Plak...
" Abah...!!! " teriak kakak-kakak Aisyah melihat sang Abah tega memainkan tangannya ke atas.
Aisyah hanya mampu memegangi pipinya yang terasa panas karena tamparan sang abah.
Terlihat jelas kekecewaan yang terpeancar dari wajah pria paru baya itu.
" Maafkan Aisyah Abah, Ais nggak bisa meneruskan pernikahan dengan Arya, dan semoga abah bisa mengerti." ucap Aisyah dengan menitikan air matanya.
" Kamu sudah memalukan keluarga besar kita Aisyah, alasan apa yang membuat kamu bersikap seperti ini? " tanya Abah dengan nada meninggi.
" Ais...
" Bunda...!! " seorang anak kecil berlari ke arah Aisyah dan memeluk pinggang Aisyah dengan erat.
" Sandrina.. " batin Aisyah
Aisyah mematung saat mendapatkan pelukan itua, dan Orang-orang yang ikut makan malam itu terkejut dengan kemunculan gadis kecil itu.
" Sandrina.. kamu sama siapa, Daddy mana? "tanya Aisyah dengan wajah khawatir
Semua memandang Aisyah dengan penuh tanda tanya. Apalagi anak itu memanggilnya dengan sebutan bunda.
" Jadi ini alasan kamu menolak meneruskan pernikahan kita, kamu berkhianat." tuduh Arya pada Aisyah.
Aisyah yang mendengar tuduhan Arya tersenyum sinis, dan menatap Arya dengan tajam.
" Jangan jadi maling teriak maling, kita tau apa yang sebenarnya terjadi antara kita, dan kamu pun menginginkannya.Maka jangan kamu munafik." ucap Aisyah sinis
" Jaga bicara kamu Aisyah, abi nggak sangka kamu berniat mempermalukan kami seperti ini." ucap Abi Bima menatap Aisyah tak suka
" Saya tahu sudah mengecewakan kalian, tapi.. suatu saat kalian akan tau kebenarannya, Ais nggak mau bicara disini, membuka aib seseorang. Biar Ais yang dianggap salah oleh kalian, Ais terima. " sindir Aisyah dengan melirik ke arah Arya juga menutup telinga Sandrina yang masih memeluk tubuh Aisyah.
" Jadi kamu mau bilang ini salah ku? " tanya Arya dengan tatapan sinisnya.
" Terserah kalau kamu memang pria dewasa dan tanggung jawab maka, kamu akan mengerti apa yang seharusnya kamu lakukan." ucap Aisyah dengan tanpa takut.
" Cukup Aisyah, kamu sudah mengecewakan abah.. perjanjian kita masih berlaku dan mulai saat ini kamu..
" Stop abah..Aisyah tau apa yang harus Aisyah lakukan, sebelum abah mengusir Aisyah dari hidup abah juga yang lain. " ucap Aisyah dengan wajah sendu dan lelehan air mata.
"Non Sandrina.. maaf bu Dr. Non Sandrina tadi saya tinggal sebentar ke toilet , soalnya bapak sedang meeting." ucap seorang wanita yang berpakaian baby sitter.
" Iya mbak nggak papa, kebetulan tadi Sandrina liat saya. " ucap Aisyah dengan bersikap sesantai mungkin
Walaupun dia tahu saat nya tak tepat, karena interaksi mereka di saksikan oleh anggota Keluarga nya.
" Sayang.. Sandrina, sama Daddy yah.. dianter sama n'cus, udah malem nanti Daddy cariin Sasa." ucap Aisyah dengan lembut pada Sandrina.
" Bunda nggak papa kan, kok mata bunda keluar air mata.Bunda di jahatin mereka, biar Sasa panggil daddy yah.. " ucap Sandrina ingin beranjak pergi.
" Nak.. bunda nggak papa, sekarang Sasa sama n'cus ya.. please nurut sama bunda. " bujuk Aisyah dengan wajah memelas dan akhirnya mengangguk.
" Nitip Sasa mba, bilang sama bapak jika kalian ketemu saya. " ucap Aisyah memberikan sang suster pesan dan sang susterpun mengangguk.
Setelahnya Sandrina pergi bersama sang suster. dan Aisyah melihat sekitarnya keluarganya melihat kearahnya dengan tatapan beragam.
" Sudah selesai kan acaranya, saya permisi.. " ucap Aisyah
Mencoba menyalami semuanya namun cuma umi dan kakaknya Dimas yang menyambutnya, Umminya sudah nangis sedari tadi Aisyah membatalkan pernikahan nya. Dimas terlihat tenang namun terlihat seperti banyak pertanyaan untuk Aisyah..
