Aidah menggelengkan kepalanya merasa tidak percaya, "Mas pasti sedang bercanda kan?" tanya Aidah tidak percaya.
"Hah Mas serius kali ini sayang, sebenarnya Mas yang punya Perusahaan A'Lew" ujar Andrew dengan tampang seriusnya sembari memegang kedua bahu istrinya.
Aidah terdiam syok mendengar perkataan suaminya. Memang Aidah fikir pasti suaminya sebenarnya orang kaya seperti di novel-novel yang sering sembunyi-sembunyi di bacanya dulu, tapi Aidah tidak mengira jika suaminya adalah pemilik Perusahaan besar yang sudah sangat terkenal. Bahkan dirinya baru-baru saja mengajak Perusahaan itu untuk bekerja sama. Aidah kembali berfikir waktu dirinya pertama kali ke Perusahaan itu, pantas saja dirinya diperlakukan sopan oleh karyawan serta pemimpin yang ada di Perusahaan itu, ternyata pemiliknya adalah suaminya sendiri. Suami yang dikiranya dulu miskin sangat miskin, dan apa ini ternyata kebalikannya.
"Sayang kamu nggak kenapa-kenapa kan?" tanya Andrew merasa khawatir melihat istrinya hanya diam melamun.
Aidah kembali tersadar, lalu menatap suaminya dengan serius. "Kalau kamu memang pemimpin Perusahaan itu, kenapa kamu harus pura-pura miskin selama ini sayang? kenapa juga kamu harus berbohong denganku selama ini" tanya Aidah dengan mata berkaca-kacanya.
Andrew mendengar perkataan Aidah tambah merasa bersalah, Andrew lekas menatap sendu istrinya. "Maaf sayang, aku tau aku salah sudah berbohong selama ini dengan kamu. Tapi aku terpaksa sayang, sebenarnya aku sudah mengawasimu dari dulu. Mungkin kamu tidak tau, tapi Ayah aku sebelum meninggal pernah memberikan aku wasiat kalau aku harus menikah dengan cucu dari sahabatnya yaitu kakek kamu, Ayah aku juga menyebutkan nama kamu saat itu. Setelah aku mengawasi kamu beberapa saat aku tau kamu wanita yang baik aku jatuh cinta saat itu juga, tapi tetap aku ingin menguji kamu sekalian aku juga ingin merasakan sesaat bagaimana menjadi orang pekerja keras banting tulang hanya untuk mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti orang yang di luaran sana yang dengan bersusah payah agar dapat uang". ujar Andrew panjang lebar.
Aidah mengernyitkan dahinya mendengar pernyataan suaminya, "Kakek? hah ternyata kakek, memang hanya kakek yang selalu baik dengan aku sewaktu kecil, tapi aku tak mengira kalau kakek juga menyiapkan jodoh untuk aku" sendu Aidah.
"Ini sudah takdir kita sayang kalau kita memang ditakdirkan berjodoh, bukankah jodoh memang sudah disiapkan oleh Tuhan. Aku berterimakasih juga sama kakek kamu dan ayahku, karena mereka aku bisa mendapatkan istri yang baik, tulus, lucu dan gemesin seperti kamu" ujar Andrew dengan senyum manisnya menatap istrinya.
"Iya Mas aku juga bersyukur bisa mendapatkan suami seperti Mas yang selalu ada buat aku. Tapi aku mau bertanya lagi, kenapa Mas tidak jujur dengan aku saat Mas sudah tau kalau aku itu tulus dengan Mas, kenapa Mas dulu tidak melawan saja saat dihina? kenapa Mas malah memilih untuk bungkam? padahal Mas memiliki kekuasaan tertinggi untuk melawan" tanya Aidah beruntun serta menatap sendu suaminya.
Sebab Aidah tau apa yang di alami suaminya saat tinggal di Mansion keluarga Aidah sungguh tidak mengenakkan. Suaminya dihina, dicaci maki, di jatuhkan harga dirinya, bahkan suaminya pernah di pukul oleh keluarganya tapi suaminya malah hanya bungkam, suaminya hanya melawan jika itu berkaitan dengannya jika yang dihina adalah dirinya maka suaminya yang nomor satu melawan. Tapi saat suaminya dihina suaminya tetap memilih bungkam, dan dirinya hanya bisa diam juga karena tidak berani melawan keluarganya. Hanya tetesan air mata yang dapat di keluarkan serta kata maaf yang dapat dikeluarkannya saat bersama suaminya di dalam kamar mereka.
Andrew tersenyum mendengar perkataan istrinya, "Aku tidak melawan karena aku menghargai mereka sebab mereka juga adalah keluarga kamu, aku juga tidak membongkar siapa diriku karena aku tau saat mereka tau siapa aku pasti mereka akan memanfaatkan serta memeras kamu sayang untuk membantu mereka, dan aku tidak mau sampai hal itu terjadi. Aku menunggu waktu yang tepat untuk memberitahu kamu kebenarannya, dan mungkin ini waktu yang tepat untuk kamu mengetahui semuanya. Aku juga sudah capek menyembunyikan kebenaran ku dari kamu, aku mau kita sebagai suami istri saling jujur satu sama lain" terang Andrew panjang lebar.
"Hah apa yang kamu katakan memang benar Mas, Maaf dulu aku tidak bisa membela kamu di hadapan mereka, padahal jika aku yang dihina maka kamu selalu menjadi pembela aku nomor satu" Aidah menunduk sendu merasa bersalah kepada suaminya.
