Dimas tanpa kata apapun langsung memeluk tubuh sang adik, sampailah Aisyah tak sanggup lagi membendung rasa sakitnya, di buang dari keluarga yang dia sayangi.
" Tapi, kamu janji akan selalu kabarin abang.Dimana pun kamu berada yaa? " ucap Dimas dengan tangisnya yang sudah pecah
Keduanya saling mengeratkan pelukannya dan memang Aisyah sedari SMA sudah jauh dari keluarga namun, masih bisa ketemu dengan keluarganya kala mereka saling merindu, namun.. terbayang oleh Dimas adik nya jauh di sebrang lautan, jauh sia jangkau.
" Ais, janji sama abang selalu kasih tahu keadaan Ais, abang nggak usah khawatir.. Papa Richard dan istrinya akan selalu jaga Aisyah,doa kan Ais.. semoga luka ini cepat sembuh. " ucap Aisyah dengan menenggelamkan kepalanya pada dekapan sang kakak.
Setelah bujukan Aisyah, Dimas menuruti keinginan Aisyah supaya kembali ke hotel, takut abah dan umi khawatir.
Setelah kepergian Dimas, tanpa menunda lagi Aisyah mulai packing, dia menyiapkan semua dokumen yang dia butuhkan selama di luar negri.
Ada tiga koper besar Aisyah bawa, padahal Aisyah sudah menyortir seminimal mungkin membawa barang bawaannya.
Setelah selesai dengan kegiatan packingnya Aisyah, membetsihkan diri dan merebahkan tubuhnya di kasur, karena rasa lelahnya Aisyah cepat terlelap dalam tidurnya.
Sementara itu,Dimas yang baru sampai hotel jam 12 malam.. langsung menuju kamar hotel yang dia tinggali. Namun, sebelum masuk kamar Abah menghentikan langkahnya.
" Dimas, dari mana saja kamu? kamu tahu,semua orang mencarimu. Kenapa. ponsel kamu nggak aktif? " tanya sang abah yang mencecar Dimas.
" Tenang bah, Dimas anak laki.. nggak perlu di khawatir kan, yang perlu abah khawatirkan itu Aisyah.. adik Dimas bah, jangan cuma hanya berpatokan dengan janji yang nggak ada manfaatnya, abah mengorbankan anak sendiri.. abah pasti tahu apa yang di Dimas maksud, abah lebih tahu siapa anak abah.. bukan orang asing yang abah harus bela dan lebih parahnya anak sendiri yang abah Zholimi.. ,maaf bah, Dimas mau istirahat besok pagi kita balik ke jogja kan? " ucap Dimas dan melangha masuk dalam kamar hotelnya.
Abah Syam menghela nafas berat, sebenarnya dia merasa bersalah dengan putrinya, dia sebagai Kyai tak pantas berbuat seperti itu, namun dengan perjanjian itu membuatnya melakukan sesuatu yang membuat anak bungsunya kecewa ,sang istri pun merasa paling bersalah dengan apa yang suaminya lakukan.
Pagi pun tiba, Aisyah sudah ada di bandara, dan segera melakukan penerbangan.
" Kamu siap nak? " tanya Ricard pada Aisyah
" Yah.. aku siap pah.. " ucap Aisyah singkat dan berjalan beriringan dengan kedua orangtua angkatnya, menggenggam erat tangan wanita yang sudah dia anggap seperti ibu kandungnya.
Pengawalan bodyguard keluarga Bastian pun menjadikan perhatian di bandara.
" Ada apa tuh, ramai banget? " tanya Citra pada suaminya yang mereka juga akan kembali ke Jogja.
" Entahlah, mungkin pejabat yang datang." ucap Rezky suami Citra.
" Ummi kok kayak liat Aisyah bah, di rombongan itu.." ucap umi Maryam yang memandang siapa yang ada dalam kawalan.
Namun memang dalam rombongan itu terlihat wanita berhijab menunduk kan wajahnya ,seperti menghindari dari jangkauan kamera para pemburu berita.
" Kamu ngaco umi, mana mungkin Ais bisa sama mereka.. " jawab Abah Syam.
" Kalau memang itu Ais, Dimas bangga karena.. dia di tempat yang aman dan nyaman, dengan orang yang menyayanginya dengan tulus." ucap Dimas.
Penuturan Dimas membuat semuanya menunjukkan rasa tak suka jika Dimas membahas Aisyah, itu membuat Umi Maryam merasa sedih.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Sandisalbiah
semoga Aisyah mendapatkan kebahagiaan nya sendiri...
2024-03-16
2
sherly
makanya ngk usah kebanyakan janji kayak mau nyaleg aja
2024-02-26
0
Ida Sriwidodo
Aku bingung kk thor.. ceritanya kan mereka ini keluarga dengan latar belakang pesantren.. tapi setting situasinya bertolak belakang dengan kehiduoan pesantren 🤔🤔
Misal.. waktu di hotel Arya narik tangan Ais dibawa ke tempat sepi
Klo orang pesantren tidak akan melakukan itu kk.. karena mereka bukan mahram
Boro2 ngobrol ber 2.. memandang wajah lawan bicara ajaa ngga
Setting situasinya kurang pas kk.. mungkin lebih baik backgroundnya mereka inj keluarga pengusaha biasa ajaa bukan orang pesantren..
Maaf yaa kk thor.. 🙏🙏☺️☺️
2023-10-11
2