" Titip ummi sama abah ya bang, cuma abang yang tahu apa yang di hati Aisyah." ucap Aisyah dengan memeluk Dimas
Dimas mengusap punggung sang adik memeberikan ke tenangan di hati sang adik bungsu.
Aisyah beralih ke hadapan ummi dan memeluk erat tubuh sang ummi dan menghapus air mata nya.
" Ummi jaga kesehatan juga jaga abah, Ais pergi dulu.. dan Aisyah janji sama ummi Aisyah nggak akan berbuat di luar batas." ucap Aisyah memeluk sang ibu.
Setelah di rasa cukup Aisyah melangkah pergi meninggalkan keluarganya dan sedangbkan Arya dan keluarganya sudah pergi dari tempat itu.
Saat Aisyah ingin keluar hotel, tiba-tiba Arya menarik tangannya dan membawanya ke tempat yang sunyi.
" Arya... apa apaan kamu?? " tanya Aisyah dengan kesal.
" Apa sih maksudnya kamu mempermalukan keluarga ku dengan membatalkan pernikahan kita? " tanya Arya dengan emosi menguasai hatinya.
" Hahh.. kamu tanya kenapa, Arya apa kamu sadar kalo aki sudah membantumu untuk memepermudah tujuan kamu menikahi guru ngaji itu.. Anne kan, sebenarnya dia yang kamu harapkan menjadi istri kamu, dia juga pasti nggak mau di cap pelakor nantinya, makanya aku dengan senang hati mundur dari awal dan kamu bisa menikahinya tanpa harus bingung buat bicara sama keluarga kamu. " ungkap Aisyah dengan santai
Arya yang mendengar penuturan Aisyah sontak terkejut, Arya tak sangka jika Aisyah tahu tentang Anne.
" Kamu tahu dari mana soal Annd? " tanya Arya datar
" Dari kamu, sebenarnya aku kecewa sama kamu, aku disini setia nunggu kamu tapi, kamu lebih nyaman sama yang ada disisih kamu. " ucap Aisyah sinis.
" Terus kamu sendiri juga nggak setia kan, buktinya..
" Apa, anak. tadi? dia pasien ku dan memang keluarganya sudah mengenal ku dengan baik, kenapa dia memanggilku bunda karena dia seorang anak yang rindu degan ibunya." ucap Aisyah.
" Dr Aisyah.. anda disini? " tanya seseorang yang keluar dari sebuah ruangan.
" Tuan Barra, saya tadi juga bertemu Sasa tadi." ucap Aisyah dengan melirik Arya yang memandang interaksi mereka.
Apalagi sosok Barra dengan postur bule nya, membuat Arya penasaran siapa pria itu.
Tampilan Daddy Barra saat bertemu Aisyah
" Ohh.. iya ,syukur lah akhirnya dia ketemu bundanya, sedari kemarin dia minta saya antar Sasa ke Rumah Sakit, tapi.. berhubung saya tak punya nomer Dokter saya ajak dia dalam pekerjaan saya bersama baby sitter nya." ungkap Barra dengan bahasa formalnya.
" Baiklah pak Barra saya permisi, dan salam buat Sasa." ucap Aisyah dan langsung beranjak pergi dari tempat itu.
Aisyah dengan cepat melangkah meninggalkan lobby hotel namun, lagi-lagi ada yang mencegahnya yaitu Dimas sang kakak.
" Abang...!! Astaghfirullahal'azhim.. bikin kaget adek aja.. abang mau ngapain, Ais mau pulang. "ucap Aisyah berusaha melepas cekalan Dimas.
" Abang antar, dan ada yang perlu abang bicarakan sama Ais sekarang." ucap Dimas dengan serius.
" Oke.. "setelah berpikir agak lama Aisyah menerima ajakan sang kakak.
Dalam mobil yang di kendarai Dimas,mereka saling diam tanpa kata.
" Apa Arya selingkuh,sampai kamu membatalkan pernikahan kamu Ais? " tanya Dimas tiba-tiba
Deg..
Aisyah dengan cepat memandang ke arah Dimas yang masih fokus melihat ke depan di belakang kemudinya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Sandisalbiah
begitu mulia hati Aisyah.. dan Arya kamu pasti bakal menyesal telah memilih Anne... merasa nyaman krn terbiasa bersama sampai kau melupakan apa yg seharusnya menjadi tujuanmu.. btw.. semua berlaku krn takdir yg menentukan...
2024-03-16
1
Yani
Ceritakan semuanya sama kakak kamu Aisyah biar tau
2023-02-06
0
Elisa Nursanti Nursanti
👏👏👏👏👏👍👍👍🌹🌹
2022-12-23
0