Happy reading 😘😘😘
Langit masih menangis ketika Alif dan Chayra tiba di rumah. Alif mempersilahkan Chayra untuk membersihkan badan di dalam kamar mandi yang berada di kamar mereka, sementara ia membersihkan badan di kamar mandi yang berada di kamar sebelah.
Seusai membersihkan badan, keduanya lantas mengerjakan ibadah sholat maghrib berjamaah.
Tiga rokaat telah selesai ditunaikan. Keduanya berdzikir dan melangitkan pinta seraya memohon ampunan dan kasih sayang dari Illahi Robbi.
Alif mengulurkan tangan diiringi senyuman khasnya yang menawan. Cahyra menyambut uluran tangan Alif lalu mencium punggung tangan suaminya itu dengan takzim.
Satu kecupan dilabuhkan di kening istri tercinta seiring lantunan pinta pada Yang Maha Kuasa semoga kebahagiaan senantiasa menaungi Chayra.
Usai melepas mukena dan menyimpannya, Chayra berjalan menuju dapur. Ia berniat menyiapkan makan malam untuk mereka berdua. Namun baru saja sampai di dapur, Alif memanggilnya.
"Sayang, barusan ada telepon dari oma kamu. Beliau meminta kita untuk makan malam bersama. Ayo kita bersiap-siap sekarang!" ujarnya lantas menggamit tangan istri tercinta.
Chayra mengacuhkan ucapan Alif dengan mengulas senyum dan mengangguk. "Iya Mas."
Keduanya berjalan menuju kamar. Chayra berganti pakaian di dalam kamar mandi, sebab ia masih malu jika melepas pakaiannya di hadapan Alif, meski ia tau ... auratnya sudah pernah dilihat oleh suaminya itu.
Chayra mengenakan gamis berwarna soft blue dan jilbab berwarna senada. Sementara Alif mengenakan kemeja denim yang juga berwarna soft blue. Sangat serasi dengan gamis yang dikenakan oleh Chayra.
Mereka berangkat ke kafe K & R dengan menggunakan mobil jemputan yang dipersiapkan oleh Kirana, oma Chayra sekaligus ibu angkat Alif.
Sesampainya di kafe tersebut, salah seorang pelayan menyambut dan memandu keduanya menuju rooftop cafe.
Tiba di rooftop, Alif dan Chayra disambut oleh keluarga besar. Mereka Abimana, Kirana, Keanu, Raina, Bhisma, Rangga, Khanza, Azzam, Humaira, Ramadhan, Dylan, Dara, serta si kembar Dirgantara dan Diandra.
Setelah bercupka-cupki dan berjabat tangan, mereka duduk melingkar dan mulai bercengkrama. Alif nampak kikuk. Biasanya dia memanggil Keanu dan Raina dengan sebutan 'Mas' dan 'Mbak'. Kini dia harus memanggil keduanya dengan sebutan 'Papa' dan 'Mama'.
"Nggak nyangka, kamu jadi menantu mas Keanu, Lif! Mulai saat ini, jangan panggil aku 'mbak Khanza' tapi 'tante Khanza'," celoteh Khanza disambut gelak tawa keluarga besar Chayra, sementara Alif hanya bisa nyengir dan menggaruk tengkuknya yang seolah dikerubuti oleh semut, gatal.
"Ucapan Mbak Khanza sangat benar, Lif. Kamu harus memanggilnya 'tante'. Jangan lupa, kamu juga harus memanggilku 'om Dylan' bukan 'mas Dylan'." Dylan menyahut.
"Baiklah Om, Tante. Tapi, Alif tetap ingin memanggil Ayah Abi dan Bunda Kiran dengan sebutan yang sama. Boleh 'kan Ayah, Bunda?" Alif mengalihkan pandangan netranya ke arah Abimana dan Kirana diikuti lengkungan bibir yang menghiasi wajah tampannya.
"Tentu saja boleh. Bagi Ayah dan Bunda, kamu tetap putra kami sekaligus cucu menantu kami. Senyaman kamu saja Alif sayang," tutur Kirana seraya menjawab kalimat tanya yang terlisan dari bibir Alif. Tak lupa ia mengulas senyum dan mengusap rikma putra angkatnya itu.
