14

Setelah menghabiskan makanannya, Alim menuju ruang tengah dan merebahkan diri di sofa depan televisi berukuran tiga puluh dua inci.

Pikirannya terus melayang pada mantan istrinya, ada rasa sakit saat melihat mantan istrinya bersama laki laki lain.

Apakah ini yang dirasakan Hana, saat aku menghianati hubungan yang sudah sepuluh tahun kita bina, apa rasanya sesakit ini?

Padahal Hana sudah bukan lagi istriku, tapi kenapa aku sangat sakit melihat dia dengan pria lain, ada rasa tak rela dan seperti merasakan hantaman yang keras di ulu hati ini, hingga kurasakan perih dan sesak yang tak terperi.

Besok akan aku cari tau, siapa laki laki itu dan akan aku pastikan dia menjauhi Hana.

Hana hanya akan jadi milikku, toh apa salahnya jika aku ingin memperbaiki hubunganku dengannya, ada Alma diantara kami, aku yakin Hanna tidak bisa menolak untuk aku jadikan istri keduaku, meskipun dia adalah wanita pertama yang pernah aku nikahi.

Alim terus saja memikirkan bagaimana cara untuk mendapatkan kembali hati mantan istrinya, meski harus dengan cara jahat sekalipun, yang ada dipikiran nya hanyalah ingin kembali menjadikan Hana istrinya lagi.

"Mas, kenapa kamu tidur disini?

Kenapa tidak masuk ke kamar, padahal aku sudah menunggumu loh."

Alim tersadar dari lamunannya dan seketika menoleh ke arah istrinya yang kini sudah memakai baju tidurnya yang sangat minim dan tipis, hingga nampak jelas setiap lekuk tubuhnya yang berisi.

Inilah kenapa dulu alim tergoda dengan Piana, karena dia lebih seksi dan montok dibanding Rihana yang bertubuh mungil, tapi soal kecantikan dan aura lembut, jelas Hanna yang menang, kulit putih,bibirnya yang mungil dengan bola matanya yang jernih, pasti akan membuat siapapun laki laki ingin mendekati.

"Mas, kok kamu malah diam begitu?

Biasanya kalau aku sudah begini, kamu langsung aja minta jat**h."

Piana mengerucutkan bibirnya kesal, karena merasa suaminya tidak lagi menginginkannya.

Alim gelagapan dan meraih tubuh sang istri ke pangkuanya.

Jiwa kelakiannya tak bisa dipungkiri untuk tidak menolak godaan kenikmatan yang ditawarkan sang istri.

Saling tatap dengan nafas yang saling bersahutan, alim membopong tubuh piana untuk pindah ketempat peraduan, dengan manja Piana mengalungkan kedua tangannya ke leher sang suami.

Di dalam kamar mereka menikmati setiap deruan nafas yang memburu penuh dengan gairah.

Setelah puas menyalurkan hasratnya, mereka tertidur dengan rasa lelah akibat pergulatan panasnya.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul enam pagi, Alim terbangun dan buru buru pergi ke kamar mandi, dia ingin cepat cepat berangkat untuk menjalankan misinya mencari tau laki laki yang sedang mendekati mantan istrinya itu.

Dilihatnya piana masih meringkuk di dalam selimut. karena sudah jadi kebiasaannya yang selalu bangun siang.

Setelah beres mandi Alim berganti baju dan siap siap untuk berangkat dengan alasan pergi bekerja.

Piana yang baru saja membuka matanya, menatap heran ke arah suaminya sambil melirik jam yang tertempel di dinding kamarnya.

"Kamu mau kemana mas pagi pagi begini sudah rapi?" tanya Piana menyelidik sikap suaminya yang tak biasa.

"Yaa berangkat kerjalah, aku harus berangkat lebih awal karena ada urusan yang harus aku urus di gudang.

Kamu buruan bangun dan mandi gih, kasian bibik harus masak dan ngurus Zadan sendirian.

Zadan kewajibanmu."

Alim bicara sambil menatap tajam ke arah istrinya.

Tanpa menjawab Piana langsung turun dari ranjang dan menuju kamar mandi.

Setelah selesai mandi sudah tidak dilihatnya Alim dikamar.

