Barra dan Aisyah melangkahkan kaki mereka masuk ke lokasi pemotretan, perhatian mereka yang tadinya fokus dengan Silvi kini, beralih pada kedua orang yang baru saha masuk ke lokasi itu.
Barra dan Aisyah berjalan dengan beriringan mendekati lokasi dimana Silvi berada.
" Tuan, Barra.. maaf atas keteledoran kami." ucap salah satu crew yang kebetulan orang Indonesia juga.
" Hemm.. " Barra menjawab dengan hanya deheman.
Aisyah yang mendengarnya hanya bisa menggeleng merasa jengah dengan kelakuan kulkas Barra.
Barra mendekati Silvi yang sedang terbaring di sebuah ranjang kecil.
" Silvi kam....
" Barra.. akhirnya kamu dateng..!! " seru Silvi dengan senyuman mengembang namun, sedetik kemudian senyuman itu sirna saat melihat sosok Aisyah di balik punggung Barra.
" Haii.. mba Silvi,mba kenapa? "
" Jatuh." jawab Silvi sinis.
Aisyah mendekat ke arah Silvi, saat itu juga Silvi melihat Aisyah dengan wajah tak bersahabat.
" Kaki yang mana mba, kalau boleh saya tahu? " tanya Aisyah
" Mau apa kamu, emang kamu kompeten ngobatin? " ucap Silvi nyinyir.
" Tinggal kamu kasih tau Aisyah, apa susahnya.. atau kamu mau aku buang kelaut, pilihana ada di tangan kamu ." ancam Barra
Silvi yang mendengar ancaman Barra langsung menggeleng gelengkan kepala nya dengan cepat.
" Non Aisyah, maaf tas anda.. " ucap Kevin menyerahkan tas besar yang ada di tangannya.
Aisyah mengambil tas kecil namun, sangat penting baginya.
" Coba saya lihat kaki yang kekilir tadi." ucap Aisyah dengan senyuman penuh maksud
" Kamu mau apa,jangan sembarangan kamu.. Barra kenapa kamu diam saja." ucap Silvi dengan sikap yang terlihat tertindas.
" Maaf kalau nggak segera di tangani takutnya malah bisa di amputasi nanti,sayang kan.. karier dah bagus,harus hilang begitu saja cuma karena sifat Childish kamu " ancam Aisyah.
Mendengar penuturan Aisyah tentu mengundang tawa orang-orang di sekitar namun,segera berhenti saat Kevin mengintruksikan untuk mereka melanjutkan proses pemotretan.
" Kamu obati saja dia, kalau nggak mau juga nggak masalah.. akan aku suruh Kevin untuk belikan dia tiket balik ke Indonesia hari ini juga." ucap Barra.
" Jangan.. oke, kamu boleh mengobatinya tapi.. kalau sampe kamu menambah parah sakit ku, bakal aku tuntut kamu." ancam Silvi.
Mendengar penuturan ancaman Silvi Aisyah hanya diam yak menanggapi apapun.
Aisyah memulai memeriksa bagian kaki yang memang terlihat memer, mengambil sebuah botol dan menyemprotkannya. memegang ujung kaki dan pangkal kaki dan tanpa aba-aba Aisyah menarik kaki Silvi sampai berbunyi.
" Aaaaa...!! Heii.. kamu mau bunuh aku !!" teriak Silvi tak terima dengan perlakuan Aisyah.
" Coba kamu gerakin, rasakan apa yang kamu. rasain sekarang." ucap Aisyah tanpa peduli dengan ancaman Silvi.
" Lu_lumayan,sakitnya berkurang." ucap Silvi dengan memandang Aisyah.
" Ini, nanti kamu semprotin dua kali sehari. kalau dah sembuh, simpan saja." ucap Aisyah
" Udah selesai? " tanya Barra
" Hemm.. sudah, bisa lanjut? "
" Bisa, kita pergi sekarang." ucap Barra.
Dengan cepat Aisyah membereskan peralatannya, dan saat ingin membawanya ternyata Barra dengan sigap mengambil tas besar itu, dan mempersilahkan Aisyah jalan di depannya.
Aisyah hanya bisa menurut dengan apa kata Barra. Interaksi mereka pun tak luput dari banyak mata disana.
.
.
