"Oh itu tadi teman Mas katanya ada kerjaan yang bisa Mas kerja besok" alasan Andrew.
"Oh begitu baguslah, tapi kenapa telfonnya malam-malam ya?"
"Mungkin dia baru pulang kerja sayang, sudah ayo tidur lagi"
"Mas tidur duluan saja, Aidah mau pipis dulu"
"Baiklah sayang" Andrew naik kekasurnya dengan legah sebab baru kali ini dirinya ketahuan kalau menelfon dengan seseorang.
*******
Keesokan harinya
Mereka sedang berkumpul di ruang keluarga dan semuanya duduk di sofa yang empuk, kecuali Andrew yang disuruh duduk di lantai. Aidah tidak setuju suaminya diperlakukan seperti itu, tapi Aidah tidak bisa berbuat apa-apa Andrew pun juga menyuruhnya untuk diam tidak melawan.
"Aidah bagaimana masalah kerjasama?" tanya nenek sekaligus petuah di Mansion itu.
"Aidah baru saja mau ke perusahaan itu Nek" ucap Aidah.
"Nenek mau kamu harus bisa mendapatkan kerjasama dengan perusahaan itu!!" tegas Nenek.
"Aidah usahain Nek" jawab Aidah dengan menghela nafasnya.
"Iya Aidah kamu harus dapat proyek itu, kamu kan selama ini hanya bisa jadi beban di keluarga ini saja. Seharusnya kamu sekarang itu bisa sedikit memberikan kompensasi untuk Nenek dan kami yang sudah mengeluarkan uang buat biaya hidup kalian selama di Mansion ini!" ucap sekaligus hina paman Aidah.
Ya Aidah sudah biasa di salahkan seperti ini, karena katanya keluarga Aidah hanya menjadi beban di Mansion ini sebab orang tua Aidah juga tak bekerja sama sekali, hanya tau makan tidur saja.
"Aidah usahain Om" jawab Aidah dengan sabarnya.
"Haiss Papa sama Nenek jangan terlalu berharap sama Mbak Aidah deh, proyek yang dulu saja dengan perusahaan biasa dia tidak bisa dapat malahan aku yang dapat. Lebih baik proyek ini serahkan sama aku saja" hina sekaligus sombong seorang laki-laki yang tak lain adalah sepupu Aidah bernama Bastian, yang kemarin membuang uang 20 ribu di wajah Andrew.
"Benar itu Nek, lebih baik serahkan sama kak Bas saja" ucap seorang wanita yang kemarin juga ikut menghina Andrew bernama Bella.
"Iya mana ada dia bisa seperti anak aku Bastian ini" sombong seorang wanita yang umurnya tak lagi muda, yang ternyata adalah ibunda dari Bastian.
"Aku yakin istri aku pasti bisa mendapatkan proyeknya!!" bela Andrew dengan tegas karena muak mendengar hinaan yang dilontarkan ke istrinya.
"Cih siapa kamu!! beraninya ikut campur, angkat bicara!!" hina Bastian. "Hanya menantu tidak di harapkan juga heh beraninya ikut campur!!".
"Jangan ngomong seperti itu Bastian!! dia itu bagaimanapun kakak ipar kamu! suami aku!!" tegur Aidah tegas, karena tidak suka jika suaminya dihina.
"Cih benar-benar pasangan yang serasi, hanya tau jadi beban saja" ejek Bella.
Aidah ingin membalas perkataan Bella lagi, tapi Ibunya langsung menghalangi Aidah.
"Ck jangan bikin ruwet deh, ngapain juga kamu pakai bela sampah itu!!" Bisik Ibu Aidah dengan kesal.
"Ma!!" Aidah tidak terima dengan perkataan Ibunya yang mengatakan suaminya sampah.
Aidah ingin mengatakan sesuatu ke Ibunya tapi dihalangi oleh suaminya. Andrew menggeleng pelan kepada Aidah mengisyaratkan bahwa sudah jangan di lawan.
"Sudah-sudah cukup!! kalian bikin pusing Nenek saja!!"" kesal Nenek.
