Disebuah Rumah Sakit besar di Jakarta, seorang gadis dengan seragam jas putih kebanggaannya, menyusuri koridor Rumah Sakit dengan sedikit tergesa-gesa.
" Dokter Aisyah..!!" panggil seorang perawat menghampiri gadis yang baru dia panggil namanya.
" Suster Mirna, ada apa? Saya sudah kesiangan sus."ucap Dokter yang bernama Aisyah itu.
" Maaf Dok, anda suruh langsung ke ruangan Dokter Budi, tadi saya disuruh menyampaikan pada Dokter oleh Dokter Irawan." ucap Suster Mirna dengan senyuman kikuknya.
" Ohh.. oke, terimakasih yah.. suster Mirna." ucap Aisyah dan melangkah keruangan Dokter Budi.
Tok tok tok
" Masuk" terdengar suara dari dalam ruangan
" Pagi,dokter..maaf saya terlambat." ucap Aisyah merasa hari ini teramat apes
" Pagi Doktet Aisyah, silahkan duduk.. saya akan bicarakan soal tugas yang harus anda laksanakan, anda mulai hari ini akan menggantikan saya untuk satu minggu kedepan dan ini adalah data pasien yang saya tangani. " ucap Dokter Budi, dengan memberikan beberapa map pada Aisyah.
" Ma... maksud Dokter, saya di lepas tanpa pembimbing?" tanya Aisyah tak percaya.
" Iya, kredibilitas anda bagus.. selama tiga bulan ini dan karena dua minggu lagi anda sudah selesai makanya, dokter Irawan percaya dengan kemampuan anda Dok, selama seminggu kebetulan saya ada seminar di Bali makannya tugas saya akan di back up oleh Dokter Aisyah.. dan saya ucapkan selamat bekerja,have fun your job.. " ucap Dokter Budi dengan senyuman lebar.
" Terima kasih Dokter, karena sudah percaya dengan saya.. dan saya akan menggunakan kepercayaan itu dengan baik." ucap Aisyah dengan semangat.
Budi sangat suka dengan sifat Aisyah yang apa adanya, Aisyah adalah tipe wanita yang rame, dan pantang menyerah . Maka kehadirannya di RS sangat disambut baik oleh Dokter-dokter senior nya ,apalagi Aisyah dapat rekomendasi khusus oleh Prof Richard Ricardo sang tutor.
Siapa yang tak kenal Prof Ricard yang terbilang sangat di agungkan di dunia ahli bedah. Aisyah adalah satunya,kejeniusannya adalah rahasia Ricard dan Aisyah sendiri, dan juga Irawan yang sekaligus pimpinan RS dimana Aisyah sekarang magang.
Aisyah mulai visit dari bangsal kebangsal. dan kini pasien terakhir yang ada di ruang VVIP ALFA Hospital.
Tok Tok Tok..
" Assalamu'alaikum" salam Aisyah saat diambang pintu ruang VVIP itu.
Terlihat dua orang paru baya dan seorang gadis kecil yang tidur di atas brankar Rs.
" Wa'alaikum salam " Jawab kedua orangtua paruh baya yang diyakini adalah suami istri menyambutnya dengan senyuman.
Aisyah melangkah mendekati brankar yang terdapat seorang gadis kecil dengan selang infus tangan kirinya.
" Haiii.. cantik, kita cek dulu ya..?" ucap Aisyah yang sudah disamping brankar.
" Bunda.." ucap sang gadis melihat Aisyah dengan mata yang berkaca-kaca.
Aisyah reflek memandang wajah sendu itu, ada rasa kasihan dan juga kaget dengan sebutan gadis kecil itu padanya.
" Maaf sayang, ini Dokter Aisyah yang gantiin Dokter Budi. "ucap sang perawat.
Aisyah tersenyum dan membelai lembut rambut gadis itu.
" Maaf ya dokter, cucu saya sudah lancang.. " ucap wanita paruh baya yang sekarang sudah berdiri di samping Aisyah.
" Tidak papa bu,. mungkin princes sedang rindu sama bunda ya.. sayang?" tanya Aisyah lembut.
" Aku sudah nggak punya bunda.." ucap gadis yang bernama Sandrina dengan mata yang berkaca-kaca
" Emmm... maaf ya sayang... bukan maksud tante Dokter buat kamu sedih,disini kan masih ada oma sama opa." ucap Aisyah membesarkan hati Sandrina.
" Apa Sasa boleh panggil Dokter bunda, karena Sasa pengen punya bunda, tapi.. Daddy selalu marah kalau Sasa tanya soal mama." ucap Sandrian penuh harap.
" Oke.. tapi, kalau mau jadi anak bunda Aisyah.. harus pinter dan jangan lupa minum obat nya trus makan, biar cepet sembuh. Gimana? "tawar Aisyah.
Aisyah tahu jika Sandrina susah minum obat dan makan, karena selalu ingin bersama sang ayah, namun ayahnya serasa tak ada waktu buat sang putri. itu pun, Aisyah tahu dari suster Mirna yang mengikutinya visit hari ini.
"Okey deal, jadi mulai sekarang aku punya bunda, benerkan oma, opa? " ucap Sasa dengan wajah yang berseri-seri.
" I... iya sayang." jawab nenek Sandrina.
Entah apa yang di rasakan dua orang paruh baya yang sedang melihat interaksi sang cucu dengan seorang dokter muda, yang cantik dan terlihat baik dan tulus.
Semua yang dikatakan Aisyah di turuti oleh Sabrina, tanpa membantah sedikitpun.
Padahal selama ini Sasa panggilan akrabnya, terkenal dengan pribadi yang keras kepala seperti sang daddy, padahal di balik sifat kerasnya dia hanya ingin di perhatikan dan disayangi.
Bersambung
Ketemu lagi sama cerita baru aku, semoga kalian suka..
Dan jangan lupa Like, vote juga Comment juga
setiap episodenya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Yulay Yuli
terharu sama Sasa
2024-05-31
0
LISA
kelihatannya ceritanya bagus nih
2024-03-31
0
Sandisalbiah
makin penasaran.. ini ketemu calon ank sambung ceritanya.. 🤭🤭
2024-03-16
1