Sementara di Indonesia, tepatnya di kediaman Ustadz Safi atau keluarga dari Arya.
Disana semenjak tahu alasan yang sebenarnya membuat Aisyah membatalkan pernikahan dengan Arya, Ustadz Safi kecewa dengan sikap Arya.
Saat ini ada seorang wanita yang di kenal dengan ustadzah Anne sedang duduk dengan wajah tertunduk di depan Abi Safi dan juga Umi Ratih.
" ustadzah Anne..apa benar kamu ada hubungan dengan Gus Arya? " tanya Abi Safi dengan nada yang tegas.
" Maaf Kyai, saya sudah lancang mencintai Gus Arya ,Kyai.." ucap Anne dengan suara yang gemetar.
" Kamu tahu akibat dari hubungan kalian, Aisyah calon menantu ku membatalkan begitu saja pernikahannya dengan Arya karena hubungan kalian, dan sama saja disini Arya yang berkhianat pada Aisyah..ternyata saya yang tidak menepati janji saya supaya menjadmga putra saya dengan baik, sampai-sampai dia lebih mementingkan hawa nafsunya." terang Kyai Safi dengan suara yang terdengar sangat tegas.
" Bukan kah kamu tahu jika Gus Arya sudah bertunangan dengan Aisyah, kenapa kamu mau begitu saja dengan Arya.. apa sebenarnya yang kamu mau?" ucap Umi Ratih bicara dengan tanpa tedeng aling-aling.
" Maaf umi, saya salah. Tapi,saat itu Gus Arya lah yang menyatakan cintanya pada saya." ucap Anne dengan memainkan ujung hijabnya
" Kenapa kamu terima, kamu tahu kan hubungan Aisyah dengan Arya? " tanya Umi Ratih lagi.
" Saya mencintai gus Arya dan saya sudah bilang ke Gus Arya jika saya rela untuk menjadi yang kedua pun nggak papa." ucap Anne tanpa rasa takut dan malu.
"Kamu itu wanita, mau jadi yang kedua? saya rasa kamu itu tidak tahu apa artinya mencintai,tapi ..kamu hanya mengikuti hawa nafsu saja. Sekarang saya tanya ke kamu, jika kamu di posisikan untuk yang pertama lalu Arya pun berlaku sama menikahi gadis lain untuk jadi yang ke dua,bagaimana perasaan kamu? "
Umi Ratih yang mendengar penuturan Anne mendadak jadi menyayangkan sifat pada gadis yang di kenalnya dengan lemah lembut, namun di balik sikapnya itu terdapat sifat aslinya yang sangat berbeda jauh dari karakter orang yang tidak tahu empati.
" Saya.. tentu ingin yang utama Umi." ucap Anne dengan menundukkan pandangannya.
" Apa ini wanita yang kamu anggap baik Arya,sampai kamu terbuai dengan kecantikannya yang semu,senyumnya yang mengundang maksiat." bentak Abi Safi dengan memandang sang putra dengan tatapan tajam.
Arya yang mendengar Abinya membentaknya sangat terkejut, Arya sadar akan keegoisan atas nama Cinta itu tak pernah akan kekal, dan hanya akan ada keegoisan lain juga nantinya, Anne sangat kesal dengan apa yang terjadi sekarang, padahal dia hanya ingin menjadi yang utama dicintai Arya, dia tak peduli dengan perasaan wanita lain bahkan lebih lagi obsesi atas nama cinta yang dia gadang-gadang terancam di cekal oleh restu keluarga Arya.
Otak Anne terus bekerja mencari celah untuk bisa mencapai tujuannya, senyum licikpun terbit dari sudut bibirnya dengan melirik sinis kedua orang tua Arya yabg sedang membujuk Arya merelakan kisah cinta mereka
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Sandisalbiah
fix.. itu manusia munafik dan perempuan sejenis bunglon emang cocok... bakal saling melengkapi...melengkspi kebodohannya maksudnya...
2024-03-16
1
sherly
maaf Thor ini kejadiannya setelah 2 THN apa bgmn nih.. kalo setelah dua thn mereka baru disidang yaa masuk angin donk nih mslh...
2024-02-26
1
Sri Widjiastuti
g dijamin. akhlak seseorang meski sdh dididik dg lbh intens di tempat yg namanya pondok pesantren...
2024-01-30
0