'Apa mas alim sudah berangkat ya, kok nggak pamit, padahal aku mau minta uang untuk ke salon hari ini.' batin Piana kesal.

Piana sudah rapi dengan celana jin dan kaos lengan pendek berwarna kuning, keluar dari kamar menuju meja makan dan ternyata suaminya sedang menikmati sarapannya.

"Aku kira kamu sudah berangkat tadi mas."

"Iya, habis sarapan langsung mau berangkat.

Hari ini kamu dirumah saja, jangan sering sering keluar rumah, aku tidak suka dengan kebiasaan mu itu."

Piana menatap suaminya tak suka.

Belum juga bilang mau minta uang untuk kesalon , ini sudah dilarang pergi, batin piana kesal.

"Hmmmm aku nanti mau pergi ke salon sebentar saja mas, boleh yaa."

Piana merayu suaminya dengan gaya manjanya.

"Aku janji cuma sebentar aja kok, hanya mau ganti warna rambut dan facial aja, boleh yaa sayang?"

"Yasudah, tapi setelah itu langsung pulang."

Alim meletakkan sendoknya diatas piring dan meminum air putih di gelas yang sudah disiapkan pembantunya Hingga tandas.

Saat Alim ingin melangkahkan kaki untuk pergi, Piana kembali memanggilnya.

"Mas, mas tunggu sebentar."

"Kenapa, ada apa?

aku sudah telat ini, jalanan macet kalau jam segini."

"Aku minta uangnya untuk pergi ke salon, kemarinkan mas cuma kasih dua juta, itu sudah habis untuk belanja keperluanku."

Alim menghembuskan nafas dengan kasar.

Lantas ngambil dompet disaku celananya dan mengambil beberapa uang lembaran merah.

"Keuanganku sedang tidak baik, aku harap kamu bisa mengatur sesuai kebutuhan saja, jangan terlalu boros dengan sesuatu yang tidak penting."

Piana menerima uang yang disodorkan suaminya dengan senyum mengembang.

"Iya mas, kamu tenang aja, aku akan belajar hemat dari sekarang."

Aku tak perduli, yang penting saat aku butuh uang kamu ada dan memberikan untukku mas, hari ini aku akan bersenang senang dengan mas fajar, bodoh amat dengan segala perintahmu, yang penting aku bisa bahagia sesuai dengan apa yang aku mau, Piana bergumam dalam hati.

"Aku berangkat dulu.

Assalamualaikum..." pamit alim pada istrinya.

"Waalaikumsallm, hati hati mas."

Piana melepas kepergian suaminya dengan hati yang bahagia, karena semakin cepat suaminya pergi, maka dia juga semakin cepat bisa bertemu pria selingkuhannya.