Perbincangan mereka sejenak terpangkas saat beberapa waiter datang dengan membawa makanan dan minuman yang telah dipesan kemudian menatanya di atas meja.
Keanu sebagai pemilik kafe K & R (Keanu dan Raina), mempersilahkan keluarganya untuk menikmati hidangan yang telah tersaji.
Suasana yang semula riuh oleh canda tawa kini tergantikan suara denting senduk dan garpu yang beradu dengan piring.
Seusai menandaskan makanan dan minuman, mereka kembali berbincang.
"Alif, Chayra, kalian ingin berbulan madu ke mana? Ke Mesir atau Inggris?" Keanu melisankan tanya dan menatap kedua pasangan muda yang duduk di hadapannya.
Alif dan Chayra saling melempar tatap. Keduanya sejenak terdiam karena bingung harus menjawab apa.
"Bagaimana jika kalian berbulan madu ke Mesir? Kalian bisa berwisata ke Nile river, salah satu sungai yang terkenal di Mesir. Di sepanjang Nile river terdapat beberapa penginapan yang bisa kalian gunakan untuk berbulan madu. Oma yakin, setelah berbulan madu di sana, kalian akan segera memberi kami cucu. Oma sudah tidak sabar menimang cucu pertama --" Kirana nampak bersemangat mengutarakan usulnya. Sementara Alif hanya bergeming. Nampak raut wajahnya berubah sedikit pias.
"Bagaimana, Mas? Mas Alif setuju dengan usul Oma? Jujur, Chayra juga ingin kita berbulan madu ke Mesir. Selain itu, Chayra ingin berkunjung ke rumah Mas Alif di Kairo." Chayra tersenyum dan melirik wajah rupawan Alif dengan ekor matanya.
"Ehem, sebenarnya ... mas Alif ingin meniru bulan madunya Ayah Abi dan Bunda Kiran. Unik tapi romantis. Tidak usah jauh-jauh terbang ke Mesir. Cukup mendaki Gunung Lawu seperti yang pernah kita lakukan ketika masih remaja, Yang. Selain itu, kita bisa menginap di resort yang berada tidak jauh dari kaki Gunung Lawu," ujar Alif seraya menolak usul Kirana dan keinginan Chayra dengan cara halus.
"Jika Sayang ingin berkunjung ke rumah mas Alif yang berada di Kairo, bagaimana jika lima bulan ke depan? Karena rumah mas Alif yang berada di sana belum selesai direnovasi. Insya Allah, lima bulan ke depan rumah mas Alif sudah selesai direnovasi," sambungnya.
"Hemm, baiklah Mas. Chayra nurut Mas Alif saja."
"Trimakasih istri saleha aku." Alif tersenyum lega. Setidaknya ia memiliki waktu lima bulan untuk mempersiapkan diri, menghadapi bom waktu yang mungkin bisa meledak.
Di dalam benak, Alif melangitkan pinta semoga Illahi memberinya kekuatan dan keberanian untuk mengungkap kebenaran tentang keadaannya saat ini pada Chayra.
🌹🌹🌹🌹
Bersambung ....
Mon maaf jika bertebaran typo 😊🙏
Semangat menjalankan semua ibadah di bulan ramadhan ya Kakak-kakak ter love 😘
Dukung dan semangati author dengan selalu meninggalkan jejak like 👍
Beri komentar
Tabok ❤ untuk favoritkan karya
Tabok juga ⭐⭐⭐⭐⭐
Beri gift atau vote seikhlasnya
Trimakasih dan banyak cinta 💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
SEBAIKNYA CEPAT JUJUR, JGN TRLALU LMA DIPENDAM..
2023-03-24
0
Ria Diana Santi
Iya, bener gak perlu jauh-jauh yang penting itu berkesan. Mau di mana aja itu akan tetap sama indahnya bila kalian berdua tetap bersama. 🥰
2022-08-01
2
Nofi Kahza
Waah.. untung nggak jadi bulan madu ke mesir. Bisa berabe nanti masalahnya.. Bom waktu belum saat meledak secepat itu soalnya..
Alif, yang bisa menolong hanya Allah. Dan ngemis2 sana ma Allah🥰
2022-04-13
1