# Keegoisan Keluarga

Beberapa hari setelah kejadian Aisyah dengan keputusannya membatalkan pernikahan,suasana kediaman keluarganya yang masih satu. komplek dengan sebuah pesantren milik keluarga Aisyah.

Abah Syam yang sedang duduk santai setelah kegiatan mengajarnya di pesantren dan menikmati teh buatan sang istri,pandangan matanya tertuju pada kedua cucunya yang sedang asyik bermain di depannya.

" Assalamu'alaikum. " terdengar salam dari arah pintu masuk rumah itu

"Wa'alaikum salam " jawab Abah Syam saat Dimas dan Rezky masuk kedalam rumah

" Abah kok sendirian,umi mana bah? " tanya Rezky melihat sang abah terlihat menikmatj sore seorang diri.

Abah Syam biasanya kalau sore, setelah kegiatan di pesantrennya biasanya dia akan duduk di teras dengan baca kitabnya di temani sang istri namun, sore ini terlihat beliau seorang diri.

" Umi kamu,kurang enak badan barusan masuk sama Citra." jawab sang abah datar.

Dimas yang memang semenjak kepergian Aisyah sedikit berbeda sikapnya dengan saudara dan juga sang abah langsung meniju kamar sang Umi.

Tok tok tok

" Assalamu'alaikum umi.. Dimas nih mi." ucap Dimas dengan mengetuk pintu kamar.

" Wa'alaikum salam ,masuk bang.. umi dari karin siang nggak mau makan.. maag nya kambuh ." ucap Citra yang nongol membukakan pintu kamar itu.

Mendengar ucapan sang adik, Dimas langsung melangkahkan kakinya masuk, tetlihat Uminya dengan masih dengan pandangan sayu dan terlihat memikirkan sesuatu.

" Umi kenapa sih, nggak mau makan? " tanya Dimas duduk dikursi dekat ranjang.

" Umi ingat adik kamu Dim, Bagaimana dia sekarang. Dia pasti benci sama umi, kenapa umi waktu itu cuma bisa nangis tanpa bisa membela Putrinya? umi salah Dim.. hiks.. hiks.. " ungkap Umi Hana pada Dimas.

" Mi, umi nggak salah..adek juga nggak salah, Aisyah mencoba untuk mempertahankan harga dirinya dan prinsipnya, bisa di bilang.. dia nggak mau di poligami.." ucap Dimas dengan menggenggam erat tangan sang ibu.

" Kok Aisyah bisa berpikir Arya akan poligami, emang Arya pernah ngomong? " tanya Umi dengan masih mencerna omongan sang putra.

" Arya tidak bilang secara gamblang, dan belum bicara tentang itu.. tapi, Aisyah tahu tujuan Arya ke depannya, tapi.. dengan angkuhnya kita tak pernah bisa percaya dengan keputusannya, sebenarnya tujuan abah menjodohkan Aisyah dan Arya apa? apa cuma ikutan tradisi jodoh jodohkan anak Kyai sama Kyai.. kita juga punya perasaan mi, Aisyah juga.. tapi, yang perlu umi tahu Aisyah sekarang sudah nggak di Indonesia. " ucap Dimas membuat Kaka adik dan Abahnya yang masuk ke dalam kamar merasa kaget.

" Apa kamu bilang Dim,Aisyah kemana? "tanya Irwan saat masuk berama istrinya dan Abah juga kakak mereka Rezky dan Citra.

" Kenapa, merasa kehilangan apa merasa puas sudah menyingkirkan adik Dimas begitu jauh dari jangkauan kita." ucap Dimas dengan pandangan sinis

" Maksud kamu apa ngomong gitu? " tanya Rezky dengan pandangan yang sudah tak besahabat.

"Sudah-sudah kenapa kalian malah ribut, apa yang kalian semua pikirkan.. biarkan Aisyah pergi dia sudah msmilih Jalannya untuk bebas dari keluarga ini. " ucap Abah Syam melerai pertengkaran anaknya.

" Kenapa bah, apa abah nggak ngerasa kalau ini nggak adil buat Aisyah? setahu Dimas, Abahpun nggak pernah tanya tentang alasan Aisyah membatalkan pernikahan nya? Apa abah tahu, jika sebenarnya Aisyah adalah korban keegoisan kalian, dan dia juga yang paling menderita disini. Apa kalian tahu, jika Aisyah punya ekspektasi yang sempurna dari sosok Arya, tapi.. kenyataan pahit yang dia dapat , calon suaminya sudah punya rencana untuk menduakan nya setelah ijab qobul nya nanti, dia akan di poligami." ungkap Dimas membuat semua yang mendengar penuturan Dimas terkejut terutama sang abah.

" Apa yang kamu katakan Dim, kamu jangan mengada-ada. " sergah Rezky tak serta merta percaya akan omongan sang adik.

" Benar Dim, trus.. apa hubungan Aisyah dengan anak kecil yang memanggilnya bunda waktu itu? " tanya Zaskia juga.

" Hahhh... kalian semua kalau mikir itu jangan terlalu kolot ,kamu lagi.. Kia harusnya sebagai kakak perempuan kamu lebih peka pada adikya, apa yang di rasakan sekarang ini Aisyah itu sudah terbuang dari keluarganya, padahal keluarga yang sebenarnya harus melindunginya dari apa pun bukan malah memaksa dia untuk pergi dari Keluarga nya hanya demi janji omong kosong." sindir Dimas tertuju pada sang abah.

" Cukup!! kamu keterlaluan Dimas, Aisyah sudah ingkar janjinya Dim, kamu masih saja menyalahkan abah disini? " ucap abah Syam.

" Dimas tahu, abah seorang yang paling menjaga janji pada siapapun, tapi.. setidaknya jangan korbankan anak sendiri, dan perlu abah tahu.. calon mantu yang abah gadang-gadang itu sholeh, sekarang dia sedang tertawa dengan penuh kemenangan dengan Kekasihnya, sementara adiku Aisyah..dia patah hati.. dan aku nggak bisa apa-apa karena aku sudah janji nggak akan pernah tinggalin umi, dia jauh dari kita.. entah di negara yang dia tinggali dia jadi apa, namun.. yang perlu kalian tahu, Aisyah dalam lindungan keluarga asing dan menganggap nya sangat berarti bagi mereka, Aisyah begitu disayangi dan mereka berusaha menyembuhkan hati adikku." terang Dimas dengan cspat berlalu dari kamar sang abah.

Dimasa merasa geram, dengan sikap keluarga nya yang terlihat mementingkan janji sesepuh terdahulu dari pada persaan Aisyah.

Bersambung.

Buat para reader yang mungkin kurang suka karena background Aisyah yang seorang anak Kyai kenapa tak bisa bersikap Selayaknya putri sholehah dan juga kenapa Background Pesantren tapi, kehidupan yang di tonjolkan seperti Layaknya bukan pesantren.

Maaf jika Author salah, ini cerita Fiksi bukan mengupas soal Dalil dan Sebagainya, Author jadikan cerita ini dari penglihatan secara umum.

Jika kurang berkenan mendingan SKIP saja terima kasih.. 🙏

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***