#bersambung

Episodes
1 Tamu tak diundang
2 penyesalan yang terlambat
3 menyesal
4 kecurigaan Piana
5 kembali datang dan menuduh tanpa bukti
6 Piana datang lagi
7 kegusaran Piana
8 kecewa
9 perjalanan dinas
10 PoV Dimas
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 sudah jatuh tertimpa tangga
25 selepas derita akan ada bahagia
26 26
27 bukan penyesalan tapi keegoisan
28 pelarian piana
29 aku atau kamu yang akan lebih menderita
30 tertangkapnya piana
31 menikah
32 maafin ayah nak
33 kegaduhan
34 test DNA
35 menggantungkan cerita
36 bab akhir
37 Tekanan dari mantan suami season 2 (TDMS 2)
38 TDMS 2
39 TDMS 2 Bertemu Piana kembali
40 TDMS 2 Piana lagi
41 TDMS 2 Bikin Ulah
42 TDMS 2 Di jodohkan
43 Rokayah vs Piana
44 pergulatan Piana dg Rokayah
45 POV Piana
46 kena omel suami
47 Lomba lari
48 lingerie
49 bertemu Piana di mall
50 Bertemu mantan suami
51 Bulan madu dirumah
52 POV Alim
53 Alma bertemu safitri
54 baju kembaran
55 Belajar menerima
56 Melamar
57 permainan Piana
58 minta rumah
59 Rencana Melati dan anak anaknya
60 seserahan
61 awal yang baru
62 tidak ada kesempatan lagi
63 membuang permata hanya demi batu kali
64 imitasi
65 mengantar undangan pernikahan
66 kedatangan Piana
67 Pernikahan Alim
68 memancing emosi
69 balasan Safitri untuk hinaan Piana
70 kalah langkah
71 pembalasan Melati
72 amarah Rudi yang justru membuka kehancuran hidupnya
73 Tak dapat apa apa
74 Uang di dalam koper
75 Sorot dendam
76 Tidak terima
77 Pergi saja
78 Tidak dianggap
79 perempuan malas
80 perseteruan mertua dan menantu
81 cinta karena terbiasa
82 wanita itu siapa, Mas?
83 Vidio
84 berhasil
85 Meminta maaf
86 Sama sama salah
87 Rasain
88 Amarah Rudi
89 kepulangan Beni
90 buka usaha bengkel
91 Piana terusir
92 Sakit hati Piana
93 Pertemuan Rudi dan Anak anaknya
94 bela saja mama kalian
95 Rudi menemui Melati
96 kerasnya hati
97 Tidak bisa berubah
98 Aksi pembalasan Piana untuk Rudi
99 kakak bertanggung jawab
100 Dipecatnya Rudi
101 Permintaan maafnya Rudi
102 Menyesal
103 POV Melati
104 Ayura putri Seno
105 Ending
106 Bab tambahan Pesan cinta author Za untuk kehidupan
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Tamu tak diundang
2
penyesalan yang terlambat
3
menyesal
4
kecurigaan Piana
5
kembali datang dan menuduh tanpa bukti
6
Piana datang lagi
7
kegusaran Piana
8
kecewa
9
perjalanan dinas
10
PoV Dimas
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
sudah jatuh tertimpa tangga
25
selepas derita akan ada bahagia
26
26
27
bukan penyesalan tapi keegoisan
28
pelarian piana
29
aku atau kamu yang akan lebih menderita
30
tertangkapnya piana
31
menikah
32
maafin ayah nak
33
kegaduhan
34
test DNA
35
menggantungkan cerita
36
bab akhir
37
Tekanan dari mantan suami season 2 (TDMS 2)
38
TDMS 2
39
TDMS 2 Bertemu Piana kembali
40
TDMS 2 Piana lagi
41
TDMS 2 Bikin Ulah
42
TDMS 2 Di jodohkan
43
Rokayah vs Piana
44
pergulatan Piana dg Rokayah
45
POV Piana
46
kena omel suami
47
Lomba lari
48
lingerie
49
bertemu Piana di mall
50
Bertemu mantan suami
51
Bulan madu dirumah
52
POV Alim
53
Alma bertemu safitri
54
baju kembaran
55
Belajar menerima
56
Melamar
57
permainan Piana
58
minta rumah
59
Rencana Melati dan anak anaknya
60
seserahan
61
awal yang baru
62
tidak ada kesempatan lagi
63
membuang permata hanya demi batu kali
64
imitasi
65
mengantar undangan pernikahan
66
kedatangan Piana
67
Pernikahan Alim
68
memancing emosi
69
balasan Safitri untuk hinaan Piana
70
kalah langkah
71
pembalasan Melati
72
amarah Rudi yang justru membuka kehancuran hidupnya
73
Tak dapat apa apa
74
Uang di dalam koper
75
Sorot dendam
76
Tidak terima
77
Pergi saja
78
Tidak dianggap
79
perempuan malas
80
perseteruan mertua dan menantu
81
cinta karena terbiasa
82
wanita itu siapa, Mas?
83
Vidio
84
berhasil
85
Meminta maaf
86
Sama sama salah
87
Rasain
88
Amarah Rudi
89
kepulangan Beni
90
buka usaha bengkel
91
Piana terusir
92
Sakit hati Piana
93
Pertemuan Rudi dan Anak anaknya
94
bela saja mama kalian
95
Rudi menemui Melati
96
kerasnya hati
97
Tidak bisa berubah
98
Aksi pembalasan Piana untuk Rudi
99
kakak bertanggung jawab
100
Dipecatnya Rudi
101
Permintaan maafnya Rudi
102
Menyesal
103
POV Melati
104
Ayura putri Seno
105
Ending
106
Bab tambahan Pesan cinta author Za untuk kehidupan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!