Happy reading 😘😘😘
Suara bayu yang berde-sah, mengiringi langkah kaki Alif dan Chayra menuju kediaman terakhir sepasang suami istri yang saling mencinta hingga Illahi meminta keduanya untuk kembali. Mereka ... Kevin dan Nilam. Orang tua kandung Muhammad Alif Firdaus.
Alif dan Chayra meluruhkan tubuh mereka di hadapan pusara Kevin dan Nilam yang terletak berdampingan.
Keharuan seketika mengisi seisi ruang batin, memaksa embun menganak di pelupuk mata ketika Alif memegang papan nama kedua orang tuanya yang telah tiada. Ia tumpahkan kerinduan dengan mencium kayu jati yang terukir nama almarhum Kevin dan almarhumah Nilam. Kemudian dipeluknya dengan erat papan nama tersebut, seolah memeluk raga ayah dan bundanya.
"Assalamu'alaikum ayah bunda. Maaf, karena sudah lama Alif tidak mengunjungi kalian berdua. Alhamdulillah, Alif sudah mempunyai istri yang saleha, dia ... Ayunda Chayra Putri. Gadis cantik, cucu ayah Abi dan bunda Kiran yang dahulu sering menemani Alif setiap berkunjung ke tempat ini. Ayah, bunda, kami datang untuk meminta restu agar rumah tangga kami senantiasa sakinah, mawadah, warahmah. Alif sangat berharap, semoga benih-benih cinta segera tumbuh di hati istri Alif sehingga kami bisa saling mencinta, merangkai kisah terindah seperti kisah cinta ayah dan bunda, sehidup--sesurga. Saling bergandeng tangan menggapai janah-Nya --" Suara Alif tercekat. Lidahnya serasa kelu untuk kembali berucap. Lolos sudah titik-titik air yang sedari tadi menganak di pelupuk mata. Alif tak mampu lagi menahan tumpahan rasa yang berkecamuk di dalam dada. Andai ayah dan bundanya masih hidup, ingin rasanya ia membagi beban yang membelenggu jiwa. Beban yang tidak sanggup ia sampaikan pada kedua orang tua angkatnya, apalagi Chayra.
Chayra merengkuh tubuh Alif yang berguncang hebat lalu membawanya ke dalam pelukan. Ia usap punggung suaminya itu dengan gerakan naik turun seraya memberi rasa tenang.
"Mas Alif, jangan bersedih lagi ya! Chayra akan selalu berada di sisi Mas Alif, apapun yang terjadi di masa depan. Semoga Illahi segera membuka pintu hati Chayra untuk Mas Alif seorang, imam pilihan oma, takdir yang digariskan Illahi untuk Chayra." Ucapan Chayra mendapat sambutan gelegar suara petir, seolah penduduk langit ikut mengamini.
Jika Allah sudah berkehendak menumbuhkan benih-benih cinta di taman hati, maka siapapun tidak akan mampu mencegah atau pun menolak.
Perlahan Chayra melerai pelukan dan mengusap wajah rupawan yang terbingkai air mata. Kemudian ia memandu Alif untuk menengadahkan kedua telapak tangan seraya melangitkan pinta.
Langit mulai menumpahkan tangisnya seiring lantunan ayat-ayat suci yang terlisan dari bibir Alif dan Chayra. Keduanya memohon kepada Illahi agar mengampuni dosa-dosa almarhum Kevin dan almarhumah Nilam serta membuka pintu surga untuk mereka.
Usai membasuh muka dengan kedua telapak tangan, Alif dan Chayra beranjak dari tempat itu. Mereka berjalan beriringan meninggalkan area pemakaman.
Selama di perjalanan, Alif membisu. Dari kaca jendela, ia menatap sendu pepohonan yang basah karena air langit yang tertumpah. Rasa yang berkecamuk di dalam dada masih enggan menghilang malah semakin menyesakkan. Alif dilema. Sebenarnya ia teramat ingin membagi bebannya dengan Chayra. Namun Alif terlalu takut, jika melukai perasaan istrinya itu. Apalagi luka yang ditorehkan oleh Damar belum sepenuhnya sembuh. Bagaimana ia tega menabur garam di luka tersebut.
Tak terbayang bagaimana perihnya hati Chayra jika tabir yang tertutup rapat selama satu tahun ini--terbuka.
"Mas --" Suara lembut Chayra memecah kaca lamun dan mengalihkan atensi Alif.
"Ya Sayang --," sahutnya sembari memutar kepala.
"Kenapa, Mas Alif diam saja? Mas Alif masih sedih?"
Alif berusaha mengulas senyum meski serasa sulit ia lakukan. "Iya, Yang. Mas Alif masih sedih. Beri mas Alif pelukan biar sedihnya hilang!"
Chayra tersenyum lantas memeluk tubuh suaminya tanpa memperdulikan orang yang tengah memainkan kemudi dan memperhatikan keduanya melalui kaca spion.
Alif membalas pelukan Chayra. Ia memejamkan netra dan menghirup dalam-dalam aroma tubuh istrinya yang mampu menenangkan jiwa.
🌹🌹🌹🌹
Bersambung ....
Mon maaf jika bertebaran typo 😊🙏
UP keduanya segini dulu ya Kakak-kakak ter love. Selamat menantikan waktu berbuka puasa 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Ria Diana Santi
Hibur lah Alif, Chayra. Sedih hatinya akan lekas sirna. Apalagi melihat senyum mu nan indah itu. 🥰
2022-07-31
2
Ria Diana Santi
Aamiin ya rabbal aalamiin... 💝🤲🏻💝🥰
2022-07-31
1
Nofi Kahza
Aku ikut nyesek saat Alif berbicara di depan pusara kedua orang tuanya..🥺
Ini Chayra dah merasa nyaman dengan Alif. Tanpa diminta pun ia udah main peluk2 gitu. Ini menandakan pesona Alif bukan abal2an 🥰
2022-04-13
1