Happy reading 😘😘😘
Usai menunaikan ibadah sholat isya dan sejenak membaca kalam cinta, Alif memandu istrinya untuk kembali berdiri. Keduanya menjalankan sholat sunah dua rokaat sebelum memulai ritual yang dinanti oleh sepasang insan yang telah halal.
Setelah mengucap dua salam dan melangitkan pinta, Alif memutar tubuhnya hingga berhadapan dengan Chayra. Ia tersenyum dan menarik pelan kepala istrinya lantas melabuhkan kecupan dalam di kening wanita yang telah halal disentuh olehnya itu.
Mata Chayra terpejam, menyelami rasa yang masih samar. Namun mampu menggetarkan jiwa.
"Chayra Sayang," sapanya lembut.
"Ya Mas."
"Benar, kamu sudah siap?"
"Insya Allah, Chayra sudah siap lahir batin, Mas."
"Kamu nggak akan menyesal, menyerahkan kesucian yang selama ini kamu jaga untuk mas Alif?" Alif kembali melisankan tanya dan menatap lekat iris mata Chayra.
Chayra mengangguk dan membalas tatapan Alif. Lantas ia pun menerbitkan senyum dan menjawab tanya yang terlisan. "Tentu saja Chayra nggak akan menyesal, Mas. Mas Alif suami Chayra yang sah di mata agama dan negara, jadi untuk apa menyesal? Justru Chayra akan berdosa jika terlalu lama menunda. Sebagai seorang suami, Mas Alif berhak menyentuh Chayra dan menyatukan raga kita. Chayra sangat percaya, Mas Alif adalah imam terbaik yang ditakdirkan oleh Allah untuk hamba-Nya yang tidak sempurna ini. Chayra sangat berharap, rumah tangga kita akan senantiasa sakinah, mawadah, warahmah. Hanya ada aku di hati Mas Alif. Dan hanya ada Mas Alif di hati aku. Jangan ada cinta yang lain, Mas! Hanya ada aku, kamu, dan anak-anak kita kelak yang tinggal di istana kita. Mas Alif tau 'kan, Chayra tidak bisa berbagi cinta apalagi berbagi suami. Chayra bukanlah istri Nabi, yang mungkin bisa ikhlas dimadu --"
Ucapan Chayra mencubit segumpal daging yang bersemayam di dalam dada. Alif kembali merasa insecure. Ia merasa tidak pantas menjadi imam untuk Chayra apalagi menyentuhnya. Meski hati dan raganya ia persembahkan hanya untuk Chayra seorang. Namun, Alif sungguh tidak mampu menghindar dari takdir yang telah digoreskan oleh sang penulis skenario kehidupan.
"Mas, kenapa Mas Alif diam? Adakah ucapan Chayra yang salah?"
Alif menggeleng samar. Ia rengkuh tubuh Chayra dan mendekapnya erat. "Chayra sayang, mas Alif takut membuat kamu kecewa. Mas Alif takut tidak bisa menjadi imam yang terbaik untukmu. Mas Alif hanyalah insan biasa yang tidak pernah luput dari salah dan khilaf. Mas Alif hanya bisa mengikuti skenario yang tertulis di dalam kitab-Nya. Mas Alif tidak bisa mengubah apa yang telah ditetapkan di sana. Namun satu hal yang harus Sayang yakini, cinta mas Alif hanya untuk Ayunda Chayra Putri seorang dan bukan untuk wanita lain. Andai boleh meminta, hanya kamu istri salehaku yang menjadi sayap untuk--aku terbang menuju ke surga-Nya Ra," tuturnya dengan nada suara yang terdengar bergetar.
"Chayra yakin, Mas. Hanya Chayra yang Mas Alif cinta. Ketulusan, perhatian, dan kasih sayang yang Mas Alif curahkan selama ini sudah cukup membuktikan. Chayra akan meminta pada Illahi untuk mewujudkan permintaan Mas Alif, hanya Chayra saja yang menjadi sayap Mas Alif untuk terbang menuju ke surga Dia. Chayra akan berusaha menjadi istri yang berbakti dan tidak akan pernah durhaka, terkecuali jika Mas Alif berlaku dzalim dan berada di jalan yang salah."
Alif melerai dekapannya. Lalu ia kembali menatap iris mata sang pujaan hati dengan tatapan tak terbaca. Binar di matanya menyiratkan sendu. Asa ingin segera memiliki. Namun ada sesuatu yang menghalangi dan membuatnya dilema.
Chayra tersenyum. Jemari lentiknya terulur menelusuri pahatan tampan suaminya, maha karya Sang Pencipta. "Mas, miliki aku seutuhnya. Sirami aku dengan benih cinta yang akan kau tanam. Ikat aku dengan belenggu cintamu, supaya aku benar-benar mampu terlepas dari jerat cinta masa lalu yang semu."
Kedua tangan dibawa melingkar di leher Alif. Mengikis jarak lalu melabuhkan bibir hingga Alif tergoda menyambutnya.
"Mas, aku siap lahir dan batin, menyerahkan harta yang aku jaga selama ini untuk kamu, imamku --" Chayra memandu tangan Alif untuk memegang pucuk kepalanya dan melafazkan doa sebelum memulai ritual penyatuan raga bernilai ibadah.
Alif meneguhkan hati untuk segera memiliki Chayra seutuhnya. Ia hempas segala rasa yang berkecamuk dan membuatnya dilema.
Apa yang akan terjadi di masa depan, ia berpasrah dan berserah diri kepada Illahi. Kehendak Allah adalah yang terbaik. Ia meyakini, Chayra akan tetap berada di sisi meski tabir yang tertutup rapat kelak akan terbuka.
SKIP ....
Eaaaaa, ritual penyatuan raganya pending dulu ya Kakak-kakak ter love. Insya Allah menjelang berbuka puasa baru author terbangkan. Because, author takut khilaf ... 🙈😁
🌹🌹🌹🌹
Bersambung ....
Mohon maaf jika bertebaran typo 😊🙏
Jangan lupa meninggalkan jejak dukungan 😉
Terima kasih dan love love sekebon 💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Ilan Irliana
mngkin klo Chai jd istri k 2...Chai g bkln mao jatuh cinta lg..bs jd hti'y mati..
2023-08-14
0
Ria Diana Santi
Pasrah aja ya Lif!🙃
2022-08-04
2
𝐬𝐚𝐟𝐫𝐢𝐚𝐭𝐢
Padahal udah fokus baca.
🤓✌️
2022-06-01
1