# Budapest

Kini pesawat sebuah pribadi mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Budapest Ferighegy setelah perjalanan panjang kurang lebih 17Jam dari Jakarta menuju Budapest -Hungaria

Kota yang cantik dan syarat akan bangunan yang bersejarah disana. Kota terbesar di Hungaria terdiri dari dua kota Buda dan Pest yang di pisahkan sungai Danube.

Arsitektur bangunan si negara ini adalah perpaduana antara Romawi, Gothic, dan Turki dan juga terlihat seperti klasik dan Romansa jika melihat kota ini. Kota ini di kenal dengan surganya Wine.

Aisyah dengan kedua orang tua angkatnya menempati sebuah mansion di sana.

Aisyah pun tak mengira jika orang tua angkatnya memiliki kekayaan yang tak main-main.

Setelah merasa cukup istirahat Aisyah mengirim pesan untuk Dimaa, mengabarkan jika berada di Budapest.

.

,

" Aisyah, besok ikut papa ke salah satu kampus disini, papa ada seminar disana dan kamu bisa ikut papa. " ucap Ricard saat mereka sedang menikmati makan malam mereka.

" Baik pah, trus.. aku harus siapin apa saja pah buat perlengkapan untuk melamar pekerjaan di RS yang papa rekomendasi? " tanya Aisyah

" Nggak perlu khawatir kamu nanti pokoknya ikut papa aja yaa.. semua sudah di selesaikan. " ungkap Ricard

" Tapi pah..

" Nggak ada tapi-tapian Ais, ikut papa saja oke..? "ucap Istri Ricard memotong pembicaraan itu.

Aisyah hanya bisa pasrah, niat hati saat ini ..ingin melupakan semua kejadian pahit yang terjadi dalam hidupnya.

.

.

.

Sementara di kediaman keluarga Alfarizh sedang terjadi situasi yang membuat seorang wanita paruh baya yaitu Nyonya besar Alfarizh menghadapi sang cucu yang ingin bertemu dengan Aisyah, sang bunda yang tak pernah dia miliki.

" Ayo oma kita cari bunda.. " rengek Sasa pada sang oma

" Nggak bisa sayang.. Oma juga nggak tahu dimana bunda Aisyah kamu, coba nanti kita bilang sama daddy yaa? ucap sang oma berusaha membujuk sang cucu.

" Kenapa sih, bunda tinggalin Sasa..? katanya sayang, tapi.. kenapa aku mau ketemu malah bunda pergi. " keluh Sasa merasa kecewa dengan keadaanya.

" Sasa sekarang makan dulu yaa..? dari pagi, Sasa cuma makan roti sepotong doang lho..?!! bujuk Oma pada Sasa.

" Sasa nggak lapar Oma..!!" tolak Sasa dengan berlari ke dalam kamarnya.

Hanna melihat cucunya hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar dan segera meraih ponselnya menghubungi sang putra.

.

.

Di ALF Group, Barra baru saja selesai dengan meeting nya, dan menyandarkan tubuhnya di kursi kebesarannya.

📞 Mama Calling ..

" Mama?" gumam Barra melihat siapa yang menghubunginya.

Barra langsung mengangkat panggilan ponselnya.

" Assalamu'alaikum ma, ada apa ma? "

" Wa'alaikum salam Bar.., ini lho.. Sasa nggak mau makan dari tadi. Sasa nanyain Aisyah, gimana dong..??"

Barra menghela nafas nya dengan berat.

" Ini yang aku takutin ma, setelah Sasa ngerasa nyaman dengan apa yang terjadi selama ini Aisyah berikan padanya, serasa tergantung sama Aisyah mah."

" Iya sih, makanya.. coba dong kamu coba buka hati kamu buat wanita lain, dan bisa menerima kamu juga Sasa, anak kamu butuh sosok ibu. Memang selama ini kita mencurahkan kasi G'V sayang kita penuh untuk Sasa, tapi.. itu beda rasanya kalau dengan sosok ibu dihatinya."

Mama Hanna sangat paham akan pengalaman hidup sang putra, apalagi dengan urusan kehidupan berumah tangga yang memberikan torehan sakit hati dan juga rasa traumanya untuk membuat Barra membuka hatinya untuk sosok wanita lain di hatinya.

Bersambung

Like dan Vote yaa..

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***