik
76 Air Susu Dibalas Air Tuba
77 Bucin
78 Saling Bercanda
79 Menjadi Pemimpin
80 Langgeng
81 Ancaman
82 Berbeda
83 Kegundahan
84 Dua Pilihan
85 Misterius
86 Memaafkan
87 Menyusun Strategi
88 Salah Paham
89 Ngidam Raja Hutan
90 Jodoh Raja Hutan
91 Hampir Menabrak
92 Perlakuan Kejam
93 Bijak
94 Tidak Manusiawi
95 Siasat
96 Laporan
97 Melaksanakan Rencana
98 Penyergapan
99 Waktu Kebersamaan
100 Keras Kepala
101 Kejutan Membahagiakan
102 Berdebat
103 Penolakan
104 Menemukan
105 Ke Tempat Target
106 Mengamankan
107 Bermuka Dua
108 Memberi Waktu
109 Berita Mengejutkan
110 Pondasi Hubungan
111 Kesakitan
112 Melahirkan
113 Sepasang
114 Baby Ai
115 Persiapan
116 Rewel
117 Diterima
118 Hadiah Terindah
119 Harus Pulang
120 Janji
121 Bonus Chapter 1 ~ Kejahilan Airen
122 Bonus Chapter 2 ~ Penerus Kekuasaan
123 Bonus Chapter 3 ~ Tanggung Jawab Aidan
124 Bonus Chapter 4 ~ Penemuan
125 Bonus Chapter ~ TAMAT
126 ~ S2
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Hampir Ketahuan
2
Beban Untuk Aidah
3
Keberhasilan
4
Mansion Baru
5
Black Card
6
Minimal 100 Juta
7
Balasan Untuk Orang Jahat
8
Mengkambinghitamkan Aidah
9
Rencana Andrew
10
Meminta Pertanggungjawaban
11
Tidak Tau Malu
12
Kedatangan Sepupu Non Akhlak
13
Mengungkapkan Kebenaran
14
Memikirkan Niat Jahat
15
Keluarga Tidak Tau Diri
16
Menagih Uang 10 Milyar
17
Memutuskan Hubungan
18
Menjemput
19
Ucapan Langka Andrew
20
Penderitaan Ardian
21
Permintaan Tante Ana
22
Gombalan Receh
23
Supir Dadakan
24
Pengganggu
25
Rencana Andrew
26
Kejutan
27
Kehebohan
28
Terbongkar
29
Perasaan Aneh
30
Perjodohan
31
Uang Dan Kekuasaan Bukanlah Segalanya
32
Kepercayaan
33
Fikiran Buruk
34
Kedatangan Orang Lama
35
Mengklaim
36
Ikut Ke Kantor
37
Kepintaran Aidah
38
Bertemu Kembali
39
Mencari Sesuatu
40
Ingin Melakukan Penyelidikan
41
Menjadi Sekretaris
42
Kekagetan
43
Keluarga Wikram
44
Kedatangan Risya
45
Mengundang
46
Diskusi
47
Ketegangan
48
Terbongkar
49
Tes DNA
50
Pembicaraan Serius
51
Kembar
52
Flashback
53
Kejadian Sebenarnya
54
Perasaan Bersalah
55
Akhir Permasalahan
56
Memanfaatkan
57
Kembali Bekerja
58
Restauran
59
Tidak Enak Badan
60
Jatuh
61
Kabar Bahagia
62
Berlatih
63
Kesayangan Keluarga Mertua
64
Saling Bersaing
65
Kecelakaan
66
Berterima Kasih
67
Mengajak Ke Mansion
68
Ngidam
69
Sebuah Surat
70
Menuruti Keinginan
71
Makanan Hitam
72
Kejadian
73
Pengusiran
74
Menyusun Rencana
75
Licik Di Balas Licik
76
Air Susu Dibalas Air Tuba
77
Bucin
78
Saling Bercanda
79
Menjadi Pemimpin
80
Langgeng
81
Ancaman
82
Berbeda
83
Kegundahan
84
Dua Pilihan
85
Misterius
86
Memaafkan
87
Menyusun Strategi
88
Salah Paham
89
Ngidam Raja Hutan
90
Jodoh Raja Hutan
91
Hampir Menabrak
92
Perlakuan Kejam
93
Bijak
94
Tidak Manusiawi
95
Siasat
96
Laporan
97
Melaksanakan Rencana
98
Penyergapan
99
Waktu Kebersamaan
100
Keras Kepala
101
Kejutan Membahagiakan
102
Berdebat
103
Penolakan
104
Menemukan
105
Ke Tempat Target
106
Mengamankan
107
Bermuka Dua
108
Memberi Waktu
109
Berita Mengejutkan
110
Pondasi Hubungan
111
Kesakitan
112
Melahirkan
113
Sepasang
114
Baby Ai
115
Persiapan
116
Rewel
117
Diterima
118
Hadiah Terindah
119
Harus Pulang
120
Janji
121
Bonus Chapter 1 ~ Kejahilan Airen
122
Bonus Chapter 2 ~ Penerus Kekuasaan
123
Bonus Chapter 3 ~ Tanggung Jawab Aidan
124
Bonus Chapter 4 ~ Penemuan
125
Bonus Chapter ~ TAMAT
126
~ S2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!