"Hey apa yang kamu katakan sayang, seharusnya aku yang minta maaf karena dulu memberikan mereka kesempatan untuk menghina kamu" ucap Andrew merasa bersalah sembari menarik dagu istrinya agar mendongak menatap kearahnya.
Aidah menatap sendu suaminya. "Baiklah, mari kita benar-benar membuka lembaran baru Mas tanpa ada yang di sembunyikan"ujar Aidah tersenyum manis walau dengan mata yang menyiratkan sendu.
"Iya sayang" Andrew segera memeluk istrinya dengan senyum leganya karena akhirnya dirinya bisa mengungkapkan kebenaran siapa dia sebenarnya.
'Aku janji aku akan membalaskan setiap hinaan yang kamu dapatkan dari mereka sayang, aku tidak akan membiarkan mereka menganggu kehidupan kita lagi' janji Andrew dalam hati.
******
Di Mansion keluarga Carend saat ini sedang terjadi keributan.
"Pokoknya Bella tidak mau menikah dengan dia!!" tegas Bella tidak terima.
"Mau tidak mau itu bukan keputusan kamu, ini sudah kami putuskan kamu harus mau menikah dengan Tuan Frendy!!" ucap Papa Bella tak kalah tegas.
"Mom, masa Mom membiarkan anak Mom yang cantik ini menikah dengan si tua bangka itu. Seharusnya kita sekarang memaksa Aidah untuk membayar kerugian Perusahaan bukan aku yang di paksa menikah seperti ini!!" teriak Bella tidak terima harus di paksa menikah dengan laki-laki tua bahkan memiliki banyak istri itu.
Mama Bella menatap sendu anaknya, "Mas benar kata Bella, seharusnya kita memaksa Aidah saja. Masa Mas mau biarin anak perempuan kita satu-satunya menikah dengan laki-laki tua b*jingan kaya begitu!!" ujar Mama Bella juga tidak terima dan berusaha membujuk suaminya.
"Ini sudah keputusan Papa Ma, Papa juga sudah setuju dengan Tuan Frendy!!" tegas Papa Bella.
"Apa susahnya sih Bella, kamu menikah saja sama Tuan Frendy supaya Perusahaan kita aman. Bukankah nanti kamu juga bisa buat rencana supaya si tua bangka itu mati dan kamu bisa mendapatkan banyak hartanya" sahut Bastian setuju dengan keputusan Papanya, serta memberikan ide ke adiknya.
Bella memandang tidak percaya dua lelaki di hadapannya, "Pokoknya Bella nggak mau, walaupun benar kata kak Bas tapi tetap saja Bella nggak mau!! mau di taruh dimana muka Bella kalau orang-orang tau Bella menikah sama tua bangka. Kenapa bukan suruh si Aidah itu saja yang menikah dengan si tua bangka itu karena dia juga kan tidak dapat ganti rugi, yasudah suruh dia saja yang menikah sama si tua bangka supaya setidaknya juga memberikan keuntungan untuk keluarga kita" tegas Bella tidak terima serta memberikan ide baru.
'Ini semua karena kamu Aidah, aku harus di paksa-paksa seperti ini. Awas saja kamu' geram Bella dalam hati.
Semua yang disana mendengar ide Bella berfikir lagi, tapi tidak dengan Papa Aidah yang langsung tidak setuju dengan ide itu.
"Aku tidak setuju, Aidah sudah menikah bagaimana mungkin bisa menikah dengan Tuan Frendy. Lagian kalian tidak dengar dari satpam kemarin bahwa yang punya Mansion itu adalah Andrew, pasti ada yang mereka sembunyikan dari kita. Jadi sebaiknya kalian jangan macam-macam atau cari masalah lagi dengan anakku ataupun menantuku!!" tegas Papa Aidah karena tidak ingin anaknya dimanfaatkan lagi, lagi dan lagi.
"Eh tunggu setelah kamu mengatakan itu aku baru ingat memang satpam itu mengaku kalau Mansion itu punya Andrew, berarti bukankah Andrew ternyata memiliki uang. Kenapa bukan kita suruh dia saja yang Mengganti rugi kalau dia jual itu Mansion pasti dapat membantu keuangan kita" ujar Mama Bella mengusulkan.
"Nah apa yang dikatakan Mama benar, daripada aku menikah dengan si tua bangka itu bisa-bisa aku tidak dapat apa-apa juga bukankah istrinya banyak?" Bella langsung setuju apa yang dikatakan oleh Mamanya, karena dirinya juga ogah jika harus menikah dengan tua bangka.
"Hmm baiklah sesuai apa yang kamu katakan saja" ujar Nenek setuju dengan ide Mama Bella.
"Apa!! tapi Ma itukan bu-" sebelum menyelesaikan ucapannya sudah di potong oleh Nenek.
"Kamu mau membantah lagi demi membela anak tidak tau diri itu!! ini sudah keputusan Mama kita akan kesana lagi dengan membawa bodyguard" tegas Nenek. Karena sebenarnya Nenek masih marah sebab kejadian beberapa hari lalu dirinya di usir begitu saja dari Mansion itu, membuat dirinya terasa dipermalukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
WAHHHH, MSH MAU CARI GARA2 DGN ANDREW KALIAN. KALIAN MMG BNAR2 SDH KEPENGEN JDI GEMBEL...
2023-11-17
0
Sulaiman Efendy
RASAIIN LO BELLA DIJUAL KLUARGA LOO..
2023-11-17
1
Harman LokeST
laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuuuuuuutttttt
2023-10-23
1