"Nenek sudah putuskan kalau Aidah yang akan mengambil proyek ini!! dan Aidah harus bisa mendapatkan proyek ini! kalau tidak Aidah beserta keluarganya harus keluar dari Mansion ini!!!" tegas Nenek.
"Apa!!" kaget Ayah, Ibu, dan Aidah.
"Mama kok gitu sama aku!! bagaimanapun aku ini anak Mama loh!!" ucap Ayah Aidah tidak terima.
"Ini sudah keputusanku!!" tegas Nenek lalu pergi meninggalkan ruang keluarga itu.
"Wah selamat berjuang ya Aidah, kamu pasti bisa" ucap Bastian dengan terkekeh. "Bisa keluar dari Mansion ini" lanjut Bastian dengan muka mengejeknya ke Aidah dan Andrew.
"Haha benar itu kak, selamat ya Aidah" ejek Bella.
"Udah-udah ayo kita pergi aja, jangan gangguin orang yang sedang berjuang ini" ajak sekaligus ejek Ibu Bastian yang adalah Tante Aidah.
"Iya Mom siap, ayo". Semuanya pergi dari ruang keluarga kecuali Aidah sekeluarga.
"Mama tidak mau tau ya Aidah, kamu harus bisa mendapatkan proyek itu!!!" tegas Ibu Aidah.
"Iya Papa juga tidak mau tau bagaimananya, yang penting kamu harus bisa mendapatkan proyek itu!! jangan gara-gara kamu kita harus di usir dari Mansion ini!!!" tegas Papa Aidah.
Setelah mengatakan itu orang tua Aidah langsung pergi meninggalkan beban berat yang harus di pangkul sendiri oleh Aidah, dan untung saja ada suaminya yang selalu menguatkannya.
Andrew langsung merangkul istrinya dan memberikan kecupan di pucuk kepala istrinya.
"Sabar sayang, pasti semuanya ada jalan keluarnya. Aku percaya juga kamu pasti bisa, aku juga akan usahain bantu kamu hmm" ucap Andrew menguatkan istrinya.
"Hiks hiks Mas" Aidah langsung memeluk dan menangis di pelukan suaminya.
"Hiks hiks kenapa Mama sama Papa tega seperti itu ke Aidah, Aidah kan anaknya Mas hiks hiks" sedih Aidah yang dimana seharusnya Mama dan Papa nya menguatkannya, ini malah orang tuanya angkat tangan dan malah memberikannya sesuatu yang berat untuk di pangkulnya sendiri.
"Hustt udah, aku percaya kamu pasti kamu bisa kok. Jangan dipikirin hmm kan ada aku" kata Andrew dengan tersenyum lembut ke Aidah. Andrew pun langsung menghapus air mata istrinya yang tumpah dengan lembutnya.
Aidah selalu terharu dan bahagia jika sudah diperlakukan lembut seperti ini oleh suaminya. Walaupun suaminya ini miskin, tapi Aidah tidak pernah memandang itu Aidah tulus juga mencintai suaminya, apalagi suaminya selalu memperlakukan dirinya lembut seperti ini.
"Makasih Mas, Aidah mau Mas selalu ada untuk Aidah seperti ini" ucap Aidah dengan tersenyum kecil.
"Aku akan selalu ada untuk kamu sayang, udah nangisnya. Ayo kamu harus semangat lagi menghadapi ini, Mas pasti akan bantu kalau Mas bisa" ucap Andrew menyemangati.
"Selama Mas ada di sisi Aidah seperti ini, itu sudah sangat membantu Aidah. Aidah pasti bisa menghadapinya dengan Mas yang selalu ada untuk mendukung Aidah" Aidah kembali memeluk suaminya erat.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
PASTI AIDAH DPT TU PROYEK. KN PRUSAHAANNYA YG PNY PROYEK, PRUSAHAANNYA ANDREW...
2023-11-17
1
Praised94
terima kasih
2023-11-04
1
Harman LokeST
seeeeeeeeeeeeeeemmmaaaaaaaaaannngggaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaTtttttttttttttttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss Andrew
2023-10-23
0