Happy reading 😘😘😘
Ucapan Chayra membuat hati Alif berbunga-bunga. Ia tersenyum dan menghujani pucuk kepala istri tercintanya itu dengan kecupan sayang. Andai waktu bisa terhenti, Alif tidak ingin kebersamaannya dengan Chayra saat ini berakhir. Namun Alif sadar, ujian cinta sudah berada di depan mata. Ia harus kuat dan mampu menjadi seorang pria yang bijak serta tangguh sehingga bahtera rumah tangga yang telah ia bangun bersama Chayra tidak akan karam diterjang badai.
Alif melerai rangkulannya ketika terdengar suara panggilan Illahi yang teramat merdu dan menggetarkan kalbu. Sementara Chayra dengan berat hati mengangkat kepalanya dari dada bidang yang terlanjur membuatnya merasa nyaman.
"Sayang, sudah terdengar adzan maghrib. Yuk kita sholat dulu, setelah itu ... kita makan malam, kemudian lanjut sholat isya!" ajaknya lantas beranjak dari posisi duduk dan memandu Chayra untuk berdiri. Chayra menurut, ia pun turut beranjak dari posisi duduk.
"Lalu, setelah sholat isya kita mau ngapain Mas?" Chayra melisankan tanya diiringi seutas senyum yang menghiasi wajah ayunya.
"Setelah sholat isya, kita beribadah lagi. Itu pun kalau Sayang mau --," jawabnya diikuti kerlingan mata.
Dahi Chayra mengerut hingga kedua pangkal alisnya saling bertaut. Tiba-tiba saja otak cerdasnya menjadi tumpul. Sehingga ia tidak bisa memahami ucapan Alif yang terdengar ambigu.
"Maksud Mas Alif apa sih? Beribadah lagi? Sholat witir ya?" Chayra kembali melisankan tanya dan disambut gelak tawa oleh Alif.
"Yaa salam, bukan itu maksud mas Alif, Sayang. Tapi --" Alif menggantung ucapannya lalu membisikkan kata-kata yang membuat tubuh Chayra seketika meremang seiring rona merah yang terlukis jelas di wajah.
"Ehem, itu pun kalau sayang sudah siap lahir batin. Kalau belum siap, insya Allah mas Alif masih bisa menanti sampai Sayang merasa siap," sambungnya.
Chayra sejenak terdiam. Ia meraup udara sebelum melisankan kata-kata. "Insya Allah, Chayra sudah siap Mas," ucapnya lirih diikuti suara degup jantung yang terdengar bertalu-talu. Chayra menunduk dan menggigit bibir bawahnya. Sumpah demi apapun, sebenarnya ia teramat malu mengucapkan kata-kata itu.
"Mas Alif nggak dengar Sayang. Coba ucapkan lagi!" pintanya penuh harap sambil mendekatkan telinganya di bibir Chayra.
"Insya Allah, Chayra sudah siap lahir batin menjalankan ibadah bersama Mas Alif --"
"Benarkah Sayang?" Netra Alif berbinar. Ia serasa terbang di atas awan saat mendengar ucapan Chayra yang selama ini didambakan olehnya.
Chayra mengangguk malu dan melisankan jawaban. "Iya Mas. Sebagai seorang istri, sudah sepatutnya Chayra melayani Mas Alif. Kapan saja Mas Alif ingin menanam benih, insya Allah Chayra siap melayani Mas Alif lahir batin dengan mengharap keridhoan dari-Nya."
"Subhanallah, terima kasih istri saleha-nya Mas Alif." Alif melebarkan senyum dan mengangkat dagu Chayra lantas menatap lekat manik mata kekasih hatinya itu dengan tatapan yang menyiratkan besarnya rasa cinta.
Walaupun masih diselimuti oleh rasa malu, Chayra memberanikan diri ... membalas tatapan netra Alif. "Mas, meski Mas Alif bukan cinta pertama Chayra, tapi Chayra sangat berharap ... mulai saat ini, detik ini, Mas Alif cintanya Chayra. Cinta yang akan memandu Chayra untuk menggapai keridhoan dan surga-Nya," ujarnya tanpa ragu.
Alif menerbitkan senyum. Ia merasa teramat sangat bahagia. Alif berharap kebahagiaan yang tengah ia rasa tidak akan berganti kesenduan.
Jemarinya terulur untuk menyentuh bibir ranum Chayra. Ingin rasanya ia menikmati rasa manis yang selalu membuatnya candu. Namun karena terdengar suara iqomah, Alif pun berusaha menahan diri. Bukankah selepas waktu isya, dia bisa menikmati sepuasnya. Bukan hanya bibir, tapi seluruh harta yang selalu dijaga kesuciannya oleh Chayra.
"Yuk istri saleha-nya mas Alif, kita sholat maghrib berjamaah dulu! Selepas waktu isya, kita persiapkan hati dan raga untuk menjemput kenikmatan beribadah, menyatukan raga, mereguk kenikmatan surga dunia."
"Yuk Mas."
Keduanya tertawa kecil. Lantas mengayun tungkai menuju kamar mandi untuk mensucikan diri dengan air wudhu.
Usai bersuci, Alif mengenakan sarung dan atasan berupa baju koko berwarna putih. Lalu ia bentangkan dua sajadah untuknya dan untuk sang makmum tercinta. Sementara Chayra nampak bersiap menjadi makmum sholat seusai mengenakan mukena.
"Allahu Akbar ...." Kalimah takbiratul ihram yang terlantun merdu dari bibir Alif, mengawali ritual ibadah sepasang insan yang mengharap ridho dan kasih sayang Illahi.
🌹🌹🌹🌹
Bersambung ....
Mohon maaf jika bertebaran typo 😊🙏
Selamat berbuka puasa kakak-kakak ter love ☺
Jangan lupa meninggalkan jejak dukungan 😉
Terima kasih dan love love sekebon 💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
KLO LO UNBOXING CHAYRA, TRUS LO PERGI KE KAIRO LAGI, TAU2 CHAYRA HAMIL, SDGKN URUSAN LO DI KAIRO BLM KELAR2, KN KASIAN CHAYRA..
2023-03-24
0
𝐬𝐚𝐟𝐫𝐢𝐚𝐭𝐢
Seperti,y akn ad byk adegan romantis neh kedepan,y
2022-06-01
1
Machan
yes, chayra udah mulai siap lahir batinnya. semoga kalian bahagia terus ya.
walaupun bukan cinta pertama, tapi pasti akan bahagia, kok. percayalah, aku pun mengalaminya😂😂😂🤭🤭
2022-04-13
1